menceritakan tentang kisah gadis 19 tahun yang selama ini di sembunyikan oleh ayahnya sendiri tapi bisa keluar dari kurungan ayahnya karena kabur dan bertemu dengan pria Arrogant
Ayo ikuti ceritanya, bagaimana ya nasib gadis yang tidak tau apa-apa tentang dunia luar itu ???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk
Felix tersenyum bangga atas aksi hebatnya. ''Walaupun aku jarang latihan ternyata kemampuan ku tidak berkurang sama sekali, kau memang hebat Felix,'' ucapnya sambil menepuk dadanya sendiri.
Dengan rasa senang Rose berlari menghampiri Felix. ''Tuan, bagaimana anda bisa melakukan hal hebat seperti itu,'' puji Rose yang sudah ada di hadapan pria tinggi itu.
''Aku emang terlahir menjadi orang yang luar biasa, Mamaku saja dulu ngidam naik kapal pesiar selama 2 bulan,'' jawab pria tampan itu dengan sombong.
''Ajari aku cara melakukan nya Tuan,'' ujar Rose semangat.
''Akan sulit memadai skill ku, tapi tidak ada salah nya mencoba, Kan?''
Felix menyerahkan bolanya ke Rose, gadis itu menerimanya dengan kaku karena dia tidak terbiasa dengan benda yang di sebut bola basket itu. ''Karena kau sangat pemula kau coba dari jarak dekat dulu,'' ujar pria itu maju beberapa langkah dan di ikuti oleh Rose.
Felix pindah, berada tepat di belakang Rose agar lebih mudah mengajari gadis itu. ''Pegang seperti ini,'' ucapnya memegang lembut kedua tangan Rose yang sedang memegang bola basket.
Rose menjadi sedikit gugup dengan tindakan Felix yang secara tiba-tiba menyentuh nya lembut, dia menoleh sedikit melihat wajah Felix yang sungguh serius mengajarinya.
''Fokuslah ke depan gadis nakal,'' tegur Felix, dengan cepat gadis itu langsung fokus lagi ke depan. ''sekarang angkat lah tangan mu,'' ucapnya tepat di telinga gadis itu yang berhasil membuat Rose berdesir hebat.
Jantung nya dak dik duk tak karuan saat mendengar secara jelas deru napas Felix di telinganya.
Tubuhnya kaku seperti terhipnotis dengan suara berat Felix yang menggema di telinganya.
Ilustrasi saja ya guys
''Fokuslah pada titik sasaran, dalam hitungan ketiga lempar ya,'' perintah Felix.
Rose hanya mengangguk gugup.
''1,2,3, Lempar''
Pyung
''Yah, tidak masuk tapi tidak apa-apa kau harus mencobanya lagi, perlu waktu agar bisa melakukannya,'' ucap Felix melihat bola itu meleset padahal sudah di arahkan olehnya.
Felix berlari untuk mengambil bola itu kembali sedangkan Rose hanya berdiri kaku masih merasa ada reaksi berbeda dalam tubuhnya saat berdekatan dengan Felix.
Dia memegang dadanya yang berdetak dengan cepat, ''Kenapa sangat cepat ya, jantung ini serasa ingin copot,'' gumam Rose dalam hati merasa aneh dengan kondisi jantung nya.
Dia berusaha menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menyadarkan diri. ''Ini tejadi lagi, rasanya sama persis saat bibir kami bersentuhan, rasanya aneh tapi aku menyukainya,'' gumam Rose dalam hati sambil memperhatikan pria yang saat ini sedang berlari kecil ke arahnya.
''Ini coba lagi, aku akan mengawasi mu,'' ucap Felix melempar bola itu secara tiba-tiba ke arah Rose.
Happ
Rose menangkap nya dengan cepat, untung saja dia tersadar dari lamunannya jika tidak mungkin saja bola itu menghantam wajah lugu itu.
Pria itu sungguh tidak bisa membaca situasi, nggak bisa liat apa Rose sedang berdiri kaku karena dirinya.
Rose mencoba dan mencoba lagi tapi masih saja gagal, dia terus bolak-balik mengambil bola lalu melemparkannya lagi.
Felix benar-benar mengawasi Rose sehingga membuatnya tidak bisa fokus dan sangat gugup karena terus di pantau oleh Felix dengan wajah yang serius. ''Bagaimana bisa masuk? Tuan Felix mengawasi ku seperti itu, tidak bisakah Tuan Felix yang tampan ini berbaik hati sedikit,'' gumam Rose dalam hati sambil terus mencoba.
Ini sudah lemparan ke 20 tapi lemparan itu selalu meleset. ''Ini sangat susah,'' keluh Rose.
Dia berhenti sejenak sambil mengatur napasnya yang mulai menipis akibat kelelahan. ''Kenapa berhenti, coba lagi,'' teriak pria itu yang tidak puas dengan pencapaian gadis itu yang tidak bisa melakukan nya padahal sudah puluhan kali mencoba.
''Saya lelah Tuan,'' jawabnya dengan napas ngos-ngosan.
Felix menghampiri gadis itu dengan ekspresi yang tidak bisa ditebak sama sekali.
''Apa dia akan marah?'' gumam Rose dalam hati merasa sedikit takut saat Felix mendekat ke arahnya.
''Segitu saja capek, ayo aku akan membantu mu dengan cara lain,'' ujar pria itu dengan nada sok cuek.
Padahal dia kasian melihat Rose kelelahan makanya dia mencari cara lain untuk membuat Rose berhasil memasukkan bola itu supaya gadis itu merasa sedikit senang.
''Pegang bolanya,'' ujar Felix dan gadis itu menurut saja.
Tanpa aba-aba pria itu mengangkat tubuh Rose, metang-mentang berotot, main angkat saja babang Felix ini. ''Ahhh, Tuan saya takut jatuh,'' teriak Rose panik, sehingga badanya menjadi tidak seimbang.
''Tenang, jangan banyak bergerak jika tidak ingin jatuh,'' ucap Felix memberikan peringatan.
Felix melangkah mendekat ke arah ring basket yang tinggi itu. ''Sekarang masukkan bolanya,'' perintah Felix.
''Tuan, saya masih belum bisa menggapai nya.''
Mendengar itu Felix berusaha mengangkat tubuh mungil itu lebih tinggi lagi supaya mampu memasukkan bola berwarna coklat itu.
''Sudah?'' ucapnya dengan suara tertahan karena menahan berat badan Rose.
''sedikit lagi Tuan,'' jawab Rose yang masih berusaha.
''Kau ini payah sekali sih,'' keluh Felix yang masih setia menahan tubuh gadis itu.
Sepersekian detik selanjutnya, PLUNG , akhirnya masuk.
''Tuan, akhirnya saya berhasil, Yeee, ide anda sangat bagus,'' ucapnya senang.
''Uhhuuu, aku berhasil, Prok,prok,'' dia berteriak sambil bertepuk tangan mengangkat kedua tangan nya ke udara, saking senangnya tubuh gadis itu bergoyang-goyang padahal badanya masih di tahan oleh Felix.
''Berhenti bodoh, kau bisa terjatuh,'' keluh Felix.
''Uhuuu, aku bisa bermain basket,'' teriaknya tidak menghiraukan Felix yang protes dengan tindakannya yang berlebih.
Felix berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Rose tapi pada akhirnya mereka ambruk juga.
''Ahhh,'' pekik Rose.
Keduanya terjatuh dengan posisi Felix berada di atas tubuh Rose dengan tangan pria itu menahan kepala Rose agar tidak terbentur ke bawah.
Untung saja bibir mereka tidak beradu seperti yang terjadi di ruangan kerjanya waktu itu karena satu tangan Rose berhasil sedikit menahan dada Felix.
Saking dekatnya gadis itu bisa merasakan deru napas Felix yang memburu, Rose terpejam merasakan sapuan angin dari deru napas Felix.
Sedangkan jantung Felix berdetak tak karuan dengan sangat cepat sampai Rose bisa merasakannya karena posisi satu tangannya masih setia menahan dada pria itu.
''Jantung Tuan berdetak dengan sangat cepat, seperti yang aku rasakan tadi,'' gumam Rose dalam hati merasakan dengan sempurna detak jantung pria itu.
Bola mata Felix tertuju ke bibir tipis merah muda gadis manis itu.
Dia menelan ludahnya kasar. ''Sial, kenapa bibir itu sangat menggoda, Felix kendalikan dirimu,'' gumam pria itu dalam hati, berusaha menahan hasrat yang tiba-tiba datang.
Tenggorokan pria itu seketika menjadi kering karena hawa tubuhnya yang berubah menjadi panas.
Pikirannya menjadi kabut saat mengingat rasa manis bibir Rose yang pernah dia rasakan sebelumnya.
''Pejamkan matamu,'' ucap Felix dengan suara seraknya.
Rose yang melihat kilatan aneh dari mata pria itu langsung mematuhi perintah Felix, dengan cepat dia memejamkan matanya. ''Apa yang akan dilakukan Tuan? Apa dia akan menghukum ku karena membuat dia terjatuh, semoga hukuman ini tidak berat,'' gumam Rose dalam hati berharap Felix berbaik hati memaafkan nya.
Happy Reading 🥰😘♥️
I LOVE YOU 3000♥️😘🥰
siapa aku...??
mausiaa🤣🤣
bosan
tapi entahlah
Rose kena
kira kira mau dijadikan apa Rose itu oleh Bayu yg mengaku sbg ayahnya?? apamau dijadikan pemuas nafsu? atau mau dijual?
semangat rose