NovelToon NovelToon
Yaa Habibi

Yaa Habibi

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Indah Purnama

Mengisahkan tentang seorang gadis yang pernah menjadi korban pelecehan. Namun siapa sangka, gadis itu malah di jodohkan dengan lelaki bergelar Gus sekaligus Direktur utama di perusahaan ternama.

Akan kah hubungan mereka berjalan lancar?

Akan kah Gus muda itu menerima kisah kelam gadis itu?

Note : ***
Kisah ini hanya disarankan untuk pemabaca 17 tahun keatas!! Diharapkan pembaca dapat dengan bijak dalam berpendapat, berkomentar , maupun memilih daftar bacaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 04

...Tandai kalau typo......

...#H a p p y R e a d i n g#...

Beberapa hari berlalu dan sekarang disinilah Indah, didalam kamarnya. Memakai gaun pernikahannya, Indah tampak begitu cantik dengan polesan Make up natural yang tertutupi cadarnya. Penampilannya sederhana, namun terkesan anggun dan elegan. Indah memperhatikan dirinya dicermin, memikirkan bahwa sebentar lagi dia akan menjadi seorang istri. Rasanya takut, takut karna memang Indah tidak pernah berfikirkan akan menjadi seorang istri secepat ini.

Tanpa Indah sadari, Husain perlahan membuka pintu kamarnya. Husain melihat adik kesayangannya yang tampak mempesona, gaun pilihan ummi Ainun memang sangat cocok dengan Indah. Namun ada satu hal yang mengusik Husain, dia melihat adiknya melamun, tatapannya sendu tanpa senyuman sedikit pun memandangi dirinya didepan cermin.

"Si putri bungsu tampak caaantik sekali, hanya kurang sedikit senyuman. " Kata Husain memagang kedua bahu Indah dari belakang, mensejajarkan wajahnya dengan wajah adiknya itu.

"Indah takut. " Jawab Indah sambil tersenyum tipis.

"Tidak ada yang perlu ditakutkan. " Husain menjeda ucapannya. "Kamu sekarang sudah dewasa, sudah akan menjadi seorang istri. Jangan mengecewakan kakak dan ayah, jadi istri yang baik untuk suami kamu ya sayang." Lanjut Husain mengangkat wajah Indah lalu dia mencium kening adiknya itu dengan sayang. Indah hanya tersenyum menanggapi perkataan Husain, Indah hanya bisa menurut saat ini.

"Kamu tunggu disini sampai akad-nya selesai, nanti akan kakak jemput turun kebawah. " Kata Husain tersenyum sayang dan mengusap kelapa Indah .

"Biasanyakan mempelai wanita dijemput turun oleh mama atau saudari perempuannya, bukan saudara laki-laki. " Ucap Indah tersenyum tipis menatap Husain, kemudian Indah kembali tertunduk matanya mulai memanas.

Husain terkejut mendengar ucapan Indah, sudah lama Indah tidak berbicara tentang mamanya seperti ini, terlebih lagi Indah berkata tentang saudari perempuan. Husain teringat tentang mama dan istrinya, dan tanpa disadarinya, air mata pun kian jatuh membasahi pipi Husain.

"Kan masih ada kakak. " Jawab Husain mengangkat wajah adiknya lagi agar menatapnya.

"Indah kangen mama dan mbak hiks ... ayah sama kak Husain jahat."

"K-kalau mama dan mbak masih ada pasti mereka tidak akan membiarkan Indah di-dijodohkan seperti ini hiks ... Hiks ..."

"Indah t-tidak kenal siapa laki-laki yang akan menjadi suami Indah hiks ..."

"Ayah dan kak Husain egois, Indah a-akan adukan semuanya pada mama dan mbak." Tangis Indah pecah, tubuhnya lemas, dia memukul-mukul dada bidang Husain sekuat tenaganya. Mengekpresikan kekesalannya pada Husain.

Husain spontan menarik Indah dalam pelukannya, membiarkan adiknya itu meluapkan semua emosinya. "Nanti kamu akan mengenalnya, dia pilihan terbaik untuk kamu. Memangnya kamu pikir mama dan mbak senang melihat kamu melawan ayah dan kakak?" Tanya Husain pada Indah, Husain ikut menangis dibuatnya. Jujur saja, Husain lemah jika melihat tangisan adiknya, dia tak sanggup melihat Indah menangis seperti ini.

"Ma-maaf, Indah kesal. " Jawab Indah.

"Yasudah kamu tunggu disini, sebentar lagi rombongan mempelai laki-laki akan datang." Ucap Husain sambil menghapus air mata Indah. Indah hanya menjawab dengan anggukan, kemudian dia pun melakukan hal yang sama dengan menghapus air mata yang ada di pipi Husain.

Beberapa detik kemudian Harist masuk dan mendapati kedua anaknya itu tengah menghapus air mata satu sama lain, Harist mendekat dan memeluk Husain dan Indah bersamaan. Saat ini Harist ingin menyampaikan rasa sayangnya pada kedua anaknya itu sebelum salah satunya pergi menjadi hak orang lain.

"Ayah, bolehkah Indah tau siapa lelaki yang akan menjadi suami Indah?" Tanya Indah pada Harist.

Harist tersenyum mendengar pertanyaan Indah. "Calon suami kamu namanya Azzam Al-Fatih, seorang Gus putra Kyai." Jawab Harist. "Pernikahan kalian sementara akan dirahasiakan, karna usia kamu terlalu muda untuk dipublikasikan sebagai seorang istri pada masyarakat awam dan takutnya mereka akan menyebarkan fitnah." Lanjutnya.

Indah berfikir sejenak, kini kepalanya dipenuhi banyak pertanyaan. "Seorang Gus? Putra Kyai? Apa tidak salah? Setau Indah, ayah tidak memiliki teman seorang Kyai, tapi kalau mama dulu memang lulusan pesantren, apa mungkin ada hubungannya? pernikahannya dirahasiakan?apa jangan-jangan Indah akan menjadi istri keempat? YaAllah lindungilah Indah. " Batin Indah.

"Mm apa boleh Indah mengajukan permintaan padanya nanti?" Tanya Indah dengan polosnya.

"Nanti kita tanyakan ya-" Ucapan Harist terpotong saat diluar terdengar sedikit ribut menandakan rombongan mempelai laki-laki sudah tiba. "Kamu tunggu disni ya, nanti Husain akan menjemput. " Lanjut Harist dan dijawab anggukan oleh Indah. Kemudian Harist dan Husain meninggalkan Indah untuk menyambut rombongan mempelai laki-laki.

🦋🦋🦋

Terdengar lantunan surah Ar-Rahman dibacakan mempelai laki-laki sebagai hadiah untuk mempelai perempuan, suaranya terdengar begitu lembut dan menyejukkan hati siapa saja yang mendengarnya. Kemudian terdengar pula lantunan surah Al-Mulk yang sama lembutnya dan sama menyejukkannya. Setelah itu mempelai laki-laki dan ayah mempelai perempuan pun saling berjabat tangan untuk memulai Akad atau ijab kabul, masing-masing memegang pengeras suara.

أَنكَحْتُكَ وَزَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ بِنْتِي …… بِمَهْرِ …… حَالًا

"BISMILLAHHIRAUKANNiRRAHIM YA AZZAM AL-FATIH IBNA UMAR AL-FATIH, ANKAHTUKA WA ZAWWAJTUKA MMAKHTUBATAKA BINTI INDAH LYSANDRA HARIST ALAL MAHRI (600 DIRHAM 'MAJMUEAT MIN 'ADAWAT ALSLAA') HALLAN. "

قبلت نكاحها أو تزويجها على المهر المذكور ورضيت به والله ولي التوفيق

"QOBILTU NIKAHAHA WA TAZWIJAHA ALAL MAHRI MADZKUUR WA RADHIITU BIHI, WALLAHU WA WALIYYu TAUFIQ."

Lantunan Gus Azzam terdengar lantang dengan satu tarikan nafas. Berpindahlah segala tanggung jawab atas Indah pada Gus Azzam.

 

"Hallan? "

"Hallan."

"Alhamdulillah."

🦋🦋🦋

Harist mengkode Husain untuk membawa Indah turun, Husain yang mengerti pun langsung menuju kekamar adiknya yang ada dilantai dua. Ketika membuka pintu kamar adiknya itu, Husain mendapati Indah yang sudah menunggunya. Dilihatnya Indah tersenyum manis tapi matanya tidak bisa berbohong, Husain tau adiknya itu tengah gugup bercampur takut tetapi hari ini biarlah Indah mengatasi rasa takutnya sendiri.

Husain mengandengan tangan Indah untuk menuruni anak tangga satu persatu. Husain bisa merasakan tangan Indah bergetar, tetapi adiknya itu tetap tersenyum dan terus tertunduk sampai mereka berada tepat didepan mempelai laki-laki dan Husain pun melepaskan gandengan tangannya.

"YaAllah semoga suami Indah masih muda, gaa buncit, ga kumisan, ga tua YaAllah. " Batin Indah, kini dia memejamkan matanya, dia sedikit takut mengingat Husain pernah berkata bahwa calon suaminya itu kumisan.

Gus Azzam menaikan satu alisnya ketika melihat Indah yang setia tertunduk dihadapannya.

"Assalammualaikum." Salam Gus Azzam terdengar datar namun lembut.

"Waalaikumsalla-am." Ucapan Indah terdengar bergetar suaranya memelan saat Gus Azzam menangkup pipi dan mengangkat wajahnya dengan kedua tangannya kemudian mencium kening Indah.

Cup

Gus Azzam melakukan itu agar dia bisa melihat wajah gadis yang telah sah menjadi Istrinya, namun dilihatnya mata gadisnya itu sedikit sembab. Melihat itu Gus Azzam mencium mata kanan dan kiri Indah secara bergantian, kemudian diciumnya lagi kening Indah sedikit lama.

"Aaa swite banget sih. "

"Jadi pengen YaAllah. "

"Romantis banget. "

ucap para tamu yang menyaksikan kejadian itu.

"Abi, liat si Azzam main nyiumin aja yaallah. " Bisik Ummi Ainun sambil menyenggol lengan Abi Umar dan dibalas tawa kecil oleh suaminya itu.

...Next?......

1
Dian Soedarminto
atau ceritanya cm segini aja ya thor?
sehat2kah dirimu?

ayo dilanjut ceritanya
jangan dianggurin
kami nunggu lho
Dian Soedarminto
atau ceritanya mmg cuma segitu ya...
Dian Soedarminto
piye to kiiii
Dian Soedarminto
🤭
Dian Soedarminto
ooo yg jatuh dijalan itu kan?
Dian Soedarminto
lhah...
Dian Soedarminto
cakeeepp👍👍♥️
Dian Soedarminto
Luar biasa
Dian Soedarminto
wkwkwkwk
Dian Soedarminto
😁🤭
Dian Soedarminto
so sweet♥️♥️
Dian Soedarminto
ooo pantas belum minta
Dian Soedarminto
hehehe...unik
Dian Soedarminto
kereeenn
Dian Soedarminto
hhhmmm
Dian Soedarminto
alhamdulillah
Dian Soedarminto
lanjut
Dian Soedarminto
lumayan
Nurnurul
ceritanya seru tapi bagian 23 dan seterusnya itu adalah ulangan dari bagian 1,,kaya nipu gitu padahal seru ceritanya
Nurnurul
torr ko malah ke ulang,, kya ga jelas gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!