NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Surgawi

Kaisar Pedang Surgawi

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:298.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: Van_Liev

Tian Guo, ahli bela diri terkuat di Daratan Zhuyun yang dihormati sebagai pemimpin Istana Surgawi, menghadapi penderitaan terbesar dalam hidupnya ketika kekasihnya, Xie Mei, dan Ketua Sekte Naga Suci mengkhianatinya saat dia berusaha naik ke Alam Immortal. Dihancurkan oleh pengkhianatan yang tak terduga, Tian Guo hampir lenyap dalam petir kesengsaraan.

Namun, takdir berkehendak lain. Seratus tahun kemudian, jiwa Tian Guo reinkarnasi ke dalam tubuh seorang bocah bernama Tang Wuying. Dengan kesempatan kedua ini dari surga, Tian Guo bersumpah untuk membalaskan dendamnya. Memanfaatkan pengetahuan dan kekuatannya yang luar biasa, dia kembali menapaki jalan bela diri yang terjal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Van_Liev, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30 - Drama Li Jun

Saat matahari mulai merendah dan memancarkan sinar jingga yang menyapu hutan, satu per satu peserta mulai kembali ke garis akhir dengan tampang lelah. Mereka menyerahkan batu poin mereka kepada petugas yang telah menunggu di sana.

Petugas menerima setiap batu poin dan mulai menghitung dengan cermat. Setelah beberapa saat, dia mulai mengumumkan hasilnya dengan suara lantang agar semua peserta dan penonton bisa mendengarnya.

Walikota Kota Qinghe, bersama dengan tetua-tetua keluarga terkemuka duduk di tempat terhormat, mengawasi proses dengan seksama. Suasana tegang terasa di udara saat semua orang menunggu hasil penghitungan.

"Fang Jiao 42 poin!"

"Xu Xong 30 poin!"

"Shi Lao 70 poin!"

Semakin banyak peserta yang keluar dari hutan dan menyerahkan batu poin mereka. Petugas mengumumkan jumlah poin masing-masing. Kerumunan mulai berbisik, mendiskusikan siapa yang mungkin menjadi pemenang seleksi ini.

Tang Wuying berjalan keluar dari hutan dengan langkah tenang. Tetua ketiga melihat Wuying yang telah keluar dari hutan dengan lega.

"Sepertinya anak itu berhasil," bisik tetua ketiga kepada dirinya sendiri dengan senyum puas.

Sementara itu, Tetua Li memandang dengan cemas kearah hutan. Batas waktu seleksi hampir selesai, namun Li Jun belum juga keluar. Tetua dari Keluarga Ao, Keluarga Zhang, dan Keluarga Zhu juga merasakan hal yang sama.

"Tetua Li, apa yang terjadi? Seharusnya anak-anak kita sudah keluar dari tadi!"

Tetua Li mendengus, jelas merasa kesal. "Tenanglah, mereka pasti akan kembali."

Wuying melihat ke arah tetua itu dengan tersenyum tipis. Dia lalu bergeraka menuju petugas, menyerahkan batu poin miliknya serta batu poin yang dia rampas untuk dihitung. Petugas itu menerimanya lalu menghitung. Dia terkejut untuk beberapa saat.

"Tang Wuying 470 poin!"

Kerumunan terkejut dan berbisik-bisik mendengar jumlah poin yang begitu tinggi.

"Apa?! Aku tidak salah dengar kan?"

"Ini luar biasa, berapa banyak binatang buas yang dia bunuh?!"

"Bukankah Tang Wuying terkenal dengan bakat sampahnya? Apa yang terjadi?"

"Mungkinkah dia curang?"

Tetua ketiga tersenyum lebar lalu berkata dengan keras. "Bagus! Keluarga Tang kami benar-benar diberkati."

"Hmph, apa yang harus dibanggakan dari itu. Lihat saja nanti, poin Li Jun pasti akan lebih tinggi," kata Tetua Li.

Tetua ketiga tersenyum licik. "Lalu mengapa dia belum terlihat? Apakah dia terlalu sibuk mengumpulkan poin hingga lupa waktu?"

Tetua Li membalas dengan sombong, "Dia pasti sedang mengumpulkan poin lebih banyak. Li Jun tidak akan mengecewakan."

Namun, saat itu juga sorakan dan keributan terdengar dari arah hutan. Li Jun dan gerombolannya muncul dari hutan dengan tergopoh-gopoh dan babak belur, tubuh mereka penuh luka dan peluh. Mereka tampak sangat kelelahan dan kesulitan berdiri.

Tetua Li dan tetua keluarga lainnya melompat dari tempat duduk mereka, mendekati anak-anak mereka dengan cemas. "Apa yang terjadi?!"

Li Jun dengan napas terengah-engah menjawab dengan suara parau, "Kami... diserang binatang buas... banyak sekali... dan Tang Wuying... dia... merebut batu poin kami."

Tetua Li mengepalkan tinjunya. Dia sangat marah. Energinya memancar dengan kuat dan menekan semua orang yang ada disana.

"Tang Wuying, beraninya kau melakukan itu!"

Tetua ketiga tidak tinggal diam. Dia melompat maju, berdiri di depan Wuying dengan sikap protektif. "Jangan pikir aku akan membiarkanmu menyentuhnya," katanya dengan suara rendah namun penuh kekuatan. Energinya juga memancar, beradu dengan energi Tetua Li. Energi yang ditimbulkan kedua tetua itu menciptakan tekanan yang semakin besar di sekitar mereka.

Orang-orang di sekitarnya mulai merasa lebih tertekan dan sesak, wajah mereka memucat. Beberapa tetua lain mencoba menenangkan situasi, tetapi kekuatan yang memancar dari kedua tetua itu terlalu besar.

Walikota Qinghe tidak tinggal diam. Dia melompat ke tengah arena, memisahkan kedua tetua yang bertikai. "Cukup!" suaranya menggema, menghentikan pertempuran energi. "Apakah kalian lupa di mana kita berada? Ini adalah tempat seleksi resmi. Kalian seharusnya menjadi teladan, bukan menciptakan kekacauan!"

Tetua Zhang ikut angkat bicara, "Walikota, ini tidak bisa dibiarkan! Anak itu telah melanggar aturan dengan mencuri batu poin dari peserta lain!"

Walikota menatap Tetua Zhang dengan tatapan dingin. "Keadilan apa yang kau maksud, Tetua Zhang? Hal yang dilakukan Tang Wuying sepenuhnya sah. Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa merebut batu poin dari peserta lain diperbolehkan. Apakah kalian meragukan aturan yang telah ditetapkan?"

Tetua Zhang dan Tetua Li terlihat terdiam, tidak mampu membantah pernyataan Walikota. Kerumunan yang tadinya gempar kini hening.

Walikota melanjutkan dengan nada tegas, "Seleksi ini sudah diatur dengan adil. Jika ada yang merasa dirugikan, maka itu adalah akibat dari ketidakmampuan mereka sendiri. Tidak ada yang melanggar aturan di sini."

Tetua ketiga menurunkan energinya dan memberi anggukan hormat kepada Walikota. "Terima kasih, Walikota."

Li Jun dengan cepat menyela pembicaraan. "Saya tidak keberatan jika batu poin saya direbut," katanya dengan nada yang memancing simpati. "Namun, cara Tang Wuying merebutnya begitu licik dan tidak adil."

Semua mata di arena tertuju pada Li Jun saat dia melanjutkan ceritanya, "Tang Wuying menggunakan benda terlarang yang memancarkan bau untuk mengundang binatang buas. Dia melemparkannya kepada kami saat kami sedang beristirahat, lalu mencuri batu poin kami ketika kami kelelahan melawan serangan binatang buas itu. Saya dan teman-teman saya hampir saja mati. Sebuah keberuntungan kami masih disini dan menceritakan kebenarannya. Tang Wuying pasti berharap kami mati disana. Bukankah itu tindakan yang sangat tidak adil dan curang?"

Li Jun bercerita begitu mulus, membuat banyak orang di arena mempercayai ceritanya. Beberapa peserta dan tetua mulai berbisik-bisik, mempertanyakan kebenaran tuduhan tersebut.

"Tang Wuying, dasar iblis! Bagaimana bisa kamu begitu kejam!" Tetua Ao berteriak, merangkul Ao Feng yang wajahnya bengkak karena dipukul.

Tetua Li segera menambahkan, "Jika ini benar, maka Tang Wuying telah melanggar aturan. Walikota, Anda harus mengambil tindakan terhadapnya!"

Tetua ketiga yang berdiri di samping Wuying merasa geram, namun tetap tenang. "Apakah ada bukti atas tuduhanmu itu, Li Jun?" tanyanya dengan tajam.

Li Jun menatap langsung ke arah Tetua ketiga, "Bukti? Kami semua yang diserang oleh binatang buas itu adalah saksi. Kami hampir mati karenanya."

Walikota mengangkat tangannya untuk menenangkan kerumunan. "Tuduhan ini serius. Bagaimana kamu akan menanggapinya, Tang Wuying?" tanyanya dengan tegas.

Wuying dengan tenang berkata. "Saya tidak akan berkata panjang lebar untuk membela diri. Bagaimana jika saya punya cara untuk membuktikan bahwa saya tidak bersalah?"

Walikota terdiam sejenak. "Bagaimana kamu akan membuktikannya?"

Wuying tersenyum miring dan menatap Li Jun. Dari tatapannya, Li Jun bisa mengerti apa yang sedang Wuying coba katakan padanya. "Tamat riwayatmu."

...-...

1
Iniesta Egeten
𝙗𝙖𝙞𝙠
Anonymous
n
Sarip Hidayat
waaaaaaah bangkit jug akhirnya
Derajat
Mengerikan Jika Iblis sdh bangun
"@Lv
Mantul thor👍
Andbie
akhirnya jalan takdir wuyin sebagsi pewaris kaisar surgawi pun menuntun nya menjadi musuh utama iblis..
Hendri Yansah
Biasa
Hendri Yansah
Lumayan
Sahrul Akbar
Bagus Thor
tetap se mangat
Dian Pravita Sari
gak da kontrol ping ceritantanya gak nyambung g putus tengah jalan
kamir
tanks thour
Sarip Hidayat
waaaaaaah sereeeeem
Derajat
kenapa Zhao Lin msh memikirkan peta
Van: alasannya ada di chapter 72
total 1 replies
Andbie
ayo wuyin cepatlah bergerak dan segera temukan harta peninggalan reruntuhan kuno tuk menambah kekuatanmu
4wied
hah, udah up tapi yang komen baru ada 3, yang minta update padahal banyak
Ramli Kaimudin
lanjut
"@Lv
Mantul thor👍👍
"@Lv
Mantul thor👍
kamir
iyaaaaa
kamir
josss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!