Tanisha Alifya, seorang gadis yatim berusia 23 tahun yang merantau di ibu kota Jakarta hanya untuk mengubah perekonomian keluarganya. Dia menjadi seorang petugas cleaning service di sebuah perusahaan yang di pimpin oleh seorang laki-laki tampan dan dingin.
Zico Giovanno Putra, seorang direktur utama sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software, PT. ERPWare Indonesia. Seorang direktur yang masih muda, berusia 28 tahun. Memiliki kecerdasan dan ketajaman dalam mengambil setiap peluang yang ada.
Pada suatu malam, karena berada dalam pengaruh alkohol, Zico memperkosa Nisha dan menyebabkan Nisha hamil.
Bagaimana kisah seorang direktur utama yang berada di hierarki teratas dalam perusahaan jatuh cinta dengan karyawan outsource yang berada di hierarki paling rendah?
BACA TERUS kelanjutan kisah mereka dalam LOVE ME PLEASE, HUBBY.
*Di usahakan untuk update tiap hari ^^ mohon dukungannya para readers tersayang :-)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 22 - Memasak Untuk Pertama Kalinya
Zico menatap gadget di tangannya. Seumur hidup dia belum pernah memasak sendiri. Jangankan untuk memasak nasi goreng, memasak beras agar menjadi nasi matang saja dia tidak bisa. Apa yang harus di lakukannya sekarang?
“Beneran bayinya ingin nasi goreng buatanku?” Zico bertanya lagi. Merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri.
“Iya, Aku tidak berbohong. Bayinya akan menangis bila tidak makan nasi goreng buatan ayahnya.” Nisha berkata dengan keras kepala. Dia benar-benar tidak berbohong. Ketika bangun dari tidur, dia sudah merasa bahwa dia harus memakan nasi goreng buatan pria itu. bila keinginan itu tidak segera terpenuhi, entah mengapa dia merasa akan menangis.
“Baiklah. Kamu tunggulah disana. Aku akan membuatkannya untukmu.”
Nisha dengan patuh menunggu di ruang keluarga. Dengan senang dia menonton film-film yang di putar di sana. Mengacuhkan Zico yang kebingungan harus mulai masak darimana?
Akhirnya Zico menelepon bu Lastri. Dia menanyakan cara memasak nasi dengan benar. Dia mencatat langkah demi langkah dalam membuat nasi goreng. Sebenarnya bu Lastri menawarkan diri untuk pergi berkunjung ke apartemen Zico dan membuatkan nasi goreng buat Nisha. Namun Zico melarangnya, karena bayinya hanya mau makan nas goreng buatannya.
Setelah hampir satu jam penuh akhirnya nasi goreng penuh perjuangan itu berhasil di buat juga. Entah seperti apa rasanya, Zico tidak berani untuk mencicipinya. Yang jelas dari beberapa kali percobaan, hanya nasi goreng terakhir ini yang tidak mengalami kegosongan.
Dengan jantung berdebar-debar Zico membawa maha karyanya itu ke ruang keluarga. Tidak sabar untuk melihat wanita itu memakan masakannya. Namun Zico melihat pemandangan lain di sana. Wanita itu sudah tertidur dengan pulasnya dengan remote tv di tangannya.
Zico meletakkan nasi goreng di meja. Kemudian dia mendekati Nisha, ingin segera membangunkan wanita itu. Melihat wajah wanita itu dari dekat menimbulkan perasaan yang berbeda. Entah karena pikirannya yang sedang tidak jernih hari ini, tapi dia benar-benar ingin melindungi wanita itu. Dia tidak ingin Nisha tersakiti lagi.
Zico menyibak rambut Nisha. Kemudian dengan lembut dia mulai membelai pipi wanita itu. Perasaan hangat mulai menyelimutinya. Tanpa sadar Zico mendekatkan wajahnya ke wajah Nisha dan mengecup kening wanita itu dengan lama.
Zico begitu terkejut dengan sikapnya sendiri. Dengan cepat dia menjauhkan tubuhnya dari Nisha. Gila!! Gila!! Gila!! Dirinya sudah menjadi gila!! Kenapa dia mencium wanita itu? Apa yang sedang di pikirkannya? Dasar pria mesum gila!! Zico mengutuk kelakuannya sendiri. Dia benar-benar tidak habis dengan sikapnya. Biasanya dia bisa mengontrol diri, apalagi sekarang dia tidak sedang dalam posisi mabuk namun kenapa dia masih mencium kening wanita itu? apa yang dipikirkannya?!!
Zico berjalan mondar-mondir. Sangat bingung dengan sikapnya sendiri. Di tengah kebingungannya itu, dia tidak sadar Nisha sudah membuka matanya.
“Apakah nasi gorengnya sudah jadi? Aku sangat lapar.” Mendengar suar Nisha membuat Zico membalikkan tubuhnya dengan cepat.
“Kamu sudah bangun?”
“Iya, Aku sangat lapar…” Nisha mulai merengek. Zico mengambil nasi goreng buatannya. Dia berharap makanan buatannya itu bisa di makan.
“Ini nasgornya. Aku tidak yakin dengan rasanya…” Nisha mengambil makanan itu dengan cepat. Kata-kata Zico selanjutnya tidak di dengarkannya. Dengan mata penuh kelaparan Nisha menyendok dalam porsi besar dan memasukkannya ke mulutnya. Dia makan lahap, seperti orang yang tidak di beri makan selama beberapa hari.
“Pelan-pelan makannya.” Zico mengambil tissue di meja dan mengelap bibir Nisha yang belepotan dengan nasi. Nisha tidak menghiraukannya. Dia hanya fokus mengunyah dan mengunyah.
“Pelan-pelan makannya. Apakah nasgornya enak?” Zico bertanya dengan penasaran, di jawab dengan anggukan bersemangat Nisha. Zico sangat penasaran. Ini adalah makanan pertama yang di buatnya. Apakah seenak yang di katakan wanita itu? Apakah dia seorang koki jenius? Percobaan memasak pertama kali dan langsung mendapatkan pujian karena masakannya enak? Karena penasaran Zico mengambil sendok lain dan mencicipi masakannya.
“Buuuuuuhhhh….!!!”
Zico menyemburkan makanannya. Butiran nasi terlempar kemana-mana. Dengan cepat Zico berlari kea rah kulkas dan minum air sebanyak-banyaknya. Itu adalah makanan paling tidak enak yang pernah di makannya seumur hidup. Kumpulan rasa asin yang sangat parah berpadu rasa bawang yang terlalu kuat. Intinya makanan itu tidak layak makan!!
Zico mengambil nasi goreng yang dipegang Nisha dan meletakkannya di meja.
“Nasi gorengku!! Nasi gorengku!!” Nisha berseru, tidak puas dengan perlakuan Zico padanya.
“Ini makanan tidak layak makan. Aku akan membelikanmu nasgor yang enak. Minum yang banyak.” Zico menyerahkan sebotol air pada Nisha yang di tepis wanita itu dengan keras.
“Aku tidak mau! Aku mau nasi gorengku!” Nisha berseru dengan nada keras. Sepertinya kesabarannya sudah mulai menipis.
“Hei sayang, tenanglah. Aku akan membelikanmu makanan yang enak. Makanan ini tidak layak makan…”
“Tapi nasgornya enak!! Aku mau makan itu! Aku gak mau yang lain!!” Nisha tetap bersikeras. Setelah hampir sepuluh menit saling berargumentasi, akhirnya Zico mengalah setelah melihat Nisha mulai meneteskan air mata.
Zico kembali menyerahkan makanan itu kepada Nisha yang kembali menyantapnya dengan lahap.
“Aku mau lagi!”
Dengan geleng-geleng kepala Zico kembali ke dapur dan memasak nasi goreng lagi. Setelah habis tiga piring, Nisha baru merasa kenyang. Nisha menyandarkan tubuhnya di sofa dengan rasa puas. Zico menatapnya dengan rasa ingin tahu.
“Sudah kenyang?”
“He’eh”
“Bagaimana nasi gorengnya?”
“Sangat enak.” Nisha mengacungkan dua jempolnya.
“Serius?”
“Iya.” Nisha tersenyum puas. Zico sangat bingung. Apa indra perasa wanita hamil berubah? Kenapa makanan yang sangat tidak layak untuk di makan itu menjadi enak di lidah Nisha? Apa ada yang salah?
“Aku sangat kenyang. Aku ngantuk…” Nisha mulai menguap.
“Tidurlah di kamarmu.”
“Gak, Aku ingin tidur disini…”
“Tidur di kamar!”
“Gak! Aku mau tidur disini!” Nisha kembali ngeyel.
“Kamu bisa masuk angin tidur disini. Sofanya sangat sempit. Kamu bisa jatuh…”
“Aku mau tidur di sini!!”
Zico berusaha menahan amarahnya. Selama ini tidak ada seorang pun yang membantah perintahnya. Tapi wanita itu berkali-kali membantahnya. Tanpa pikir panjang Zico mendekati Nisha dan menggendong wanita itu dengan sekali gerakan.
“Ahhh… turunkan Aku. Turunkan Aku…!
“Aku akan membawamu ke kamar. Kamu harus tidur di kamar.”
“Tapi bayinya ingin tidur di situ…”
“Jangan beralasan karena bayi. Aku tahu Kamu ingin tidur di sofa sembari melihat TV. Besok akan Aku pasang TV di kamar.”
“Ta…tapi…”
“Gak ada tapi-tapian. Turuti kata-kataku sebelum Aku marah.”
Mendengar nada ancaman di suara Zico membuat Nisha terdiam. Zico meletakkannya dengan lembut di atas ranjang, kemudian pria itu menyelimuti tubuhnya.
“Tidur yang nyenyak.” Dan Zico pun ke luar dari kamar itu.
***
tim baca ulang
woey istri org tu 🤦😂