NovelToon NovelToon
Dara, The Posesif Dokter With Ex-Boyfriend

Dara, The Posesif Dokter With Ex-Boyfriend

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:69.2k
Nilai: 5
Nama Author: Isma Wati

Dulu Dara sangat membenci laki-laki yang menjadi pacarnya karena usia laki-laki itu lebih muda lima tahun darinya. Setelah lama tidak bertemu, laki-laki itu kini menjadi kepala rumah sakit ditempatnya bekerja.

Tapi di pertemuan kali ini, laki-laki itu seolah tidak mengenali Dara lagi membuat Dara jadi bertanya-tanya. Dan karena sikap cueknyalah yang membuat Dara bertekad membuat laki-laki itu jatuh cinta lagi padanya. Dapatkah Dara melakukan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu Akut

"Tumben rumah gelap semua? Apa Papi sama Mami udah tidur?" tanya Zyan melihat rumah Dara sudah gelap semua.

Dara turut heran, tidak biasanya rumah mereka segelap ini meski papi sama maminya sudah tidur. "Kayaknya." Jawab Dara lirih.

"Yaudah, aku anterin kamu sampe masuk." Tanpa menunggu persetujuan Dara, Zyan turun untuk membukakan pintu. Zyan khawatir terjadi apa-apa dengan calon mertuanya itu? Tapi apa Zyan benar-benar khawatir? Atau sebaliknya dia senang jika terjadi sesuatu dengan calon mertuanya agar tidak ada yang menjadi penghalangnya? Tapi Zyan merasa bahagia bersaing dengan ayah dari kekasihnya itu daripada tertekan.

"Assalamualaikum Mi, Pi," ucap Dara memberi salam setelah membuka pintu.

"Wa'alaikumsalam, sayang," Denisa keluar dari kamar dan menyalakan lampu.

"Tumben rumah gelap banget, Mi. Kirain belum pada pulang."

"Papi kamu katanya lagi pengen gelap-gelapan, lagi gak enak badan," jawab Denisa.

Dara mendengus. "Udah tua masih gacor aja Papi."

"Apaih bibir kamu ngomongnya." Denisa mencomot bibir Dara malu didengar Zyan.

Zyan tersenyum, karena memang Dara secuek itu. "Selamat malam Tante," sapa Zyan mencium punggung tangan Denisa.

"Malam Zyan, masuk dulu." Tawar Denisa berbasa-basi.

"Papi sakit apa, Tan? Apa Zyan boleh jenguk?" tanya Zyan, meski Daniel cerewet padanya, tapi ribut dengan calon mertuanya itu ngangenin bagi Zyan.

"Gak papa, Zyan. Cuma masuk angin biasa, faktor U," jawab Denisa tertawa kecil.

"Yasudah kalau begitu, titip salam buat Om Daniel ya Tante, Zyan pulang dulu, sudah malam." Pamit Zyan tak bisa memaksa karena sudah pukul sepuluh malam bukan lagi jam bertamu.

"Salam buat Mommy ya Zyan, terimakasih sudah nganterin Dara.

"Sama-sama Tante, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam," jawab Dara dan Denisa serempak.

"Papi udah tidur, Mi?" tanya Dara merasa aneh tidak biasanya papinya sudah ngamar sebelum dia pulang. Biasanya laki-laki itu akan stand by menunggunya pulang.

Denisa mengangguk. "Belum, dia minta di jengukin tuh sama kamu," ujar Denisa. "Kamu udah makan? Biar Mami angetin lauknya."

"Gak usah, Mi. Dara udah makan tadi sama Zyan. Dara mau langsung jenguk Papi dulu," sahut Denisa menuju kamar mandi dapur untuk cuci tangan dan kaki sebelum masuk kamar orangtuanya.

"Piiii," panggil Dara begitu masuk ke kamar Daniel. "Papi udah tidur?" tanya Dara karena posisi Daniel di balik selimut membelakanginya.

Menyadari kedatangan putrinya, Daniel membalikkan badan dengan tubuh menggigil.

"Ya ampun, Pi. Papi udah minum obat belum?" Dara yang khawatir langsung duduk disamping papinya yang terlihat pucat, meraba kening laki-laki itu yang terasa panas di kulitnya.

"Su-u-dahh. Ka.... muuu daa-riii-maaa-naa? Keee-naaa-paa baa-ruu puu-laaang?" tanya Daniel dengan suara bergetar dan terbata.

Oh iya, Mami kan Dokter, tidak mungkin suaminya sakit tidak dikasih obat. Gumam Dara.

"Tadi kan Dara udah pamit sama Papi sama Mami kalau pulang kerja Dara mau ngedate sama Zyan."

'Ya, Zyan terus, kamu sampai lupa sama Papi.'

"Papi mau makan apa? Mau Dara suapin gak?" tanya Dara.

"Tattaa-dii kaamuu puuu-langg baa-waa aa-paa?" Daniel ingin tahu, apakah Zyan konsisten akan membawakanya makanan atau tidak setelah membawa putrinya pergi.

"Yah, Dara gak bawa apa-apa Pi. Emang Papi pengen apa biar Dara beliin?"

"Gimana sih pacar kamu? Dari luar kok gak bawain Papi apa-apa?" Dara melotot terkejut karena Daniel langsung bangun dan bicara ngegas.

Dara mengerjapkan matanya berkali-kali dengan sifat papinya yang tadi keliatan lemas seketika garang hanya perkara Zyan tidak membawakanya apa-apa.

Melihat wajah Dara, Daniel kembali ke setelan sakit. "Suruh pacar kamu beliin martabak telor spesial, pasti dia belum jauh kan?"

"Ya jangan Pi. Kasihan Zyan kalau harus putar balik lagi, Dara pesan online aja ya?"

"Papi minta pacar kamu yang belikan! Gimana sih kamu, kasihan sama pacar kamu yang belum tentu jadi suami kamu, malah gak kasihan sama Papi kamu sendiri."

"Jangan keterlaluan deh, Mas." Tegur Denisa yang baru masuk.

"Aku gak keterlaluan. Laki-laki itu aja gak peka," sahut Daniel kembali merebahkan tubuhnya, membungkus tubuhnya dengan selimut. "Yaudah kalau pada kasihan sama si Giant itu, gak usah. Biar Papi gak sembuh-sembuh."

Dara menghela nafas, kemudian menghubungi Zyan.

"Zyan, kamu dimana?" tanya Dara setelah Zyan mengangkat panggilanya.

"Ada apa sayang?" Zyan tidak menjawab melainkan balik bertanya karena Zyan merasakan feeling sesuatu yang belum bisa ia tebak apa?

"Papi minta dibelikan martabak spesial dari kamu, kamu bisa gak?" ujar Dara tidak enak.

"Oh bisa, aku masih dijalan. Tunggu ya, aku otewe kesana." Zyan langsung memutar balik mobilnya yang baru masuk pagar rumahnya.

Marsha yang melihat itu dari dalam rumah sampai mengernyit heran. "Tuh anak kenapa balik lagi sih?" gumamnya kemudian menghubungi Zyan.

"Kamu mau kemana sayang? Kok keluar lagi?"

"Ada yang kelupaan, Mom," jawab Zyan berdusta.

"Oh yasudah, hati-hati."

Tidak kurang dari dua puluh menit Zyan sudah tiba dirumah Dara.

"Kamu ambil martabaknya saja, dia langsung suruh pulang," ucap Daniel saat Dara akan keluar menemui Zyan.

Dara menghela nafas. "Iya, Pi," jawabnya kemudian dengan langkah gontai menemui Zyan kedepan.

"Maaf ya Zyan, kayaknya Papi sengaja ngerjain kamu deh."

Zyan terkekeh, dia sudah menebak ini. "It's okey sayang. Aku yang gak konsisten sama janji aku."

"Janji apa?" tanya Dara dengan kening menyatu.

Zyan mengacak rambut Dara. "Janji antar dua lelaki. Yaudah, aku langsung pulang. Kamu jangan tidur malem-malem ya." Pesanya kemudian mencium kening Dara.

Dara kembali ke kamar Daniel sambil mengulum senyum karena Zyan selalu memperlakukanya dengan manis. Sampai masuk kamar, Dara masih menahan senyum bahagia yang sulit ia sembunyikan, Daniel yang mengintip lewat matanya tertutup itu semakin membuat semakin dibuat cemburu, menyesal telah meminta Zyan datang lagi.

"Papi kamu udah tidur lagi, tarok aja diatas meja sayang."

Dara melirik pada Daniel yang sudah memejam dengan dengkuran halus yang keluar dari lubang hidungnya yang mancung. Lalu ia berlalu ke kamarnya untuk istirahat.

Plakkkkk

"Nih pesanan kamu, awas aja gak dihabisin." Denisa membangunkan dengan memukul paha suaminya geram. "Keterlaluan banget sih cemburu sampe ngerjain anak orang, kalau miss Marsha tahu ini kan gak enak, Mas."

Daniel menyibak selimutnya menatap Denisa. "Gimana aku gak makin kesal, kamu aja ikut-ikutan belain tuh anak yang udah merebut waktu anak kita dari kita, sekarang kalian semua gak ada yang sama aku."

Denisa melotot. "Sumpah ya, kelakuan kamu kayak anak kecil," sahut Denisa merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya membelakangi Daniel, malas harus berdebat malam-malam.

"Kamu jangan tidur, temenin aku makan ini sambil ngopi," ujar Daniel namun tak di respon oleh Denisa.

"Sayang ... Sayang ...." seru Daniel kesal karena Denisa tak bangun menemaninya.

* * *

"Gimana keadaan Papi?" tanya Dara melihat papinya sarapan masih mengenakan piyama tidurnya.

"Masih belum enak, jadi nanti pulang dari rumah sakit kamu langsung pulang ya," jawab Daniel dengan wajah memelas. Tadinya dia ingin puasa bicara pada Dara, tapi takut Dara pulang pergi lagi dengan Zyan, jadi dia bicara saja.

"Iya, Pi. Nanti Dara langsung pulang," sahut Dara memakan sarapanya.

Daniel menghela nafas ketika mendengar suara mobil Zyan datang.

"Mulai besok kamu berangkat di antar supir saja, sayang." Mood papi hancur melihat kamu setiap hari dijemput dia.

"Iya, Pi," sahut Dara mengiyakan saja tahu kecemburuan Daniel begitu akut pada Zyan.

Dara masuk kedalam mobil Zyan dengan wajah lesu. "Besok kamu jangan jemput aku lagi ya, Papi cemburu berat sama kamu."

Zyan menahan tawa, lucu sekali jalan percintaanya karena yang menjadi saingan terberatnya adalah calon mertuanya sendiri, Zyan jadi membayangkan bagaimana kalau seandainya dia melamar Dara sekarang, apakah Daniel akan kejang-kejang?

1
Rachmawati 8281
Dara ... kalau dah kena batunya baru nyesel, dapat laki-laki baik kog ga bersyukur ...
Rachmawati 8281
cari masalah ...
Yeni Suherman
akan ada tragedi apakah neng dara
Yuliana Purnomo
Dara dara cari perkara looo,,tapi tumben Dady nya Dara gak kirim mata2 kh,,KOG sampe gak tau kegiatan dara di club
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Like mother like daughter Dara kaya mmhnya Denisa waktu muda
Jangan sampai nengulangi kesalahan.
Apa Zyan sama Kiara aja y kan Kiara cinta dan menghormati Zyan 🤭
sundusiyah86
heeehh gregetan SM dara..tolong donk Thor jangan sampai dara terjerumus....semoga Zyan bisa ketemu SM dara lagi mm
Muhammad Dimas Prasetyo
apa David salah satu musuh zyan dan mau balas dendam lewat dara
Nunung Sutiah
Greget da k s dara....
elizanty arni
Pendekk bangett thorr ceritanyaa😅
Azzuraaa
Agak emosi sama kelakuan Dara
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦: Kesel y....Dara kaya mmhnya waktu muda😁😁😁
total 1 replies
Almiraaa Nasution
Duh Dara cari masalah aja. Masa dokter begitu? Maaf nih ya nanya Thor, atau yg tau nih di sini. d dunia nyata ada g sih dokter sk dtg ke tpt hntan malam begitu?
Yuliana Purnomo
hadiuuuh modus nya David itu,,Dara waspada lah
Muhammad Dimas Prasetyo
kalo kamu mau dara kamu akan mengecewakan semua orang
sundusiyah86
waduuh bahaya dara jangan mau gmn kle Daniel berniat jahat.... jangan Thor mudahan Zyan datang . lanjut Thor
Aulia Syafa
emang dara ini , sdh gak tertolong lgi ....
kpn sdarmu DARA , selalu merasa bnr .
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Dara cari masalah biar g jadi niksh
jalan sama cowo lain 🙈🙈🙈
elizanty arni
Cari masalah aja daraaa, ntar zyan marahh lagiii dahhh
Yuliana Purnomo
moga Zayn punya stok sabar tak terhingga
Yuliana Purnomo
hehehehe,,biasa cobaan sblm hari H itu memang macem 2,, heeeemm Dara emang cukup menguji kesabaran zayn
Aulia Syafa
dara sendiri kpn sadarnya , akibat terlalu dimanja papinya ini . udah untung dapat zayn mlh mau putus ... apa nanti ada org ketiganya lgi , cobaan menjelang pernikahan 😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!