Married With My Ketos
"Pak tungguuuuuu!!!!" teriak Alea dengan berlari sekencang kencangnya. Satpam sekolah yang sudah hafal dengan Alea yang hampir tiap hari telat hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Makasih pak." ucap Alea dengan menghela nafasnya lega
Mungkin setelah berhasil melewati gerbang ia berfikir semuanya sudah berakhir dan dia hanya perlu ke kelas saja, tapi nyatanya tidak sepolos yang dia kira. Di hadapannya sudah berdiri seorang pria tinggi tampan dengan tatapan datarnya yang tengah menatap Alea.
"Gue sampe bosen liat Lo. jongkok 50 kali." kata Regantara yang membuat Alea terkejut
"Banyak banget. Kurangin dikit lah, lagian gue juga telat 1 menit doang loh." kata Alea mencari pembelaan.
"jongkok 51 kali." kata Regantara.
"Itu mah di tambahin. 20 kali aja lah." kata Alea
"55 kali." kata Regantara yang membuat Alea berdecak kesal.
"Kenapa sih loh suka banget hukum gue, padahal gue cuman telat satu menit, paling lama ya cuman telat 10 menit doang." kata Alea yang sudah mulai jongkok
"Gue ngga suka siswa yang ngga disiplin." kata Regantara.
"Emang Lo sedisiplin apa sih." gum Alea
"Lo bilang apa??" kata Regantara dengan dinginnya.
"Enggak, nggak bilang apa-apa." ucap Alea.
"53...54...55." Alea mengatur nafasnya yang terengah-engah, sementara keringat juga sudah keluar banyak.
"Kalau ngga mau di hukum jangan telat. Biasakan hidup disiplin dan tepat waktu." kata Regantara dengan berlalu pergi.
Alea pun bergegas menuju kelasnya. sesampainya di kelas ia langsung duduk dengan kaki lurus terlentang. Nafasnya tersengal-sengal dan mengusap keringatnya.
"Al Al tiap hari Lo telat mulu deh heran gue." kata Lila
"Tadi malam gue ngga bisa tidur mangkanya gue telat bangunnya." kata Alea.
"Lu hobi begadang sih." ujar Lila dengan berdecak.
Pelajaran pun di mulai tapi Alea nampak sibuk mengobrak abrik tasnya karena mencari bukunya tak tak kunjung ketemu. Perhatian Bu Karmila pun teralihkan pada Alea kemudian ia menghampiri gadis itu.
"Mana tugas kamu yang kemarin ibu suruh bikin? yang lainnya udah semua tinggal kamu aja." kata Bu Karmila.
"Bentar buk, ini tadi aku inget udah aku masukin tapi kok ngga ada ya." kata Alea yang masih sibuk mencari bukunya di tas.
"Bilang aja kamu belum ngerjain." kata Bu Karmila dengan menggelengkan kepalanya saja. Baginya hal seperti ini sudah biasa di lakukan oleh para siswa terutama Alea yang memang sering sekali beralasan seperti itu.
"Udah kamu keluar dan ngga usah ikut pelajaran ibu hari ini." kata Bu Karmila.
"Beneran buk, tadi pagi udah aku masukin. bentar deh aku cari." kata Alea dengan terus mencari bukunya.
"Mana? ada ngga? ngga ada? Keluar kamu, ibu ngga suka ya kalau ada murid ibu yang menyepelekan tugas." kata Bu Karmila yang akhirnya membuat Alea mau tak mau menurut.
Kini Alea duduk lesehan di depan kelas dengan mengumpat kesal. pasti ada saja masalah jika begadang malam dan paginya sekolah. Dari kejauhan Regantara yang melihat gadis yang tadi dia hukum duduk di depan kelasnya pun langsung bisa menebak jika gadis itu pasti membuat masalah lagi.
Ia hanya melewatinya saja tanpa menyapa begitupun juga dengan Alea yang tidak menghiraukan kehadiran Regantara. Karena tidak ada aktivitas apapun akhirnya Alea memutuskan untuk pergi ke atap dan tidur di sana karena jujur saja ia masih sangat mengantuk.
"Nahh gini nih baru nyaman."ucap Alea dengan tersenyum lebar.
Tanpa sadar sudah pukul 1 siang dan Alea benar-benar tertidur pulas tanpa mengingat jika dirinya masih berada di sekolah. Ia bahkan tidak mengikuti pelajaran keduanya karena tertidur di atap sekolah.
Sinar matahari yang terik dan menyilaukan membuat gadis itu mengerjapkan matanya dan bangun dengan terkejutnya ketika melihat sudah jam berapa. ia buru-buru beranjak tapi ketika membuka pintu ia di kejutkan oleh Regantara yang sudah berdiri di depannya. Tak hanya Alea saja yang terkejut tapi Regantara juga sama terkejutnya.
"Ngapain Lo disini? Lo bolos?" tanya Regantara yang membuat Alea gugup.
"enggak!!! minggir ah gue mau turun." kata Alea dengan mendorong tubuh Regantara tapi justru pria itu sengaja menghalangi jalan Alea.
"Lo bolos kan?" tanya Regantara.
"Enggak!!" kata Alea.
"Terus ngapain Lo disini? Ini masih jam sekolah dan Lo malah disini? Lo ngga bosen ya di hukum terus. ikut gue ke ruangan BK." Kata Regantara dengan menarik tangan Alea.
"Sakit Rey, gue bisa jalan sendiri kali ngga perlu Lo tarik-tarik." kata Alea dengan kesalnya tapi tidak di hiraukan oleh Regantara.
"Al Lo kemana aja sih kok ngga balik ke kelas lagi. Terpaksa deh Lo di Alfa sama Bu Pratiwi." kata Lila yang membuat Regantara menatap Alea.
"Ssstttt diem Lo..." ucap Alea dengan suara pelannya.
"Lo masih ngga ngaku kalau Lo bolos." kata Regantara yang membuat Alea hanya tersenyum kecil saja kemudian menatap Lila dengan kesalnya.
"Rey, Lo mau bawa Al kemana?" tanya Lila.
"Bukan urusan Lo." jawab Regantara dengan terus berjalan menarik tangan Alea
Sesampainya di ruangan BK, Alea duduk sementara Regantara keluar tapi beberapa saat kemudian dia kembali bersama Bu Henny, salah satu guru BK yang paling di takuti semua siswa.
"Bener yang di bilang Rey?" tanya Bu Henny dengan menatap tajam Alea.
"Saya ngga sengaja Buk ketiduran di atap." jawab Alea dengan menundukkan kepalanya.
"Kenapa kamu di atap saat jam pelajaran?" tanya Bu Henny.
"Saya lupa membawa buku jadi saya ngga di bolehin ikut pelajaran Bu Karmila, yaudah deh dari pada ngga ngapa-ngapain saya ke atap dan tidur karena saya ngantuk." jawab Alea .
Bu Henny pun mengambil 1 lembar buku dan meletakkannya di depan Alea dengan satu bolpoin juga.
"Buat keterangan menyesal 1000 kata dan selama 2 minggu kamu harus membersihkan semua toilet di sekolah. Jika kamu membantah maka ibu akan menambah hukuman kamu. sebelum pulang sekolah ibu mau kertas itu sudah ada di tangan ibu dan lengkap dengan kata menyesal mu." kata Bu Henny dengan berlalu keluar sementara Alea hanya benar-benar frustasi karena terus mendapatkan hukuman.
Alea menatap Regantara dengan kesalnya, sementara pria itu hanya menatapnya saja sekilas kemudian berlalu pergi.
"Kenapa Lo?" tanya Lila yang melihat Alea keluar dari ruangan BK.
"Gara-gara Regantara nih gue di hukum Bu Henny. Kenapa sih dia jadi ketua OSIS disini. Udah jutek ngga ngerti toleransi, sok cool banget lagi. Kesel gue." kata Alea dengan mengeluarkan unek-uneknya.
"Ngapain Lo ngatain gue, ngga terima dapet hukuman? Itu karena Lo ngga disiplin dan ceroboh. Kalau masih ngga berubah gue pastiin besok dan seterusnya Lo bakal dapet hukuman lebih dari ini." kata Regantara yang ternyata sudah berada di belakang Alea.
"Aaaaakhhh gue cuman bercanda!!! Lo ngeselin banget sih sumpah yaa!!" seru Alea dengan memukuli Regantara.
"Apaan sih Lo, ngga jelas banget. gue tambah hukuman Lo mau??!" kata Regantara dengan memegangi tangan Alea membuat gadis itu hanya mengerucutkan bibirnya saja dengan kesal.
"Al Al udah yok masuk ke kelas, pelajaran udah mau di mulai nih, jangan sampai Lo di hukum lagi." kata Lila.
"Masuk." kata Regantara.
"Ngga perlu Lo suruh gue juga mau masuk. Dasar muka datar, suka semena-mena sama orang lain huuuuu." kata Alea dengan menatap kesal Regantara.
Di tengah-tengah pelajarannya, Alea berpura-pura mengeluh jika perutnya sakit. Ia melakukan itu karena ia belum menulis surat keterangan menyesal satu pun di kertas yang di kasih Bu Henny.
Kini dia berada di perpustakaan dan menulis semuanya dengan teliti dan cepat. Hitungan demi hitungan membuat mulutnya benar-benar sangat lelah begitupun juga tangannya yang terus menulis hingga setelah beberapa saat berlalu kini ia pun sudah berhasil menyelesaikan dalam 890 kata.
"Ayo semangat Al, Lo bisa!!!" ucap Alea dengan menyemangati dirinya sendiri walaupun tangannya benar-benar pegal tapi ia tidak di buat rasa dari pada dia harus kena hukuman lagi.
"Akhirnya......" kata Alea dengan menyelesaikan hukumannya. Tangannya sampai merasa keram dan seperti tidak bisa di gerakkan. Bertepatan dengan itu bel sekolah pun berbunyi sehingga ia bergegas menuju ruangan Bu Henny untuk menyerahkan kertas itu.
"Sebentar ibu hitung dulu." kata Bu Henny yang curiga jika jumlah kata masih kurang.
Alea menunggu dengan berdiri. Begitulah para siswa yang masuk ke ruang BK dan harus berurusan dengan Bu Henny. Kaki Alea sudah terasa sangat pegal tapi Bu Henny masih fokus dengan hitungannya.
"masih kurang 3 kata, tapi ngga papa. ingat 2 Minggu kamu bersihin toilet jadi jangan pulang sebelum bersihin toilet." kata Bu Henny yang membuat Alea bernafas lega.
Kini ia membawa satu ember berisi peralatan bersih-bersih toilet dan mulai membersihkannya di mulai dari toilet pria. Ternyata bukan cuman dirinya saja yang mendapatkan hukuman membersihkan toilet, di sana juga ada beberapa siswa.
"Itu bagian Lo." kata Bagas dengan menunjuk 3 toilet yang belum di bersihkan dan ada salah satu pintu yang tertutup.
"kalian udah selesai?" tanya Alea yang di angguki oleh kedua pria itu.
"Yahh masa gue sendirian disini. Temenin gue dong." kata Alea.
"ogah gue. Gue udah selesai. toilet putri tinggal yang paling pojok dua." kata Bagas yang kemudian pergi di susul temannya.
"Ck semua ini karena si muka datar." gerutu Alea yang mulai membersihkan toiletnya.
2 toilet sudah selesai di bersihkan tapi masih ada 1 toilet lagi yang pintunya masih tertutup. Karena tidak mau menunggu akhirnya ia pun memutuskan untuk membersihkan toilet putri saja.
Beberapa saat kemudian ia sudah selesai dengan semuanya hanya tingga satu toilet saja yang belum dia bersihkan. Ia kembali ke toilet pria dan melihat jika pintu itu masih tertutup. Alea yang merasa curiga pun langsung mengetuk pintu dengan pelannya tapi tidak ada jawaban apapun sehingga membuatnya mengintip dari sela-sela bawah pintu yang ternyata ada kaki.
"kok kaya sepatu yang di pakai muka datar." gumam Alea dengan terkejutnya kemudian berusaha membuka pintunya tapi tidak bisa karena di kunci dari dalam.
Ia pun akhirnya mencari sesuatu agar bisa naik dan melihat siapa yang ada di dalam. sesaat kemudian ia berhasil mendorong kursi dan langsung naik kemudian ia bisa melihat yang di dalam toilet itu adalah Regantara.
"Rey...." seru Alea dengan paniknya kemudian memanjat pintu dan turun tepat di depan Regantara setelah itu ia pun membuka pintu.
"Rey bangun!!! Lo kenapa hah!!!!" kata Alea dengan menepuk pipi Regantara yang pingsan entah apa sebabnya.
Ia pun membawa Regantara dengan merangkulnya. Tubuh berat Regantara membuat Alea kesulitan berjalan tapi ia tetap memaksa membawa Regantara ke UKS.
"Dia kenapa Buk?" tanya Alea pada salah seorang suster yang memang tengah bertugas di sekolahnya.
"Dia ada magh dan asam lambung. Mungkin dia telat makan jadi pingsan." kata suster yang membuat Alea mengangguk paham.
Beberapa saat kemudian Regantara bangun dan melihat jika ada Alea yang duduk di sampingnya sambil menatap ke arah jendela. Buru-buru dia bangun yang membuat Alea terkejut.
"Mau kemana Lo?" tanya Alea.
"pulang." kata Regantara.
"Lo harus makan dulu Rey. Gue udah beliin buat Lo." kata Alea dengan menyodorkan makanannya pada Regantara.
"Ngga perlu. gue ngga butuh." kata Regantara dengan menepis tangan Alea yang membuat makanannya jatuh.
"Udah gue tolongin bukannya terimakasih kek apa kek Lo malah ngga ngehargaiin sama sekali. tau gitu gue biarin aja Lo di toilet sampai besok." kata Alea dengan kesalnya kemudian pergi begitu saja sambil sengaja menyenggol bahu Regantara menggunakan bahunya karena kesal.
"Emang gue nyuruh Lo buat nolongin gue? Gue ngga nyuruh Lo. Lain kali kalau Lo liat gue pingsan lagi udah biarin aja ngapain nolongin gue. gue bisa ngurus diri gue sendiri." kata Regantara yang membuat Alea berhenti dan berbalik dengan menghampiri Regantara.
"Lo dengerin baik-baik ya. Gue nolong Lo karena gue masih punya nurani, gue punya rasa kemanusiaan, ngga kaya Lo." kata Alea dengan menekankan kata-katanya.
"Apa maksud Lo?" tanya Regantara dengan dinginnya.
"Pikir aja sendiri." kata Alea kemudian berjalan pergi meninggalkan Regantara.
Walaupun hampir setiap hari dia kena hukuman tapi bagi Alea sendiri hanya hari ini saja yang rasanya benar-benar membuat dia sangat kesal dan marah terlebih lagi dengan Regantara.
Regantara sendiri hanya menaikkan bahunya saja dengan bodo amat setelah itu ia juga ikut pergi.
pria itu juga tidak sadar kalau dirinya sampai pingsan di toilet. Seingatnya setelah dari ruangan guru, ia merasakan perutnya yang benar-benar sakit dan langsung berlari ke toilet karena tidak mau ada orang lain yang tahu, tapi ternyata ia di temukan oleh gadis yang sering dia hukum dalam keadaan. pingsan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
@sulha faqih aysha💞
mampir Thor
suka ceritanya 🥰🙏
2024-01-21
0
Rita Riau
mampir Thor,,, kayak nya di awal cerita mulai seru nih,,🙏🏼🥰
2023-12-03
0
Lili Suryani Yahya
Ttp semngattt💪💪💪 yaaaa Thor
2023-10-11
0