NovelToon NovelToon
Between Red And Green

Between Red And Green

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yuan La

Eilaria gadis yang hidupnya penuh tekanan kini harus mampu memutuskan hubungan dengan keluarga Drake, hanya saja Davian Drake tak akan bisa melepas Eila begitu saja. Bagaimana pria red flag itu mengejar mati-matian gadis kesayangannya? Akan kah Eila dapat menerima Davian bersama nya?

- WARNING !!! Kalian bisa membaca dari BAB 51 - BAB 58 jika tidak suka alur maju mundur.
Ini untuk mempermudah pembaca yang tidak suka cerita rumit. Terima kasih semua yang sudah support. BIG LOVE

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan La, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

“Apa kau mau makan malam?” Tawar Mia pada Eila yang saat itu langsung merebahkan tubuhnya.

“Aku ingin tidur langsung. Aku lelah.” Ucap Eila yang bahkan tidak melepas jas dokternya.

“Kau terlalu memaksakan diri mu Eil, sudah benar aku melakukan dinas dengan Rui.”

Eila dan Mia saat itu sudah berada di rumah sakit cabang. Ia lelah tidak cukup beristirahat. Davian mengantarnya pulang ke asrama di minggu malam, tidak memberikan kesempatan Eila untuk berbenah dengan cukup waktu sedangkan perjalanan menuju rumah sakit cabang dilakukan tengah malamnya.

“Maaf Mia. Akan aku tebus kesalahan ku nanti. Aku akan membawa mu nonton bersama Rui.”

“KAU SERIUS? TIDAK BOHONGKAN?”

“Itu urusan mudah.”

“Kau bawa juga Davian.”

“Kenapa aku harus membawanya?” Eila terbangun menatap Mia.

“Kita double date. Bukankah kau tunangannya?”

“Hah?! Siapa yang mengatakannya?”

Eila tahu persis tidak ada yang mengetahui pertunangan mereka selain kolega keluarga Drake di barat. Ini untuk menutupi skandal Davian dengan Naya yang dapat mempengaruhi kerajaan bisnis mereka.

“Dia sendiri. Kemarin setelah mengantarmu ke asrama, aku berpapasan dengannya. Dia memastikan kau akan pergi bersama ku. Dia juga bertemu dengan Jillian.”

“Lian? Kenapa dia tidak mengatakannya pada ku?”

“Untuk apa? Mereka hanya bertegur sapa seperti biasa aku lihat.”

“Hehehe… baiklah. Mereka bertegur sapa.” Eila meyakinkan dirinya bahwa Davian tidak meninju Jillian lagi.

“Sudahlah aku mau tidur sebentar sebelum aku mengerjakan laporan ku. Pergi makan sana.” Eila kembali merebahkan tubuhnya.

Eila terbangun saat sayup-sayup mendengar suara hujan, jendela kamarnya lupa ditutup. Bahkan Mia sudah terlelap dikasur sebelahnya.

BIP BIP BIP

Jillian menghubungi Eila namun tidak terjawab, Eila sedang berada diluar kamar, ia lupa memasukkan kopernya. Gadis itu selalu malas mengangkut kopernya.

“Eil… tadi handphone mu bunyi.” Suara Mia terdengar mengantuk.

“Aah iya maaf.”

Eilaria A. : Aku sedang mengambil koper ku, ada apa?

Pesan singkat itu terkirim ke Jillian dan yang jelas tentu Davian akan membacanya juga. Tidak ingin gadisnya bermesraan dengan pria lain, Davian bergegas menghubungi Eila terlebih dulu.

BIP BIP BIP

“Ya…” Jawab Eila yang saat itu tengah membasuh wajahnya.

“Kau belum tidur?” Tanya Davian yang menghubunginya.

“Sudah tadi. Sekarang aku akan membuat laporan ku.”

“Berarti kau tidak makan?”

“Aku tidak lapar.” Jawab Eila, “Bagaimana dengan mu? Apa bisa kau memanaskan makanan yang dikulkas?”

Eila sebelum pulang ke asrama diminta oleh Davian untuk membuat masakan untuknya. Dan menyimpannya dalam kulkas. Pria itu selalu merepotkannya.

“Aku mengikuti cara mu. Tidak sulit.”

Davian mengganti mode video call. Ia ingin melihat wajah gadis itu. Belum ada sehari namun ia sangat rindu.

“Kau tidak tidur?” Eila memposisikan ponselnya diatas meja dan mulai mengerjakan laporannya.

“Aku akan meeting sebentar lagi.”

“Semalam ini?”

“Waktu UK tidak sama seperti disini Eil.”

“Aah iya. Aku lupa. Baiklah tutup telponnya kalau begitu. Aku…”

“Tidak perlu. Aku hanya sebagai pendengar rapat nanti. Akan terasa bosan.”

“Baiklah…” Jawab Eila pelan.

Jelas Davian tidak akan mengakhiri panggilannya, ia tidak ingin memberi kesempatan pada Jillian untuk menghubunginya.

Tak butuh lama bagi Eila menyelesaikan laporannya. Ia mengirimkan filenya ke seluruh anggota timnya. Dan hanya Jillian yang membalasnya via email yang serupa.

J : Kau baru mengerjakannya? Kau belum tidur?

E : iya. Maaf aku ketiduran tadi.

J : Bukan itu maksud ku. Apa Davian sedang menghubungi mu?

Jillian teringat bagaimana mereka berdua, Eila dan Davian saling terhubung hingga berjam-jam melalui telepon saat Eila sedang dirawat.

“Apa Eila menerimanya kembali?” Gumam Jillian.

E : Ya… Kau tahu dari mana?”

J : Aku tidak dapat menghubungi mu.

J : Istirahatlah Eil. Jangan sibukkan dirimu dengan hal tidak berguna.

E : Siap Ketua. Aku akan tutup laptop ku. See you…

J : Miss you too Eil.

E : Aku mengatakan See you, bukan miss you.

J : im already miss you.

Eila tersenyum melihatnya.

“Eil…” Panggil Davian yang tahu persis apa dia lakukan.

“Ya Dav…” Jawab pelan Eila dan bergegas menutup layar laptopnya.

“Kau sudah selesai? Kau bilang tidak akan menjadi pembicara, kenapa memaksa menelpon ku.” Tanya Eila saat menyadari bahwa Davian jelas akan menjadi pembicara dalam rapat.

“Menurut mu?” Ketus Davian.

“Entah. Aku tidak bisa menebak pikiran mu. Kau rumit.” Eila beranjak pindah kekasurnya dan merebahkan badannya kembali.

“Tebaklah, aku akan menjawabnya jika itu benar.” Davian pun bersiap akan tidur.

“Apa? Kau memang ingin menyusahkan ku? Kurasa begitu kau tidak bisa lihat aku tenang sebentar.”

“Apa aku menyusahkan mu?” Davian mengambil lagi ponselnya dan menatap Eila.

“Tidak. Aku yang menyusahkan mu.” Lirih Eila.

“Eil…” Davian melunak, “Tebakan mu salah. Pikirkan yang lain.”

“Kau bosan karena meeting?”

“Proyek ku menembus triliyunan tadi. Tidak begitu membosankan.”

“APA?? Waow gaji ku seumur hidup.” Eila tidak menyangka kehebatan Davian.

“Jika kau bisa menebaknya, penghasilan ku bulan ini aku bisa berikan pada mu.”

“Kau bercanda. Baiklah aku tebak, kau kesepian?”

Davian menggeleng.

“Kau takut dirumah?”

Davian menggeleng.

“Jangan bilang kau rindu pada ku… aku asal menebak.”

“Kau benar. Aku akan transfer minggu depan saat kau kembali.”

“Apa?!” Eila terperanjat tidak percaya.

“Kenapa?”

“Sudahlah aku malas meladeni mu. Kau selalu sembarangan, tidak pernah serius.” Kesal Eila, “Aku mau tidur.”

“Aku serius merindukanmu Eil. Aku berharap kau disini bersama ku…”

Eila tanpa sengaja menutup panggilannya. Ia gugup. Ucapan Davian membuat degup jantungnya berdetak kencang.

BIP BIP BIP

“Kenapa kau matikan?” Kesal Davian.

“Aku tidak sengaja. Sudahlah aku mau tidur.”

Lama Eila menunggu balasan dari Davian namun hampir 10 menit berlalu pria itu tidak membalasnya.

“Selamat malam Tuan Davian.” Eila kembali mengirimkan pesan singkat yang mampu membuat pria itu salah tingkah.

“Selamat malam Eilaria Drake.”

Eila tidak ingat apa yang terjadi saat dirinya mabuk malam itu. Hanya saja perlakuan Davian setelah itu menjadi lebih manis. Dan ini untuk pertama kalinya Eila menyukai nama keluarga Drake yang disematkan untuknya.

...****************...

“Dokter Eilaria, ada yang mencari mu. Dia menunggu di ruangan mu.”

“Siapa?”

“Dia hanya mengatakan teman lama, tidak mau menyebutkan nama. Bahkan dia menggunakan masker.”

“Davian?” Tanya Mia pada Eila.

“Dia perempuan dok.” Jawab perawat itu kembali.

Eila yang saat itu tengah mengantri makan siangnya dengan beberapa temannya bergegas kembali duluan.

“Aku juga akan kembali. Kau tidak boleh sendiri Eil.” Bisik Mia.

Mia merupakan seniornya yang sangat baik pada Eila, selama dirumah sakit cabang. Eila yang kesulitan bahasa daerah setempat sangat terbantu dengan adanya Mia.

KLAK!

“Selamat siang dokter…” Senyum wanita itu yang berdiri didepan jendela.

Eila terperanjat saat membuka pintunya. Naya datang menemuinya.

“Kau mengenal Naya? Dia teman lama mu?” Ucap Mia tak percaya seorang artis dan model ternyata teman Eila.

“Mia… Kau bisa kembali ke kantin.” Ucap Eila yang terlihat gugup dan sorot matanya ketakutan.

“Eil…” Panggil Mia.

KLAK!

Mia cemas saat Eila bahkan langsung menutup pintunya.

“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Eila yang bahkan tidak berbalik menghadap Naya.

PLAAAK!!!

Naya menghampiri Eila, menarik badannya dan langsung menampar gadis itu.

“Wanita jalang. Kenapa kau masih ada di keluarga Drake. Mau sampai kapan kau jadi bebannya, HAH!!!” Ketus Naya yang jelas ini tidak akan berhenti.

“KENAPA KAU MENGAJAKNYA KEMARI?” Pekiknya lagi,

“Aku tidaak…” Takut Eila.

“Perlu ku ingatkan pada mu Eil, kau sudah merenggut nyawa kakak ku. Dan sekarang kau berani mengambil Davian dari ku.”

Ya, Eila saat itu masih menjadi dokter magang disalah satu rumah sakit london, ia menjadi dokter UGD. Saat terjadi kecelakaan, Dylan langsung dibawa kerumah sakit dimana Eila bertugas malam itu. Ia sudah berusaha maksimal hanya saja nyawa Dylan tidak tertolong, dan ini adalah pasien pertama dan terakhir bagi Eila yang tewas di tangannya. Bagi seorang dokter, kematian pasien pertama akan membekas seumur hidupnya.

Gadis itu mudah merasakan trauma dan ketakutan. Kehilangan kedua orang tua sekaligus membuat dirinya rapuh.

“Apa perlu ku ingatkan berapa kali dia mengeluh kau hanya beban untuknya? Kau hanya benalu dalam keluarga Drake Eil.”

“Kenapa kau masih hidup?” Tangis Naya.

Eila sudah berusaha mengikuti kata Naya saat itu.

“Pergilah yang jauh. Pergi yang jauh dan jangan pernah kembali.”

Ucapan Naya saat itu membuat Eila memutuskan pergi jauh. Tidak tanggung-tanggung hingga pindah benua sekalipun. Namun apakah ia harus mati? Apa dia tidak layak hidup?

BIP BIP

Eila melihat ponsel Naya berdering. Layar utama diponselnya adalah foto Davian memeluk Naya dengan senyum dan hangat, mendekapnya dari belakang.

Eila teringat bagaimana saat Nyonya besar memutuskan mereka akan bertunangan, namun Davian menentangnya mati-matian.

“Maafkan aku Nay… aku juga tidak tahu harus bagaimana? Aku sudah berusaha. Aku harap kepergian ku ke kota ini bisa melepasnya, tapi aku tidak menyangka keluarga Drake bahkan tidak melepaskan ku.”

Naya tidak menggubris kan panggilan diponselnya. Asistennya sedang mencarinya saat itu.

“Kau tidak berusaha Eil. Kau masih mendekati Davian. Kau memiliki perasaan padanya?” Lirih Naya.

“Tidak…” Jawab Eila yang kini mulai menangis.

“Kau tahu bagaimana dia mengacuhkan aku sekarang? Dia hanya tidak ingin membuat kedua orang tuanya kecewa padanya.”

“Kau sangat kejam Eil. Banyak pria mendekati mu, kenapa harus Davian yang kau pilih. Kau tahu aku hanya memilikinya. Kau tahu rasanya kesepian, tapi kau bahkan merebut satu-satunya orang yang dulu sangat peduli pada ku.”

“Kau ingin membunuhku secara perlahan? Kau puas setelah itu?”

“Naya…” Lirih Eila dalam tangisnya.

“Nyonya Drake akan mendengarkan mu. Aku pernah berbicara padanya, dia mengutamakan kebahagiaan mu. Hanya saja kau tidak pernah mengatakannya pada nya keinginan mu.” Ketus Naya, “Kau benar-benar biadap. Masih mengaku sudah berusaha tapi bahkan kau tidak mengutarakan niat mu pada bibi.”

Eila memang tidak pernah membantah perkataan paman dan bibi, ia anak yang patuh. Jadi bagaimana bisa ia yang memutuskan hal pertunangan itu secara sepihak.

BIP BIP BIP

Ponsel Naya kembali berdering. Kali ini tampilan layar nya berubah kembali, Davian masih memeluk Naya dengan Erat namun suasana yang berbeda. Itu di rumah Naya.

Eila tidak kuat menopang kedua kakinya, ia terjatuh. Devian pernah memiliki hubungan erat dengan Naya.

“Aku akan katakan pada paman dan bibi. Kembalilah Nay.” Pinta Eila.

Naya tak ingin berlama disana. Ia sudah cukup muak dengan Eila. Naya keluar menggunakan masker dan kacamata hitam nya. Berpadu dengan topi. Meninggalkan Eila yang menangis diruangannya.

1
Anonym
Autoo cuuzz
reecka
ini ga ada bonchap nya Thor.. tiba2 udh tamat aja.. tapi tetep makasii ya Thor, ceritanya bagus
Nia
Enjoy read sih ini novel
Yaresh
Diiih Jillian agak2 ref flag juga ini, istri orang mau diembat 😂
reecka
ato davian,, rebut kembali hati eila dengan cara yg benar... semangat buat authornya
Yaresh
Fix cowo toxic ini davian.
Sang pendongeng
Up
Sang pendongeng
Saaadiiiss nya di bully
Nia
Ngeri iih davi ini beneran red flag. bukan bucin… saiko dia saaaayy
My own books
EILA BUKAN UNTUK DAVIAN. 😡🤬
My own books
Awas aja eila sama davian. Ga ridhooooo
reecka
akan selalu kutunggu Thor . tetep semangat ya dirimu..
reecka
nangis aku Thor😭😭😭
reecka
kasian eila
Yaresh
Aaaa nyesek. Umur segitu udh yatim piatu. Jaman covid byk yg bgini, kehilangan org yg disayang
Yaresh
Alexa 😂 google assistant hrs melihat ini
Yaresh
Toxic ga sih cowo red flag itu sebenarnya
Anonymous
Jangan bkin aku menyesal eila dengan davian, baik2 yaa thor nulisnya 🥲 ngeri sama cowo toxic
My own books
MENYALAAA DAVIAAAN
Nia
NAAAHH INI. Semangat thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!