NovelToon NovelToon
Zoya Janda Cantik, Milik Idol

Zoya Janda Cantik, Milik Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:duniahiburan / Single Mom / Cinta pada Pandangan Pertama / Karir
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: aksaraprabu

Zoya .... Wanita muda yang harus rela hidup berjauhan dengan keluarganya untuk berjuang mencapai kehidupan yang lebih baik.

Di negara Korea Zoya bekerja keras agar mimpinya bisa ia wujudkan, di negara itu juga ia berusaha mengubur segala luka yang bertahun-tahun menggerogoti hatinya, luka yang tidak banyak di ketahui orang lain. Luka yang menggerus kepercayaannya, yang seakan menutupi segala kebahagiaan yang akan datang....

Akankah kedatangannya ke Korea menjadi keputusan yang tepat untuknya, akankah kebahagiaan benar-benar ia dapatkan disana...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aksaraprabu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulau Jeju

Setelah tiba di Villa mereka masuk kedalam kamar masing-masing, di sana jelas sudah disediakan segala macam fasilitas. Mereka mulai beristirahat, melepaskan penat perjalanan.

Ji Hyo dan Hyun Soo tidur di kamar yang sama, yang lain tidur dikamar mereka seorang diri.

Waktu cepat berlalu, matahari sore telah bersembunyi, berganti langit malam dengan bintang dan bulan yang bersinar sempurna.

Zoya menggeliat, tidurnya sangat nyenyak. Tubuhnya terasa lebih segar saat dia bangun. Ia mengerjapkan mata, melirik kearah jendela, diluar sudah sangat gelap. Sudah malam batinnya.

Dia memilih beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, dia ingin menyegarkan tubuhnya.

Tiga puluh menit berlalu kini Zoya sudah selesai mandi, setelah berganti pakaian dia berdiri di depan kaca.

Mencoba mengganti perban di pinggangnya yang basah karena mandi tadi.

"iisshhhh ini sulit sekali." gerutunya.

Saking fokusnya, dia bahkan tidak tahu jika Ji Hyo sudah masuk kedalam kamarnya.

"perlu aku bantu?" suara Ji Hyo membuat Zoya terlonjak.

"aniyo..." menarik turun bajunya. "sejak kapan oppa disini? mengagetkan saja." bibirnya mengerucut.

Ji Hyo mendekatinya, mencubit pipi Zoya gemas. "jangan mencibik seperti itu, itu membuat ku gemas,"

"oppa.." sengaja menyikut perut Ji Hyo.

"aiihh..." meringis tapi dengan senyum mengembang. "kamu yakin tidak butuh bantuan untuk mengganti perban mu, hmm...?"

"tidak oppa aku bisa sendiri, keluarlah..."

"baiklah..." bukannya keluar Ji Hyo justru merebahkan diri di atas ranjang. "aku tunggu disini cepat ganti perban mu.." ucapnya.

"jangan coba-coba melihat kearah sini, ne..."

"hmm..." Ji Hyo menggeleng.

kamu itu lucu sekali jika sedang malu. batinnya.

Zoya berusaha cukup lama untuk mengganti perbannya sendiri, tapi dia benar-benar kesulitan.

aku menyerah. gumam Zoya.

"oppa...apa disini tidak ada maid wanita?"

"untuk apa?"

"membantu ku mengganti perban, aku tidak bisa melakukannya sendiri ini sangat sulit." keluhnya.

"disini hanya ada kita dan member, tidak ada maid atau siapapun." Ji Hyo tidak bergerak sama sekali. "jadi apa kamu akan membiarkan perban basah itu tanpa diganti?"

"tapi aku tidak bisa menggantinya sendiri oppa..."

"tidak mau aku tolong?"

"eh..."

"yakin? luka mu bisa infeksi nanti," Jih Hyo bicara masih dengan mata terpejam.

"ta...tapi...aku malu.."

Ck... Ji Hyo melompat dari tempat tidur. Wajahnya terlihat kesal. "malu apanya, tidak perlu malu." meraih obat-obatan Zoya lalu menariknya untuk duduk diatas ranjang. "ini keadaan urgent, jadi menurut saja."

Perlahan Ji Hyo menarik baju Zoya sedikit, ia meringis melihat luka jahitan di pinggang Zoya. "jangan banyak bergerak, ini mungkin akan sedikit sakit." Ji Hyo mulai melepaskan perban basah, memberikan obat tepat diatas luka jahitan. Ia bisa melihat Zoya menahan rasa perih, Ji Hyo meniup luka itu perlahan. Setelah selesai memberikan obat, ia kembali menutup luka Zoya dengan perban baru.

"sudah selesai, " ia berdiri meraih tangan Zoya, "mari keluar member sudah menunggu kita untuk makan." membawa Zoya ke taman belakang Villa.

Dari sana mereka bisa melihat hamparan pantai yang indah. Member yang lain sedang sibuk dengan alat pemanggang dan daging-daging berbumbu yang terlihat begitu lezat.

"selamat malam nuna..." Joo Tae menyambut Zoya dengan senyum manisnya.

"malam Joo..." ia mengusap lengan EunHa yang berdiri di depan pemanggang. "ada yang bisa aku bantu?"

"no...no...no... nuna duduk saja kami yang akan menyiapkan semuanya, " EunHa meletakkan piring berisi daging panggang diatas meja.

"tapi aku ingin membantu..."

"jangan chagiya.... tetap duduk dan nikmati makan malam ini .."

Zoya terkekeh mendengar kalimat Ji Hyo. "makan malam yang sudah terlalu larut, ini sudah tengah malam..." meraih kaleng minuman, "ehh chagiya..?!" matanya menatap Ji Hyo.

Ji Hyo sedikit tersenyum, alis matanya terangkat menggoda. "ada apa chagiya..." sengaja menekan kalimatnya.

"jangan bicara yang bukan-bukan oppa..." Ji Hyo terkekeh melihat wajah Zoya yang terlihat kesal.

.....

Mereka mulai makan, Hyun Soo terlihat terus tersenyum melihat adik-adiknya bercanda dan bercerita dengan bersemangat. Mereka berbagi cerita tentang banyak hal.

"nuna..."

"hmm..." Zoya melirik Jie Yoon.

"bagaimana nuna bisa bertemu hyeong dan bagaimana hyeong bisa jatuh cinta pada nuna?"

uhukk...uhukk... Zoya terbatuk mendengar pertanyaan Jie Yoon.

"Jie Yoon...." Ji Hyo meliriknya kesal.

"aku hanya ingin tahu cerita dari sisi nuna..." entengnya.

"....." Zoya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Tidak tahu harus bicara apa.

"jangan dengarkan dia Zoya...." Hyun Soo bisa melihat Zoya yang bingung bercampur malu.

"ahh hyeong..." bibir Jie Yoon mengerucut. "dengar ini, jika nanti aku menemukan wanita yang bisa mencuri hati ku, aku akan mencintainya sama seperti Ji Hyo hyeong mencintai nuna..."

Zoya menatap mata Ji Hyo yang juga menatap dirinya. Ada rasa tidak menentu yang ia rasakan saat ini.

"kamu sangat mengidolakan Ji Hyo hyeong, sampai dalam hal cinta saja kamu ingin seperti Ji Hyo hyeong." Joo Tae mengacak rambut Jie Yoon.

"apa salahnya hyeong, Ji Hyo hyeong memang sangat keren, Daebak," selorohnya.

Zoya benar-benar menjadi canggung ada diantara semua orang. Rasanya dia ingin tenggelam di laut saja.

Hyun Soo menyenggol kaki Ji Hyo, mengisyaratkan agar dia membawa Zoya berjalan-jalan menyusuri pantai. Ia bisa melihat Zoya mulai canggung berada diantara mereka.

.....

Ditepi pantai ... meski malam begitu pekat tapi sinar bulan dengan indah memancarkan cahayanya diatas bumi.

Ji Hyo dan Zoya sedang duduk ditepi pantai dengan angin yang berhembus kuat. Ia menatap Zoya dengan cinta yang tersirat jelas di matanya.

Zoya, dia terus mencoba memalingkan wajahnya agar tidak bertatap muka dengan Ji Hyo. Dia benar-benar malu menghadapi pria tampan ini sekarang.

"Zoya... "

"i..iya..."

"aku ingin mengatakan sesuatu..." menggenggam tangan Zoya, membuatnya sedikit terkejut.

"emm... apa?" Zoya menunduk.

"lihat aku Zoya .." mengangkat dagu Zoya agar ia bisa melihat mata indah wanita cantik ini. Ji Hyo menakup wajah Zoya, dengan tatapan mata yang sangat dalam, membuat jantungnya berdebar sangat kuat.

Tidak jauh berbeda dengan Zoya, Ji Hyo sendiri juga merasakan hal yang sama. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat.

"Zoya... bisakah kamu memberi ku kesempatan untuk membahagiakan mu,m membuktikan jika aku sangat mencintai mu..." Apa yang Ji Hyo katakan membuat tenggorokan Zoya tercekat. Lidahnya terasa kelu, ia tidak bisa mengucapkan sepatah katapun.

"Zoya ...."

"amm...emm... oppa... a..aku..." Zoya benar-benar sangat gugup sekarang.

"dengarkan kata hati mu Zoya, aku tidak akan memaksa mu menjawabnya sekarang, kamu bisa memikirkan ini dulu. Tapi yang harus kamu tahu, aku sungguh-sungguh ingin hidup bahagia bersama mu, bersama anak-anak kita..." Zoya bisa melihat ketulusan Ji Hyo. Pria ini bersungguh-sungguh dengan setiap kata-katanya.

"oppa aku akan menjawabnya nanti, aku harap oppa bisa sedikit bersabar. "

"ne.. tentu saja," mengecup lembut kening Zoya. Lalu memeluknya dengan penuh kasih sayang.

Zoya tidak menolak, tidak juga membalas pelukan Ji Hyo. Dia tahu apa yang mereka lakukan sekarang ini salah. Zoya tahu rasanya dikhianati, tapi dia tidak ingin juga membalas pengkhianatan yang telah dia terima.

Aku akan menunggu sampai hati mu siap menerima cinta ku Zoya. Aku tahu ini terlalu cepat untuk mu setelah luka yang kamu terima dari laki-laki itu. batin Ji Hyo.

Dia bertekad akan membuktikan cintanya pada Zoya.

Dari kejauhan, Hyun Soo dan member lain menyaksikan dua anak manusia yang sedang mengungkapkan isi hatinya.

"kenapa mereka sangat serasi sekali...." Wonbin memeluk tubuh Joo Tae dengan mulut mengerucut seperti hendak mencium.

"aniyoo .... apa yang kamu lakukan!!" Joo Tae mengibaskan tangan Wonbin. "kamu benar-benar mengerikan!!! aku masih sangat normal kau tahu.." dengusnya.

"tapi aku ingin seperti mereka..."

"cari pacar sana!!!" beralih berdiri disamping Hyun Soo.

......................

Next...

1
Iwan ahmad
kecolongan lgi matiin aja ....gak jelas
Iwan ahmad
gak sesui, pengaman perketat kecolongan
malu-maluin bodigad goblok
Iwan ahmad
bodoh
Ni Nengah Suriasih
unik dan menarik ceritanya lanjuut
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
Ni Nengah Suriasih
bagaimana ini ceritanya menarik sekali ko putus
Aksara Prabu: tunggu update tiap harinya ya kakak...


jangan lupa kasih like dan votenya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!