Istri Pajangan Tuan Dion

Vino kamu mau membunuh saya...."Dion benar-benar kesal dengan perbuatan asisten pribadinya yang menginjak Rem mobil secara mendadak.....

"Maaf Tuan saya sangat terkejut mendengar permintaan Nona muda, sungguh saya tidak bermaksud untuk membuat Tuan terluka...."Vino meminta maaf atas kesalahan nya yang membuat sang Tuan tidak nyaman, ia melirik Tania kesal....

"Lagian kenapa sih nona meminta saya menjadi ayah dari anaknya Wilda, saya belum siap untuk memiliki anak Nona muda, urusan saya masih sangat banyak,..."Ujar Vino tak habis pikir dengan jalan pikir nona muda nya....

"Maksud saya ngak gitu Tuan Vino, saya mau tuan Vino menemani Wilda untuk cek kandungan, itu saja tidak mungkin kan saya suruh Tuan Dion untuk menemaninya, diakan suami saya, ehh maksudnya kekasih Monika, peraturan Dokter sekarang itu sudah Tuan, Ibu hamil harus ditemani oleh suaminya untuk cek kandungan, Wilda kan tidak punya suami makanya saya minta tolong sama tuan Vino...."Tania menjelaskan maksud dan tujuan nya, tapi Vino enggang untuk menuruti permintaan nona muda nya yang satu itu....

"Turuti saja apa mau nya Vin, lagian kamu hanya perlu mengantar nya, hanya satu kali dalam sebulan, tau-tau nanti nya kamu cocok sama dia, kasihan kamu kelamaan jomblo..."Tania tersenyum puas saat mendapatkan dukungan dari sang suami, Vino menarik napas panjang lalu ia pun mengiyakan perintah tuan nya....

"Tapi cuman untuk menemani kan Nona muda tidak ada yang lain-lain...."

"Ia cuma menemani saja, tidak ada yang lain...."

.....

Setelah sampai, Dion dan Tania pun langsung turun sementara Vino kembali kerumahnya yang tak jauh dari kediaman Dion hanya butuh waktu 15 menit ia sudah sampai dirumahnya....

Tania menjatuh bobot tubuhnya di sofa ruang keluarga, rasanya sangat lelah padahal dia tak melakukan apapun, mungkin karna bosan tidak tau apa yang harus ia kerjakan, Tania melihat suaminya yang menuruni anak tangga satu persatu seraya membawa laptop, sepertinya dia dari kamar mengambil benda yang menempel di tangan nya itu...

"Buatkan saya kopi, saya tunggu diruang kerja...."titah sang tuan muda kemudian berlalu menuju ruang kerja yang ada di lantai bawa, Tania pun langsung bergegas membuat kopi untuk suami nya setelah itu membawa nya keruang kerja Tania....

"Ini Tuan kopinya...."Tania masuk setelah mendengar perintah dari Dion ia kemudian berjalan mendekat kemudian menyimpan kopi itu dimeja kerja sang suami....

"Duduklah temani saya bekerja!!...."Tania memutar badan nya ingin pergi tapi perkataan Dion seketika menghentikan langkahnya, niat ingin bermalas-malasan didalam kamar sirna sudah, ia pun duduk dikursi berhadapan dengan suami nya usai mengambil sebuah buku cerita....

"Tuan, bagaimana tuan begitu mencintai Monika, dan kenapa Keluarga Tuan tidak merestui hubungan kalian?...."walaupun Tania sudah tau semua cerita tentang percintaan Dion dan Monika ia masih saja mempertanyakan soal itu, ia ingin tau langsung dari sang empuh cerita, walaupun dia yakin jika Dion tidak akan menceritakan apapaun pada nya...

"Diamlah Tania, saya sedang sibuk bekerja, saya menyuruh mu tinggal untuk menemani saya, bukan untuk mengganggu konsentrasi saya..,."Tania menarik napas panjang, sudah ia duga jika Dion akan menolak untuk bercerita....

Untuk menghilangkan rasa jenuh, Tania memilih fokus untuk membaca buku cerita yang sudah ia baca sebagian, lama ia membaca ia pun tertidur dengan posisi duduk dan bertumpu kemeja....

Dion menyesap kopi bikinan Tania, sangat pas di lidah pahit dan manis nya seimbang, Dion melihat Tania kemudian merasa aneh saat buku yang Tania baca menempel pada wajahnya, perlahan Dion mengambil buku itu dan terkejut mendapati istri nya sedang tidur...

"Astaga benar-benar kerbau pemalas, gampang sekali ia terlelap...."Dion menyingkirkan laptopnya agar bisa melihat jelas wajah wnaita yang telah ia persunting satu bulan yang lalu, senyum tipis terlihat di bibir tipis dan ranum itu, lagi dan lagi Dion terkesima Tanpa sadar dengan kecantikan Tania, jika di banding dengan Monika jujur saja Tania lebih cantik...

"Akhh,,, kenapa aku jadi membandingkan Tania dan Monika, jelas mereka berbeda, Tania itu hanya istri yang aku nikahi karna terpaksa sedangkan Monika itu wanita yang aku cintai, walaupun Tania lebih cantik dan lebih sempurna tapi aku mencintai Monika...."Dion mencoba menepis pikiran bodohnya, ia pun berdiri dan memutari meja kemudian mengangkat tubuh Tania dengan pelan agar tak terbangun, ia membawa wanita itu kekmaar mereka....

.....

Jam menunjukkan pukul 8 malam, Tania baru terbangun dari tidurnya, ia mengedarkan pandangannya saat melihat keadaan sekitar...

"Loh kenapa aku ada dikamar, bukannya tadi dengan Tuan Dion di ruang kerja nya? astaga sudah jam 8 malam itu artinya aku tidur terlalu lama, mana belum mandi, kalau mama tau pasti dia mengomel...."Tania bergegas turun dari ranjang kemudian masuk kedalam kamar mandi, karna kesadaran nya yang masih setengah membuat ia bingung....

Tania tidak menyadari jika Dion sedang berada didalam kamar mandi memberikan badan nya, setelah membaringkan Tania dirajang, ia langsung Kembali keruang kerjanya mengerjakan semua pekerjaan nya hingga tak menyadari jika waktu sudah larut, jadi dia pun terlambat untuk mandi....

Tania yang terus berjalan masuk seketika menghentikan langkah kakinya mendengar air yang berjauhan seperti ada orang yang sedang mandi, ia mengangkat wajahnya dan betapa terkejutnya Tania saat melihat Dion yang sedang telanjang bulat, sontak saja ia berteriak kencang membuat Dion juga terkejut dan membalikkan badan nya....

"Akhhh Anakonda...."Tania semakin terkejut saat Dion berbalik dan melihat kepunyaan Dion, Tania langsung berbalik dan berlari keluar, sementara Dion masih terpaku dengan teriakan Tania, Sampai ia sadar dan langsung menutupi anakonda nya....

"Apa dia melihat nya? Akh,, berani sekali dia masuk saat aku sedang mandi, dasar kerbau pemalas,....."Dion sangat kesal sekaligus malu saat Tania melihat anakonda milik nya, ia mempercepat mandi nya agar bisa bertemu Tania dan menghukum istrinya itu.....

Tania berlari keluar kamar, napas nya memburu seakan dikejar setan, Tania memukuli kepala nya berulang kali saat menyadari kesalahannya, ia sungguh malu atas kejadian itu, rasanya Tania sangat tidak ingin bertatap muka dengan Dion....

"Aduh pasti Tuan Dion sangat marah, bodoh sekali sih kamu Tan, masuk kamar mandi seenak nya saja, lagian tuan Dion kenapa sih tidak mengunci pintu kamar mandi...."karna enggan untuk masuk kamar lagi, Tania pun memilih untuk kedapur mengambil air minum untuknya, ia seakan haus karna terkejut.....

"Semoga saja Tuan Dion tidak marah, ya Tuhan tolong selamatkan hambamu ini....."Tania meneguk habis air didalam gelas hingga tak tersisa, kemudian berjalan keruang tamu untuk menonton tv menghindari pertemuan dia dan Dion....