NovelToon NovelToon
Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Pengantin Tuan EL (Sang Pewaris)

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:861.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Eys Resa

Ryan Elvano Khan sang pewaris utama dari kerajaan bisnis Khan. Tengah dipusingkan dengan wasiat dari sang kakek yang memintanya menikah dengan seorang wanita dari negara asal neneknya yaitu Indonesia sebelum usianya genap 25 tahun.

Jika dia tidak melakukannya, maka adik-adiknya boleh memperebutkan gelar pewaris utama untuk memimpin kerajaan bisnis mereka.

Apakah Elvano akan memenuhi wasiat dari sang kakek?
Atau akan terjadi perebutan kekuasaan di keluarga Khan yang penuh kedamaian selama ini.

Simak yuk kisah Tuan Muda El.
Semoga kalian suka ya. Dan kasih dukungan terus buat karya ini dan karya-karya author lainnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melihat Wajah Aida

Keesokan harinya. Semua orang sudah bersiap ke rumah Aida. Semua barang di bawa di mobil milik Ali dan Alan. Sedangkan mobil Elvan, tidak ada satupun yang menaruh barang di sana karena Faza melarangnya. Mereka tidak tahu saja kalau di dalam mobil Elvan sudah penuh dengan barang yang akan di berikan kepada Najwa nanti jika lamaran mereka disetujui oleh pihak keluarga.

Mereka bersiap untuk berangkat dengan sangat antusias. Bahkan kakek Arkan dan Alina juga ikut ke rumah Aida untuk melihat proses lamaran cucu mereka. Elvan juga sudah menghubungi Aida kalau mereka akan segera berangkat. Kali Ini Rayder dan Rafa yang akan mengemudi mobil dengan keluarganya. Meskipun mobil Ali bukanlah mobil standart mereka, tapi mereka masih bisa mengemudikannya.

Kalau pihak laki-laki sedang berangkat ke rumah calon besan, maka di rumah Aida semua juga sudah bersiap menyambut kedatangan tamu mereka. Aida juga sudah cantik dengan gaun berwarna putih, dengan make up tipis di wajahnya. Meskipun memakai cadar, Dia juga harus tampil cantik. Karena kata Elvan mommynya ingin melihat wajah calon menantunya yaitu dirinya.

"Aida kamu cantik sekali, ini mah Aura-aura calon manten sudah terpancar. " ujar Umi Hasna Ibunya karena pada saat masuk ke kamar anaknya Aida masih belun menutup wajahnya.

"Umi bisa aja. Nanti kalau dipuji tinggi-tinggi kepalaku bisa membesar, umi. "

"Umi tidak memujimu, nak. Kamu memang sangat cantik. Nak Elvan pasti akan langsung jatuh cinta kepadamu jika sudah melihat wajahmu Aida. " ujar umi Hasna sambil mengusap hijab yang menempel dikepala anaknya.

Mendengar ucapan Uminya, Aida jadi menundukkan kepalanya dan tersipu malu.

Umi Hasna segera keluar saat diberitahu kalau keluarga Elvan sudah datang. Dia menyuruh Aida agar segera bersiap juga, dan segera menggunakan cadarnya. Memang jarak dari rumah Arkan ke pesantren tidak telalu jauh, hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai kesana.

Di luar rumah sudah terlihat tiga buah mobil terparkir rapi. Mereka segera keluar satu persatu, dan segera mengambil barang bawaan dari bagasi di dua mobil itu. Ada wajah lokal dan wajah bule di sana.

Di teras rumah, Kyai Amir dan keluarganya merasa heran karena tiap seorang dari mereka membawa barang bawaan, seperti sebuah lamaran. Batin mereka berkecamuk dan bertanya-tanya, sebenarnya apaa yang akan terjadi setelah ini.

"Abi, mereka seperti membawa seserahan lamaran. " bisik Umi Hasna kepada suaminya.

"Abi sendiri tidak tahu umi. Kita lihat saja nanti. " jawab Kyai Amir.

Umi Hasna pun terdiam dan tidak mau berbicara lagi. Benar kata suaminya, kita lihat saja nanti.

Kakek Arkan masuk terlebih dulu bersama istrinya sebagai sesepuh dikeluarga, diikuti Murad dan Faza yang mengapit Elvan, lalu begitulah seterusnya sambil membawa barang bawaan mereka. Mereka semua masuk ke dalam rumah, Faza menoleh kepala kesana kemari mencari sosok Aida tapi tidak bisaia temukan.

"Aida mana? " tany Faza berbisik di telinga anaknya.

"Tananglah, mom. Nanti juga keluar"

Akhirnya Faza terdiam dan tidak berbicara lagi.

Alan memperkenalkan kepada Keluarga Aida siapa saja yang datang harii ini, mulai dari Murad dan istrinya juga anak-anaknya, begitu juga dengan Zoya dan Ezra beserta keluarganya. Setelah acara perkenalan, kemudian Murad menyampaikan maksud kedatangannya jauh -jauh dari Turki ke Indonesia.

"Jadi maksud kedatangan kami kemari adalah untuk menanyakan sebuah kebenaran. Benarkah ayah kami, kakek dari anak kami Elvan sudah membuat perjodohan degan anak bapak? " ujar Murad.

"Benar tuan Murad, kami ada bukti otentik yang bisa kami perlihatkan kepada anda dan keluarga anda. " balas Kyai Amir.

Kyai Amir mengambil berkas yang sudah dia simpan rapi selama 20 tahun. Dan menunjukkannya kepada Murad calon besannya agar mereka percaya.

Murad menerima dan membacanya. Benar saja, sekali lihat dia bisa tahu kalau disana adalah tulisan tangan daddynya yang menyatakan, meminta anak ustadz Amir yang bernama Aida untuk menikah dengan salah satu cucunya yang akan datang ke Indonesia 20 tahun lagi. Dia menunjukkan berkas itu kepada istrinya, adiknya dan juga Ezra. Kini mereka benar-benar percaya kalau Daddy mereka sudah melakukan perjodohan ini sejak 20 tahun lalu.

"Kalau begitu, bisakah saya melihat calon menantu kami. " kini Faza yang bersuara.

Kyai Amir mengangguk dan meminta istrinya untuk memanggil Aida. Saat Umi Hasna akan beranjak, terdengar Faza mengatakan sesuatu.

"Bolehkah saya ikut memanggil calon menantu saya? " tanyanya.

Umi Hasna tersenyum dan mengangguk. " Mari, nyonya. "

Faza mengajak Zoya mengikuti Umi Hasna ke kamar Aida untuk memanggilnya. Sedangkan para pria sedang berbincang hangat membahas apapun. Sesampainya di depan kamar Aida, Umi Hasna segera mengetuk pintu dan membuka pintu kamar Aida. Ia meminta Kedua calon besannya itu untuk mengikuti nya.

Faza terkagum melihat ruangan Aida yang sangat rapi, begitu juga dengan Zoya. Dan pandangan mereka terhenti saat melihat sosok memakai cadar yang berdiri mematung memandang kearah mereka.

"Apa itu yang bernama Aida. Dia memiliki postur tinggi seperti kak Zahra. Aku jadi penasaran wajah dibalik cadar itu. " gumam Faza dalam hati.

"Aida perkenalkan. Ini nyonya Faza, beliau adalah ibu dari nak Elvan. Dan ini adalah nyonya Zoya, ibu dari nak Rafa. Beliau adalah bibi dari nak Elvan. "

Aida langsung mencium tangan kedua wanita di hadapannya tidak hanya punggung tangannya melainkan juga telapak tangannya. Faza dan Zoya terkejut menerima salam seperti itu, karena yang mommy Nisa ajarkan hanya mencium punggung tangan saja.

Faza lalu mengajak Aida duduk di pinggir tempat tidurnya. Dia menatap Aida penuh rasa ingin tahu, di lihat dari matanya saja Faza bisa melihat mata cantiknya yang bulat dan tajam. Dia ingin melihat seluruh wajah calon menantunya itu.

"Aida sejak awal Elvan mengatakan kalu dia sudah bertemu dengan calon istrinya, mommy jadi penasaran dengan sosok calon istri anakku. Jadi, apa boleh mommy melihat wajah calon menantu mommy ini? " tanya Faza hati-hati.

Aida langsung menoleh ke arah Uminya, dan melihat kalau Umi nya menganggukkan kepalanya Itu tandanya Ia boleh membuka cadarnya dan memperlihatkan wajahnya kepada calon mertuanya. Dia lalu menatap Faza dan menganggukan kepala.

"Boleh nyonya. " ujarnya singkat.

Mendengar kata pertama dari mulut Aida, Faza dan Zoya saling berpandangan. Mereka memiliki satu pendapat yang sama, yaitu Suaranya sangat lembut. Perlahan Umi Hasna membantu Aida membukakan cadar yang menutupi wajahnya selama ini, dan hanya dibuka saat ia mandi dan tidur.

Faza dan Zoya tercengang tak percaya melihat wajah dibalik cadar itu, Wajah yang sangat cantik, mulus tanpa noda dan berkulit putih seperti susu. Hidung mancung dan bibir mungil, pipi yang kemerahan. Jika dilihat saat memakai cadar sudah pasti tahu, mata bulat dan tajam dengan dihiasi bulu mata lentik. Benar-benar wajah yang sempurna. Dan sangat serasi jika disandingkan dengan anaknya Elvan yang tampan seperti kakek dan ayahnya.

"Ah, sudah-sudah... tutup lagi wajahmu itu, sayang. Mommy takut ada yang melihatnya dan dia akan jatuh cinta kepadamu. Biar anakku saja nanti yang melihat wajah cantikmu ini. Dan hanya dia satu-satunya pria yang akan menikmati kecantikanmu ini. " kata Faza yang meminta Aida memakai cadarnya lagi.

Mendengar itu, semua yang ada disana jadi tersenyum, begitu juga dengan Zoya. Dia juga takut nanti kalau sampai anaknya melihat kecantikan Aida, maka dia akan ikut jatuh cinta kepadanya. Wah bisa bahaya.

Setelah Aida menutup kembali cadarnya. Dia lalu diapit mommy Faza dan Umi Hasna keluar dari kamar untuk menemui keluarga besar mereka. Semua orang menoleh kearah sosok wanita bercadar yang mengenakan pakaian putih dan duduk di samping Kyai Amir. Faza dan Zoya juga kembali duduk di tempatnya.

"Bagaimana mom? "bisik Elvan

"Hah, " Faza membuang nafasnya kasar seolah dia sedang kecewa. "Kau lihat saja nanti di malam pertamamu, son. "

1
Nur Wahidah
Buruk
Nur Wahidah
Kecewa
Syabariah BidolS
Bagus ceritanya 👍👍
Syabariah BidolS
Haddehhh si Anita ini nyari penyakit aja dengan nekat gangguin Aida..., kasian banget lo Anita. Pasti ntar lo tinggal nama doang
Tatia En
wahh, gacep😍aku suka
Sandisalbiah
LUAR BIASA KEREN
Sandisalbiah
apa dia calon jodoh buat Zia..?
Sandisalbiah
wow.. Madagaskar.. bakal ketemu Simba and the gank itu si Anita...
Sandisalbiah
hah.. belum jerah dgn nasibnya si Anita... dasar siluman rubah
Sandisalbiah
dasar pasangan binatang.. lagian kok aneh si kantor polisi kok masih bisa berbuat zina.. emang gak ada polisi yg ngawasi mereka
Sandisalbiah
wah.. selamat juga deh buat Najwa..
Sandisalbiah
si gunung es nyamperin ke RS..
Sandisalbiah
haish.. si Elvan 🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
jam.. belum kapok juga itu duo siluman rubah licik
Sandisalbiah
wow.. baby twins...
Sandisalbiah
calon nenek dan kakek jd sedikit syock dgn kabar gembira ini
Sandisalbiah
curi kesempatan ya Ry... jd rasa penasaran nya udah ilang..
Sandisalbiah
OTW Elvan junior...
Sandisalbiah
skak mat... Elvan keren... kali ini mulut savage nya di gunakan pd waktu dan org yg tepat..
Sandisalbiah
Aida hamil...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!