NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Adik Ipar (Reinkarnasi)

Mengandung Benih Adik Ipar (Reinkarnasi)

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Cerai
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.5
Nama Author: sayonk

Vivian Lian di hidupkan kembali setelah mendapatkan pengkhianatan dari suaminya dan adik tirinya. Di kehidupan lalu, dia mempercayai ibu tirinya dan adik tirinya hingga berakhir mengenaskan. Dia pun melakukan cinta semalam dengan calon tunangan adik tirinya hingga mengandung anak sang CEO demi membalaskan rasa sakit hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Buket Bunga yang sama

Vivian tersenyum melihat sarapan yang tersaji di meja makan, lamb sandwich, ia secara khusus membuatkan sarapan untuk Anderson. Ia duduk di meja makan sambil melihat ke arah kursi yang biasanya Anderson duduki.

Ia mengusap kedua lengannya, sudah beberapa menit Anderson tidak datang. Ia melihat ponselnya di atas meja dan sudah lewat jam 7 tidak biasanya Anderson datang terlambat. Ia pun menghubungi Anderson, namun yang menjawab bukan Anderson tapi suara Operator.

"Kemana Anderson?"

Mendadak hatinya gelisah dan tak menentu arah. Ia pun menghubungi Daniel, pria itu pasti mengetahui dimana Anderson.

"Hallo Daniel, kau ada di mana?" tanya Vivian. "Apa kau bersama Anderson, aku menghubunginya tidak bisa," imbuhnya.

Daniel menunduk, ia melihat sepatu hitamnya kemudian menoleh, melihat sang tuan yang tak tidur sepanjang malam.

"Tuan sedang sibuk nyonya, mungkin baterai ponselnya habis dan tuan tak menyadarinya," jelas Daniel. Ia terpaksa berbohong karena tidak mungkin mengatakan tuanya sedang galau, gelisah dan menara karena tiba-tiba kedatangan mantan. Ia masih menjaga perasaan nyonyanya itu.

"Oh begitu ya?"

"Ya sudah." Vivian menutup ponselnya, firasatnya tidak enak. Ia merasa sesuatu sedang terjadi. "Aku berharap tidak terjadi apa-apa."

Karena merasa gelisah Vivian menghubungi nenek Amel. Dia menanyakan kabarnya dan nenek Amel pun menanyakan balik kabarnya.

"Aku baik saja Nek, Anderson tidak pulang semalam, mungkin sibuk. Sarapan pun dia tidak datang. Aku hanya menghungi Daniel tadi."

Hati wanita mana yang tidak sakit saat menerima kenyataan pahit bahwa suaminya sedang bersama dengan mantan kekasihnya. Mendengarkan suara Vivian nenek Amel semakin terpukul, hubungannya dengan Anderson sudah di pastikan akan merenggang. Ia berharap Vivian akan tegar dan apapun yang terjadi ia akan mendukung Vivian.

"Vivian nenek ingin cerita, ada sepasang suami istri mereka baru menikah dan pernikahan itu di paksakan. Tiba-tiba mantan suaminya datang dan tanpa sepengatahuan istri, suaminya diam-diam masih berhubungan dengan mantan kekasihnya. Menurut mu sebagai seorang istri apa yang akan dia lakukan pada pernikahannya."

Vivian mengangguk, ia berpikir keras menurut isi hati dan pikirannya. "Kalau menurut Vivian ya Nek, kalau suaminya memang tidak cinta pada istrinya dan dia masih mencintainya mantan kekasihnya, lebih baik pisah saja."

Seketika air mata nenek Amel mengalir. Dadanya terasa sesak dan nyilu. "Ah begitu ya sayang, terima kasih karena pendapat mu, Nenek jadi tau jawabannya."

"Tunggu Nek, seperti kisah ku dong. Tetapi tidak mungkin Anderson begitu."

Semakin terpukul hati nenek Amel, yang ia maksud hubungannya dengan Anderson cucunya. "Semoga Anderson tidak seperti itu."

...

Daniel memasukkan ponselnya ke dalam sakunya, ia memilih bungkam dan tidak melaporkannya. Percuma saja ia mengatakannya. Tuannya memilih diam.

Sejenak Anderson mengangkat wajahnya, kemudian menghidupkan ponselnya. Deretan pesan singkat dari Vivian pun masuk, bahkan ia melihat sarapan pagi yang di meja makan dengan emoticon love. Bibir Anderson terangkat membentuk senyuman. Hatinya mendadak tenang melihat pesan singkat itu.

Drt

Daniel melihat ponsel milik tuannya bergetar kembali. Firasatnya mengatakan kalau yang menghubunginya adalah Elina.

Sama sekali tak ingin menjawab, Anderson memilih mengabaikannya.

"Aku akan pulang, kau pesankan buket bunga mawar merah untuk Vivian."

Anderson semakin tersenyum, ia membayangkan Vivian akan menerima bunga mawar merah itu.

...

Elina menajamkan kedua matanya, ia ingin melempar ponselnya, namun ia tahan. "Pasti dia sedang bersama Vivian, aku sudah menduganya." Ia pun menghubungi kembali Daniel dan Daniel mengangkatnya.

"Daniel, tolong katakan pada Anderason. Aku ingin memeriksa kandungan ku. Tadi dia tak mengangkat ponselnya."

"Baik Nyonya Elina, nanti saya menghubungi lagi." Tanpa bersikap sopan, Daniel mematikan ponselnya dan kembali mengulang perkataan Elina pada Anderson.

"Tuan, nyonya Elina ingin memeriksa kandungannya. Apa tuan ingin menemaninya?" tanya Daniel.

Anderson berpikir, ia kasihan jika Elina tidak di temani. "Baiklah, kau hubungi dia lagi. Aku akan menemaninya."

"Tanyakan padanya, jam berapa aku akan menjemputnya?" tanya Anderson. Setidaknya ia berbuat baik karena bayi yang di kandung Elina.

"Tuan, sebenarnya seperti apa perasaan tuan?" tanya Daniel.

"Entahlah Daniel, aku belum memastikannya. Aku bingung dengan perasaan ku sendiri." Tutur Anderason. Ia memang bingung dengan perasaannya.

"Baiklah, saya akan mengatakannya pada nyonya Elina."

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Anderson menjemput Elina sesuai dengan janjinya. Elina baru saja keluar dari lift dan menuju ke arah mobilnya.

"Anderason," sapa Elina tersenyum ramah. "Maaf kau lama menunggu ku." Tatapan Elina melihat ke arah bunga mawar itu dan tersenyum sinis. "Anderson, buat siapa bunga mawar itu?"

"Buat istri mu?" tebaknya.

Anderson terseyum hangat, hingga deretan gigi putihnya terlihat. "Iya ini untuk Vivian."

"Anderson tiba-tiba aku menginginkan bunga itu," ucap Elina.

"Aku bisa membelikannya yang lainnya, tapi ini untuk Vivian. Aku tidak mungkin memesannya lagi." Entahlah, hatinya sangat pelit jika sudah menyangkut Vivian.

Nyes

Hati Elina seperti tertusuk anak panah, sakit dan nyeri. Ia tidak pernah mendapatkan penolakan dari Anderson. Apapun yang ia minta Anderson akan memenuhinya. "Baiklah, boleh aku pinjam hanya untuk berfoto." Elina mengeluarkan ponselnya.

Anderson mengangguk, ia pun mengambil foto Elina yang memegang buket bunga itu.

"Terima kasih Anderson."

Elina memasukkan ponselnya ke dalam tasnya, ia tidak akan menghilangkan foto ini.

1
Bzaa
awal yg menarik
Arsih qqq
terimakasih kak.. sukses slalu semangat kak ditunggu karya nya..
Atoen Bumz Bums
ntar kn ketahuan
giliran Vivian hamil kabur aja
Atoen Bumz Bums
gokil x nenek ni🤣🤣🤣
Dede Mila
kakinya bisa buka resleting 🤣🤣🤣🤣🤣 mantap 😫😫😫
Bagas Supriadi
video of my family is a good day
Bagas Supriadi
people's choice award for the first time you ready to go are going to the world to the new one day you can do that are you ready to go to bed and the world is the world tpt shorts and the world to go back to the world to me and my family and friends with my family and I have a good time for you ready👌👌👌 to the new one of
有一冬春夏秋冬
suka
有一冬春夏秋冬
l
Eka Sari
kapok... JD lakik KY banci sieh... greget jdnya
Parkminjun Daimond
astaga ending kyak gantung 🤦🏻‍♀️,
baru baca satu judul udah gantung gini gmna mau baca cerita yang lain 🤦🏻‍♀️.
d titipin anak mantan mantanny ngilang udah gitu doank 🤦🏻‍♀️, .
DG s
Luar biasa
S yaquila
not bad lah.. hanya menikmati karya authornya aja.. cuma ceritanya belibet aja😁😁
poin
1 Laki" nya Begok kek di dunia nyata ( Maruk) mau banyak" prmpuan
2 sikap tokohnya plin plan, kek aneh aja sih nggk masuk aj gtu dengan konflik yg Puaanjaaang dan Ending yg Membagong kan sangat..
Asna
Luar biasa
Mirna Wati
atu kata untuk mu Anderson BAJINGANNN!! 😤
Euis Julianta
Lumayan
Euis Julianta
Biasa
Devi Sri lestari
Luar biasa
Desi Belitong
enak bener anak nya suruh orang yang jaga
Desi Belitong
kamu lemah anderson membuat mu akan kehilangan vivian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!