Scandal

Scandal

Kepanikan Di Pagi Hari.

"Tidak bisa, ini tidak boleh terjadi." Miranda melempar ponselnya setelah membaca sebuah artikel yang berisi tentang Edgar Collins anak dari istri kedua suaminya. "Aku harus bergerak." Dengan penuh emosi Miranda memanggil ketiga putri mereka dengan berteriak. "Rose, Lily, Lara." 

Lima menit berlalu namun tidak ada satu pun putrinya yang menghampiri. Tentu saja ketiganya tidak mendengar, karena mansion mereka begitu luas ditambah ketiganya pun masih tertidur dengan lelap.

"Kemana mereka?" Miranda yang baru menyadari kebodohannya karena berteriak di dalam ruangan yang luas itu, segera memanggil pelayan untuk membangunkan ketiga putrinya.

Para pelayan yang berjumlah tiga orang pun segera berlari menuju kamar ketiga nona mereka, karena mereka takut dengan kemarahan Nyonya Miranda yang begitu mengerikan.

Setengah jam berlalu akhirnya ketiga putrinya kini sudah berada dihadapannya dengan keadaan yang berbeda satu dan lainnya. Putri pertamanya yang terlihat sudah mandi namun belum bersiap-siap, padahal sebentar lagi dia harus berangkat ke kantor. Putri keduanya terlihat sudah rapih dengan make up full di wajahnya, dan putri ketiganya yang pemalas terlihat paling mengenaskan diantara lainnya. Putri ketiganya itu terlihat masih mengenakan pakaian tidur dengan rambut acak-acakan, padahal setengah jam lagi putrinya itu harus berangkat sekolah. Jika diperhatikan dengan seksama memang ketiga putrinya itu tidak ada yang bisa dibanggakan sama sekali. 

Rose putri pertamanya memang sudah bekerja di Perusahaan Robert, perusahaan milik suami Miranda sebagai wakil CEO, namun apa yang dikerjakannya tidak pernah ada yang benar bahkan suaminya sering marah-marah karena Rose selalu mengabaikan pekerjaannya karena menonton acara drama Korea disaat jam kerja. Ya, putri sulungnya itu begitu gemar menonton drama Korea hingga kantung matanya sering menghitam karena sering bergadang.

Lily anak keduanya selalu membuatnya kehilangan muka karena pekerjannya yang sebagai seorang model. Ya, putrinya itu memang model terkenal namun terkenal karena scandal-scandal yang dibuatnya. Bahkan putrinya itu dijuluki sebagai simpanan para bos-bos besar.

Dan Lara putri ketiganya, Miranda bahkan tak bisa menjabarkan satu persatu kekurangan putrinya itu karena terlalu banyaknya. Mungkin jika ia tulis kekurangan putrinya itu bisa menghabiskan satu lembar kertas HVS. Putri bungsunya itu paling pemalas, ceroboh, lemot dalam berpikir, selalu melawan dan sulit diatur. Jangan lupakan masalah yang selalu dibuatnya di sekolah, sampai membuatnya sering dipanggil oleh kepala sekolah.

"Ada apa sih mom? Pagi-pagi sudah buat keributan." Ucap Rose dengan kesal karena Mom Miranda sudah mengganggunya menonton drama Korea berjudul One Night In Dubai, episode terakhir setelah ia maraton menonton sejak pukul empat pagi tadi.

"Mommy buat keributan karena kalian!" Sentak Miranda dengan penuh emosi. "Sekarang kalian buka ponsel dan lihat berita yang sedang viral." 

Rose dan Lily membuka ponsel mereka sedangkan Lara hanya diam karena ponselnya saja entah ada dimana, karena tadi saat dipaksa bangun tidur oleh pelayan Lara tidak sempat untuk mengambil ponselnya.

"Bagaimana?" Tanya Miranda pada ketiga putrinya, lebih tepatnya pada ke-dua putrinya karena Lara tidak akan mengerti dengan pembicaraan yang akan mereka bahas, jangankan mengerti bahkan kemungkinan besar Lara tidak akan peduli.

"Mom diberita ini hanya membahas acara pertunangan Edgar dengan putri keluarga Philip." Ucap Lily dengan menghela napasnya.

"Kau bilang hanya?" Bentak Miranda dengan penuh emosi. "Kalian bisa berpikir tidak? Edgar anak pelakor itu akan merebut apa yang seharusnya menjadi milik kalian jika dia sampai menikah dengan wanita itu."

"Maksud mom?" tanya Rose dengan bingung.

"Kalian tahu siapa keluarga Philip?"

Rose dan Lily sama-sama menggelengkan kepalanya, membuat Miranda kembali kesal terutama pada Rose yang seharusnya tahu siapa itu keluarga Philip, karena putri tertuanya itu bekerja di perusahaan suaminya.

"Tuan Philip salah satu pemegang saham lima belas persen di perusahaan Exxon. Jika mereka sampai menjalin hubungan kekeluargaan dengan menikahkan anak mereka, itu artinya Edgar akan menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan Exxon, dan posisi Daddy kalian sebagai Ceo pasti akan diberikan pada Edgar." Jelas Miranda panjang lebar.

"Mom biarkan saja, lagi pula dari kami bertiga tidak ada yang berminat dengan posisi itu." Rose menimpali perkataan Mom Miranda dengan santai.

"Kalian!" Miranda yang emosi bahkan sampai menggebrak meja di depannya hingga terdengar suara yang begitu nyaring memenuhi seluruh ruangan. "Kalian itu punya otak tidak? Kalau anak pelakor itu menguasai harta Daddy kalian. Kalian bertiga akan kehilangan semuanya. Kau!" Miranda menunjuk putri pertamanya. "Kau tidak akan bisa lagi mengundang aktris dan aktor Korea kesukaan mu itu, karena otomatis kau tidak akan memiliki uang banyak untuk mengundang mereka secara pribadi. Dan kau!" Kini Miranda menunjuk putri keduanya. "Kau tidak akan bisa lagi menjalani karier mu di dunia model dengan tenang, karena scandal yang selalu kau buat tidak akan bisa hilang jika kau tidak memiliki uang banyak untuk membungkam berita-berita yang beredar. Dan yang paling utama kalian berdua tidak akan bisa lagi belanja barang-barang branded dan pergi berlibur keliling Dunia."

"Apa?" Pekik Rose dan Lily bersamaan, mereka saling menatap dengan wajah panik dan ketakutan jika apa yang dikatakan Mom Miranda benar adanya.

Berbeda dengan kedua kakaknya, Lara yang sejak tadi diam kini tertawa dengan keras.

"Apa yang kau tertawakan?" Tanya Miranda dengan tatapan tajamnya pada putri ketiganya.

"Tidak ada, hanya merasa lucu saja melihat wajah kak Rose dan Kak Lily yang panik." 

"Lara!" Pekik Rose dan Lily bersamaan, kalau saja Mom Miranda tidak mengangkat satu tangannya sebagai tanda untuk mereka diam, maka keduanya sudah pasti akan mengumpat adik bungsu mereka.

"Lara pikir Lara tidak akan terkena imbasnya jika Edgar berhasil mengganti posisi Daddy?" Miranda menatap putrinya dengan mengintimidasi, membuat Lara sampai menelan salivanya dengan susah payah. "Jika itu terjadi kau akan di drop out dari sekolah karena Daddy tidak akan lagi menggunakan kekuasaannya untuk membantumu menutupi keonaran yang sering kau buat di sekolah."

"Oh hanya itu, kalau begitu Lara setuju Edgar menggantikan Daddy karena itu artinya Lara akan bebas tidak akan sekolah lagi."

Gubrak.

Miranda, Rose, dan Lily serempak menepuk kening mereka sambil menghela napas panjang.

"Mom percuma jika mengajak Lara berbicara, yang ada hati kita jadi kesal." Rose menimpali.

"Ck, kau benar Rose. Tapi dia tetap harus ikut membantu kalian meskipun Mom tidak yakin Lara akan berguna."

"Nah Mom mengerti aku ini tidak berguna, jadi lebih baik aku kembali masuk ke kamar untuk tidur." Ara hendak melangkahkan kakinya, namun suara teriakan yang memekakkan telinga membuatnya mengurungkan niat tersebut.

"Lara Collins, selangkah kakimu pergi. Mom tidak akan lagi memberikan uang bulanan untukmu." Ancam Miranda.

"What? Mom kau tidak bisa berbuat seperti itu." Gerutu Lara dengan kesal.

"Tentu saja Mom bisa," ucap Miranda dengan seringai tipis dibibirnya, membuat Lara semakin kesal dibuatnya.

Terpopuler

Comments

Sisca Audriantie

Sisca Audriantie

❤❤❤

2024-12-22

0

istiqlal👻👻

istiqlal👻👻

narsis itu perlu...😂😂😂

2024-12-17

0

Reikhansa

Reikhansa

keluarga lampu😄

2024-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Kepanikan Di Pagi Hari.
2 Part 2 Pergi Ke Singapura
3 Part 3 Edgar Collins.
4 Part 4 Edgar Collins 2
5 Part 5 Dia Siapa?
6 Part 6 Hasrat Pada Adik.
7 Part 7 Menjalankan Misi 1
8 Part 8 Misi Yang Gagal.
9 Part 9 Luka
10 Part 10 Menjebaknya.
11 Part 11 Ini tidak Boleh
12 Part 12 Apa Yang Sebenarnya Terjadi
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Bab 36 Pengumuman
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40 Pengumuman Cetak
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118 TAMAT
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Kepanikan Di Pagi Hari.
2
Part 2 Pergi Ke Singapura
3
Part 3 Edgar Collins.
4
Part 4 Edgar Collins 2
5
Part 5 Dia Siapa?
6
Part 6 Hasrat Pada Adik.
7
Part 7 Menjalankan Misi 1
8
Part 8 Misi Yang Gagal.
9
Part 9 Luka
10
Part 10 Menjebaknya.
11
Part 11 Ini tidak Boleh
12
Part 12 Apa Yang Sebenarnya Terjadi
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Bab 36 Pengumuman
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40 Pengumuman Cetak
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!