NovelToon NovelToon
As You Wish, Duke!

As You Wish, Duke!

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:49.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eva IM

Elia putri Duke Haliden menikah dengan putra selir kaisar yang berstatus Duke, Julius Harbert.
Pernikahan yang tidak didasari cinta tidak akan bertahan selamanya, itulah yang Elia percaya. Julius selalu melihatnya sebagai gangguan di matanya.
Selama tiga tahun pernikahan Elia siang malam memikirkan bagaimana caranya lepas dari rumah Harbert yang tidak pernah menghargainya.
Kematian.
Hanya ada satu ide yang terlintas di benaknya.
"Seperti apa yang kamu inginkan, Duke! Kematianku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva IM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuatmu Dekat

Julius memutuskan untuk menunda kepulangannya ke Delian. Demi kesepakatan baru yang dia buat secara impulsif. Setelah pertemuan dengan Wilhem, dia memerintahkan Owen untuk mencari tempat tinggal sementara. Paling cepat satu minggu paling lama satu bulan. Jika lebih lama dia tidak keberatan. Karena ada misis tersembunyi di balik kesepakatan ini.

Tatapan Owen membuat Julius terganggu. Di dalam kereta yang sempit ini, sorot mata tajam itu terasa panas.

"Sampaikan apa yang ingin kamu katakan Owen. Tatapanmu itu bisa melubangi wajahku." Celetuk Julius acuh. Matanya melihat ke luar jendela. Matahari telah menjadi kemerahan dan langit sedikit demi sedikit meredup. Tanda malam akan tiba mulai terlihat.

Owen menelan ludahnya sebelum memperbaiki posisinya.

"Maafkan saya Yang Mulia. Saya telah lancang." Owen menunduk pada Julius. Akan sangat kurangajar baginya untuk berani bertanya pada tuan yang dia layani.

"Aku tahu apa yang ingin kamu katakan. Ini tentang Lady Ines Margareth bukan?"

Dia tergagap. Seperti baru saja tertangkap basah sedang mencuri.

Selama mendampingi Julius dalam pertemuan pribadi dengan Wilhem, Owen lebih banyak diam. Bulan kewenangannya ikut campur. Jika diminta atau diberi perintah Owen akan melakukannya.

Dia berdiri di belakang raja Inoa alih-alih di belakang Julius. Alasannya adalah protokoler. Seorang bawahan harus berdiri dibelakang orang yang lebih berkuasa, meskipun itu bukan majikannya.

Praktis Owen berdiri di belakang Wilhem, sejajar dengan ajudan pribadi raja Inoa tersebut dan menghadap langsung Julius.

Posisi ini malah menguntungkannya. Owen secara leluasa memperhatikan Julius dan selalu siap. Semua hal dapat dia lihat termasuk kedatangan seorang wanita yang membuat matanya hampir melompat keluar.

"Elia?"

Owen bisa mendengarnya dengan jelas. Julius terlihat sama terkejutnya dengan dia.

Meskipun tidak berhadapan langsung Owen bisa melihat sosok wanita yang baru saja masuk dengan dokumen di tangannya. Seorang pelayan yang membawanya menjelaskan jika wanita itu adalah penerjemah bahasa.

Ines Margareth. Wanita itu memperkenalkan diri. Apakah dia melihat hantu atau melihat tipuan manusia atau orang mati bisa bangkit lagi, itulah yang berkecamuk di dada Owen. Wanita bernama Ines Margareth tersebut sangat mirip dengan orang yang pernah dia kenal. Elia Haliden, istri dari tuan yang dia layani.

Wanita yang hidup seolah mati selama tiga tahun lamanya di mansion Harbert. Nyonya rumah atau Duchess Harbert tanpa hak berkuasa. Istri di atas kertas Duke Harbert, Julius. Telah meninggal lima tahun lalu dalam kecelakaan kereta. Jasadnya dikubur jauh di dalam tanah sekian tahun lamanya.

Bagaimana bisa wanita itu hidup lagi. Ataukah itu orang lain, atau apa yang sebenarnya terjadi. Owen berdiri dengan gelisah. Tangannya terkepal erat dan gemetar.

Jika Ines Margareth bukanlah Elia Haliden bagaimana bisa dua orang bisa begitu mirip. Owen belum pernah mendengar jika putri kecil Haliden itu terlahir kembar. Tapi ini Inao bukan Delian.

Sekilas dari pembicaraan Julius dan Wilhem, wanita itu adalah putri dari Theodore Abraham. Ya, Owen mengenal orang itu. Seorang ahli bahasa tersohor di Inoa yang menjadi penerjemah perjanjian antara Delian dan Inoa.

Owen ingin menyangkalnya. Tapi kepalanya menolaknya. Owen ingin tidak percaya, namun hatinya menepisnya.

Dia hanya bisa diam memperhatikan hingga pertemuan itu berakhir.

"Elia Haliden. Menarik bukan?" Julius tersenyum ke arah Owen yang duduk di seberangnya.

"Tapi apa itu mungkin Yang Mulia?"

"Kamu mengenalinya bukan?"

Owen mengangguk. Mengingat kembali sosok Ines Margareth. Meskipun banyak perubahan, sejujurnya tidak banyak yang berubah. Dia hanya menjadi lebih dewasa. Wajahnya yang dulu pucat kini berseri-seri. Dengan riasan tipis dia menjadi sangat cantik. Bibirnya yang terpatri diam dulu sekarang telah fasih berbahasa dengan lancar.

"Nona Elia Haliden sudah mati Yang Mulia. Tidak mungkin.."

Wajah Julius mengeras. Seperti itukah orang memperlakukan Elia. Panggilan Nona Elia sangat kasar mengingat dia adalah putri Duke dan istrinya. Julius bingung dengan dirinya sendiri. Dulunya dia acuh tapi kenapa sekarang dia marah.

"Jaga bicaramu Owen. Ada banyak hal terjadi tanpa kita tahu." Tegur Julius. Setidaknya dia harus menutup mulut ajudannya dulu.

"Maafkan saya Yang Mulia." Owen cepat menyadari kesalahannya. Ada pepatah diam adalah penyelamat.

Julius menghela nafas kasar. Dia membuka beberapa kancing atas kemeja yang dia kenakan. Rasanya sesak. Julius butuh banyak udara.

"Cari pialang informasi. Aku ingin semua informasi tentang keluarga Theodore Abraham. Besok pagi harus ada dihadapanku." Titah Julius.

"Baik Yang Mulia." Jawab Owen.

Kereta terus melaju menuju sebuah kawasan perumahan sipil yang tidak jauh dari istana. Daerah ini biasanya digunakan untuk tempat tinggal orang yang bekerja di istana. Tidak terkecuali para utusan luar. Dalam waktu singkat Owen mampu mendapatkan satu rumah kosong layak huni. Betapa berbakatnya dia.

Begitu sampai Julius langsung menulis surat yang ditujukan untuk ayahnya, raja Delian. Berisi fakta dan sedikit kebohongan yang dia campur secara halus. Terlalu dini untuk mereka tahu apa yang sebenarnya. Julius harus jeli memisahkan diri antara kepentingan ayahnya dan kepentingan pribadinya.

Menyadari trik kotor ayah dan kakaknya, Julius tak sudi lagi menutup mata atas perbuatan mereka. Mereka sudah sangat keterlaluan. Tidak ada salahnya menarik keuntungan di tengah situasi ini.

Kesempatan kali ini akan Julius gunakan untuk memperkuat dirinya. Sebagai benteng pertahanan dari serangan keluarganya. Ada banyak orang yang harus dia waspadai.

Setelah selesai menulis surat, Julius memanggil Owen. Ada beberapa hal yang Julius sampaikan. Sedangkan Owen mendengarkan dan sesekali menulisnya dalam buku catatan. Selama proses pembuatan perjanjian baru dengan Inoa, Julius memutuskan untuk tetap tinggal di Inoa.

Kemudian Owen hanya mengangguk dan menimpali sesekali. Seperti dia harus memberikan pemberitahuan kepada para pekerja, dan perintah kepada para ksatria untuk menjaga mansion. Diskusi berlangsung singkat. Owen kembali ke kamarnya meninggalkan Julius sendiri.

Langit malam yang sama gelapnya dengan malam Delian, Julius terbayang sosok rambut panjang terurai yang sama dengan gelapnya malam sedang berjalan-jalan menikmati pemandangan taman mansion Harbert yang sederhana. Julius abai untuk urusan rumah tangga. Dia tidak peduli bagaimana para pelayan merawat mansion. Dia hanya peduli pada satu hal, pengakuan ayahnya.

Seperti haus akan perhatian ayahnya, pandangan Julius hanya pada tugas-tugas ayahnya. Saat orang asing datang Julius masih tidak peduli. Saat orang itu menyentuh hatinya dan pergi begitu saja, hidupnya hambar. Pengakuan ayahnya yang selalu dia kejar tak ada rasanya apa-apa. Dia hidup tapi mati sekaligus.

Wanita itu Elia Haliden berhasil menarik perhatiannya setelah kepergiannya.

Memandang langit yang sama di Inoa, Ines menghela nafas berkali-kali di ambang jendela kamarnya. Dia mengigit jari-jarinya penuh gelisah. Kebiasaan buruknya saat dia gelisah. Atau menyentuh bibirnya saat dia bingung.

Kepala Ines hampir meledak saking pusingnya. Saat dia kembali ke rumah Ines langsung menceritakan semua yang dia alami hari ini. Berharap ayahnya bisa membantunya dengan menggantikannya sebagai penerjemah perjanjian, alih-alih memahaminya, ayahnya malah mendukungnya sepenuhnya. Bahkan respon ayahnya sangat senang.

Ines yang tidak mungkin merusak kebahagiaan ayahnya, terpaksa ikut bahagia. Sangat antusias dan bangga. Namun jauh di dalam hatinya ada rasa terbakar yang besar. Dia hampir menangis. Ines coba tahan hingga dia kembali ke kamarnya.

Ines tidak mau lagi bertemu apalagi berhubungan dengan Julius Harbert. Seperti Julius akan menangkapnya dan memakannya hidup-hidup.

Jika terus bersamanya, besar kemungkinan bahwa dia adalah Elia Haliden terungkap. Ingin rasanya Ines berteriak di hadapan Julius dengan lantang.

"Pergi jangan ganggu hidupku!"

Sayang seribu sayang, sebuah surat perintah dari raja Inoa datang pagi-pagi sekali ke rumahnya. Pekerjaannya sebagai penerjemah perjanjian resmi di mulai hari ini.

Tubuh Ines merosot ke tanah. Hidupnya tidak akan tenang.

Bersambung...

1
Esti Afitri88
Demi ines apapun ditempuh julius .
Merry Maria
wow..
Diah Al Khalifi
grazy up Thor🙏🙏
Sara Famay
lanjut ceritax bagus sekali /Smile//Smile/
Fikri Syahroni
up lg donk
Merry Maria
thank U karyax thor..keren dan menghibur. semoga nggak kelamaan yaa ngupdatex 🌹💐
Ddyat37 Del*
😘😘😘🥰🥰🥰🥰🥰
Sri Lia Mulyati
👍
vio~~~~
jangan lama2 ya thor kasian si ines jongkok ma nangisnya kelamaan..😅😅
vio~~~~
ditunggu lanjutannya ya..😊
Yulia Nengrum
lanjut ceritanya bagus ni torr
Esti Afitri88
siaap thor
Esti Afitri88
thanks.. thor
Diah Al Khalifi
dulu acuh ko sekarang jd peduli ,suami GK jelas😓
meee
semangat up thor... 💪💪💪
Frando Wijaya
gw semkin kesel bner....bknny jauhi semua bangsawan sialan tpi knp hrs dkti lg.....
Frando Wijaya
klo gw jd Ines gw langsung bicara inti....persetan dgn status uang mwpun kekuasaan....gk ada bedany bahwa mereka sendiri jg aib gk layak bicara dgn org yg sebut org lain aib
Frando Wijaya
lah? tua bangka busuk itu adalah paman Giselle ini?! jika bner....mka gk heran ines gk sudi dkt2 pda spapun
Anonymous
up
Frando Wijaya
skrg tdk heran....alasan hidup menderita krn ulah seorang orgtua kandung yg tdk punya tanggung jwb sedikitpun.....asal2 buat anak tpi tanggung jwb gk ada sikitpun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!