Seorang gadis yang terlahir karena sebuah perjanjian ibu nya dan makhluk ghaib terpaksa harus menjalani hidup mandiri setelah kepergian kedua orang tua nya. Ibu nya meninggal saat usia nya tepat dua tahun ,sementara ayah nya meninggal setelah hari pernikahan nya. Pernikahan yang seharusnya menjadi hari yang sangat membahagiakan berubah menjadi duka saat sang ayah harus pergi selamanya ,pun dengan suami pengganti nya yang juga meninggal tepat di malam pengantin mereka.
What.....suami pengganti ?
Ya suami pengganti karena calon suami yang sebenarnya telah pergi entah kemana tepat di saat hari pernikahan dilangsungkan.
Vinaya malang harus terusir karena hasutan seseorang mengenai status janda nya juga kematian kedua orangtua nya. Vinaya pun memutuskan untuk pergi ke kota.
Bagaimana kisah Vinaya setelah berada di kota ? Apakah ia akan menemukan kebahagiaan nya,atau malah sebaliknya?
Yuk ikuti kisah nya ya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengerjai April
Selesai mata kuliah pertama Vinaya pergi ke toilet. Dari belakang nya nampak April dan teman-teman nya mengikuti. Setelah Vinaya masuk ke dalam toilet,April menutup pintu dan menguncinya dari luar. Kunci yang berhasil ia ambil diam-diam dari pos satpam.
Setelah itu April dan teman-teman nya pun pergi dengan tawa yang tertahan. Mereka merasa senang karena telah berhasil mengerjai Vinaya. Mereka yakin jika Vinaya akan ketakutan dan menangis di dalam toilet.
"Hahahaha.....rasain emang enak. Biar dia nginep sekalian" Ucap April puas sambil memperhatikan kunci toilet yang ia bawa ditangan nya. Mereka pun pergi ke kantin sambil terus tertawa
Tak lama kemudian,suara tawa dari April dan teman-teman nya tiba-tiba terhenti ketika melihat Vinaya yang tengah melahap makanan nya di sisi meja lain bersama Yudi. Kedua mata nya membelalak.
"Guys....apa gue gak salah lihat ? Itu Vinaya bukan sih ?" Tanya salah satu teman nya April
"Sejak kapan dia ada di sini? Kalau dia di sini dari tadi terus yang kita kunci di toilet siapa ?" Tanya teman nya yang lain
Vinaya menoleh pada April. Gadis itu tersenyum dan mengedipkan satu matanya.
"Kalian cek toilet. Buruan !"Seru April sambil memberikan kunci toilet dengan nada tertahan pada teman-teman nya
Setelah teman-teman nya pergi untuk mengecek toilet ,April terus saja memperhatikan Vinaya yang nampak lahap menyantap makanan nya. Tak ada yang aneh pada Vinaya. Gadis itu terlihat seperti biasa nya,bahkan saat Yudi datang ikut makan di sana pun mereka terlihat ngobrol seru sampai mereka tertawa bersama.
Di toilet. Teman-teman April melihat pintu masih terkunci. Mereka kemudian membuka pintu toilet untuk memastikan jika yang berada di dalam adalah Vinaya atau bukan. Perasaan takut mulai menghinggapi mereka saat hawa dingin menelusup masuk ke pori-pori kulit,namun karena rasa penasaran nya yang tinggi membuat mereka mengesampingkan rasa takut nya.
"Kalau yang di dalam bukan Vinaya gimana ?"
"Duh,Lo jangan nakutin napa ? Takut nih gue "
"Ya gue juga takut kali,gue cuman nanya ,gimana kalau bukan ,gitu doang "
"Ayo,Lo duluan yang masuk !"
"Loh kok gue sih ,elo lah ,gue nunggu di sini saja "
"Gak ! Gak ada ! Kita kesini bareng masuk juga bareng. Gue gak mau ya,nanti pas gue di dalam Lo malah kabur ninggalin gue "
"Ah elah ,tau aja Lo gue mau kabur "
Mereka bicara dengan berbisik. Dengan perlahan mereka berdua masuk dengan pandangan diedarkan ke setiap sudut toilet.
"Kok sepi ? Kaya gak ada orang "
"Jangan-jangan yang tadi masuk itu emang beneran bukan si Vinaya lagi"
"Terus kalau bukan Vinaya siapa dong ? Setan "
"Lo kalau ngomong jangan sembarangan ya ! "
Akhirnya mereka malah berdebat dan saling toyor hingga pada akhirnya suara pintu tertutup membuat mereka terkejut dan langsung menghampiri pintu.
"Loh,...kok gak bisa dibuka ?"
"Apa kita ke kunci di sini ?"
"Tolooong....tolong bukain pintunya,kita kekunci di dalam "
Mereka berdua nampak panik dan ketakutan. Keduanya terus memukul-mukul pintu sambil berteriak.
Sementara di luar nampak sosok cantik sedang bersenandung kecil sambil menyeringai. Siapa lagi jika bukan Riza. Ya gadis yang tadi masuk ke dalam toilet adalah Riza yang menyamar sebagai Vinaya. Vinaya pun sudah tahu rencana April dan teman-teman dari Riza. Kedua makhluk beda jenis itu kemudian merencanakan untuk mengerjai April dan teman-teman nya.
Di kantin,April menunggu dengan gelisah karena teman-teman nya tak kunjung datang.
"Mereka mana sih,kok gak datang-datang?" tanya April
"Mana gue tahu " Sahut Farah
Vinaya yang sedang bercanda dan tertawa bersama Yudi tiba-tiba melihat pada April. Tatapan tajam nya membuat April menelan ludah nya.
"Kelas setengah jam lagi ,gimana kalau kita ke taman kampus ,kita ngadem di sana !" Ajak Yudi
"Boleh juga tuh,ya udah yuk ! " Vinaya setuju lalu beranjak bersama Yudi
Saat melintasi April,Vinaya melayangkan senyuman manis nya. Namun aura dingin yang dirasakan April saat bersitatap dengan Vinaya membuat jantung nya berdebar-debar.
Sementara itu di ruangan nya,Keenan nampak melamun. Pria itu masih bimbang dengan keputusan nya. Hatinya masih terpaut pada sosok Karina ,wanita yang selalu mengisi hati nya dari dua tahun yang lalu. Bahkan sampai saat ini pun nama Karina masih tetap terukir di hati nya. Namun meski begitu Keenan merasa ada yang lain di hatinya ketika bersama Vinaya.
"Sebenarnya kamu kemana ? Sudah satu tahun lebih aku mencari mu ,tapi tak pernah sekalipun aku mendapatkan informasi tentang mu " Lirih nya sambil menatap foto wanita cantik yang ia pajang di meja kerja nya
"Jika kamu sudah bahagia dengan pria lain,aku akan mencoba mengikhlaskan nya,tapi jika kamu pergi karena masalah lain tolong beri aku petunjuk,dan berikan aku penjelasan tentang kepergian mu"
Seseorang mengetuk pintu , Keenan pun meletakan foto itu kembali lalu mempersilahkan orang itu untuk masuk.
"Permisi pak,maaf ganggu waktunya " Ucap seorang mahasiswa dengan membawa sesuatu di tangan nya
"Iya,tidak apa-apa. Saya tidak sedang sibuk kok. Ada apa ?" Tanya Keenan menatap benda yang dibawa mahasiswa tersebut
"Jadi begini pak, beberapa Minggu lalu saya dan teman-teman saya telah membentuk sebuah komunitas di kampus. Sebuah komunitas peduli bencana. Jika diizinkan kami akan pergi ke salah satu daerah yang terkena banjir juga longsor. Di sana kami akan turut membantu para korban. Ini proposal nya pak ,semoga di ACC " ucap nya penuh harap sambil menyerahkan berkas yang ia bawa
Keenan membaca proposal itu dengan teliti. "Jadi kalian pergi hari Senin dan selama satu Minggu kalian di sana ?" Tanya Keenan memastikan
"Iya,pak "
"Baiklah,akan saya ACC. Tapi harus ada yang membimbing kalian selama di sana , nanti saya akan rundingkan dengan dosen-dosen lain mengenai siapa dosen yang akan ikut bersama kalian " Ujar Keenan lalu menandatangani proposal tersebut
"Alhamdulillah,terima kasih pak. Baik pak ,saya tunggu kabar selanjutnya kalau begitu saya permisi,sekali lagi terima kasih " mahasiswa itu nampak senang karena usaha nya tak sia-sia
"Iya,saya justru senang dan bangga jika ada anak muda yang tingkat kepedulian nya tinggi seperti kamu dan teman-temanmu. Nanti saya usahakan untuk turut memberi sumbangan juga " Ucap Keenan
"Alhamdulillah,sekali lagi terima kasih pak "
Setelah itu mahasiswa itu pun pamit undur diri, sementara Keenan menghela nafas nya. Bukan karena mahasiswa barusan tetapi ia teringat jika lusa dirinya akan menikah dengan Vinaya.
"Aku sudah bilang iya,mana mungkin bisa mundur lagi " Lirih nya
"Ya sudahlah , jalani saja dulu mau seperti apa nanti gimana nanti saja,surat kontrak pun sudah terlanjur ditandatangani " Lanjut nya terus bermonolog
Di taman kampus.
Yudi memberikan minuman berperisa buah dalam botol pada Vinaya.
"Thanks" Ucap Vinaya namun gadis itu tak langsung meminum nya ,ia masih merasa kenyang setelah baru saja mengisi perut di kantin
"Oh iya Vin,di kampus kita baru saja dibentuk komunitas baru namanya komunitas peduli bencana,aku udah daftar jadi anggota,kalau jadi rencananya hari Senin kita mau berangkat ke tempat yang sedang terjadi bencana ,di sana kami akan ikut membantu para korban bencana. Setiap anggota dianjurkan mengajak mahasiswa atau mahasiswi lain untuk gabung jadi aku ajakin kamu. Kamu ikut yuk gabung !" Ajak Yudi sambil memberikan selembaran pada Vinaya
Gadis itu memperhatikan sejenak lalu kemudian membaca nya.
"Sepertinya akan seru,tapi aku harus izin dulu gak mungkin aku ngambil keputusan sendiri " Ucap Vinaya
"Beneran ya ?" Tanya Yudi penuh harap
"Ya...,aku sih gak bisa janji,kalau dapat izin aku ikut ,kalau enggak ya gak jadi ikut" Ucap Vinaya sembari mengantongi selembaran itu ke dalam tas nya
"Masalahnya sebelum hari Senin aku sudah harus menikah,jadi gak enak kalau mau mutusin sesuatu sementara aku sudah ada yang bertanggung jawab atas diri ku" lirih gadis itu membatin
"Meski pernikahan itu kontrak ,tapi sah secara hukum dan agama" lanjut nya membatin
Di saat itu tiba-tiba datang Martin cs. Tanpa sungkan mereka ikut bergabung bersama Vinaya dan Yudi.
"Jiah...datang lagi nih orang " Kesal Yudi membatin
Bersambung....