Cinta Sang Ceo

***

Di dalam toilet...

Di depan westafel bercermin besar. Catya memuntahkan semua yang ia makan secara paksa itu. Ia tampak menderita, ketika steak yang ia beli dengan harga mahal masuk ke dalam perutnya dan membuatnya tersedak.

Ugghh! Ini semua gara-gara mereka, apakah belum puas mereka membuatku menderita begini. Sungguh keterlaluan. Bathin Catya menggumam kesal.

"Oekkk... Oeewwkk!" Ctya masih muntah-muntah hingga kerongkongannya terasa sakit.

"Ini sungguh menyakitkan... ini sangat mengesalkan! Dasar kenapa aku bisa seceroboh ini!" Gumam Catya masih meracau tak karuan.

"Ceroboh? Bagai mana kamu mersa bahwa dirimu itu selalu hati-hati? Dasar bodoh!" Ucap seseorang. Catya kenal suara itu dan ia pun mulai merespon dengan mendelik cepat ke arah pria itu.

"Kau..."Lenguh Catya pelan dengan exspresi kaget dan mata membelalak tak percaya.

"Kenapa? Kau tampak seperti melihat setan saja..." Ucapnya.

Pria ini? Kenapa dia bisa masuk ke dalam toilet wanita. Bathin Catya menggumam heran.

Clek! Clek! Kaishar bahkan mengunci pintu toilet restorant tersebut.

Astaga! Tunggu-tunggu! Mau apa pria ini mengunci ku di toilet begini. Bathin Catya merinding.

"Hem... ada apa? Apakah kamu sedang sakit? Tanya Kaishar mendekat, Catya yang panik mulai mundur dan menghindari tatapan langsung dengan pria itu.

"Tapi... wanita murahan seprti mu mana tahu sakit? Bahkan keadaan mu yang memperihatinkan ini membuatku yakin bahwa saat ini kamu pasti telah mengandung... Ya kan?" Tanya Kaishar langsung ke intinya.

Jdeeerrrr!!! Mendengar penjelasan Kaishar Catya mulai terbelalak dan menundukan wajahnya lalu menatap perutnya yang rata itu.

"Hahahaha... kamu selalu bilang bahwa aku ini adalah kekasihmu? Lalu kamu juga bilang bahwa aku adalah tunanganmu... bukan?" Tanya Kaishar mendekat-dekat dan lebih dekat.

Degh! Catya sudah tak bisa mundur lagi, dan ia tersentak sudut ruangan toilet wanita itu.

"Hentikan! Kenapa kamu sampai mengungkit semua itu! Bukankah aku sudah merelakanmu untuk menjadi istri dari adikku!" Tegas Catya mendorong Kaishar untuk berhenti mendekatinya lebih dari itu.

"Kenapa? Kau takut padaku? Merelakan? Apakah itu kata yang tepat? Bahkan aku tak akan pernah mengakui bahwa dalam hidupku ini ada nama mu yang sangat menjijikan itu" Jels Kaishr kembali menyekiti hati Catya.

"Kalau begitu pergi! Kenapa kamu malah ada di sini dan mengolokku?" Tanya Catya masih menekan dada Kaishar agar tak kembali mendekatinya. Bahkan Catya menundukan kepalanya karna ia terlalu ragu untuk menatap nanar Kaishar.

"Satu hal lagi... Aku mulai paham sekarang" Imbuh Kaishar.

"Paham... paham apa maksudmu...?" Tanya Catya mulai melepas tangannya dan berdiri tegak menatap Kaishar intrnts.

"Ya. Paham... aku sudah paham apapun tentangmu..." Tambahnya. Catya bingung dan kembali menatap.

"Jangan bertele-tele... katakan apa maksud kedatangan mu dan untuk apa kamu datang dan mengunci pintu berdua saja denganku..." Catya mulai marah, sebab apapun yang ia jelskan pada kaishar hasilnya tetap saja nihil dan tak pernah ada tanggapan.

Syuut! Langkah Kaishar kembali mendekat hingga Catya kaget dan tak sempat menghindar. Kaishar hampir memeluk Catya, Catya ada di depan dadanya dan terhimpit tembok di belakangnya, hingga Catya dan kaishar sungguh sangat dekat.

Dug! Dug! Dug! Mau bagai mana lagi? Catya terlanjur bucin pada Kaishar hingga dengan keadaannya yang sedekat itu. Catya sungguh merasa ini hanya mimpi.

"Ternyata... kedekatan mu selama ini dalam mengejar cintaku hanyalah karna..." Kaishar berkata begitu dekat di samping rambut Catya yang menutupi daun telinganya.

Apa yang ingin ia katakan. Kenapa ia sampai mempermainkan ku seprti ini. Ia membuatku begitu tak berdaya, kenapa kamu lakukan ini padaku kaishr... bathin Catya menggumam.

"Ternyata... Kau ingin mengalihkan segala tanggung jawab atas dosa-dosamu selama ini dengan pria hidung belang!" Kaishar membentak seraya merobek pakaian Catya yang saat itu memakai kemeja putih dengan manik-manik bunga menghiasinya.

BREAK! catya terbelalak ketika Kaishar merobek pakaiannya, Catya yang tak sadar itu mulai melemapar kelima jemarinya dan mendaratkannya pas di ppi kanan Kishar.

"Berengsek!" Ucapnya. Kaishar yang tertunduk akibat lesatan tangan Catya pun mulai tersenyum sinis.

"Hemmm... Hahahhaha, sok suci... sok jual mahal! Lantas apa ini? Kiss mark ada di mana-mana, Aku saja tak pernah menywntuh adikmu secuilpun, karna aku tak ingin merusak mahkota berharga miliknya sebelum adanya ritual suci di antara kami. Tapi kau... Kau memang ******!"Bentak Kaishar.

Catya marah dan segera membalas segala tuduhan Kaishar "Jahat! Kamu sungguh jahat! Padahal aku melakukan ini semua demi masa depanmu dan segala aset berharga milikmu! Jika sampai suatu hari kamu sadar... bahwa aku adalah wanitamu, jangan sampai menyesal! Jangan sampai membuat adikku menderita! Camkan itu!" Jelas Catya mendorong Kaishar keras hingga Kishar oleng dan Catya pun berlalu pergi membuka kuci kamar toilet itu dan kabur dari Kaishar.

Catya berlalu, ia berlari sejadi-jadinya... Bahkan ia melupkan tas miliknya bersama ponsel pintar milik Alexsander.

Tak lama setelah Catya pergi entah berantah, Casandra datang di saat Kishar sedang termennung dan memegangi pipinya yang memar hingga mengeluarkan setetes darah segar.

"Sayang? Sayang... ada apa denganmu? Kenpaa kamu ada di dalam toilet perempuan?" Tanya Casandra panik.

"Tak apa, Ayo pulang"Ucap Kaishar.Tanganny menyelipkan barang-barang milik Catya tanpa sepengetahuan Casandra.

"Oh astaga, pipimu memar siapa yang melakukannya, dia sungguh kurang ajar... lihat saja nanti, akan ku laporlan ke pihak berwanang'" Gerutu, Casandra.

"Sudahlah sayang, ayo lekas berbenah... masih terllau banyak tugas-tugas kita, jadi jangan buang-buang waktu..."Jelas Kaishar segera pergi dari lokasi kejadian. Sedangkan Casandra masih bingung dan berpikir, siapa yang telh kaisar temui tadi.

Bersmbung...