Transmigrasi Villains Mother

melihat keterdiaman Ellena leleki itu pun tersenyum sinis...

Memang apa yang wanita ini inginkan sehingga tak langsung mengambil koin emas yang ia berikan?? apakah wanita ini punya tujuan lain??

Hm pasti wanita ini juga menginginkan pernikahan sebagai tanda bantuannya hih dasar meski wanita ini cantik dan kelihatannya baik tapi wanita yah wanita sama-sama menyebalkan dan membuatnya muak.

"Hm baiklah jika anda memaksa akan saya ambil!" ucap Ellena tersenyum, mengambil kotak yang berisi koin emas itu dan anaknya yang melihat itupun mengambil juga koin emas yang ada di kantung itu yang membuat lelaki itu terkejut.

karna ternyata pemikirannya salah ia pikir wanita didepannya ini akan dengan segan mengambil koin emasnya dan memaksanya untuk menikahinya sebagai balasan dari bantuannya sama seperti wanita pada umumnya yang bertemu dengannya, namun wanita ini?? ah ia baru sadar sedari awal wanita ini selalu menghindarinya dan terkesan tak tertarik padanya.

Disisi lain Ellena sebenarnya sedikit sakit hati dengan ucapan leleki itu yang terkesan merendahkan dirinya namun ia berfikir realistis hm katakanlah Ellena ini matre!! ah tidak ia pencinta uang,memangnya siapa yang tak suka uang kan?? dan dengan uang ini ia bisa belanja keperluan anak-anaknya dan mengenai laki-laki sombong didepannya ini ia tak peduli lagi pula mereka tak akan bertemu lagi setelah ini kan?

"Apakah kau benar akan mengambil koin emas tak seberapa ini?? apakah tak ada permintaan lain?? anggap saja ini terimakasih kedua kalinya dariku!" ucap pria itu dingin ia masih tak percaya dengan wanita ini.

"Yah menurut saya ini cukup!" ucap Ellena merasa aneh dengan pertanyaan leleki menyebalkan didepannya ini.

Laki-laki itu terdiam dan dari tatapan perempuan ini memang tak tertarik dengannya!! hm tapi kenapa?? kenapa wanita ini tak terlihat tak tertarik dengannya?? dan yang aneh mengapa ia kesal saat wanita ini mengambil koin emas yang ia berikan??

"Anda yakin?'' tanya lelaki itu lagi dan lagi-lagi Ellena menganguk.

"Tidak ada yang lain?" tanyanya lagi

"Hm yah!! apakah anda sudah sembuh?? apakah anda sudah bisa bergerak dan berjalan sendiri?" tanya Ellena dan laki-laki itu mengangguk dengan sedikit tersenyum tipis tanpa Ellena sadari.

"Ya" ucap pria itu dingin.

Dalam hati ia bertanya apakah wanita ini mengkhawatirkan nya?? hm entahlah hatinya tiba-tiba menghangat memikirkan wanita didepannya ini mengkhawatirkan nya??

" baguslah jika begitu.. hm apakah anda sudah bisa pulang?? sebenarnya saya agak tidak nyaman dengan kehadiran orang lain apalagi seorang pria!! anda tau kan saya ini adalah seorang yang tidak bersuami!! rasanya sangat tidak enak jika anda terus disini!" ucap Ellena mengusir namun tetap berusaha sopan membuat pria itu mengeram entah kenapa..

Ellena yang melihat pria itu menatap tajam dirinya pun berusaha untuk terlihat biasa saja, karna sebenarnya sedari tadi ia memang tak nyaman dengan pria datar didepannya ini yang sangat menyeramkan menurutnya.

"Kau mengusirku?"ucap pria itu tak percaya tangannya mengepal menatap tajam dingin Ellena.

apa-apaan ini dirinya diusir?? diusir oleh seorang wanita?? benarkah? hah.. ia tak bisa menerimanya.

ia yang seorang grand duke sekaligus panglima perang yang paling ditakuti dan dikagumi oleh seantero negri ini diusir oleh seorang wanita???

Ellena yang melihat kemarahan pria didepannya ini pun menyeringit, kenapa pria ini terlihat marah??

"Mm maaf tuan bukan maksud saya mengusir anda tapi luka anda cukup parah butuh seorang tabib yang handal, dan saya bukan seorang tabib hm bukankah lebih baik luka anda dirawat dirumah anda dengan tabib hebat?" ucap Ellena karna memang sebagian luka laki-laki ini perlu diobati dan benar Ellena kan memang bukan tabib??namun bukannya tenang pria itu malah makin marah ia tau wanita ini mencoba mengusirnya.

Lelaki itu terdiam entahlah ia merasa kesal dan tak terima dengan ucapan wanita didepannya ini tapi kenapa?? bukankah ucapan wanita ini ada benarnya?? kenapa hatinya harus tak terima.

Disisi lain Alaric yang melihat keterdiaman laki-laki itu pun melihat tangan laki-laki itu mengepal pun menatap pria didepannya dengan tatapan tak suka karna pria yang ia yakini adalah ayahnya ini seperti tak ingin pulang? dan ia merasa sepertinya leleki ini tertarik pada ibunya?? ah Alaric tak bisa membiarkannya.

"mama benar paman!!, bukankah paman mempunyai anak dan istri yang pasti merindukan paman kan? bisa jadi mereka sekarang sedang menunggu paman dirumah!" ucap Alaric datar tatapannya menatap laki-laki itu tajam.

Ia benci lelaki didepannya jika memang lelaki ini adalah ayahnya yang bajingan itu yang telah membuangnya demi wanita dan anak yang lain.

Yah meski masih kecil Alaric tau nama ayahnya dan siapa ayahnya itu, ia juga tau jika ayahnya sudah memiliki anak lain dan juga istri lain karna itu sebabnya ibunya dan dirinya dibuang dan dihina oleh orang-orang...

saking bencinya bahkan Alaric sampai berjanji pada diri sendiri bahwa jika ia sudah besar nanti akan membalas perlakuan ayahnya kepadanya dan ibunya dulu.

Lelaki itu yang mendengar anak kecil berbicara pun menatap Alaric dengan pandangan sulit diartikan saat melihat tatapan datar leleki kecil itu menatapnya sama persis seperti dirinya saat masih kecil dulu, ia merasa aneh dengan perasaannya dan merasa aneh dengan wajah anak ini yang mirip dengannya namun tak memiliki hubungan darah dengannya?? membuat nya merasa aneh dan ia sepertinya harus menyelidiki sesuatu.

"Seharusnya jika anda berniat menolong saya anda harus siap menerima saya disini dan menyembuhkan luka saya sampai saya benar-benar sembuh suka atau tidak suka itu urusan anda dan dengan anda yang menolong saya, anda harus bersedia saya repotkan..!" ucap leleki itu datar membuat Ellena menatap laki-laki itu dengan tatapan tak percaya apa maksudnya itu kenapa laki-laki ini begitu menyebalkan???.

*

*

*