NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Panggilan kepada Selina Amelia Putri, Sofia Anjani dan Salwa Quentin di harapkan datang ke kantor. Di tunggu Pak Rio, sekarang"

Suara yang berasal dari pengeras suara tadi mengusik ketenangan Selina dan dua temannya saat ini tengah menikmati makanan siang di kantin, karena istirahat pertama kelelahan.

Setelah jadi babu Nara dan teman-temannya, yang mereka layani seperti tuan putri harus memesankan makanan dan minuman buat Nara dan teman-temannya, belum lagi mengantarkan ke meja.

Baru saja Selina dan dua temannya merasa tenang karena istirahat kedua ini Nara tak muncul, namun justru kepala sekolah meminta mereka untuk ke kantor, entah apa yang di inginkan kepala sekolah.

Sejenak ketiganya mengabaikan panggilan tadi dan memilih melanjutkan makan siang mereka, padahal seruan tadi sudah berkali-kali terdengar meminta Selina dan dua temannya ke kantor.

Sampai akhirnya Bu Fatimah yang di perintah Pak Rio mencari Selina dan dua temannya datang menemui ketiganya di kantin, Bu Fatimah berdehem ketika berada di dekat Selina dan dua temannya.

"Kalian gak denger, Pak Rio meminta kalian ke kantor sekarang?" tanya Bu Fatimah pada Selina dan dua temannya

"Maaf, Bu. Kita kelaparan, izinkan kita untuk makan terlebih dahulu. Setelah itu, baru kita akan menemui Pak Rio di kantor"

"Ya sudah, Ibu beri waktu lima menit untuk menghabiskan makanan kalian" tegas Bu Fatimah

Bagian sebagian murid bertemu dengan kepala sekolah adalah hal yang menyeramkan, namun tidak bagi tiga murid yang saat ini tergesa mengikuti langkah Bu Fatimah menuju ruang guru.

Tapi itu kemarin-kemarin, kali ini Selina dan dua temannya merasakan tidak tenang. Ingin rasanya mereka kabur, atau menyuap Pak Rio agar lolos dari kesalahan mereka meski itu hanya pikiran mereka saja.

Apalagi Pak Rio bukan lah Pak Andre yang mudah sekali di suap dan mata duitan, karena kenyataannya kini Selina dan dua temannya telah berada di depan Pak Rio yang memasang wajah seramnya.

"Kalian tau, apa alasan saya memanggil kalian kesini?" tanya Pak Rio, meski suaranya terdengar datar tapi tetap saja membuat bulu kuduk merinding

Selina dan dua temannya yang berdiri kaku hanya bisa menggelengkan kepala lemah, sebenarnya ketiganya sudah tau alasan apa kepala sekolah memanggil mereka namun mereka memilih berpura-pura tidak tau.

"Kalian sudah membully Nara cucu pemilik sekolah ini, bukan karena Nara cucu pemilik sekolah. Saya tetap tidak membenarkan sikap kalian yang suka mengganggu murid lain, jadi dari situ saya buatkan surat panggilan untuk orang tua kalian. Meski tidak kalian berikan, orang tua kalian sudah menerima surat panggilan itu melalui em4il" kata Pak Rio sembari menyerahkan tiga amplop putih

Wajah Selina langsung berubah pucat mendengar perkataan Pak Rio, namun Selina tidak bisa berbuat apapun selain menghadapi apapun yang terjadi, lalu Pak Rio mempersilahkan ketiganya keluar.

Selina berjalan lemas keluar dari ruang kepala sekolah, Sofia dan Salwa pun sama namun wajah Selina lah yang sangat pucat saat ini, kedua temannya hanya mengusap punggung Selina karena paham dengan keadaan Selina.

"Sabar ya, Selin. Semoga semuanya baik-baik saja, kita akan tetap ada buat loe"

Bel pulang berbunyi, terik panas matahari siang ini membuat semua murid berlari mencari tempat teduh, Selina berjalan malas menuju mobilnya terletak di tempat parkir, hari ini Selina pulang sendirian.

Kedua temannya memutuskan untuk pulang dengan taksi, jalanan terasa lengang meski ini jam anak-anak pulang sekolah, mungkin karena Selina memutuskan untuk pulang paling akhir hingga terlepas dari kemacetan.

Sepanjang perjalanan pulang Selina berusaha menenangkan diri untuk menghadapi apa yang mungkin akan terjadi nanti, Selina mengemudi mobilnya begitu lambat, berharap sampai ke rumah lebih lama.

Tapi begitulah semakin kita berharap hal tak di inginkan semuanya hanya sia-sia, karena tetap saja Selina akan sampai ke rumah. Seperti sekarang ini, Selina sudah berada tak jauh dari gerbang rumahnya.

Rumah mewah yang terletak di pinggir jalan yang memiliki pagar menjulang tinggi mengelilingi rumah berlantai tiga itu, ragu Selina memandangi pagar rumahnya namun mobilnya tetap bergerak maju.

Mobil Selina memasuki pekarangan luas itu, lalu mobilnya di simpan ke garasi mobil. Selina mengendap-endap masuk ke dalam rumah, ruang tamu di rumahnya tampak sepi. Selina mengelus dada, merasa situasi aman.

Selina pun kembali melanjutkan langkahnya menuju lantai dua, tempat ruang keluarga itu namanya saja Selina justru lebih suka menyebutnya ruangan hantu karena selalu kosong, seperti saat ini kosong tak ada orang.

Selina melanjutkan langkahnya menuju lantai tiga, dimana kamarnya berada. Namun langkah kaki Selina terhenti ketika mendengar ada yang memanggil namanya, ternyata ruang yang di anggapnya kosong ada orang.

"Ahh....." pekik Selina ketika sebuah tamparan melayang di pipinya yang mulus

"Papa"

Selina terkejut mendapat tamparan itu meski bukan pertama kalinya dapat tamparan dari laki-laki yang seharusnya jadi cinta pertamanya, sang papa terlihat sangat marah terbukti dari rahangnya yang mengeras.

"Mau jadi apa kamu, hah? Sekolah bukannya belajar yang benar, tapi malah bikin ulah terus. Gak capek apa? Papa saja sudah bosan ngurusinnya" bentak Dirga sampai urat-urat lehernya terlihat jelas

"Maksud Papa apa?" tanya Selina dengan wajah polos, meski Selina tau sang papa pasti sudah membuka em4il yang di kirim oleh kepala sekolah tadi

"Maksud Papa? Yakin kamu gak ngerti apa yang Papa maksud?" tanya Dirga sembari menatap tajam ke arah sang anak

"Selina benar-benar gak ngerti, Pa. Papa marah dengan Selina karena apa?"

Meski saat ini tubuh Selina tampak gemetar karena ketakutan, tapi Selina masih berpura-pura tidak mengetahui penyebab sang papa marah, Dirga semakin kecewa dengan kelakuan sang anak.

"Berhenti berpura-pura, Selin. Mana surat panggilan dari kepala sekolah, kamu pasti mendapat juga. Berikan pada Papa, dimana surat panggilan untuk wali murid?" kata Dirga sembari menadahkan tangannya

"Di dalam tas, Pa" jawab Selina menundukkan kepala, sang papa berubah begitu menyeramkan setiap kali marah membuatnya selalu takut

"Ambil" titah Dirga

Selina memberikan surat panggilan dari kepala sekolah tadi, Dirga mengambilnya secara kasar, lalu membuka amplop itu dan mengeluarkan selembar kertas yang isinya sama seperti yang di terimanya melalui em4il.

"Lihat apa ini? Masih tanya kenapa Papa marah? Mau jadi apa kamu, Selin? Sekolah bukannya belajar yang benar tapi malah bikin masalah terus, gak malu?" bentak Dirga dengan rahang yang mengeras

"Tapi ini semua tidak seperti yang Papa kira" kata Selina berusaha membela diri agar tak terus di marah

1
Nita Anita
katanya suhu ko di bully diem aja .klo cuma sekali dua kali ga apa apa ,karena Nara ny juga di bully diem aja temen ny jadi pada ngelunjak .
senja
davin e juga laki tolol😀
senja
bikin bisu aja sekalian biar ga bisa ngomong ,kalau udah mau mati baru nanti gaya pendekarnya keluar😀
Maria Lina
yh nama nyo bodoh wkwk
Simba Berry
mencarj bukti kok harus mengorbankan diri dulu.ada2 aja ni cerita.wkwkkwkk
DaRk KiNg
autornya kayaknya penggemar sinetron ikan terbang. ceritanya agak muter².
Umma Ais dan Abib: sayangnya di rumah author gk punya TV, jadi gak pernah nonton sinetron ikan terbang
total 1 replies
Paiman S
si putri ngidam tuh
💕SCR💞
percuma pinter karate
💕SCR💞
balesan nya tar cma di unjukin vidio aja gak di gebukin balik enak dong blsnya nyw gwk setimpak
💕SCR💞
sabar jg gk gitu2 amat di sakitin diem trus thor
Phijey 1233
di tunggu kelanjutannya
Umma Ais dan Abib: insyaallah kk
total 1 replies
Phijey 1233
tingkatkan, SPOPL dalam cerita sudah sangat baik bahkan menurut saya cukup baik dari pada beberapa cerita novel yang lainnya.
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya dan pendapatnya
total 1 replies
Sandisalbiah
kelakuan Selina ini udah termasuk tindakan kejahatan loh.. apa lagi di lingkungan sekolah...
Sandisalbiah
nara ini kan pinter alias cerdas, jago karate juga tp diam aja saat di bully dan di pukuli.. jangan² dia mengidap kelainan ya.. yg senang saat tubuhnya di sakiti.. 🤔🤔🤔 kalau org normal itu kan langsung trauma sekali di sakiti, nah dia ini bolak balik loh tp menikmatinya...
Sandisalbiah
emang di sekolah gak ada cctv... lagian de gebukin sampai babak belur justru merasa puas... nara²..cuma buat cari bukti 🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
hah.. menikmati pembullyan sampai rela berbohong dgn Abi nya.. luar biasa
Sandisalbiah
kalau sampai di siksa begitu Nara tetap diam Fix.. nara idiot... gak ada obat.. definisi sabar gak gini juga.. Nara krn kau bisa melawan dan merubah kebiasaan buruk mereka tp kau memilih diam dan membuat mereka semakin menjadi.. aneh sih ini..
Sandisalbiah
kalau aku bilang Nara ini bukan sabar lagi tp udah berlaku zolim terutama pd dirinya sendiri... membiarkan org lain berbuat semena² bukankah itu sama saja mendukung mereka berlaku zolim juga kan...
Eida Nuban
beruntung nya aku dlu sekolah ngak ada teman yg fanatik.soalnya guru"dlu itu tegas pada siswa.ngak mandang siapa kaya siapa miskin.yg salah tetap salah.
Umma Ais dan Abib: bener banget kk
total 1 replies
Yulia Pancawati
ditunggu juga lanjutan kisah naranya
Umma Ais dan Abib: insyaallah kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!