NovelToon NovelToon
Love 3 Flowers

Love 3 Flowers

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Spiritual / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:361
Nilai: 5
Nama Author: Harti Supandi (Siti Hartinah)

Kisah ini bercerita tentang tiga orang wanita yang bersahabat sejak kecil yakni Raya, Fitri dan Alya. Namun Seiring berjalannya waktu mereka harus berpisah karena jalan hidupnya masing masing. Di usianya yang beranjak dewasa, mereka mulai menemukan jati dirinya. Seperti apa lika liku kehidupan tiga bunga ini? Ini lah kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harti Supandi (Siti Hartinah), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara Kota Pelajar & Metropolitan

‘’Maksud loe apa? Gue kan gak sengaja, dasarnya aja temen loe yang gak becus maen!’’ ucap Riki dengan perasaan tidak bersalah

‘’Loe tuh ya emang??’’ ucap Rio kesal

‘’Apa?!’’ ucap Riki dengan nada menantang

‘’Udah udah, mending loe pergi’’ ucap Fikri menyuruh Riki pergi agar keadaan tenang

‘’Sorry bro’’ ucap Riki sambil memegang pundak Fikri dan pergi

Sebenarnya dalam hati, Fikri juga merasa kesal dengan Riki, namun karena ia sudah tau dengan sifat asli Riki yang seperti itu, maka Fikri berusaha untuk bisa sabar.

‘’Loe gak kenapa-napa sob?’’ ucap Rio

‘’Gue gak apa-apa kok, cuma sakit sedikit aja’’ ucap Fikri

‘'Sini gue pegang tangan loe’’ ucap Rio sambil memegang tangan kawannya

‘’Awww sakit dodol'’ ucap Fikri

Tiba-tiba Alya datang menghampiri

‘’Tangan loe lagi sakit?’’ ucap Alya

‘’Iya’’ ucap Fikri

Alya pun berbuat sesuatu, ia duduk mendekati Fikri dan meminta tangannya untuk diluruskan.

‘’Jangan teriak!’' ucap Alya

‘’Ya udah, gue sungkem mulut loe friend’’ ucap Rio

Sementara Fikri hanya manut, walau sebenarnya ia bingung, kenapa tiba-tiba ada malaikat cantik yang menghampirinya.

Krek

Terdengar suara tulang Fikri setelah ditarik Alya sampai ia harus menahan sakit yang luar biasa.

AWWWW

Teriak Fikri sangat keras waktu mulutnya kembali dibuka dari sungkeman nya

‘’Gimana??’’ ucap Alya

‘’Tangan gue gak sakit lagi!!’’ ucap Fikri merasa senang

‘’Lho, kok bisa? Wah, hebat loe bisa jadi tukang pijat gue" ucap Rio memuji Alya

‘’Muka loe tukang pijat!!’’ ucap Alya dan beranjak pergi

‘’Tunggu-tunggu’’ ucap Fikri

‘’Apa lagi’’ ucap Alya namun ia tak membalik badannya

‘’Makasih’’ ucap Fikri

Alya hanya tersenyum mendengar Fikri mengatakan itu dan kemudian pergi meninggalkan lapangan.

‘’Keren juga tuh cewek'’ ucap Rio

‘’Berisik loe, ayo cabut!’’ ucap Fikri pura-pura tidak mau tau, padahal dalam hatinya ia penasaran pada sosok Alya

Keesokan harinya di minggu pagi yang cerah, terdengar bunyi jam beker yang membangunkan lelapnya tidur Alya.

Kriiiiiiingggg

Alya pun menguap lebar saat terbangun dari mimpi-mimpinya. Ia membuka handphonenya dan menemukan satu buah SMS didalamnya.

‘’Nasi rames dari jogja

Yang dapet sms manis juga

Buah manggis dimakan ulat

Yang baca sms cantik banget

Ada snoopy deket kingkong

I’m Sorry TERPAKSA BOONG’’

HEHE...

Pengirim : 0856575XXXX

‘’Ih, gak jelas banget nih orang? masa kirim sms beginian?’’ ucap Alya nyeletuk sendiri

Setelah itu ia mandi, sarapan dan pergi untuk panjat tebing di suatu lereng pegunungan.

Alya memang wanita tangguh. Selain hebat panjat tebing, ilmu bela diri seperti karate pun ia kuasai. Usai panjat tebing dan membersihkan diri, Alya putuskan untuk refreshing mengitari kota Jogja dengan busway.

Beberapa menit kemudian, Busway pun tiba di Malioboro jantungnya Jogjakarta.

Meski seorang diri, ia tetap enjoy menikmati suasana Jogja sambil memotret tiap sudut keindahan Jogja yang dianggap menarik, dengan kamera yang tergantung dilehernya.

Usai mengambil gambar, Alya duduk sejenak di satu tongkrongan Malioboro sambil menikmati kesegaran es kelapa di cuaca yang panas.

Tapi, siapa yang menyangka tiba-tiba ada pria yang duduk di sampingnya. Pria yang pernah Alya tolong waktu di lapangan basket yang tak lain adalah Fikri.

‘’Gimana, Jogja indah khan?? Ucap Fikri

‘’Yah, ada jelangkung?’’ ucap Alya

‘’Kok, jelangkung sih? Ucap Fikri

‘’Ya abisnya datang gak dijemput, pulang gak dianter. Tiba-tiba aja nongol depan gue?’’ ucap Alya

‘’Ya udah, terserah mbak yang manis aja deh" ucap Fikri

‘’Gula kali manis’’ ucap Alya

‘’Oh ya, kenalin. Gue Fikri Alexander’’ ucap Fikri dengan pedenya sambil memberikan tangannya

‘’Tanpa disebut gue udah tau!’’ ucap Alya

‘’Kok loe tau nama gue?’’ ucap Fikri lagi

‘’Ya iyalah, gue tau nama loe. Secara loe terkenal gitu di kampus. Katanya?’’ ucap Alya

‘’Masa sih? kok gue gak tau. Bentar gue keluarin kaca dulu, ohhh ternyata gue emang ganteng. Tuh kan keliatan'’ ucap Fikri

‘’Dasar cowok ganjen’’ ucap Alya lalu pergi menuju halte

Tak lama kemudian Busway pun tiba dan Alya masuk ke dalamnya, tapi Fikri terus mengikutinya.

‘’Kok ngikutin gue terus sih?’’ ucap Alya

‘’Siapa juga yang ngikutin, ih pede dahsyat" ucap Fikri gak mau kalah

‘’Hih’’ ucap Alya

‘’Mbak kok jutek banget sih??’’ ucap Fikri ngomong pelan ke telinga Alya

‘’Apaan sih, gak jelas banget’’ ucap Alya

‘’Tuh kan jutek banget, ya udah aku minta maaf sama mbak kalo aku punya salah’’ ucap Fikri dengan ucapan yang lembut meski Alya tidak begitu mempedulikannya

Busway pun berhenti di satu halte dan Alya pun turun meninggalkan Fikri yang mengajaknya bicara.

‘’Sumpah, tuh cewek jutek banget’’ ucap Fikri bicara sendiri

Namun, dalam hati Fikri gak akan nyerah dengan sosok Alya, walau pun Alya harus memberikannya seribu sikap dingin sekalipun.

Sementara Fitri yang yang berada di lingkungan religius tetap membuatnya istiqomah memakai jilbab meski ia tahu bagaimana kehidupan kota Metropolitan.

Mulai dari keluarga berpendidikan Islam hingga sekolah bernuansa Islami telah membuatnya menjadi sosok muslimah yang berwibawa. Fitri selalu tepat sholat 5 waktu, ia rajin mengaji, selalu patuh pada umi dan abinya.

Usai sholat Fitri berdo’a

‘’Ya Allah ajarkan hamba berpikir sebelum bertutur

Tuk memberi sebelum menuntut

Tuk tersenyum disaat kecewa

Tuk tenang dikala gundah

Dan istiqomah di atas kebenaran

Amin…’’

Tak lama kemudian uminya memanggil

‘’Fitri" panggil uminya dari luar kamar

‘’Iya mi’’ ucap Fitri dari dalam kamarnya

‘’Temenin umi ke pasar yuk?’’ ajak umi

‘’Oke Mi, tapi Fitri siap-siap dulu’' ucap Fitri

‘’Ya udah, umi tunggu depan ya sayang’’ ucap Umi

‘’Beres mi" ucap Fitri patuh

Setelah rapi, ibu dan anak ini pun pergi menuju pasar. Waktu lagi di angkutan umum, Dalam perjalanan menuju pasar Fitri dan Uminya asyik bercerita.

‘’Oh ya Fit, gimana kabar temen-temenmu?’’ ucap umi

‘’Alhamdulilah mi, sekarang Alya nerusin kuliahnya di Jogja ambil jurusan komunikasi dan Raya nerusin di Amerika ambil jurusan bisnis’’ jelas Fitri

‘’Waaah, hebat ya Fit temen-temenmu’’ ucap Umi merasa kagum

Disela-sela obrolan, tiba-tiba ada anak kecil yang meminta-minta dengan membawa kaleng kecil.

‘’Bu, kak, sedekahnya?’’ ucap si anak kecil dengan wajah memelas

‘’Oh ya dek, tunggu sebentar’’ ucap Fitri sambil mengambil uang di dompetnya dan memberikan uangnya pada si pengemis kecil

‘’Ini dek" ucap Fitri

‘’Makasih ya kak’' ucap si pengemis dan pergi

"Sama-sama" ucap Fitri

"Ehmm’’ ucap uminya

‘’Sebagian harta kita, adalah milik mereka yang membutuhkan’’ ucap Fitri

‘’Bagus-bagus, umi setuju sekali Fit’’ ucap Umi bangga kepada putrinya

‘’Pasar jum’at- pasar jum’at" ucap si kenek kepada para penumpang

‘’Kita berhenti disini ya pak!! Ayo sayang kita turun’’ ajak umi kepada Fitri untuk turun dari Kopaja

Sampai di pasar, mereka pun membeli apa yang dibutuhkan. Sepert sayur, buah, bumbu-bumbu, beras dan lain sebagainya.

Itulah Fitri yang rajin membantu uminya.

Di kampus pun Fitri selalu aktif menjadi mahasiswi yang kritis. Misalnya ketika di kelas waktu dosen sedang menerangkan, Fitri selalu aktif bertanya.

‘’Peran utama para ulama dalam dewan pengawas syariah ada yang tau?’’ ucap sang dosen kepada para mahasiswa

‘’Pak!!’’ ucap Fitri sambil unjuk jari

‘’Silahkan Fitri’’ ucap pak dosen

‘’Mengawasi jalannya operasional bank sehari-hari, agar selalu sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariah’’ ucap Fitri

‘’Tepat sekali!’’ ucap sang dosen

Belajar pun kembali dilanjutkan seperti biasanya hingga waktu pulang tiba.

**

Sementara di tempat lain, Fikri sedang asyik bermain game di rumah bersama sahabat karibnya Rio.

‘’Gimana tuh?’’ ucap Rio

‘’Apanya yang gimana?’’ ucap Fikri balik

Bersambung…

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!