"Jangan bermimpi aku akan jatuh hati pada mu, kau hanya anak kecil yang tidak mengerti apa-apa tentang pahit manisnya kehidupan. Aku terpaksa menikah dengan mu lantaran tidak ingin membuat malu keluarga ku di hari pernikahan ku yang batal bersama kakak mu Galang Saputra Dermawan. Aku benci dengan keadaan ini! Aku benci!" pekik Nada ketika dirinya menyadari kini ia telah sah menjadi istri dari berondong manis yang usianya 5 tahun lebih muda darinya.
"Aku akan membuat mu jatuh hati padaku Nada Rindu Kinandita! aku yakin kau akan bisa melupakan saudara kandung ku Galang Saputra Dermawan yang telah mengkhianati mu!" sahut Gilang Prasetya Dermawan ketika dirinya berada di kamar pengantin bersama sosok wanita dewasa yang telah berumur darinya.
Yuk ikuti terus kisah cinta beda usia antara Nada Rindu Kinandita dosen cantik berusia 25 tahun dengan mahasiswanya Gilang Prasetya Dermawan yang berusia 20 tahun, yang menjadi pengantin pengganti untuknya dalam novel Pengantin Pengganti Bu Dosen!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alinatasya21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Kehebohan Di Kampus
Nada turun dari mobil beriringan dengan Gilang Prasetya.Tidak ada sedikit pun rasa malu di antara dirinya dan sang suami yang masih berstatus sebagai mahasiswa dan dosen itu. Seisi kampus mendadak heboh, ketika melihat Nada dan Gilang berjalan beriringan sambil berpimpin tangan.
"Sayang, apa kau yakin ingin bergelayut manja seperti ini? apa dirimu tidak merasa risih jika seisi kampus memperhatikan dosen cantikku bergelayut manja di lengan mahasiswanya sendiri? batal dong menjadi seperti orang asing dan tidak saling mengenal jika di kampus, seperti yang tertulis di atas secara perjanjian kontrak itu? istriku sekarang manja sekali,'' ucap Gilang sambil melirik ke arah sang istri yang sedang bergelayut di lengannya.
"Kenapa harus malu? mas kan adalah suamiku! atau jangan-jangan mas yang malu berjalan dengan wanita yang lebih dewasa dari dirimu?'' celoteh Nada yang sengaja memancing respon Gilang.
"Bersama mu aku tidak akan pernah malu my hunny, kau justru terlihat lebih muda. Wajahmu pun terlihat baby face seperti masih berusia 17 tahun!" goda Gilang sambil mengusap lembut pipi sang istri yang kini terlihat merona.
"Mas, kau menggodaku! atau sengaja ingin membuatku senang saja, jangan membuatku menjadi gede rasa!'' Nada mencubit kecil dengan suaminya.
Kedua pasangan yang sedang dimabuk asmara itu tidak menyadari jika semua pasang mata memandang ke arahnya. Seisi Kampus mendadak heboh kala melihat Gilang dan Nada begitu terlihat romantis.
Ada yang menatap tak suka penuh iri dengki. Ada pula yang merasa baper melihat keromantisan dua pasangan berbeda usia itu.
"Kyara, coba kau lihat! itu Bu Nada bersama Gilang Prasetya, OMG so sweetnya! mau dong dapat pasangan tampan seperti itu, keren sekali!" seru Bunga, temannya Kyara Amanda Putri bersama ketiga teman ulat bulu mereka lainnya.
"Mana, kau jangan mengadi-mengadi deh Bunga! bukankah Bu Nada masih ambil cuti!" Kyara berjalan berlenggak-lenggok sambil membenarkan kerudung gaulnya.
"Benar, coba deh kau lihat ke sana!'' timpal teman yang satunya lagi yang bernama Mentari.
''OMG, benar beibbb! wah bakal heboh nih, Si kaki pincang pasti bakalan naik darah lihat pemandangan yang sangat menyejukkan di pagi ini!'' seru Kyara yang tidak sabaran ingin melihat Inayah Kasih mengamuk di kampus kala melihat laki-laki yang dicintainya berpimpin tangan dengan dosen kampus mereka.
"Wah, loe tega sekali beib ingin melihat Inayah sengsara! mana ia belum datang juga." Bunga menyenggol lengan ketua geng mereka Kyara.
"Eith, beib. Itu Inayah diantar siapa? ganteng pisan yang mengantarnya?" seru Kyara yang melihat pemuda tampan berpakaian jas putih ala dokter menuntun Inayah turun dari mobil dan memapahnya menelusuri koridor kampus.
Inayah berpegangan pada bahu dokter tampan yang tidak lain adalah Galang Saputra Dermawan, kakaknya Gilang Prasetya.
''Tunggu dulu, ini maksudnya apa? bukankah dokter tampan itu adalah kakaknya Gilang. Wah, tambah seru nih! ada yang tidak beres dengan mereka, semuanya sepertinya terlibat cinlok!'' Kyara yang kepo mulai beraksi ingin mencari masalah dikampus.
"Hai Inayah, apa kabarmu? kemarin baru saja aku melihat kau diantar sama pria lain yang juga sama-sama berpangkat seorang dokter dan sekarang kau dituntun oleh seorang dokter juga tapi kakaknya Gilang Prasetya? ya ampun, aku tidak menyangka ternyata kau wanita gampangan! semua laki-laki kau embat!'' Kyara dan genk ulat bulunya sengaja meninggikan suara masing-masing agar bisa menjadi pusat perhatian seisi kampus.
Inayah yang masih menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalannya setelah mengalami cedera kecelakaan tunggal tempo hari saat ini dalam proses penyembuhan. Untuk sementara ia berjalan dibantu dengan dua tongkat kiri dan kanannya.
''Maksudmu apa Kyara? apakah kau tiada lelahnya merudungku dengan kata-kata pedasmu? aku sangat bersyukur sekali jika ada yang memperhatikanku. Apa salahku padamu hingga semua pergerakanku selalu menjadi pusat perhatian mu? Sungguh aku berasa menjadi seperti selebritis tanah air, keburukan ku saja menjadi bahan berharga untukmu, apalagi kebaikan ku. Aku sungguh beruntung sekali!"
Inayah yang merasa kesal dengan Kyara dan Genk Ulat bulunya sontak melempar kata-kata yang menurutnya bisa mematahkan kekepoan Kyara and friends.
"Ina, jangan didengar ucapan teman-teman mu yang tidak baik! Mari Mas antar ke kelas," ujar Galang sambil memapah Inayah yang berpegangan dengan pundaknya.
"Katanya anak sholihah, kok pegang-pegangan dengan bukan mahramnya!" sengit Kyara lagi.
"Terserah kamu hendak berkata apa. Aku lelah meladeni mu. Mas Galang hanya membantu merawat ku, jadi tidak ada hubungannya denganmu. Biar aku halalkan ikatan antara diriku dan Mas Galang untuk menyumpal mulut mu yang pedas!" ujar Inayah yang merasa kesal dengan sikap Kyara.
"Semoga saja, asal jangan semua laki-laki kau embat." Kyara semangkin menjadi-jadi, ia berkata semau hatinya.
"Anda siapa, Nona? Tolong jaga ucapanmu! Inayah adalah teman istimewa untuk ku, terlepas apapun hubungan yang terjadi antara aku dan dirinya bukan urusanmu! jadi, aku peringatkan jangan coba-coba untuk mengganggunya! jika terjadi apa-apa dengan Inayah aku tidak segan-segan memberikan hukuman pada kalian semua! di kampus itu hendaknya belajar bukan menghakimi orang lain, siapa orang tuamu? aku akan segera berhadapan dengan mereka jika kalian masih tetap saja mengganggu Inayah Kasih!" tegas dokter Galang yang sengaja mengancam dan menakut-nakuti geng ulat bulu.
Kyara n the Genk pun bergidik ngeri mengingat kedudukan dan pangkat serta jabatan keluarga Dermawan, tentunya hanya sekali jentik jari saja mereka dapat dikeluarkan dari kampus ini. Tentunya, Kyara tidak ingin hal itu terjadi padanya.
"Mas Galang, ternyata kau di sini? sudah beberapa waktu aku mencari mu untuk membahas pernikahan kita yang tinggal satu minggu lagi!" cetus Keisha Arandita yang memang sudah kesana kemari membuntuti pergerakan Galang.
Kali ini, Keisha pun mengenakan seragam dokter, ia sudah capek cuti. Iapun ingin masuk kerja kembali setelah mengetahui jika Galang mulai beraktivitas di rumah sakit Arshaka Dermawan.
"Mau apa kau kemari dan menyusulku? Oh, aku tahu ternyata dari sejak tadi kau membuntuti ku! Ini kampus bukan rumah sakit. Mengapa pula kau nyasar kemari," cetus Galang dengan ekspresi wajah dingin ketika mendapati Keisha dihadapannya.
"Kau sendiri mengapa bela-bela untuk merawat gadis lain tanpa memperhatikan calon istri sendiri! apakah kau pura-pura lupa atau hilang ingatan mengenai pernikahan kita yang akan segera digelar satu minggu lagi?" cetus Keisha sambil meninggikan suaranya.
Keisha sengaja membuat kehebohan di kampus. Ia ingin mempermalukan Inayah serta ingin menunjukkan kepada seisi kampus bahwa Galang Saputra adalah miliknya calon suaminya.
"Urat malu mu memang sudah putus Keisha Arandita! kau sengaja ingin menjadi bahan tontonan semua orang. Oke, masalah pernikahan kita akan aku bahas lagi! tapi tidak di sini, jangan mempermalukan dirimu di hadapan seisi kampus. Kembalilah bertugas di rumah sakit! Aku akan mengantar Inayah ke dalam kelas!" cetus Galang dengan wajah memerah menahan emosi.
"Semua ini gara-gara dirimu gadis malang! Kau tahu Galang milikku, mengapa pula kau mau diantar dan disentuh olehnya?" ketus Keisha dengan tatapan menghunus tajam ke arah Inayah.
"Aku bisa pergi sendiri, Mas! aku tidak ingin disebut sebagai pelakor di hadapan semua orang. Cukup sudah, aku lelah!" ujar Inayah dengan berurai air mata.
"Tidak bisa Ina, kau masih dalam proses kesembuhan!" ujar Galang sambil merangkul pundak Inayah seperti seorang kekasih yang tidak ingin kehilangan kekasih hatinya.
"Biarkan aku pergi, Mas! Aku mohon," isak Inayah dengan air mata yang sudah berjatuhan di wajah cantiknya.
"Aku tidak bisa membiarkan dirimu pergi Inayah Kasih!" ujar Galang yang menghentikan langkah Inayah.
"Lepaskan aku, Mas! Aku tidak sanggup lagi mendengar cacian dan hinaan semua orang!" ujar Inayah hendak melepaskan diri dari rangkulan Galang.
"Dengarkan aku Ina, aku peduli padamu! Aku sadar setelah satu Minggu ini aku merawat mu dan dekat dengan mu, aku merasakan getaran yang tak seharusnya kurasakan. Ku kira perasaan ku terhadap mu hanya sebatas perhatian seorang kakak terhadap adiknya. Akan tetapi aku salah, ternyata aku mencintaimu!" ucap Galang jujur. Iapun menarik Inayah dalam pelukannya.
"Mas, ini tidak mungkin!" Inayah menangis dalam pelukan Galang Saputra. Ia benar-benar tidak menyangka jika kakak dari Gilang Prasetya, laki-laki yang dulu sempat menjadi teman istimewanya kini mengungkapkan rasa dihadapan semua orang.
"Dasar pelakor!" Keisha hendak menarik paksa kerudung yang masih melekat dikepala Inayah. Ia merasa sakit hati kala calon suaminya mendekap erat wanita lain dihadapannya.
"Keisha Arandita, hentikan!" Nada yang sedang bergelayut manja dilengan Gilang sontak berlari sambil menarik lengan Keisha yang hendak menyakiti mahasiswanya Inayah Kasih.
"Kau!" Keisha mendorong tubuh Nada hingga sang dosen hampir saja tersungkur ke lantai jika saja sang suami tidak segera menopang tubuhnya.
"Sayang, kau tidak apa-apa?" Gilang mengusap lembut pucuk kepala Nada yang kini bergelar dosen untuknya dikampus.
Kehebohan di kampus xx semakin memanas dan seru kala kehadiran Nada Rindu dan Gilang Prasetya yang ikut menengahi percekcokan antara Galang, Inayah dan Keisha.
"Nada Rindu Kinandita!" Galang membeku ditempatnya kala mendapati seorang dimasa lalunya, yakni wanita yang pernah ditinggalkan olehnya di pelaminan kini berada dalam dekapan adik bungsunya Gilang Prasetya.
"Bu Dosen, maaf!" ucap Inayah sambil melepaskan pelukannya dari dekapan Galang Saputra.
Inayah baru menyadari hampir saja dosen kampusnya Nada Rindu mengalami cidera akibat didorong oleh Keisha hanya untuk menyelamatkan dirinya dari kedzoliman seorang wanita yang sedang cemburu buta padanya yang masih berada dalam pelukan Galang Saputra.
"OMG, so sweet-nya!" semua pasang mata yang ada di seisi kampus memekik histeris kala melihat cuplikan drama keluarga yang ada dihadapan mereka.
"Tidak apa-apa, Inayah! Ini adalah wilayah kampus, sudah tanggung jawab ibu untuk memperhatikan kalian semua," ujar Nada yang kini masih berada dalam rangkulan suaminya Gilang Prasetya.
semangat ya.
semangat ya
Lanjut thor. 5 like mendarat buatmu thor.
semangat ya