Kirana perempuan yang di paksa kuat oleh keadaan,dia selalu merasa tidak adil dengan hidupnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azelll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Sekarang mereka sedang berenang di sungai kecil itu. Terlihat betapa bahagianya mereka semua menikmati suasana seperti itu. Hal ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dalam hidup mereka, dengan kenangan yang seru dan tak terlupakan.
"Di sini ada ikannya atau tidak, ya? Atau mungkin buaya, ikan paus, kepiting, atau cumi-cumi?" ucap Arvin sambil bercanda.
"Bilang saja semuanya, Vin. Lo kira ini laut sampai menyebut hewan seperti itu?" ujar Citra dengan nada sinis.
"Ya siapa tau kan ada,kita bisa makan enak-enak gitu"ujar arvin cengengesan
"Ya, siapa tahu ada. Kita bisa makan enak-enak," ujar Arvin sambil cengengesan.
"Dimana si raka mungut ni anak,nyebelin banget"rutuk citra kesal
"Gue mungutnya di selokan sekolah,jadi ga usah heran kalau dia kaya gitu" ujar raka bercanda.
"Lagian hewan kaya gitu di cari disini,di sini mah cuman ada siput,mau lo makan siput?"ujar aira bercanda.
"Ye lu pada mah gabisa di ajak ngejoks"ujar arvin dengan nada sinis
Semua yang ada di sana tertawa melihat tingkah temannya. Mereka benar-benar menikmati suasana seperti ini dengan penuh kebahagiaan. Aira merasa seluruh beban dalam dirinya hilang seketika.
Saat sedang asyik bercanda, Aira kembali melihat sosok berjubah hitam yang sedang menatap ke arah mereka. Salah satu dari mereka menyadari apa yang dilihat Aira, lalu tersenyum licik.
Kini mereka telah kembali ke tenda untuk berganti baju dan bersantai. Setelah semuanya siap, mereka duduk bersama menikmati indahnya matahari terbenam. Betapa menenangkan pemandangan itu. Suara burung yang beterbangan turut menenangkan pikiran, menghadirkan suasana yang sejuk dan damai.
"Sejuk banget disini,gue ngerasa tenang banget."ujar aira
"Nikmati waktu ini,siapa tau kedepannya kita gabisa kaya gini lagi yakan."ujar luna
"Benar, kita nikmati saja semua ini. Lepaskan semua beban yang ada di kepala, buang sejenak masalah yang menumpuk. Pikiran kita juga butuh istirahat, begitu pula dengan raga dan jiwa kita. Jadi, jangan dipaksakan. Nanti malah bisa jadi gila, hahaha," ucap Raka.
"Semoga kedepannya kita kaya gini terus ya guys,jangan memisah,sesibuk apapun kalian jangan lupain kita-kita okey,ingat kita oernah bersama disini"ucap nadya pelan
"Kata-kata kalian kaya kata-kata perpisahan aja nih"ucap aira
"Iya itu untuk ucapan perpisahan terakhir kalinya" salah satu dari mereka mengatakan di dalam hati
Siapa orang ini? Mengapa dia berkata seperti itu? Apa ada dendam antara dia dan Aira? Sejak tadi, dia terus memperhatikan Aira, seolah sedang merencanakan sesuatu.
"Ngga gitu sih,cuman kan lo tau sesibuk apa kita semua kadang kita kalau sibuk malah lupa satu sama lain"ucap citra
"Udah deh,lebay banget bahas gituan,gue jadi mau nangis nih"ucap arvin dengan suara seperti ingin menangis.
"Dih lebay banget lo vin,kek anak-anak"ujar luna
"Hiks gue ngerasa tersentuh deh sama kata-kata kalian,kita selamanya bakalan kaya gini kan"ucap arvin
"Iya lah,harus kita kan besti foreverrr" nadya berbicara dengan nada kecentilan.
"Udah-udah kita ini gabakal saling lupa satu sama lain kok,kita udah bersama mulai dari smp,masa putus gitu aja sih" ucap aira
"Lo mah ra,ngebuat gue tamah sedih"ucap arvin
"Lo aja yang lebay hadeuh"ucap arka
Entah kata-kata apa ini,seperti kata perpisahan untuk seseorang.
Jangan lupa like,comment,vote dan support terus ya guys biar semangat.