Balas dendam! Itu yang ada dipikiran Sky setelah saudara kembarnya yang bernama Gala meninggal karena kasus kecelakaan yang disengaja.
Sky, ketua geng motor Langit. Dia selalu berselisih dengan geng motor Phoenix. Ditambah kasus Gala, dia semakin dendam dengan Arnav, si ketua geng motor Phoenix, karena yang dia tahu Arnav-lah pelakunya.
Dia harus bisa membuat Arnav merasakan apa yang dia rasakan. Dia akan membalasnya lewat Shena, adik kandung Arnav.
"Gue akan hancurin adik lo! Baru semua akan impas!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
"Selamat ulang tahun, Shena!!!"
Baru saja membuka matanya, Shena sudah dikejutkan oleh kedua orang tuanya dan Arnav. Mereka bertiga berada di kamar Shena sambil membawa kue tart dengan lilin yang berangka 17 tahun.
Shena tersenyum lalu dia duduk.
"Bentar lagi udah bisa buat KTP nih," kata Arnav.
"Tiup lilin dulu."
Shena memejamkan matanya untuk berdo'a lalu dia meniup lilin itu hingga padam.
"Selamat ulang tahun ya sayang. Do'a terbaik untuk kamu." Naya mencium kedua pipi Shena lalu memeluknya sesaat.
Begitu juga dengan Arsen, dia mencium pipi putrinya dan memeluknya sesaat. "Putri Ayah sudah besar. Selamat ulang tahun ya. Semoga semua keinginan kamu terwujud."
"Makasih Ayah, Ibu, Kak Arnav."
"Sekarang kamu mandi dulu. Nanti malam Ibu punya kejutan buat kamu."
"Katanya gak rayain ulang tahun Shena, kok aku gak tahu apa-apa," kata Arnav.
"Iya, ini mendadak. Pokoknya nanti malam Shena dandan yang cantik ya. Udah ada gaun spesial buat kamu."
Shena mengernyitkan dahinya. Tahun ini dia tidak meminta pesta pada orang tuanya tapi dia meminta hadiah sepeda motor.
"Ibu, kan Shena gak mau pesta. Sepeda motor Shena jadi kan?"
"Iya, jadi. Tapi tunggu kamu punya SIM dulu baru boleh pakai," kata Arsen.
"Mandi dulu gih. Lalu kita makan sama-sama di ruang makan," suruh Naya.
Shena menganggukkan kepalanya.
Setelah kedua orang tuanya keluar dari kamarnya, Shena kini berdiri di dekat jendelanya. Matahari sudah menunjukkan sinarnya. Tiba-tiba dia teringat Sky yang biasanya tersenyum ke arahnya sambil melambaikan tangannya di halaman rumahnya.
Kemudian Shena menggelengkan kepalanya agar bayangan Sky hilang dari benaknya.
...***...
"Cantik," kata Naya setelah merias wajah putrinya.
Shena kini berdiri dan menatap dirinya di cermin. "Gaunnya cantik banget." Gaun berwarna putih itu sangat cocok di tubuh Shena.
"Kamu suka?"
"Ibu yang pilih?"
Naya hanya tersenyum lalu dia keluar dari kamar Shena untuk bersiap juga pergi ke pesta ulang tahun Shena yang telah dirancang oleh Sky. Tentu saja, Shena tidak mengetahui apapun tentang ini. Bahkan gaun itu adalah pemberian dari Sky.
Kedua orang tua Shena dan juga Shena berangkat dengan mobil. Sedangkan Arnav sudah berangkat terlebih dahulu bersama Reynan dan Vicky.
"Bu, memang acaranya dimana?" tanya Shena. Karena seumur-umur ulang tahunnya tidak pernah diadakan diluar rumah.
"Di taman."
"Di taman? Tumben?" Perasaan Shena semakin tidak enak. Sebenarnya ada kejutan apa untuknya?
Setelah sampai di taman, Naya menggandeng tangan Shena turun dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam taman.
Sepanjang jalan yang dilewati Shena dipenuhi dengan bunga dan lilin yang cantik.
"Ibu, pestanya sweet banget." Shena tersenyum melihat dekor yang bertuliskan Sweet Seventeen, Shena yang full bunga berwarna pink. Dia juga melihat teman-temannya termasuk Mila yang kini berlari ke arahnya.
"Selamat ulang tahun, Shena. Semoga lo selalu bahagia."
"Makasih ya..."
Beberapa teman-temannya juga memberi selamat pada Shena. Tapi tidak dengan Vicky. Vicky hanya melipat tangannya di samping Arnav. Padahal dia juga sudah mempersiapkan pesta kecil-kecilan untuk Shena tapi gagal karena ada pesta yang sok sweet dan ada Reynan sebagai tim sukses yang terus menahan Arnav dan Vicky untuk berulah.
"Rey, lo tuh saudara kita bukan sih! Bisa-bisanya lo bantu Sky," gerutu Arnav.
"Kalian berdua itu sebagai kakak harus bisa bantu selesaikan masalah adik kalian. Jangan makin dikompori. Biar hidup Shena itu tenang. Gue tahu gimana Sky. Berilah dia satu kesempatan," jelas Reynan.
Arnav dan Vicky akhirnya terdiam dan menyaksikan drama apa yang akan Sky tunjukkan.
Senyum di bibir Shena terus mengembang menikmati momen spesialnya bersama teman-temannya. Tapi senyum itu sirna, saat dia melihat Sky yang berjalan ke arahnya sambil membawa kue tart yang berbentuk hati dan lengkap dengan lilin berangka 17 yang telah menyala.
Sebenarnya Shena ingin pergi dari tempat itu tapi semua mata kini menatapnya.
"Selamat ulang tahun, Shena. Aku tahu, aku adalah orang yang sangat tidak kamu harapkan di pesta kamu ini. Tapi aku ingin melihat senyuman kamu, walaupun senyuman itu kini telah sirna setelah aku datang."
Shena hanya terdiam. Jadi pesta ini adalah rencana Sky.
"Shena, aku berharap hari ini kamu memaafkan aku. Sudah ratusan kata maaf aku ucapkan, tapi kamu masih saja belum memaafkanku. Hari ini aku mohon, maafkan aku."
Semua mata tertuju pada mereka berdua. Shena tak tahu harus berkata apa. Tapi saat ini Shena benar-benar belum bisa memaafkan Sky. Setelah semua yang dilakukan Sky untuknya, hatinya masih saja belum terketuk untuk menerima maaf dari Sky.
Shena hanya menggelengkan kepalanya lalu dia memutar langkahnya, tapi satu tangannya ditahan oleh Sky agar tidak pergi.
"Setidaknya kamu tiup dulu lilin yang sudah aku nyalakan ini."
Shena masih berusaha melepas tangan Sky tapi tanpa sengaja tangan Shena justru menyenggol kue tart itu hingga terjatuh.
Seketika Sky melepaskan tangan Shena. Dia menarik napas panjang agar tidak terpancing emosi.
"Shena, jangan seperti ini. Hargai usaha Sky." Naya mendekati Shena karena dia merasa sikap Shena ini sudah keterlaluan.
"Ibu, aku gak mau maafin dia."
Sky sangat kecewa. Ini terlalu menyakitkan baginya, ketika dia sudah berusaha meluluhkan hati Shena semaksimal mungkin tapi justru ini yang dia dapat. "Shena, oke, kalau kamu tidak mau memaafkanku tidak apa-apa. Aku pamit ya, aku gak akan ganggu hidup kamu lagi. Tapi bukan berarti aku lari dari tanggung jawab. Kalau suatu saat nanti kamu sudah bisa menerima tanggung jawab aku, kamu cari aku. Tapi kalau kamu ingin melupakan aku, lupakan saja. Anggap aku hanyalah mimpi buruk kamu." Kemudian Sky membalikkan badannya dan pergi.
"Sky, maaf ya..."
Ucapan kata maaf dari Naya sudah tidak Sky gubris.
"Shena, Sky sudah berusaha buat adain pesta ulang tahun seperti impian kamu ini."
"Ibu, tolong jangan paksa Shena. Shena gak bisa maafkan Sky."
"Shena, Sky itu pangeran impian kamu sejak kecil. Bahkan Sky masih menyimpan kuncir rambut boneka kamu, itu berarti dari dulu dia juga berharap bertemu dengan kamu lagi, sama seperti yang kamu harapkan."
"Kuncir rambut?"
Naya menganggukkan kepalanya. "Kamu gak buka hadiah dari Sky?"
Shena menggelengkan kepalanya.
"Shena, Sky memang salah, tapi dia sudah sangat menyesal. Kamu buka pemberian dari Sky, agar kamu tahu bagaimana Sky sebenarnya."
"Aku gak tahu, Ibu. Aku mau pulang saja. Tolong sampaikan permintaan maafku pada teman-teman." Kemudian Shena berjalan keluar dari area pestanya. Dia menyusut air matanya yang hampir terjatuh. Dia tidak mengerti dengan perasaannya saat ini. Haruskah dia memaafkan Sky? Tapi, mungkin semuanya sudah terlambat.
.
💕💕💕
.
Like dan komen ya...
keren semua