Ini adalah dunia yang hanya dimiliki oleh yang kuat, dan yang lemah diperlakukan sebagai semut.
Nasib membuatku tidak bisa berkultivasi, tetapi aku tidak ingin menyerah kepada nasib!
Aku mengambil pedangku dan memulai jalan menjadi yang terkuat, siapa pun yang berdiri di depanku akan dipotong olehku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathir Aliyudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Qin Fan
Qin Lang dan kedua bawahan nya berjalan mengikuti jejak Qin Fan kedalam hutan, beberapa saat kemudian mereka melihat Qin Fan yang sedang membersihkan akar spiritual.
"hai sampah, kita bertemu lagi di sini" ucap Qin Lang yang mengejutkan Qin Fan.
"mau apa lagi kamu? apa kamu ingin membunuh ku sekarang karena takut nanti kamu kalah dalam pertarungan? kamu tidak ubahnya seekor anjing yang hany bisa menggonggong" balas Qin Fan mengejek Qin Lang.
"kamu benar sampah, aku kesini karena untuk melenyapkan mu dari dunia ini, kamu tenang saja sampah, aku akan memberikan mu kematian yang cepat" jawab Qin Lang yang tersenyum licik.
Qin Fan yang di mendengar itu sangat marah dan menggerakkan gigi nya, dia tidak menyangka Qin Lang akan melakukan hal licik seperti ini.
"apa hanya sampai disini perjalanan hidup ku?" gumam Qin Fan membatin, karena dia tidak mungkin melawan Qin Lang dan kedua bawahan nya, jika lari tetap akan tertangkap saja, tapi Qin Fan mengumpulkan tekad nya untuk melarikan diri, lalu Qin Fan menggenggam tanah dan melempar kan ke arah Qin Lang dan kedua bawahan nya dan melarikan diri masuk ke dalam hutan.
Qin Lang dan kedua bawahan nya tidak percaya jika Qin Lang mengecoh mereka dengan tanah lalu melarikan diri, "ayo kita kejar dia, aku sangat ingin membunuh sampah itu" ucap Qin Lang dengan sangat marah, lalu ketika nya masuk ke dalam hutan mengejar Qin Fan.
sedangkan Qin Fan terus berlari masuk ke dalam hutan, 3 jam kemudian Qin Fan mencapai sebuah jurang yang sangat dalam, dia sudah tidak tahu harus berlari kemana lagi, karena Qin Lang dan kedua bawahan nya semakin mendekat ke arah nya, akhir nya Qin Fan memutuskan untuk melawan mereka bertiga, meski dia tahu tidak ada peluang sama sekali untuk menang.
"Hahahaha...
"mau lari kemana lagi kau sampah?" tanya Qin Lang dengan tertawa.
"kita hajar dia saja tuan muda, tangan ku sudah gatal" ucap salah satu bawahan Qin Lang.
lalu kedua nya maju dan menghajar Qin Fan hingga babak belur, bahkan kedua tangan dan kaki Qin Fan juga di patahkan, ketika Qin Fan sudah tidak sadarkan diri, Qin Lang menyuruh kedua bawahan nya untuk membuang Qin Fan ke dalam jurang, lalu kedua nya membuang Qin Fan kedalam jurang itu dan kembali ke istana.
Di istana.
malam hari nya permaisuri Han Zi Yue mondar mandir tidak karuan, karena sudah malam tapi Qin Fan belum juga kembali ke istana, permaisuri begitu gelisah, bukan hanya permaisuri saja yang merasa gelisah, kaisar Qin Wang Jing, putra mahkota Qin Quan dan putri Qin Xue Hua juga merasakan hal yang sama, mereka semua gelisah karena Qin Fan belum juga kembali ke istana, padahal seharusnya sejak sore tadi Qin Fan sudah kembali.
"yang mulia, kerahkan prajurit untuk mencari Fan'er, mungkin Fan'er mengalami kesulitan di sana" ucap permaisuri Han Zi Yue dengan tatapan memohon.
"tenang lah Yue'er, Fan'er akan baik baik saja, kamu jangan terlalu cemas" ucap kaisar Qin Wang Jing.
malam itu mereka tidak dapat tidur dan terus menunggu Qin Fan pulang, namun hingga matahari terbit dari ufuk timur tapi Qin Fan tak kunjung pulang, lalu kaisar Qin Wang Jing mengerahkan prajurit untuk mencari Qin Fan dihutan.
prajurit yang di perintahkan pun pagi itu juga pergi ke hutan yang tidak jauh dari ibukota, sesampainya disana, mereka semua melakukan pencarian yang di pimpin putra mahkota Qin Quan, mereka menyelusuri semua hutan tapi tidak menemukan apa apa, yang mereka temukan hanya lah bercak darah di dekat jurang yang sangat dalam dan sangat gelap.
melihat bercak darah itu membuat putra mahkota Qin Quan merasa lebih mengkhawatirkan adik nya itu, di tambah lagi ada selembar sobekan pakaian Qin Fan yang terletak disekitar situ dan penuh penuh dengan noda darah, Qin Quan lalu menyuruh semua prajurit kembali menyisir seisi hutan untuk menemukan Qin Fan, tapi sampai sore hari mereka tidak menemukan apa apa.
karena hari sudah sore, Qin Quan memutuskan untuk pulang dan melakukan pencarian kembali esok hari, dan melaporkan hasil pencarian mereka selama sehari, Qin Quan juga membawa sobekan pakaian Qin Quan yang mereka temukan, dia sangat sedih karena tidak bisa menemukan Qin Fan.
***
Di istana.
"ayo kita minum sampai puas, malam ini kita rayakan kemenangan kita" ucap Qin Lang yang sudah mencoba meminum arak untuk merayakan kemenangan nya karena sudah berhasil membunuh Qin Fan dan membuang mayat nya di jurang yang gelap.
"benar tuan muda, tuan muda sudah menyingkirkan sampah itu, sekarang istana kita sudah bersih dari sampah yang tidak berguna itu" ucap seorang bawahan Qin Lang.
"Hahahaha kamu benar sekali Zhuo Ti, mulai sekarang nama si sampah itu hilang selama nya dari istana ini" lanjut Qin Lang dengan tertawa senang.
Qin Quan kini sudah sampai di istana, dengan berjalan gontai menuju ke dalam, perlahan Qin Quan sampai di kamar permaisuri Han Zi Yue, begitu melihat Qin Quan sudah kembali, permaisuri Han Zi Yue langsung melempar kan pertanyaan yang beruntun pada Qin Quan.
"bagaimana Quan'er? apa kamu menemukan adik mu? dimana adik mu? adik mu tidak apa apa kan Quan'er?" tanya permaisuri Han Zi Yue dengan bertubi-tubi.
sedangkan Qin Quan hanya diam saja lalu menjatuhkan diri bersujud pada permaisuri Han Zi Yue dan kaisar Qin Wang Jing dan memberikan sobekan pakaian Qin Fan yang dia bawa tadi.
"ma-maafkan aku bu, aku..., aku gagal menemukan adik Fan" ucap Qin Quan terputus putus karena tidak dapat menemukan Qin Fan.
permaisuri Han Zi Yue yang mendengar jawaban dari Qin Quan pun langsung jatuh pingsan dan di tangkap kaisar Qin Wang Jing lalu membawa nya ke kamar.
sementara Qin Quan masih dalam posisi nya sambil menangis, putri Qin Xue Hua pun memeluk Qin Quan dan mereka berdua pun menangis, mereka sangat terpukul karena kehilangan saudara mereka yang sangat mereka sayangi itu.
Keesokan harinya.
Didasar jurang yang gelap.
tepat nya disebuah goa, Qin Fan terbaring di sebuah batu lebar dengan kondisi yang sangat mengenaskan, dimana kaki dan tangan nya patah, Qin Fan di selamatkan oleh tiga orang pria sepuh berambut putih dan jenggot putih panjang yang menjuntai kebawah.
sebelumnya ketiga pria sepuh itu berbincang bincang di dalam sebuah goa yang berada di dasar jurang, tapi ketika Qin Fan di lemparkan kedalam jurang, mereka dapat merasakan ada aura yang terjatuh kebawah, sehingga ketiga pria sepuh itu keluar dari goa dan dapat mereka lihat Qin Fan jatuh kebawah dengan cepat, lalu salah seorang di antara mereka melompat ke atas dan menangkap Qin Fan agar tubuh nya tidak hancur.
"dia masih hidup" ucap pria sepuh yang menangkap Qin Fan pada kedua teman nya.
"ayo bawa dia masuk ke dalam, mungkin kita masih bisa menolong nya" timpal yang lain, lalu ketiga pria sepuh itu membawa Qin Fan kedalam goa dan mengobati luka luka Qin Fan.
jangan kasih kendor.
mantap lah