Married With My Ketos

"Ganteng banget yaampun..." teriak Lila dengan penuh semangatnya ketika melihat para pemain dari SMK Ganesha.

Bukan hanya Lila saja melainkan Alea pun juga sama. Ia berteriak paling kencang bersama dengan pasukan wanita yang juga meneriaki hal yang sama. Ketika tim Regantara masuk ke dalam lapangan, sorak sorai pun tak kalah kencangnya.

"BBS....BBS...." Teriak para supporter SMA Bina Bangsa menggema di barengi dengan teriakan suporter dari SMK Ganesha.

"Ganesha.... Ganesha...."

Teriakan menggema memenuhi arena lapangan sepak bola dan sekitarnya. Teriakan penuh semangat untuk tim masing-masing. Hingga beberapa saat kejadian pertandingan pun di mulai.

"Ayo...."

"BBS.... Ganesha....." teriakan para supporter dari kedua tim saling bersahutan sementara saat ini bola tengah berada di pihak tim BBS.

Rangga mengoper bola pada Kevin kemudian Kevin mengoper pada Regantara setelah berhasil mengecoh tim lawan dengan keahliannya. Regantara yang sebagai striker, langsung menggiring bolanya dengan lincahnya serta mencari peluang yang tepat dengan mengoper pada Kevin lagi.

"Rey...." teriak Kevin dengan memberikan bolanya

Saat ada peluang, tentu Regantara tidak menyia-nyiakan itu semua. dengan segera ia menendang bola menuju gawang dan berhasil mencetak gol pertama bagi tim nya.

Semuanya bersorak sorai dengan kerasnya tak kala bola itu masuk ke gawang lawan. Mereka semakin semangat memberikan support pada tim masing-masing ketika pertandingan semakin sengit sementara waktu terus berjalan.

Lagi-lagi bola berada di pihak tim BBS, kali ini Kevin yang tengah menguasai dan ingin memasukkan ke dalam gawang, dan setelah berusaha mengecoh lawannya dan mencari peluang, kini dia pun berhasil mencetak gol yang kedua kalinya bagi timnya.

"BBS....BBS..."

"Semangat, semangat....kita pasti bisa menang." kata Regantara pada timnya.

Setelah istirahat beberapa menit, kini mereka pun mulai lagi. Kali ini tim lawan berhasil merebut bola yang tadinya ada di pihak Alan. Permainan tim Ganesha juga tak kalah bagusnya dengan tim BBS. Mereka terus berebut bola hingga akhirnya tim Ganesha berhasil mencetak gol pertamanya, dan kini poin tim BBS 2 sementara poin tim Ganesha 1.

"Ganesha....." teriak supporter Ganesha dengan penuh semangat.

"BBS....BBS...." sahutan dari supporter BBS.

Regantara Agrata

Pertandingan semakin sengit dan kemungkinan besar kedua tim akan seri atau justru tim BBS yang akan memenangkan pertandingan. Semua pemain tengah berusaha melakukan yang terbaik untuk tim masing-masing.

Di menit terakhir saat Regantara mengambil alih bola, ia berhasil mencetak gol lagi sehingga membuat tim BBS memenangkan pertandingan. Semua supporter tim BBS turun ke lapangan dan langsung bersorak-sorai dengan kemenangan tim BBS.

"Gue yakin pasti tim kita menang hahaha."

"Semua karena kerja keras kalian. bapak sangat berterimakasih dan bangga pada kalian. Kalian akan masuk ke babak final melawan SMA Adiwangsa. bapak minta kalian lebih giat lagi berlatih supaya bisa membawa nama baik bagi sekolah kita lagi." kata Markus salaku pelatih sepak bola SMA Bina Bangsa.

Regantara mencari keberadaan Alea tapi tidak mendapati gadis itu sama sekali. Ia membayangkannya jika Alea akan langsung berlari memeluknya atau langsung memberikan selamat karena tim nya telah menang tapi nyatanya tidak sama sekali.

"Rey buat Lo." kata Pricilla dengan memberikan minuman ada Regantara.

"Thanks." ujar Regantara dengan terus mencari keberadaan Alea.

"Lo nyari siapa sih Rey, gue perhatiin dari tadi Lo kayak lagi nyari seseorang?" tanya Pricilla.

"Bukan urusan Lo." kata Regantara dengan berlalu pergi.

Karena tidak melihat keberadaan Alea sama sekali membuat Regantara khawatir. Ia mencari ke semua tempat yang mungkin di datangi oleh Alea tapi tidak ada. hingga saat ia melewati ruang UKS, ia melihat Lila yang ada di dalam sehingga ia langsung masuk dan melihat jika Alea tengah terbaring dengan memegangi perutnya.

"Alea...." kata Regantara dengan terkejutnya begitupun Lila yang langsung menoleh.

"Perut gue sakit Rey." ucap Alea dengan meringis memegangi perutnya.

"Gue udah nyuruh buat ke rumah sakit tapi dia nggak mau." kata Lila.

"Kok bisa gini?" tanya Regantara dengan mengelus perut Alea.

"Nggak tau. Gue nggak ngapa-ngapain, nggak kepleset juga." kata Alea.

Lila memperhatikan interaksi kedua sejoli itu dengan seksama. ia melihat Regantara yang dengan lembutnya mengelus perut Alea. Wajahnya mengisyaratkan kekhawatiran terhadap Alea, sementara Alea masih menahan sakit.

Entah kenapa ia merasa terharu dengan perlakuan Regantara pada Alea, mengingat bagaimana keduanya sebelum itu hingga membuat Alea sampai pergi ke luar negeri. Tapi, sekarang pemandangan yang sangat berbeda. Ia menutup gorden agar tidak ada yang melihat keduanya.

"Kita ke rumah sakit aja ya..." kata Regantara tapi Alea hanya menggelengkan kepalanya saja.

Regantara terus mengelus perut Alea yang sudah terlihat sedikit membuncit. Ia juga beberapa kali mencium perutnya sehingga membuat Lila benar-benar seperti obat nyamuk di sana. Tapi tak bisa di pungkiri jika perlakuan Regantara sekarang benar-benar sangat manis dan membuat hati kecil Lila berteriak karena iri.

Ekhemmm ekhemm...

Regantara hanya menoleh sekilas saja pada Lila tanpa memperdulikannya kemudian fokus lagi terhadap Alea. sesaat kemudian Alea tersenyum pada Regantara sembari memegang tangan pria itu agar berhenti mengelus perutnya.

"Udah? Beneran udah nggak sakit lagi?" tanya Regantara.

"Enggak." jawab Alea dengan tersenyum

Lila yang mendengar itupun hanya terheran-heran saja. Ia kemudian mendekati Alea dan memastikannya.

"Serius Al? Lo jangan boong deh. jangan cuman karena Rey di sini jadi Lo pura-pura nggak sakit lagi." kata Lila

"Serius Lil. Nggak sakit lagi." kata Alea kemudian bangun.

"Kok aneh sih." kata Lila.

"Ikatan batin antara anak dan ayah. Udahlah Lo nggak bakal tau." celetuk Regantara.

"Masa sih. Emang bisa ya, perut sakit di sentuh langsung sembuh." kata Lila yang masih bingung.

"Gimana pertandingannya? Sorry gue nggak nonton sampai selesai." kata Alea.

"Sekolah kita menang." kata Regantara dengan tersenyum.

"Serius?? Wahh kan udah gue duga, pasti menang lagi. Selamat Rey." kata Alea dengan girangnya.

"Lo nggak mau kasih hadiah sama gue?" tanya Regantara.

"Hadiah apa?" tanya Alea bingung sementara Regantara memberikan isyarat dengan menunjuk pipinya yang membuat Lila menatapnya dengan aneh.

"Ada Lila." kata Alea.

"Udah anggap gue nggak ada Al. Yaudah lah gue tunggu Lo di luar aja. Awas Lo macem-macem sama Alea." kata Lila dengan mengancam Regantara.

"Udah kan nggak ada." kata Regantara yang membuat Alea tersenyum malu.

Ia pun langsung mengecup pipi Regantara sekilas kemudian beralih ke bibir pria itu. Tapi, sebelum Alea melepaskannya, justru Regantara malah menarik tengkuk Alea dan memperdalam ciuman mereka.

"Ck...." Alea hanya berdecak kesal saja sambil menatap Regantara.

"Udah ayo keluar. tapi Lo beneran udah nggak papa?" tanya Regantara dengan mengusap bibir Alea yang basah karena ciumannya tadi.

"Iya nggak papa kok." ujar Alea.

"Udah?" tanya Lila dengan menatap Regantara curiga. Ia tentu masih ingat betul suara mengerikan mereka berdua saat Alea lupa menutup telponnya.

"Gue duluan nggak papa ya? udah di tungguin temen-temen." kata Regantara yang di angguki oleh Alea, kemudian ia pulan bergegas pergi. Tapi sebelum itu ia kembali lagi dan mengecup pipi Alea yang membuat Lila melotot tidak percaya.

"heh ini di luar!!!" seru Lila yang ingi memukul Regantara.

"Udah udah ayo." kata Alea dengan menarik tangan Lila.

"Sampai ketemu di lapangan." kata Regantara yang di angguki Alea.

"Gue baru tahu kalau Rey bucin parah sama Lo Al. kemarin aja sok-sokan nggak mau." kata Lila.

"Siapa sih yang bisa menolak pesona kecantikan gue huh." kata Alea.

"Mulai deh." ucap Lila dengan menatap malas Alea