Dalam menggapai cita citanya menjadi seorang Kultivator dengan kultivasi yang tinggi, Yan lan dengan sekuat tenaga terus berlatih dan pada akhirnya dia menjadi kultivator yang tak tertandingi di Benua Permata Hijau.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tigris
Di dalam lembah yang bernama lembah roh tunggal, Yan Lan mulai membiasakan dirinya dengan singa putih yang kini bersamanya.
Singa putih itu seperti mau bersahabat dengan Yan Lan, berkali kali singa putih itu menempelkan kepalanya ketubuh Yan Lan yang membuat Yan Lan bergidik ngeri.
Yan Lan tak bisa melihat tingkat kultivasi dari binatang roh yang ada di sampingnya itu.
"Yan er..! selama aku mengenal Tigris yang merupakan singa es, tak pernah sekalipun dia mau bersahabat dengan manusia kecuali aku, ini merupakan keberuntungan bagimu Yan er," ucap Jiang Chen.
Yan Lan hanya diam, tak ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya, dia pun tak mau melihat kearah singa es yang ada di sebelah nya.
"Aku akan melatihmu agar kultivasi mu menjadi lebih baik," ucap Jiang Chen.
"Terimakasih guru Jiang," ucap Yan Lan sambil bersujud 3 kali memberi hormat.
Di dalam lembah roh tunggal Yan Lan berlatih dengan giat, walaupun latihan yang di berikan oleh Jiang Chen begitu berat dan menguras energi Yan Lan sampai titik terendahnya, Yan Lan tetap gigih dalam berlatih.
Jiang Chen sangat senang dengan semangat yang ada pada Yan Lan, dia yakin suatu hari nanti, Yan Lan akan menjadi kultivator yang pilih tanding di Benua Permata Hijau.
Hampir setahun Yan Lan berada di lembah roh tunggal, banyak ilmu yang telah di pelajarinya dari guru Jiang Chen, baik ilmu meracik obat, pemurnian pil dan meningkatkan kultivasi serta beberapa ilmu yang ada di dalam kitab di dalam kepala Yan Lan yang di turunkan dari leluhurnya.
DI SUATU PAGI YANG CERAH
"Yan er sudah waktunya aku akan membangkitkan mata langit yang ada padamu, tapi ingat!! mata langit merupakan kekuatan tersembunyi darimu, yang bisa meningkatkan kekuatanmu 3 kali lipat dari kemampuanmu sekarang bila di aktifkan, mata langit juga bisa membantumu untuk melihat dalam jarak radius 1 kilo meter tanpa ada yang bisa menghalanginya, dan bisa juga kau pergunakan untuk berkomunikasi jarak jauh denganku apa bila kau mendapat kesulitan dalam perjalananmu," ucap guru Jiang Chen.
"Tapi sebelumnya aku akan menyatukan dirimu dengan Tigris agar kau bisa menggunakan kekuatan singa es yang ada padanya, kau juga bisa berbicara dengan Tigris di alam batinmu setelah kau bisa menyatu dengannya, kekuatan Tigris sangat besar karena dia merupakan binatang roh legendaris jadi pergunakanlah kekuatannya dengan bijak dan sebaik baiknya," ucap guru Jiang Chen kembali.
Sekarang pergilah ke arah air terjun itu biarkan air terjun itu menimpamu, kemudian seraplah energi alam yang ada di sekelilingmu, ingatlah Yan Lan!! di saat penyerapan inti energi alam kau akan menjumpai banyak godaan di alam pikiranmu, jadi tetaplah fokus pada tujuan awalmu jangan sampai kau terpengaruh dengan semua godaan yang ada, yang akan menggagalkan dalam membangkitkan mata langit yang ada padamu," ucap Jiang Chen.
"Baik guru!!" ucap Yan Lan mantap.
Yan Lan melepaskan bajunya, dan berjalan menuju ke arah air terjun.
Yan Lan duduk bersila di bawah terpaan air terjun yang menghujam tubuhnya, kemudian Yan Lan mulai menyerap semua energi alam yang ada di sekelilingnya.
"Tigris..!! sudah waktunya kita berpisah, jaga dan lindungi pemuda itu sebagai mana kau telah melindungi dan mengikuti aku selama ini, jadilah binatang roh baginya" ucap Jiang Ling pada singa es yang ada di sampingnya.
Tigris seperti mengetahui apa yang di katakan oleh guru Jiang Chen, dengan cepat Tigris melompat dan berubah menjadi cahaya putih terang. Cahaya putih itu melesat cepat dan masuk kedalam tubuh Yan Lan kemudian hilang tanpa bekas.
Yan Lan merasakan Qi yang teramat sangat dasyat mengalir di dalam Merindiannya, dengan cepat Qi itu menuju kedalam Dantian yang membuat Dantian Yan Lan meluas hingga tak terbatas.
"Boom..!! Boom..!! Boom"
Beberapa kali ledakan kenaikan tingkat kultivasi pada tubuh Yan Lan, yang membuat Yan Lan kini berada pada level tingkat kultivasi Qi Awan tingkat 1.
Di dalam alam pikiran Yan Lan, berbagai kejadian yang pernah di alaminya terulang kembali, bagai mana dia di hina dan di caci maki sebagai sampah di dalam klan Glasier, segala perlakuan buruk yang di dapatnya dari para ketua klan, hingga kematian kedua orang tuanya oleh binatang roh saat mencari obat untuk menyembuhkan sakit yang di deritanya, membuat tubuh Yan Lan bergetar hebat.
"Xin er bertahanlah, jangan kau hiraukan semua godaan itu," gumam guru Jiang Ling yang terus memperhatikan Yan Lan dari atas batu.
Sementara itu Yan Lan merasakan darahnya seperti mendidih, beberapa kejadian yang terus silih berganti mengisi alam pikirannya memicu amarahnya, yang membuatnya tak kuasa lagi untuk bertahan hingga datang sesosok singa es yang berbicara di dalam alam batin Yan Lan.
"Tuan muda, anda jangan terpengaruh dengan godaan yang datang pada anda, semua itu hanya ilusi, tetap fokus dengan tujuan anda untuk membangkitkan mata langit," ucap Tigris.
Yan Lan akhirnya tersadar.
"Terimakasih paman Tigris," ucap Yan lan.
Segera dia menepis semua godaan yang ada di dalam alam pikirannya, dan kembali fokus untuk menyerap inti energi alam yang ada di sekelilingnya, hingga Yan Lan berhasil membangkitkan mata langit yang ada di dalam tubuhnya.
Yan Lan bangkit berdiri, dan melesat ke arah batu besar di mana guru Jiang Chen telah menunggunya.
"Ha..ha..ha..Akhirnya kau berhasil mengaktifkan mata langit di tubuhmu Yan er, leluhurmu pasti sangat bangga padamu," ucap guru Jiang Chen.
"Terimakasih guru, semua ini karna bimbingan dari guru," jawab Yan Lan sambil menggenggam tinjunya dan membungkukkan badan memberi hormat.
"Yan er! sekarang mulailah perjalananmu untuk menambah pengalaman hidupmu, tingkatkan terus tingkat kultivasi mu karena suatu hari nanti akan ada musuh yang sangat kuat di Benua Permata Hijau yaitu raja iblis, dan ingat!! jadilah orang yang berguna bagi manusia di Benua Permata Hijau," ucap guru Jiang Chen kembali.
Guru Jiang Chen memberikan Yan Lan sebuah pedang pusaka Pemecah Salju kepada Yan Lan, dan juga memberikan sebuah cincin ruang untuk menyimpan segala benda kecuali mahluk hidup dan beberapa pil dengan kemurnian tingkat 9 dan 10, serta sekantong kecil koin emas.
"Yan er sebelum kau pergi, teteskan lah darahmu di atas cincin ruang itu agar kau bisa menggunakannya," ucap guru Jiang Chen.
"Baik guru" ucap Yan Lan.
Akhirnya Yan Lan pergi meninggalkan lembah roh tunggal untuk memulai pengalaman hidupnya.
Yan Lan terus melesat ke arah timur, dan akhirnya menemui sebuah desa. Yan Lan merasa heran dengan desa itu, di mana para penduduk yang ada seperti menatapnya dengan tatapan tak bersahabat.
Yan Lan berjalan mendekati salah satu penduduk. "Maaf paman saya numpang tanya, apakah ada kota yang berada dekat dari sini?" tanya Yan Lan pada orang tua yang ada di hadapannya.
Orang tua itu tak berkata apa apa dan langsung pergi meninggalkan Yan Lan masuk kedalam rumah.
"Aneh..!! ada apa dengan desa ini?" batin Yan Lan.
Yan Lan melihat ada rumah makan berada tak jauh darinya, dengan segera Yan Lan menuju kesana.
maksudnya gak jelas, lha dia kemari kan pengen nyari di Dewi Hong wilaheng
habis makan daging anjing gila ya