Kuyssss...... novel ke 6 nihhh. Sambil nunggu lanjutan keluarga Zandra. Semoga menghiburrr...
Seorang wanita yang terlahir dari keluarga Kaya Raya dan penuh kasih sayang, namun tak membuatnya menjadi wanita manja. Fia merupakan anak perempuan satu-satunya di keluarga Anderson dan ia jyga satu-satunya anak yang tidak mau di publikasikan.
Setelah di khianati oleh tunangannya, tak lantas membuatnya bersedih. Justru membuatnya bahagia, karena terlepas dari tali perjodohan yang di buat oleh nenek.
Selain mandiri, Fia pun mempunyai beberapa keahlian yang membuat seorang pria jatuh cinta padanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Shock
"Maksud putrimu adalah bahwa ia telah menghancurkan hubungan putriku dengan tunangannya. Aku hanya menamparnya, karena bagaimanapun aku berterimakasih pada putrimu. Dengan ia berselingkuh dengan pria itu.... Pertunangan yang sudah berjalan 2 tahun antara putriku dengan pria itu PUTUS dan rencana pernikahan yang tinggal 1 bulan lagi itu pun akhirnya berakhir BATAL. Dan asal kamu tahu bila Sofia Larasati Putri Anderson atau yang kamu kenal dengan panggilan Fia, ia adalah keturunan dari keluarga Anderson. Dengan kata lain, Fia adalah PUTRIKU" jelas Viona degan menggebu-gebu seraya menunjuk wajah Mona.
Deg
Mona dan ibunya yang mendengar kebenaran itupun terkejut bukan main. Fia pun akhirnya pasrah karena identitasnya di bongkar oleh ibunya sendiri.
"Ba bagaimana bisa, di dia menjadi keturunan Anderson? Bu bukankah selama ini..."
" Tentu saja bisa, karena ibuku yang mengandung dan melahirkan adikku. Selama ini adikku menyembunyikan identitasnya, demi menghindari orang-orang yang bermuka dua seperti KAMU." potong Will yang baru saja datang dan menunjuk wajah Mona.
"Ap..." tiba-tiba pandangannya menjadi gelap dan....
Bruuukk
Saking terkejutnya, Mona pun jatuh pingsan.
"Haishhh... serukiti, angkut wanita ini keluar. Tiduran ko di sini." titah Viona menggerutu, Willian dan Fia yang mendengar gerutuan ibunya pun terkekeh geli.
Orang pingsan ko di bilang tiduran, mama... mama...
2 sekuriti pun langsung membopong Mona keluar dari butik Viona, yang di ikuti ibunya dengan wajah yang masih terkejut. Terkejut karena ia yang di bohongi putrinya dan juga terkejut karena gadis yang sejak tadi ia hina adalah putri dari keluarga kolongmerat dan juga pebisnis yang terkenal baik di negara sendiri atau luar negara.
Malu.... sangat malu, ia pun marah karena menelan begitu saja atas berita yang di ceritakan putrinya.
"Tunggu" ucap Viona, ibunya Mona pun berusaha menelan salivanya dan berbalik dengan pelan.
"Katakan pada putrimu, berhenti mengganggu putriku. Bila sekali lagi ia macam-macam pada putriku, kamu pasti taukan apa yang akan terjadi pada perusahaan keluargamu." ucap Viona memperingatkan, ibunya Mona pun mengangguk cepat dan segera berlari menyusul Mona yang sudah di bawa keluar.
'Huuuuuuu.... J*l*ng ko teriak j*l*ng'
'Ko bisa itu anak ga tau malu, jadi pelakor ko bangga'
'Iya jeng, jaman sekarang emang kudu siaga 1'
'Pelakor udah terang-terangan ngaku kalo dirinya seorang pelakor di beberapa medsos.'
'Astaghfirullah... kiamat emang sudah dekat ya'
Perbincangan pelanggan pun semakin ramai, hujatan demi hujatan terlontarkan.
"Untuk yang merekam kejadian tadi, saya minta kalian segera menghapusnya. Bila berita ini sampai tersebar ke luar, maka orang yang menyebarkannya akan saya cari dan saya laporkan ke pihak berwajib." ucapan William pun menghentikan perbincangan tersebut dan membuat takut para pelanggan.
Mereka yang sempat merekam kejadian tersebut pun langsung menghapusnya.
"Heran sama manusia jaman sekarang, dapetin bahan gibah ko kaya dapetin harta karun" gerutu Viona seraya melangkah menuju ruangannya.
"Sus, tolong bawakan 3 es lemon tea ke ruang saya. Panas banget ini jiwa dan raga, butuh pendinginan. " titah Viona pada salah satu karyawan yang mengikuti Fia sore tadi.
"Baik nyonya" Susi pun pergi melangkah ke arah pantry.
"Oke, jelaskan pada mama sekarang. Kenapa ia bisa membencimu? Sedang apa kamu di sini, tumben banget kamu mau nginjek toko loak baju punya mama." ucap Vio saat mereka telah masuk ke dalam ruangannya.
"Ya Allah mah, baru juga duduk. Air minum juga belum datang, bentaran ya mah. Lagian kan bentar lagi juga adzan maghrib" ucap Fia lelah
"Bisa aja ngelesnya, ya udah mama pesenin makanan sekalian ya. Kalian pasti belum makankan, pulang dari negara orang bukannya langsung ke rumah malah belok ke sini." Will dan Fia pun hanya mengangguk pasrah.
Suara ketukan pun terdengar, datanglah Susi dengan membawa pesanan Viona. Tak lama adzan maghrib pun berkumndang, William memilih shalat di mesjid dekat butik. Sedangkan Viona, Fia dan karyawan butik melaksanakan shalat di Mushola yang di sediakan Viona.
Viona sengaja membuat Mushola di butiknya dan karyawan Viona pun tidak hanya beragama muslim. Di butiknya akan bergantian dengan ibadahnya masing-masing, yang non muslim akan menunggu butik di saat teman muslimnya shalat. Begitupun sebaliknya, Viona akan memberikan waktu untuk karyawannya yang non muslim untuk melakukan ibadahnya di hari Minggu atau di hari-hari lainnya. Di setiap hari kebesaran setiap agama pun mereka akan saling menghargai dan menghormati.
Bukankah hidup saling menghargai dan menghormati sesama umat beragama, membuat kehidupan kita terasa lebih damai? Gimana weh atuh macam pelajar PKN jaman kita SD, betul apa betul?
Setelah selesai shalat, mereka pun makan malam. Viona pamit pada Susi untuk pulang saat makan malam mereka telah selesai, ia pun meminta Susi menutup butiknya di jam seperti biasa.
"Pembahasan kita belum selesai, kita akan lanjutkan di rumah bersama papa." ucap Vio seraya masuk ke dalam mobil.
"Kirain aku, mama udah lupa" celetuk Fia yang menyusul masuk ke mobil dan duduk di seblah Viona. Sedangkan William, ia duduk di sebelah sang Supir, mobil yang menjemput Will dan Fia, sudah di suruh pulang sejak William masuk ke dalam butik.
"Ow itu tidak mungkin Marimar, jalan pak" ucap Viona
_____________-________-
Sedangkan di kediaman Perwira
"Kamu kenapa bang? makanan ko di pake mainan, bukannya di makan?" tanya Kania heran melihat kelakuan Arkana yang sejak duduk tadi hanya mengaduk-ngaduk makanan dan tersenyum-senyum sendiri
"Daddy ko jadi ngeri sendiri, liat kamu yang dari tadi senyum-senyum sendiri? Tadi pulangnya ga lewatin kuburan kan bang?" tanya Arhab sang Daddy
"Ya elah, mommy ma daddy kaya yang ga pernah muda aja. Itu mah wajah-wajah sedang jatuh cinta." ucap Diyah
"So tau lo" kilah Arkana
"Hilihhh...ga usah ngeles bang, jelas-jelas di dahi abang ada tulisannya 'SEDANG KASMARAN'" ucap Diyah
Arkana yang mendengar ucapan Diyah pun langsung memegang dahinya, pecahlah tawa di ruangan tersebut.
"Ck... memang kenapa kalo abang sedang kasmaran? Masalah?" tanya Arkan dengan kesal pada akhirnya
"Ya enggaklah, justru kita semua seneng abang udah buka hati lagi buat perempuan lain. Kirain gara-gara di khianati sama siluman Rubah itu, abang jadi belok." ejek Diyah, Arkan pun langsung melempar tisu pada Diyah yang membuat tawa kedua orangtuanya kembali pecah.
"Alhamdulillah dong kalo abang udah move on, kapan di kenalin sama mommy sama daddy?" Kania pun bertanya karena penasaran.
"Nanti pasti abang kenalin sama kalian, kalo dia udah mau nerima abang jadi kekasihnya." jawab Arkana tersenyum
"Wiiihhh... ternyata ada ya cewe yang ga jatuh pada pesona abang ku yang tampan ini." Diyah pun kagum dengan perempuan yang belum pernah ia temui tersebut.
"Ya... dia adalah gadis yang berbeda dengan wanita kebanyakan yang ada di sekeliling abang. Bila wanita lain akan mengejar-ngejar abang, tapi tidak dengannya. Dia adalah gadis mandiri dan juga tangguh, banyak kelebihan dan kemampuannya. Walau ia terlahir di keluarga kaya raya, tak menjadikannya pribadi manja. Dia benar-benar sangat istimewa." Arkana yang tidak menyurutkan senyumannya sedari tadi, membuat keluarganya saling pandang karena heran.
Se Istimewa apakah gadis itu, sehingga bisa membuat seorang Arkana berubah dengan cepat?
"Apa mommy pernah berjumpa dengannya?" tanya Kania penasaran
"Ya, mommy pernah bertemu dengannya. Kalau begitu abang pamit kembali ke kamar" Arkana pun menyudahi makan malamnya yang hanya beberapa suap tersebut dan pergi meninggalkan keluarganya yang masih penasaran.
"Abang.. hei, kamu belum menjelaskan semuanya pada mommy." panggil Kania yang semakin penasaran dengan Arkana. Arkana pun tak mengindahkan panggilan tersebut dan terus melangkah masuk ke kamarnya.
"Ck... anak itu, seneng banget bikin mommy penasaran tingkat dewa." gerutu Kania kesal.
"Sabaaaaarrrr" ucap Arhab dan Diyah bersamaan, sehingga membuat Kania semakin kesal.
...****************...
Hehehe..... Happy Reading
All💖
Sabar ya, 1 dulu hari ini🤭
