Namanya ezella, seorang wanita pembunuh bayaran yang kembali ke negaranya dengan tujuan balas dendam.
saat menjalankan misi balas dendamnya, ezella bertemu kembali dengan masa lalu yang menciptakan luka sekaligus sumber bahagia untuk wanita itu.
disini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menemani Alana cek kandungan
" hari ini jadwal kamu cek kandungan kan??" tanya Sagara pada Alana yang masih duduk di meja makan. wanita hamil itu masih betah mengunyah padahal udah hampir satu jam lebih.
"iya sayang, kenapa? mau ikut nggak?" sahut Alana, dia menatap heran pada Sagara yang tumben sekali ingin tahu jadwal cek kandungannya. sudah mau bulan ke delapan, Sagara bahkan tidak pernah mau ikut hanya sekedar menemaninya.
"hmm, hari ini aku akan menemanimu" Jawab Sagara yang berhasil membuat Alana menatap tak percaya. wanita itu mengucek kupingnya untuk memastikan apakah dia salah dengar.
"serius kamu mau ikut sayang?" tanya Alana memastikan.
"hmmm, kau cepatlah bersiap sebelum aku berubah pikiran!" mendengar itu Alana berdiri dan dengan cepat ibu hamil itu berlari riang menuju kamarnya.tidak pernah menyangka bahkan dia hanya berharap selama ini, tapi pagi ini entah mimpi apa dia semalam sampai Sagara sendiri yang menawarkan diri untuk ikut menemaninya ke rumah sakit.
Alana melangkah menuju kamar mandi, dia mandi secepat kilat, takut nanti Sagara benar benar berubah pikiran kalau dia lama.
"wah, akhirnya doa ku selama ini terkabulkan" gumanan kecil Alana sembari menganti pakaian mewah. dia memanfaatkan kesempatan, dia akan tampil cantik untuk menyaingi suami tampannya.Alana mengaplikasikan makeup mahal dengan sangat ahli.
tok tok
"non, tuan Sagara menyuruh saya untuk memanggil anda," seorang pelayan datang memanggil, Alana dengan cepat menyusulnya.
"ayok sayang" Alana dengan penuh semangat menghampiri Sagara yang masih menunggunya di ruang tamu.
pasangan suami istri itu kini berangkat ke rumah sakit, dalam perjalanan Sagara tidak berbicara sama sekali, hanya Alana yang sesekali berceloteh panjang lebar hingga mereka sampai di rumah sakit.
.
.
.
"kapan hasilnya keluar?" tanya Sagara pada Elio.kedua pria itu berada di ruangan pribadi dokter Elio. setelah selesai mengecek kandungan, Sagara meminta Dimas, sopir pribadi Alana untuk menjemput bumil itu, Sementara dia sendiri beralasan sedang sibuk.
"wah, kau kelihatan sudah tidak sabar banget,, bagaimana jika hasilnya bertentangan dengan hasil yang orang itu kirimkan?" Elio sedikit meledek, tapi melihat tatapan tajam Sagara membuatnya tertawa sumbang.
"ayolah, dua hari lagi hasilnya keluar, sabar aja bro, bukan dua tahun tapi dua hari"
"nggak bisa sore ini hasilnya keluar?" kayak emang Sagara sudah se penasaran itu, padahal baru beberapa jam yang lalu Elio melakukan tes dan memang hasilnya akan keluar dua hari lagi.
"astaga, Sagara Dominic,, mending kamu balik ke kantor dan bekerja deh, lusa aku akan mengabarimu secepatnya!!"
tanpa sadar Elio mengusir pemilik rumah sakitnya karena saking greget sama Sagara.
¤¤¤¤¤
"wuah sepupuku pulang cek kandungan" Ezella yang memang seorang pengangguran kini pekerjaannya hanya memantau Alana. dan saat ini wanita cantik itu kembali mengunakan hoddie hitam dengan masker di wajahnya. mata Ezella menyorot tajam saat melihat Alana yang sedang berada di sebuah restaurant, tidak jauh dari wanita itu menghentikan mobilnya.
" dia sangat pandai menyembunyikan identitasnya selama ini, bermain sedikit nggak papa kali ya" Ezella melirik ke samping, Abian tidak menyahuti perkataannya.
"gimana menurutmu Bian?" tanya Ezella berhasil membuat Abian mengalihkan pandangannya.
"apa nona??"
"haisss, kau tidak mendengarku sedari tadi?? kau sedang apa sih?" Ezella melirik sebentar ke ponsel Abian, dia tercengang melihat pria itu sedang memandang foto terciduk Giselle.
"wahhh, kau seperti seorang paparazi,, kau tahu Abian mengambil foto orang tanpa izin itu bisa kena pasal loh"
"asalkan nona tidak membuka mulut maka semua akan aman, aku bisa menjaganya!" jawab Abian dengan enteng, Ezella sampai melupakan topik utama tujuannya mengajak Abian berbicara.
"jangan harap aku akan merestuimu,, bisa saja nanti aku menjodohkan Giselle dengan Aaron secara dia juga ganteng" Abian memicingkan matanya, dia tidak percaya ini, padahal udah sangat jelas dia sudah minta izin pada Ezella waktu itu.
"baiklah, apa yang nona tanyakan tadi?" dengan cepat Abian mengalihkan pembicaraan, Ezella tersenyum miring, ternyata semudah itu mengancam Abian.
"bagaimana menurutmu dengan wanita disana?" jari tangan Ezella menunjuk ke arah restaurant, dari luar terlihat jelas Alana, Mira dan Dimas sedang makan dengan lahap.
"jangan sekarang nona, tunggu dua hari lagi!" jawab Abian sembari memandang tiga objek di restaurant.
"kenapa harus menunggu dalam dua hari?"
"karena dalam dua hari ke depan tuan Sagara sendiri yang akan mendepaknya dari mansion pria itu, hari ini tuan Sagara datang menemani Alana cek kandungan karena punya maksud lain" jelas Abian. Ezella memang tahu Sagara ke rumah sakit untuk menemani Alana cek kandungan, tapi wanita itu tidak tahu bahwa Sagara kesana juga untuk melancarkan aksinya guna melakukan tes DNA terhadap janin dalam kandungan Alana.
"emang maksud dia kesana untuk apa??" Ezella yang semakin penasaran dengan penjelasan setengah setengah dari Abian membuatnya seperti orang kepo.
"tuan Sagara tidak mempercayai hasil yang aku kirim kemarin, jadi dia ingin memastikannya sendiri dan melakukan tes DNA dengan janin itu tanpa di ketahui oleh Alana" sesikit cemburu karena Sagara tidak percaya dengan hasil yang mereka kirimkan, dalam hatinya Ezella berpikir mungkinkah Sagara sangat berharap anak yang di kandung Alana adalah anaknya.
"jangan khawatir nona, Tuan Sagara masih belum move on!!" seakan bisa membaca pikiran Ezella, Abian sedikit menyindirnya.
"emang siapa yang khawatir?? aku bahkan tidak punya hak untuk itu. memang sudah kewajiban seorang suami menemani istrinya bukan? jadi untuk apa aku khawatir, sudah sangat jelas bahwa aku hanya sosok masa lalu dalam dunianya" lain yang dia rasakan dalam hati, lain yang di keluarkan dari mulutnya. memang pada dasarnya para wanita memiliki gengsi yang cukup tinggi.
"baiklah, baiklah, jadi apa kita akan disini terus nona??"
"pulang ke markas, tiga jam lagi aku akan menjemput Cassie" Abian menjalankan mobilnya menuju markas. hingga dua puluh menit kemudian Abian dan Ezella sampai di markas.
"kenapa kalian berkumpul??" Abian langsung bertanya saat melihat semua anak buah Elgino yang berada di markas kini berkumpul di suatu tempat di rumah tua itu.
"kami sedang berdiskusi, anak buah Leonard sudah mengetahui keberadaan nona Ezella, dia tidak sengaja melihat nona berada di restaurant tiga hari yang lalu" jelas salah seorang dari antara mereka. sebenarnya mereka tidak khawatir jika hanya memikirkan diri sendiri, tapi karena di kota ini Ezella bahkan bersama sang anak dan orang orang terdekatnya jadi mereka harus berpikir dengan bijak dan teliti mengenai hal ini.
mendengar itu Ezella langsung memikirkan keselamatan Cassie, juga Giselle karena dua orang ini yang ada bersamanya saat itu.
"sebenarnya Leonard tidak percaya itu nona, tapi besar kemungkinan dia akan tetap menyelidiki semuanya" tambah mereka.
"baiklah, besok kita tangkap pria itu sebelum dia benar benar menyadari keberadaan kita!!" perintah Ezella, dia bergegas ke ruangan Abian dan di susul oleh pria tampan itu.
___
lalu juga banyak typo
the best banget ( ̄3 ̄)
pliss lanjut dongg kak,novel nya bagus banget
ditunggu ya kak!
semangat dan cepat update ya
aku penggemar beratmu ♡
ini adalah pertama kalinya aku menulis, kalau ada kritikan dan saran, di komen ya.pastinya karya pertama ini akan sangat susah buatku, jadi mohon dukungannya ya teman teman.jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen jika kalian suka membacanya ya💜
loveyou gesss