EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22
Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.
Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.
Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
Grameisya pun di bawa masuk ke dalam mobil dan mereka pun melajukan mobilnya ke suatu tempat.
Sesampainya di suatu tempat, tempat itu adalah pabrik roti yang terbengkalai.
Mereka membawa masuk Grameisya ke dalam. Grameisya tetap diam karena ia penasaran dengan apa yang mereka lakukan.
Gadis itu mengambil kameranya dan ia meletakan di atas tripodnya.
"Ayo, kalian lakukan! Aku akan merekamnya," ucap gadis itu tersenyum senang.
"Oh, jauh-jauh kau bawa aku ke sini hanya untuk membuat sebuah pertunjukan, kalau begitu aku akan bekerja dengan bagus," ucap Grameisya tersenyum sinis.
"Ayo cepat robek bajunya dan buat ia tidak memakai bajunya lagi. Dengan begini video mu akan ku sebar dan membuat mu di keluarkan dari sekolah dan kau tidak bisa masuk di sekolah mana pun," ucap gadis itu tertawa penuh kemenangan.
"Baiklah kalau begitu, ayo lakukan," ucap Grameisya.
Kedua pria itu maju ke depan untuk memegang tangan Grameisya, dengan begitu gadis itu akan membuka baju Grameisya.
Tapi sayangnya apa yang mereka rencanakan itu tidak berhasil. Belum lagi kedua pria itu memegang tangan Grameisya, kaki Grameisya duluan yang mendarat di kepala mereka.
Gdebuk!
Pria itu terjatuh ke belakang. Yang pria satunya lagi Grameisya menarik tangannya lalu menghempaskan ke tanah dan menginjaknya sambil menarik tangan pria itu dengan kuat.
"Aduuuuuh!" Pria itu menjerit kesakitan dengan nafas tersengal-sengal, tak lama pria itu pingsan.
Gadis itu terbelalak tak percaya.
"Apa pertunjukkan ini yang ingin kau rekam?" tanya Grameisya. Ia menendang pria itu ke samping.
"Dia ... dia kuat banget, aku pergi saja," ucap teman perempuan gadis itu.
"Aku juga," ucap temannya yang satu lagi. Mereka berdua pun pergi melarikan diri.
"Kalau tahu begini aku tidak ikut-ikutan," ucap mereka.
Dengan Cepat, Grameisya mengejar mereka dan ia sudah ada di depan mereka.
"Cepat sekali," ucap mereka terkejut.
"Kalian mau pergi ke mana? Setelah melihat pertunjukan tadi kalian ingin pergi begitu saja? Aku akan membiarkan kalian pergi tapi dengan satu syarat," ucap Grameisya mengacungkan jari telunjuknya.
"Apa?" tanya mereka ketakutan.
"Kalian pergi tampar dia." tunjuk Grameisya ke arah gadis itu.
"Apa! Mana mungkin kami menamparnya," ucap teman gadis itu.
"Oh, kalian tidak mau ya, bagaimana kalau kalian ku hajar seperti dia," ucap Grameisya menujuk ke arah pria yang pingsan yang tadi ia hempas ke tanah.
"Tidak mau tidak mau, tolong ampuni kami," ucap mereka berlutut memohon.
"Bagus, jika kalian tidak mau terluka lakukan apa yang aku perintahkan," ucap Grameisya melipat tangannya.
"I-iya, ka-kami lakukan," ucap mereka terbata-bata.
Mereka melihat ke arah gadis itu dengan tatapan bersalah.
"Maaf ya Ame, kami terpaksa melakukannya, aku harap kamu jangan marah," ucap mereka melihat gadis itu antara tega dan iba.
"Cepat! Atau aku tidak akan membiarkan kalian keluar dengan selamat!" bentak Grameisya.
"Iya!" teriak mereka serempak karena kaget.
Plak!
Plak!
Ame terdiam setelah mendapatkan tamparan dari mereka sambil memegang pipinya yang merah.
"Sudah," ucap mereka.
"Lagi!" perintah Grameisya.
"Tapi kami sudah menamparnya," ucap mereka meminta belas kasihan.
"Ya, aku menyuruh kalian menamparnya, tapi aku tidak menyuruh menamparnya hanya sekali, lakukan sampai aku bilang berhenti," ucap Grameisya dengan suara lantang.
Makanya jangan hobi bully orang
kan ame jg hobi bully
tanggung dong ...
kan udah bawa2 pasukan