"Apa yang kita lakukan ini adalah sebuah kesalahan dan aku sangat menyesal sudah menghianati Abram, suamiku. Jadi setelah hari ini jangan pernah mengungkitnya lagi,karena kamu bukan lagi kekasihku seperti 5 tahun lalu, tapi statusmu sekarang adalah adik ipar ku, Arga."
" Bagaimana kalau kamu hamil? Aku pastikan itu adalah darah dagingku. Apakah status kita tetap akan masih sama hanya sebatas ipar?"
Arga Anderson mantan kekasih yang 5 tahun lalu meninggalkannya, tiba tiba kembali dalam status sebagai adik iparnya dan tanpa sengaja masuk kedalam kehidupan pernikahan Anisa, karena keteledorannya. Sampai membuat mereka berdua tidak sengaja menghabiskan malam panas bersama, yang membuat Anisa ternyata hamil.
Tapi apakah benar bayi yang ada didalam kandungannya adalah anak Arga seperti yang dikatakan pria itu. Atau anak Abram, suaminya.
Hidup Anisa yang semula damai berubah menjadi rumit dan pelik.
Apalagi setelah satu persatu rahasia dari Abram, Arga dan keluarga mereka terungkap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.
" Ini tiket pesawat mu untuk kembali ke Jakarta bersama Amelia." Anisa menatap tiket pesawat yang diangsurkan Arga kepadanya, dengan dahi mengeryit bingung.
" Kok bareng Amelia?Aku mau pulang sendiri Ga!" protes Anisa tidak suka.
Arga terlihat menarik nafas, sebelum menjawab protes yang dikatakan oleh Anisa sekarang.
" Maaf Nis, kau harus kembali bersama Amel ke Jakartanya. Karena aku nggak bisa yakin kalau kau hanya pergi sendiri sekarang terlalu beresiko untukmu dan juga bayi kita." balas pria bertubuh tinggi besar tersebut, dengan suara lembut berusaha memberikan pengertian untuk Anisa.
Anisa berniat protes lagi, tapi urung waktu dari arah belakang mereka dia melihat Amelia berjalan bersama Tio kearah mereka berdua, dengan membawa sebuah koper ditangannya.
" Nis!" perempuan dengan rambut Bob pendek tersebut menyapa, begitu sudah dekat.
" Hay Mel." Anisa membalas tanpa semangat, sambil melirik tajam kearah Arga yang juga sedang menatap kearah dirinya sekarang.
"Sekarang baiklah kalian, pesawatnya akan segera berangkat." perintah Arga dengan menyentuh pipi Anisa penuh perasaan, meski yang mendapat perlakuan seperti itu berusaha untuk menolaknya. Karena sekarang mereka sedang berada ditempat umum yang bisa dilihat siapa saja.
Berbeda dengan Tio dan Amelia yang memang mereka adalah pasangan
Sebagai salam perpisahan tanpa ragu sedikitpun, dua orang tersebut dihadapan mereka berdua berciuman dengan penuh gairah dan baru berhenti, waktu mendengar suara dari bagian informasi yang mengatakan kalau pesawat mereka berdua akan segera berangkat, barulah ciuman panas itu berakhir.
" Darling aku akan menghubungimu nanti, begitu sampai." ucap Amelia pada Tio.
" Iya sayang, aku akan menunggu khabar darimu 1x24 jam." Tio menjawab.
Anisa dan Arga hanya menatap pasangan tersebut dengan raut geli juga muak karena apa yang dia orang tersebut sekarang tunjukan benar benar bikin Anisa rasanya malu sendiri.
" Pergilah sekarang Nis, nanti aku akan menghubungimu begitu urusanku disini selesai. Aku baru akan kembali ke Jakarta setelah urusanku disini semua selesai, mungkin agak lama sekitar seminggu kedepan atau setelah sepuluh hari dari sekarang. Tapi aku usahakan menyelesaikan secepatnya,jadi selama aku tidak ada jaga diri kalian berdua baik baik ya." pesan Arga, lalu mengecup cukup lama puncak kepala Anisa tanpa sempat bisa perempuan itu tolak. Baru kemudian mengantar Anisa sampai batas akhir pengantaran.
" Ayo Nis." Amelia menarik Anisa masuk kedalam pesawat, yang akan membawa mereka berdua kembali ke Jakarta siang itu.
" Bukannya kamu baru datang kemarin Mel, kok sekarang balik lagi?" Anisa bertanya penasaran juga basa basi.
" Arga yang memintaku balik lagi ke Jakarta, supaya kamu nggak pergi sendiri." Amelia menjelaskan.
" Arga! Tapi kok kamu mau sih?!" Anisa terlihat terkejut.
Sementara Amelia cuma tersenyum mendengar jawaban perempuan itu barusan.
" Ya nggak papa, itung itung dari pada aku bosan disana nanti lebih baik aku balik aja sekarang ke Jakarta bareng kamu."
Mendengar jawaban belum Amelia Anisa tidak bertanya lagi, sepanjang perjalan menuju Jakarta mereka berdua juga hanya ngobrol seperlunya saja karena meski mereka berdua dulu teman kuliah satu angkatan tapi tidak sangat dekat jadi cukup canggung bagi Anisa. Tapi sebaliknya untuk Amelia, karena perempuan itu terlihat santai dan menikmati kebersamaan mereka di pesawat sekarang.
" Kamu tau Nis, aku tuh seneng banget kita bisa ketemu lagi dan bisa ngobrol akrab begini. Rasanya kaya balik lagi seperti dulu waktu jamankita kuliah iya nggak?" celetuk Amelia.
Anisa tidak langsung menanggapi apa yang dikatakan oleh perempuan yang duduk disampingnya itu dan lebih memilih melihat keluar jendela pesawat yang sedang terbang tersebut, dengan pikiran ikut terbang kemana-mana
" Aku waktu pertama kali ketemu Arga di Amerika beberapa tahun lalu, sempat kaget dan kupikir dia kesana bersamamu atau kalian sebenarnya sudah menikah lalu tinggal disana. Tapi waktu dengar kalau dia bilang bahwa dia kesana sendiri dan kalian putus aku sempat merasa nggak percaya mendengarnya. Karena waktu kita kuliah dulu siapa sih yang nggak tau bagaimana hubungan kalian berdua, yang sering dijuluki goal couple karena terlalu mesranya." celoteh Amelia lagi, yang kali ini menarik perhatian Anisa mendengarnya.
" Dulu kami kan cuma pacaran Mel, tentu aja bisa putus sementara yang sudah menikah aja bisa bercerai," jawab Anisa dengan suara yang terdengar sinis, waktu mengatakannya
Amelia menolah menatap kearah Anisa yang mengatakannya, tanpa menatap kearah dirinya dan memilih tetap melihat keluar jendela pesawat seperti sebelumnya.
" Oh kamu benar dan kamu sudah pernah mengalami semuanya, iyakan Nis?" Anisa reflek menoleh, mendengar ucapan Amelia dengan dahi mengeryit.
melihat ekspresi Anisa buru buru Amelia menjelaskan pada perempuan itu yang terlihat marah, maksud dari apa yang baru saja dia katakan tadi.
" Maaf, aku bukan bermaksud apa apa saat mengatakannya Nis, jadi jangan salah paham."
Anisa menggeleng" Itu memang kenyataannya Melamun bagaimana lagi." jelas Anisa dengan menghela nafas.
" Aku tau ini pasti saat yang berat untuk mu Nis. Jadi karena itu Arga tadi sangat nggak tega membiarkanmu kembali sendiri ke Jakarta dan aku juga waktu mendengar dari Tio apa yang sudah terjadi padamu karena apa yang Mas Abram lakukan ikut merasa nggak nyaman.Karenanya aku langsung setuju, waktu Arga memintaku supaya menemani kamu balik ke Jakarta sekarang Nis."
" Makasih Mel." hanya itu yang bisa dikatakan Anisa, karena entah mengapa sepertinya keputusan Arga menyuruh Amelia menemaninya sekarang itu sangat bagus. Jadi saat dia kembali teringat apa yang sudah dilakukan Abram padanya, dia tidak terlalu merasa sangat terluka sebab ada teman yang bisa diajak untuk mengobrol.
" Tidak masalah, karena mulai sekarang aku berencana untuk dekat denganmu Nis," jawab Amelia tenang.
" Dekat? Maksud mu bagaimana?"Anisa bingung.
" Ya.... berteman memangnya bagaimana Nis. Toh mulai sekarang kita juga akan sering bertemu secara tidak langsung karena Arga dan Tio itu bisa dibilang dua orang yang nggak bisa dipisahkan bahkan oleh keberadaan ku atau kamu nanti Nis. Jadi ....kita akan punya banyak waktu berdua nanti." jelas Amelia dengan mengedikkan bahu.
" Oh begitu..." lalu Anisa diam, tidak lagi mengajak Amelia mengobrol. Dengan memilih bersandar ditempat duduknya, berusaha memejamkan mata beristirahat. Karena khawatir nanti begitu sampai di Jakarta, dia tidak bisa beristirahat sebab harus menyelesaikan masalahnya dengan Abram yang sebenarnya baru dimulai sekarang, saat dia kembali kerumah yang mereka tempati bersama.
" Mel aku mau istirahat sebentar sebelum kira mendarat," Anisa menjelaskan ,sebelum memalingkan wajahnya berusaha untuk tidur.
" Ya, istirahatlah," jawab Amelia.
Meski terlihat seperti orang bar bar tapi ternyata Amelia sangat perduli dan Anisa senang mengetahuinya.Hingga merasa cukup nyaman, melakukan perjalanan berdua seperti sekarang bersama Amelia.
.
s abraham ngamuk . trus mu minggat ka rmh di tengah perjalanan kecelakaan .dah tuh rudal berengsek
da. untuk arga ama anisa semoga di bersatukan