Aron Wengler, pemuda berusia 26 tahun itu selalu bermimpi hal yang aneh di setiap malamnya. Tapi dia merasa hal itu bukan hanya sekedar mimpi. Dia beranggapan mungkin itu adalah kehidupan pertamanya.
" Bunuh! Bunuh! Bunuh!"
Teriakan keras dan tatapan penuh nafsu para penonton selalu membuat Aron terintimidasi. Dia tidak punya pilihan lain selain bertarung demi nyawa yang menempel di raganya.
Akankah di masa sekarang dia juga bisa bertahan hidup di kerasnya arena pertarungan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Legenda 24: Semua Kerena Aron
" Apakah pesta makan malamnya berjalan lancar? Mereka tidak mengganggumu kan?"
Marcus langsung mengajukan pertanyaan ketika Aron pulang. Sejujurnya dalam hati, Marcus khawatir. Terlebih para anggota LL Club terlihat begitu membenci Aron.
" Lancar Pak, Tuan Felipe sangat baik kepadaku. Dan beliau mengatakan bahwa cukup puas dengan hasil yang tadi di dapat."
" Haaaah, syukurlah. Sekarang pergilah ke kamar mu dan istirahat. Besok kamu harus kembali ke arena untuk melanjutkan turnamen."
" Baik Pak, selamat istirahat."
Fyuuuh
Marcus menghela nafasnya penuh dnegan kelegaan. Sebenarnya ia sedang mencari asal usul Aron. Kasus mendesak yang selama ini ia kerjakan adalah menyelidiki asal usul Aron. Berbekal dari cerita Aron soal dimana pertama kali ia ditemukan oleh Oliver, Marcus pun menyisir tempat tersebut.
Dan, hal lainnya adalah Marcus menghindari pertanyaan Aron mengenai mata yang harus ditutupi dari warna aslinya.
" Haaah, tidak banyak yang aku dapatkan mengenai anak itu. Orang-orang di kota itu juga tidak ada yang mengenalnya. Hanya satu dua saja dan mereka juga tidak tahu siapa orang tuanya. Aku hanya heran, mengapa Oliver membawanya. Apakah karena matanya itu?"
Marcus masih belum menemukan alasan itu, dan hingga saat ini ia juga menemukan keberadaan Oliver. Sudah sebulan lamanya semenjak penyergapan di Pelea De Lobos, dan sejak saat itu juga dia mencari Oliver tapi belum juga ditemukan.
Sepertinya Oliver tengah berhati-hati. Jika dulu dia seakan kebal terhadap hukum, maka kini tentu tidak. Ternyata bukan hanya AIE saja yang mengejar dirinya, intelijen internasional juga mencari keberadaan Oliver.
Dan saat ini orang itu sedang semakin menggila. Belum juga ditemukannya Aron membuat Oliver seperti hilang kendali. Setiap harinya ada saja anak buah yang terluka akibat amukannya.
" Teren! Apa yang kau lakukan hah! Sebulan, ini sudah sebulan dan kau belum juga bisa mendapatkan anak itu! Sebanyak ini orang yang mencari tapi hasilnya NOL BESAR!!!!"
Meluap sudah amarah OLiver, bukan hanya kali ini saja, tapi sudah sangat lah sering. Jika diingat, maka semenjak Aron pergi.
Teren memilih diam, karena apa saja yang keluar dari mulutnya akan salah. terlebih dia belum juga bisa membawa Aron ke depan Oliver.
Umpatan, sampah serap keluar dari mulut pria paruh baya itu. Semua orang termasuk Teren di usir keluar dari kamar.
" Fyuuuuh, mengapa Tuan menjadi seperti ini ya?" gumam Teren lirih.
" Tuan, saya sedikit heran. Dulu kita juga pernah disergap dan juga usaha ini pernah hancur, tapi Tuan Besar tidak seperi sekarang ini. Dia tetap santai menghadapi. tapi mengapa menjadi seperti ini ya?" tanya salah satu anak buah.
Teren termenung, apa yang dikatakan anak buah itu benar juga. Bukan hanya sekali Oliver tersangkut masalah hukum, tapi dia tidak pernah kehilangan akalnya. Sebuah kesimpulan Teren ambil, mungkinkah semua ini karena Aron.
" Sudah jangan dipikirkan, terus lakukan pencarian tehadap Aron."
" Baik!
Teren memang mengatakan bahwa jangan dipikirkan kepada orang lain, tapi dirinya sendiri tidak mau menepis fakta yang ia simpulkan. Aron benar-benar menjadi penyebab Oliver menjadi seperti sekarang.
" Aku jadi ingat kejadian belasan tahun silam saat Aron ditemukan. Tepatnya bukan ditemukan tapi Tuan Oliver mencarinya. Dia sengaja datang ke kota itu dan mencari keberadaan Aron. Dengan ciri-ciri mata hitam kekuningan, Tuan mendapatkan Aron."
Ya, waktu itu Oliver memang mencari seorang anak kecil dengan ciri-ciri tersebut. jadi sebenarnya ia bukannya tidak sengaja menemukan Aron tapi ia memang mencari Aron. Terbukti butuh waktu seminggu mengobrak-abrik kota itu untuk mencari keberadaan Aron.
" Jadi, sebenarnya siapa Aron? Mengapa Tuan bisa menggila hanya karena Aron hilang? Apa Aron adalah bayi itu, bayi yang dia ambil dari wanita itu?"
Doenggggg
Otak Teren berpikir keras. Dia mencoba merangkai setiap potongan peristiwa yang ia ketahui selama mendampingi Oliver.
" Ya, tidak salah lagi. Pasti karena itu, pasti itu yang menjadi sebab Tuan begitu frustasi kehilangan Aron."
TBC
yes Aron berhasil