Mencintai Mantan Kakak Ipar

Tentu saja mau bagaimana pun sang ayah menegaskan, gadis itu tetap keras kepala. Ya, Yuna adalah Yuna, ia akhirnya melepas semua infus yang masih tertancap ditangannya dan berlari menuju ruangan Leo. Sang ayah menjadi geram dan mengejar putrinya.

"Yuna!!" panggilnya tanpa henti sembari ikut berlari.

Sampainya di ruangan Leo. Yuna merasa lega memandang suaminya yang sedang duduk di ranjang rumah sakit sembari membaca buku. Yuna pun mendekati Leo dan langsung lari memeluknya.

Tatapan Leo tampak bingung dan hanya diam saat tubuhnya di peluk oleh Yuna. Yuna pun bertanya, bagaimana kondisi nya, tentu gadis itu sambil menangis karena menghawatirkan sang suami.

"Leo, aku sangat khawatir?" ucap Yuna sembari memeluk Leo.

Leo masih saja diam belum mengatakan apapun, hal itu membuat Yuna bingung dan kemudian beralih menatap mata Leo.

"Leo apa kau baik-baik saja?" tanya gadis itu. Melihat gadis yang memeluknya menangis akhirnya Leo bersuara.

"Maaf sebelumnya, apakah kita ada hubungan? Kenapa kau begitu menghawatirkan ku?" ucap Leo yang membuat Yuna syok hingga dipikir nya ia salah dengar ucapan Leo.

"Apa?" Yuna mencoba memastikan ucapan suaminya itu.

"Aku ingin bertanya, apakah kita ada hubungan sebelumnya? Kamu siapa?" ujar sang suami. Pak Ega akhirnya sampai namun, beliau terlambat.

Kini Yuna syok dengan jawaban Leo dan membuatnya pingsan. Semua pun panik termasuk Pak Ega. Itu sebabnya dari awal Pak Ega melarang Yuna untuk menemui Leo, karena ini lah yang ditakutkan.

"Kondisi Yuna masih belum sepenuhnya baik, itu sebabnya aku khawatir kondisi nya akan tambah parah," gerutu Pak Ega.

"Gadis ini benar-benar! Huhhh," Mengambil nafas besar Pak Ega lalu menggendong putri nya itu.

"Aku belum sempat menjelaskan nya tapi dia sudah lari begitu saja, ini lah akibatnya. Leo, kau istirahat lah," ucap Pak Ega yang akan meninggalkan ruangan nya. Namun, Leo tidak tinggal diam. Ia mengikuti Pak Ega ke ruangan Yuna dan setelah dokter selesai memeriksa Yuna, Leo bertanya.

"Siapa dia?" tanya Leo.

Pak Ega pun menjawabnya,

"Lihatnya cincin di jarimu dan di jari putriku, Leo." Pak Ega menatap dan Leo pun menurutinya. Ia memandang cincin yang ia pakai di jarinya dan di jari milik Yuna.

"Ini...," Leo bertanya-tanya.

"Ya, kalian adalah sepasang suami istri. Yuna adalah istri mu, Leo," sahut Pak Ega.

"Kalian baru saja pergi berbulan madu, dan setelah itu kecelakaan," ucap Pak Ega yang menjelaskan bahwa bukan hanya dirinya dan Yuna saja yang dirawat namun, ada satu keluarga lagi yang ikut kecelakaan bersama mereka bahwa kondisi nya lebih parah ketimbang mereka berdua. Leo pun mengatakan bahwa dirinya ingin melihat keluarga itu. Pak Ega pun mengantarkan Leo dan ia melihat Marvin yang sedang terbaring belum sadar.

Leo pun mengucap nama Marvin. Ia pun menjadi panik karena melihat sahabatnya yang ada di sana. Pak Ega tentu terkejut melihat Leo yang mengingat Marvin namun tidak mengingat Yuna.

***

Sepanjang itu, ternyata ada yang sedang mengamati kejadian yaitu Tiara. Saat Tiara hendak jalan-jalan melihat-lihat ruangan rumah sakit, tiba-tiba ia melihat Yuna yang dengan cepatnya berlari ke sebuah ruangan. Tentu saja Tiara langsung mengikuti Yuna. Melihat temannya yang masuk ke ruangan Leo, dan di susul oleh Pak Ega membuat Tiara penasaran dan akhirnya diam-diam mendengarkan. Mulai dari situ lah Tiara terus mengikuti Leo dan menyimak keadaan yang sedang terjadi.

Ketika Leo berjalan balik ke ruangannya sendiri, tiba-tiba Tiara muncul di hadapan Leo. Rupanya Leo juga tidak mengingat Tiara, hal itu diketahui nya saat Leo menunjukkan tatapan bingung ke arah Tiara.

"Siapa kamu? Kenapa kau menatapku?" tanya Leo yang bingung.

Tiara merasa sedih, namun ia tiba-tiba tersenyum tipis.

"Apa kau tidak mengingat ku?" ucap Tiara.

"Jika aku mengingatnya maka aku tidak akan bertanya," jawab pria yang menderita amnesia ringan itu.

Belum sempat menjawab pertanyaan Leo, Tiara tiba-tiba berjalan memeluk Leo secara perlahan.

"Bukankah kau terlalu jahat jika tidak mengingatku?" lirih Tiara sembari memeluk Leo. Leo semakin bingung dengan apa yang sedang terjadi. Dirinya mencoba melepaskan pelukan Tiara.

"Tunggu, apa maksud nya ini? Kau tau aku sudah beristri," ucap Leo.

Tiara pun melepas pelukannya dan tangan kanannya memegang pipi Leo. Sambil menatap nya, Tiara berkata.

"Bukankah kita sudah tau akan hal itu? Kau terpaksa menikahi nya karena tuntutan keluarga." Tiara mencoba memanfaatkan keadaan yang terjadi. Leo terlihat bingung dan semakin penasaran dengan perkataan Tiara.

"Apa maksud mu? Siapa sebenarnya....," Tidak lanjut berbicara tiba-tiba Leo merasa pusing dan merasa akan terjatuh. Tiara menolong nya dan menuntunnya pelan-pelan.

"Kau tau Leo, kau dulu mengatakan bahwa kau tidak akan meninggalkan ku, tetapi karna sebuah keadaan kau terpaksa menikahi gadis itu. Namun, setelah menikah kau tetap tidak bisa jauh dariku. Aku adalah kekasihmu Leo, bahkan sebelum kau menikah dengannya," ujar Tiara sembari menuntun Leo perlahan menuju ke ruangannya.

"Apakah itu benar?" Leo ragu. Tiara pun memegang kedua pipi Leo dan menyuruh nya untuk menatap matanya.

"Apa mataku ini terlihat bohong?" ucap Tiara yang dengan beraninya mengatakan itu. Leo pun terdiam dan melanjutkan langkahnya hingga perlahan sampai di dalam ruangan bersama dengan Tiara.

"Kenapa kau tidak meninggalkan ku? Padahal aku telah menyakiti mu?" tanya Leo yang termakan ucapan Tiara.

"Rasaku terlalu dalam dan besar terhadap mu, aku juga bingung kenapa aku sama sekali tidak bisa membencimu. Kupikir, aku akan bisa menerima rasa sakit ini, asal kau tetap di sampingku.Terlalu banyak kenangan yang kita buat, aku tidak sanggup meninggalkan itu semua, bahkan kita telah berjanji untuk selalu hidup bersama," ucap Tiara dengan kemampuan aktingnya yang luar biasa.

"Namun, kita sudah tidak bisa sebebas dulu mengingat statusmu sekarang, kita harus merahasiakan nya. Bahkan saat kau berbulan madu kemarin, kau memohon kepadaku agar aku diam-diam mengikuti mu, dan kau memberiku ini," Sambil menunjukkan kalung yang dipakainya. Tiara mengklaim bahwa itu adalah pemberian Leo padahal itu adalah kalung yang ia beli sendiri.

"Tentu sangat menyakitkan karena kau sekarang tidak mengingatnya dan bukankah aku tampak asing bagimu setelah bertahun-tahun kita bersama, namun, aku tetap mencintaimu," lirih Yuna meyakinkan Leo dengan akting menangisnya.

Karena tidak tega Leo pun meraih kepala Tiara dan perlahan mendorong nya ke pelukannya. Leo pun memeluk Tiara dan berniat menenangkannya.

"Ma-maafkan aku, Tiara," lirih Leo. Pria itu sedikit mempercayai ucapan Tiara karena terlihat meyakinkan. Ia tidak mengetahui bahwa gadis yang ia peluk itu telah memanfaatkan keadaanya yang sekarang.

Dan setelah itu, selama beberapa jam berjalan Tiara terus mendampingi Leo. Ia mengajak Leo bercanda, mengobrol hingga ia ketiduran di ruangan Leo. Melihat Tiara yang tertidur Leo teringat ucapan Tiara.

"Kita pernah berjanji untuk selalu hidup bersama, aku adalah kekasihmu, namun kau terpaksa menikahi gadis lain....,"

Leo terus saja memikirkan hal itu, hingga beberapa detik kemudian, suara ketokan pintu terdengar. Dan perlahan seorang wanita membuka pintu. Ya, dia adalah Bu Ica. Leo bertanya, dan Bu Ica mengatakan bahwa ia adalah kakaknya Tiara.

"Huh.... Dasar gadis ini! Aku pikir ia ada dimana, ternyata di sini. Apa dia mengganggumu?" tanya Bu Ica.

"Tidak, dia hanya mencoba menghibur ku dan tiba-tiba tertidur," jawab Leo. Leo pun ingin bertanya tentang hubungan nya dengan Tiara kepada Bu Ica tetapi lagi-lagi ia teringat ucapan Tiara,

"Mengingat statusmu yang sekarang, kita jadi harus merahasiakan tentang hubungan kita,"

Next >>>>