Addara Azalea, gadis cantik dari desa plosok yang di panggil Dara. Tanpa sengaja menemukan sebuah batu berbentuk buku di tengah hutan saat ia mencari kayu bakar.
Bagaimana jadinya jika ia mendapatkan warisan dari wanita super kuat pada jamannya?
Akankah hal aneh yang terjadi padanya bisa membuat kehidupan Dara berubah menjadi lebih baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Star Mansion
Dara dan Dimas sangat puas bermain, setelahnya mereka pulang di jemput oleh Sandi yang sebelumnya di telepon oleh Dara.
Sesampainya di Hotel, Dimas yang kelelahan langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Apalagi ia sudah tidak sabar menunggu besok, karena Dara mengatakan kalau mereka akan menempati rumah mereka yang baru.
Berbeda dengan Dimas yang langsung tidur, Dara kembali melanjutkan kultivasinya. Ia sudah merasakan jika kekuatan sudah mengumpul di meridiannya. Hanya butuh usaha sedikit lagi untuk bisa menembus tingkat dua awal.
Namun sepertinya belum saatnya ia naik tingkat, karena Chi di hotel sangat tipis dan tidak bisa membantu Dara naik tingkat. Saat jam sudah menunjukan jam 3 pagi, Dara menyerah dan memilih untuk tidur.
"Jam berapa ini" ucap Dara menggapai ponselnya melihat waktu.
"Astaga, sudah jam 8" ucap Dara terkejut dan bergegas bangun.
Saat ia keluar kamar, ia melihat Dimas menunggunya di meja makan untuk sarapan bersama. Sedangkan makanan yang sudah di sajikan di atas meja cukup dingin. Yang berarti sudah lama di biarkan di meja.
"Kenapa kamu nggak makan duluan Dek?" tanya Dara
"Nggak enak makan sendirian, lebih enak makan bersama" ucap Dimas.
"Kenapa nggak bangunin kakak?" tanya Dara
"Aku pikir kakak kelelahan dan butuh istirahat, jadi aku biarkan kakak tidur lebih lama" ucap Dimas
"Ya sudah kalau begitu ayo makan. Astaga makanannya sudah dingin" ucap Dara.
Keduanya pun makan, meskipun makanan itu sudah dingin. Tapi mereka tidak mempermasalahkannya, toh mereka sering makan makanan dingin saat di pondokan, jadi tidak ada masalah untuk itu karena tidak baik membuang makanan.
"Kamu sudah siap-siap?" tanya Dara setelah mereka menghabiskan sarapannya.
"Sudah kak, aku sudah memasukkan baju dan lainnya ke dalam tas" ucap Dimas antusias.
"Anak pintar, bersantailah dulu kita akan keluar jam 10 nanti. Kakak mau mandi dulu" ucap Dara
"Iya kak sana mandi, bau asem" ucap Dimas bercanda
"Kamu ini" ucap Dara
Dara masuk ke kamarnya dan berendam air hangat di bathup. Setelahnya ia juga bersiap karena sebentar lagi akan cek out dari hotel dan pulang ke rumah baru.
....
Sandi sudah menjemput dan menunggu di pintu keluar Lobby. Setelah menyerahkan kunci ke meja resepsionis Dara menyusul Dimas yang sudah berada di dalam mobil.
Dimas berdecak kagum saat melewati jalan komplek Luxury Mansion. Jarak antara gerbang Utara ke Star Mansion cukup jauh, karena mereka harus melewati Mansion Elite dari nomer 20.
Sedangkan Star Mansion lebih dekat dengan gerbang selatan. Tapi Sandi memilih melalui gerbang Utara karena satu arah dari Diamond Hotel.
"Wah kak, rumah di sini besar besar seperti istana" ucap Dimas saat memasuki area Luxury Mansion takjub.
"Lihat kak, semakin masuk rumahnya semakin besar" ucap Dimas lagi dengan antusias dan senyum di wajahnya.
Tentunya Luxury Mansion, memiliki tingkat yang berbeda di dalamnya. Mansion nomor 1-3 memiliki luas 10.000 meter persegi, dengan harga jual saat ini 350 Milyar.
Mansion nomor 4 dan 5 memiliki luas 7.500 meter persegi, dengan harga 250 Milyar. Mansion nomor 6-10 memiliki luas 6.000 meter persegi, dengan harga 200 Milyar.
Mansion nomor 11-15 memiliki luas 5.000 meter persegi, dengan harga 150 Milyar. Mansion nomor 16-18 memiliki luas 3.500 meter persegi, dengan harga 100 Milyar. Mansion nomor 19 dan 20 memiliki luas 2.000 meter persegi, dengan harga 50 Milyar.
Semua mansion yang ada di sana menandakan status sosial penghuninya, yang merupakan keluarga super kaya di Ibukota bahkan 2 pemilik Mansion di sana adalah orang asing.
.....
Saat mobil berhenti di Star Mansion, Dimas menatap tidak berkedip.
"Kak, bukannya kita mau pulang ke rumah kita? Kenapa kita berhenti di sini? Apa kita mau berwisata di istana ini?" tanya Dimas
Dara menyikapinya dengan tersenyum lembut ke arah adiknya dan mengelua kepala Dimas.
"Ini rumah kita sekarang Dimas. Apa kamu suka dengan rumahnya?" ucap Dara
"Kakak bercanda ih, mau prank aku kaya yang aku lihat di YouTube kan?" ucap Dimas terkekeh menanggapi ucapan kakaknya
"Kakak serius, ayo kita turun dan masuk. Sandi tolong bawa barang-barang masuk!" ucap Dara
"Baik Nona, silahkan nona, tuan muda" ucap Sandi yang membuka pintu untuk majikannya.
Dimas hanya diam sejenak sebelum ia turun dari mobil mengikuti kakaknya. Ia terkejut melihat deretan orang dan juga Agam yang berada di depannya.
"Selamat datang Nona Dara dan tuan muda Dimas" ucap Agam sopan dan membungkuk menyambut keduanya
"Selamat datang Nona Dara dan tuan muda Dimas" Seru yang lain kompak melakukan hal yang sama.
Setidaknya ada sekitar 15 orang di sana berdiri berjejer, termasuk Agam dan Ryan yang ada di sana juga. Kecuali Sandi yang tengah memarkirkan mobil ke garasi jadi dia tidak ikut hitungan.
"Terimaksih, Ayo masuk dulu kita akan berkenalan di dalam. Agar aku tahu nama kalian, tugas dan pekerjaan kalian di sini" ucap Dara
"Baik Nona" ucap yang lain.
"Dek ayo masuk!" ucap Dara menarik tangan Dimas pelan.
Dimas yang masih syok seketika sadar dan melangkah mengikuti kakaknya masuk ke mansion mewah itu. Pikirannya masih di awang-awang, banyak sekali pertanyaan muncul di kepalanya. Jadi dia tidak tahu harus berkata apa.
"Silahkan perkenalkan nama kalian dan tugas kalian di sini" ucap Dara
Semuanya memperkenalkan diri mereka satu persatu termasuk Sandi yang baru saja datang dan juga Ryan.
Pak Agam jelas sebagai Kepala Pelayan yang mengatur pekerjaan yang lain di sana. Sandi juga jelas sebagai supir pribadi, Sandi masih muda, ia masih berusia 24 tahun, tahun ini. Yang lainnya adalah 3 security, 2 koki, 6 ART dan 2 tukang kebun. Sedangkan Ryan tidak bekerja di sana hanya sedikit membantu pekerjaan saja.
"Tuan muda, mari saya tunjukan kamar anda" ucap Agam
"Ikut dengan Pak Agam" ucap Dara pada adiknya
"Y-ya..." ucap Dimas tidak tahu harus mengucapkan apa lagi.
Pak Agam mengantar Dimas ke lantai 3 menggunakan lift yang tersedia di sana. Dimas tertegun saat melihat kamarnya yang sangat besar dan mewah. Tidak lupa walk in closet miliknya yang di isi banyak pakaian dan barang-barang bermerek.
....
Star Mansion adalah mansion dengan 3 Lantai dan juga area lantai dasar.
Lantai Dasar adalah tempat garasi mobil dan juga area sauna, Jacuzzi, area Gym, aula untuk olahraga seperti tenis, bilyar. Kolam renang dan juga dapur kotor.
Lantai 1 adalah melingkupi ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, Dapur bersih, Kamar pembantu total 8 kamar.
Di sana kamar pembantu sangat nyaman, bahkan termasuk bagus. Itu termasuk fasilitas untuk kenyamanan pekerja di mansion. Pekerja di gaji dengan cukup tinggi yakni 5 juta perbulan.
*kamar pembantu.
Di Lantai 2, ada terdapat 4 kamar tamu, ruang Musik dengan peralatan musik lengkap. Dara menginginkan itu karena ia tahu jika Dimas sangat menyukai musik. Ada juga ruang santai, perpustakaan kecil, ruang belajar dan ruang kerja.
*Kamar Tamu
*Ruang Kerja
Di Lantai 3. Adalah kamar utama dengan luas masing-masing sama, memiliki pemandangan yang cantik dan indah. Hanya kamar Dara sedikit lebih luas.
*Kamar Dara
*Kamar Dimas
...•••••...
,'Harusnya orang itali..aja kak..kalau cwe sih udah bagus