Flower Michelin tak menyangka diusianya yang ke 17 tahun adalah awal petaka baginya.
Hadiah Ulangtahun yang seharusnya indah justru menjadi kado terburuk dalam hidupnya.
Pesta perayaan ulang tahunnya justru menjadi pesta kematian bagi kedua orang tuanya.
Seorang mafia kejam menghabisi mereka yang ia sayangi. Begitupun mahkota yang ia jaga selama ini direnggut paksa oleh bajingan itu.
Dendamnya membara dan membawanya hidup seatap dengan pria bajingan itu, menjadi seorang pembantu.
Akankah ia berhasil membalaskan dendamnya? Atau ia harus jatuh untuk kedua Kalinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Part 33 Mafia AHM
Maggie Smith menatap tak percaya apa yang terjadi dihadapannya. Ia tidak menyangka seorang Flower Michelin ternyata jago bela diri. Ia hanya bisa menonton perkelahian itu dengan mata dan mulut membulat takjub.
Kyaaa
Bugh
"Aaargh!" Pria asing itu merasakan dadanya sangat nyeri karena tendangan kaki perempuan muda itu tepat sasaran.
"Oh Shi*t! jangan pikir karena kamu Perempuan hingga Aku tidak berani memberimu pelajaran ya?!"
Hiyaa
Flower Michelin segera melompat ke udara saat pria itu kembali menyerangnya. Sampai satu lagi tendangan memutar ia berikan pada pria itu.
"Sial!" umpat pria itu kemudian segera memanggil kawan-kawannya untuk mengeroyok seorang perempuan yang tidak memiliki senjata apapun itu.
"Flo, awas!" Satu pukulan kosong berhasil dilakukan oleh pria itu karena teriakan Maggie Smith. Flower Michelin segera berlari ke mobilnya dengan menarik paksa tangan Maggie Smith. Meskipun ia masih merasa sangat kuat saat ini tetapi jika lawannya sampai 3 atau 4 orang maka ia takut tidak akan kuat untuk bertahan.
Mereka berdua pun segera meminta sopir untuk menyelamatkan diri karena beberapa pria lainnya sepertinya mulai mengepung mereka.
Perhatian penyerang itu bisa segera teralihkan karena para pengawalnya sudah turun tangan untuk membantunya.
"Ayo cepat kita pergi dari sini Jeff!" titah perempuan itu pada sang sopir. Nafasnya yang memburu membuat suaranya terasa tercekat di tenggorokan. Sungguh ia tidak ingin mati konyol jika berada di sana untuk mempertahankan dirinya.
"Baik Nyonya!" jawab Jefrey, sang sopir dan langsung menghidupkan kendaraan mewah itu. Pria muda itu tahu bahaya yang sedang mengancam keluarga Patria. Untuk itu ia langsung melajukan Limousin itu dengan kecepatan penuh.
Beberapa mobil pengawal dibelakang sana sepertinya tidak bisa melindungi dan mengawal mereka lagi karena sibuk menghalangi para penyerang itu.
"Kita harus cepat Jeff!" seru perempuan itu lagi dengan nafas terengah-engah. Ia tidak memikirkan dirinya saat ini tetapi kondisi dua bayi kembarnya yang sedang ikut bersama dengan dirinya saat ini.
Door
Door
"Sial! mereka mengikuti kita Jeff!" kali ini Maggie Smith yang melihat mereka dari kaca spion berteriak karena tegang dan sangat khawatir. Bodi kendaraan mewah itu terdengar ditembak lagi arah belakang.
Door
Door
"Jeff, kencangkan lajunya!" teriak dokter perempuan itu lagi dengan suaranya yang keras. Rasanya ia semakin kesal karena bisa melihat penyerang itu sudah berjarak sangat dekat dengan posisi mereka saat ini.
"Tutup telinga Zack dan Zoey dengan headsetnya Clare!" Titah Flower pada baby sitter kedua bayi kembarnya. Ia tak mau anak-anak yang masih sangat muda itu mendengar bunyi tembakan dan berakhir ketakutan.
"Baik Nyonya," jawab Clare sang baby Sitter. Gadis muda itu pun segera memakaikan penutup kuping kecil pada dua bayi kembar yang sedang menyusu dengan menggunakan botol susu.
Brakkk
Boom
Mobil hitam yang masih berada di belakang mereka tiba-tiba oleng dan berputar oleh tabrakan mobil lain dari arah belakang mereka. Setelah itu mereka berhenti di tengah jalan dan menghalangi para pengendara lainnya.
"Kita selamat Nyonya. Ada yang membantu kita. Lihat!" Jefry memelankan limousin itu untuk memperlihatkan kalau mereka sudah aman untuk saat ini.
"Hum syukurlah Jeff. Tapi kamu tidak usah berhenti. Mereka mungkin akan berusaha untuk mengejar kita lagi," ujar Flower Michelin dengan wajah yang masih sangat khawatir.
Ia menatap kembali spion mobil untuk melihat para penyerang itu berusaha untuk memutar kembali posisi kendaraannya untuk melanjutkan memburu mereka.
"Baik Nyonya!" Jefry pun melajukan kembali kendaraannya dengan cepat. Ia menyetujui perkataan majikannya itu bahwa mereka harus cepat sampai di rumahnya.
"Flo, kamu hebat!" puji Maggie Smith seraya memandang Flower Michelin yang sedang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Aku tidak menyangka kamu pintar bela diri Flo," lanjut dokter perempuan itu dengan tatapan takjub pada ibu muda itu. Sungguh ia juga ingin membantu perempuan muda itu tadi tetapi ia sendiri cuma bisa berteriak takut jika menghadapi orang-orang seperti itu.
"Aku tidak hebat Mag. Aku sekarang sangat khawatir. Bagaimana kelanjutan hidup kami tanpa Fred. Musuh-musuhnya sepertinya sudah lama mengikuti kami," balas Flower Michelin dengan wajah yang nampak khawatir.
"Kali ini kita masih beruntung, tapi bagaimana dengan hari-hari berikutnya Mag?" ujar perempuan itu dengan tarikan nafas beratnya. Sungguh ia tidak sadar kalau telah memasuki dunia hitam yang selama ini digeluti oleh suaminya.
"Aku ingin Fred bertanggung jawab padaku atas semua ini Mag! Aku takut anak-anakku akan terganggu pertumbuhannya jika berada dalam bahaya seperti ini." Kembali Flower Michelin menarik nafas beratnya.
"Hey jangan putus asa. Ada banyak pengawal yang bersamamu sayang. Dan tentu saja ada aku juga." balas Maggie Smith dengan senyum diwajahnya.
"George juga ada, tetapi kita tidak tahu dimana pria itu sekarang berada, hemm!" Maggie Smith akhirnya mengeluarkan keluhannya tentang asisten pribadi yang seharusnya berada di sini saat ini.
"Sepertinya mobil penyerang itu sudah tidak menemukan jejak kita Nyonya," ujar Jefri dengan wajah gembiranya. Mereka sudah sampai di rumah kediaman keluarga Patria itu dengan selamat dan tidak ada lagi yang mengikuti mereka saat ini.
Semua orang yang ada di dalam Limousin itu menarik nafas lega. Karena mereka semua selamat. Meskipun begitu, perasaan khawatir tetap saja bercokol di dalam hati mereka.
🌺🌺🌺
*Tobe Continued.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading ya gaess 🤭
klo yg cwo cocok umur 32 ganteng yamvan