Love From The Sky
"Sky, sekali lagi Papa dipanggil ke sekolah kamu, Papa tidak akan datang. Biarkan saja kamu tidak lulus tahun ini!" Alex masih saja memarahi putranya setelah pulang dari sekolah Sky memenuhi panggilan dari guru BK untuk yang kesekian kalinya.
Sky Alexandre adalah putra pertama Alex. Dia memang sangat nakal, sering membolos dan merokok di sekolah. Sudah beberapa kali Alex dipanggil ke sekolah dan kali ini sudah diakhiri oleh pihak sekolah. Jika Sky masih saja melanggar peraturan, pihak sekolah tidak akan meluluskan Sky.
Sky hanya terdiam sambil mengumpat dalam hatinya. Apa yang dikatakan Papanya pasti hanya akan masuk telinga kanan dan keluar telinga kirinya.
"Kamu sudah kelas dua belas. Contoh adik kamu itu, Gala. Dia sudah mempersiapkan ujian akhir. Bahkan dia juga sudah memilih universitas yang bagus di luar negri. Sedangkan kamu, setiap hari hanya keluyuran dan mabuk sama teman-teman kamu yang tidak jelas itu!"
Sky mengepalkan kedua tangannya. Selalu saja dia dibanding-bandingkan dengan adik kembarnya itu. Dia adalah Sky, jelas berbeda dengan Gala. "Iya, memang hanya Gala yang paling penurut dan selalu Papa banggakan! Dari dulu juga cuma Gala yang Papa bela. Papa mana peduli sama aku. Papa cuma bisanya marah sama aku. Apa yang aku lakukan selalu salah di mata Papa." Sky memutar langkahnya lalu berjalan jenjang menuju kamarnya.
"Sky!"
Panggilan Papanya sudah tidak dia gubris. Dia menutup pintu kamarnya dengan keras lalu melempar tasnya ke sembarang tempat.
"Shits! Selalu saja Gala yang dibanggakan. Gala hanya unggul di akademik, sedangkan gue unggul di non akademik tapi Papa sama sekali gak pernah melihat pencapaian yang gue raih selama ini."
Sky kini duduk di tepi ranjang sambil menatap beberapa piagam dan medali yang berhasil dia raih di kejuaraan berenang. Tapi dia berhenti mengikuti lomba apapun sejak dua tahun yang lalu.
Saat itu tepat setelah kelulusan SMP. Gala berhasil meraih juara satu ujian nasional dalam satu kota, sedangkan dia hanya juara lima belas dalam satu kelas. Tapi Sky juga bisa masuk sekolah favorit dari prestasi non akademiknya, karena dia berhasil menjadi juara di lomba berenang tingkat provinsi.
Semua prestasi yang Sky raih percuma. Papanya hanya membanggakan Gala. Sky merasa kecewa, ditambah dia selalu dibandingkan dengan Gala. Akhirnya saat dia SMA, dia membentuk sebuah geng motor yang dia namakan Langit. Dia melampiaskan kekesalannya di geng itu, mulai dari minum minuman keras sampai beradu balap di jalanan dengan geng motor lainnya.
Sky berdengus kesal mengingat semua itu, lalu dia masuk ke dalam kamar mandi dan membasuh tubuhnya sesaat. Setelah selesai, dia memakai celana yang sobek di bagian lututnya yang dipadu dengan kaos berwarna hitam lalu dia pakai jaket kulit yang juga berwarna hitam.
Kemudian dia ambil dompet dan kunci motornya lalu melangkah keluar dari kamar. Dia kini berjalan jenjang menuruni anak tangga.
"Sky, mau kemana?" tanya Ida yang melihat putranya berjalan menuju pintu keluar.
"Mau nongkrong," jawab Sky singkat.
"Sky, nanti kamu dimarahi Papa kamu lagi."
Sky tak peduli dengan omelan Mamanya. Dia tetap menaiki motornya lalu melajukan motornya dengan kencang menuju basecamp.
Beberapa saat kemudian, Sky sudah sampai di basecamp-nya. Sudah ada beberapa temannya yang berkumpul di sana.
Sky kini duduk lalu menyulut rokoknya.
"Suntuk banget lo!" kata Ferdi, salah satu teman satu geng Sky.
"Biasalah, kena omel bokap."
"Minum nih! Biar gak suntuk." Ferdi memberikan sebotol minuman beralkohol pada Sky.
Sky hanya tersenyum miring lalu meneguk minuman beralkohol itu.
...***
...
"Jadi begitu caranya." Arnav mulai memahami apa yang diajarkan Gala padanya tentang rumus Matematika. Dia memang sengaja menyuruh Gala untuk mengajarinya karena nilainya jauh tertinggal di bawah Gala.
Arnav adalah ketua geng motor Phoenix. Gengnya seringkali bersaing dengan geng motor Langit. Dia sudah beberapa kali beradu balap dan berseteru dengan Sky. Tapi meski demikian, dia sama sekali tidak tahu jika Sky adalah saudara kembar Gala. Selain sekolah mereka yang berbeda, penampilan Sky dan Gala sangat berbeda bagai langit dan bumi.
Gala hanya tersenyum sambil membenarkan kacamata tebalnya. Begitulah Gala, dia kutu buku, culun, dan juga tak pandai bergaul. Selama di sekolah, dia seringkali di bully. Untunglah Arnav selalu melindungi dan membelanya.
"Sudah selesai belajarnya? Makan dulu sebelum pulang," suruh Naya, Ibunya Arnav.
Gala hanya menganggukkan kepalanya.
"Ayo! Gak usah malu kalau di rumah gue." Arnav menarik tangan Gala agar segera berdiri. Mereka kini bergabung di meja makan bersama kedua orang tua Arnav dan juga ada adik Arnav yang bernama Shena.
"Arnav, mulai sekarang kamu jangan nongkrong terus. Sebentar lagi kamu sudah ujian. Kamu fokus dengan sekolah kamu," kata Arsen memberi nasihat pada putranya. Putranya memang sangat bandel. Bahkan nilainya semakin hari semakin merosot.
"Iya, Ayah. Makanya ini aku belajar sama Gala."
"Belajarnya satu kali tapi nongkrongnya berkali-kali. Kak Arnav juga sering balapan dan kerjaannya pacaran terus di sekolah," cerocos Shena membuka rahasia Kakaknya.
Seketika Arnav membekap mulut adiknya. "Adik kecil jangan bawel. Awas kalau ngadu lagi."
Shena menggigit tangan Kakaknya hingga tangan itu terlepas dari bibirnya. Lalu dia menjulurkan lidah pada Kakaknya. Dia memang selalu usil pada Arnav. "Aku sudah bukan adik kecil. Selisih cuma satu tahun aja, sok gede banget."
"Sudah, sudah, jangan ribut terus. Makan dulu." Naya mengambilkan nasi untuk suaminya, lalu kedua anaknya, dan juga Gala.
Diam-diam Gala mengambil foto Shena. Bahkan dia berhasil mengambil foto Shena saat menjulurkan lidahnya. Dia tersenyum dalam hatinya saat melihat layar ponselnya. Cantik!
"Gala, makan dulu."
"Iya, Tante." Akhirnya Gala memasukkan ponselnya ke dalam saku. Ujung matanya sesekali masih melirik Shena. Dia merasa beruntung bisa berada di tengah-tengah keluarga Shena saat ini. Bolehkah dia berharap jika suatu saat nanti dia bisa memiliki Shena? Ya, seandainya saja itu bisa terjadi pasti dia sangat bahagia.
Arnav yang menyadari tatapan Gala pada Shena hanya mengulum senyumnya. Kemudian dia berbisik di telinga Gala. "Lo naksir Shena?"
Seketika Gala hampir tersedak mendengar pertanyaan Arnav.
"Sorry, sorry." Arnav menepuk punggung Gala hingga batuknya mereda lalu memberi Gala minum.
Arnav selalu saja bicara asal. Gala yang introvert itu jelas malu untuk mendekati Shena dan mengakui perasaannya.
"Arnav, makan dulu. Jangan ganggu Gala."
Arnav hanya tertawa. "Nggak Ayah. Aku cuma bercanda sama Gala." Arnav masih saja melirik Gala lalu sesekali melirik Shena. Dia menahan tawanya saat membayangkan jika Gala bersama Shena.
💕💕💕
.
Akhirnya hadir juga... 🤭
Jadikan favorit ya... Jangan lupa like dan komen setiap babnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
sakura
..
2024-11-10
0
Kurnaesih
lanjut Thor ke anak ayah Arsen sama mamah Naya moga cerita ny Seru kaya bapanya 🥰❤️
2024-10-23
0
Bundanya Syahdan
hadir thor 🥳
2024-08-18
0