DI LARANG KERAS BOOM LIKE🔪🔪
Happy Reading♥️♥️
Emilia berlianti wirayudo, Seorang gadis yang mempunyai paras cantik harus menjadi Single mamy di usianya yang masih sangat belia.
Emilia harus mengandung anak dari laki-laki yang tak pernah dia kenal sebelumnya. semua terjadi bagaikan mimpi buruk yang singgah dalam tidurnya,
Hanya karena jebakan dari saudaranya sendiri. Emilia harus melewati hidupnya menjadi Single mamy di usianya yang masih 18thn,
Kira-kira bagaimana Emilia menjalani hari-harinya tanpa adanya sosok ayah dari anakny?
ikuti kelanjutannya hanya di SINGLE MAMY.
Jangan lupa like, komen,vote sama favorit ya🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon suamimu
Di saat William dan Emilia sama-sama berandai-andai. Tiba-tiba suara mungil Nathan menyadarkan mereka berdua.
"Nathan bahagia banget bisa di antar sama om baik. seandainya saja om baik adalah papinya Nathan, Pasti Nathan akan sangat bahagia setiap hari" Ucap Nathan tiba-tiba
Mendengar itu membuat William menghentikan laju motornya. Pria itu melirik ke arah Emilia yang juga sedang melihat ke arahnya.
"Nathan, Gak boleh bicara seperti itu sayang" Ucap Emilia pada Nathan
"Apa tidak sebaiknya kita memberitahu Nathan tentang kebenarannya?" Tanya William pada Emilia
Emilia menggeleng dengan ucapan William."Belum saatnya Nathan tau soal kebenaran ini. Tunggu dia mengerti dulu"
"Tapi Em. apa kamu tidak kasian melihat Nathan yang sudah sangat berharap"
"Sudahlah jangan di bahas. Ayo kita jalan, Nanti Nathan terlambat"
Mendengar ucapan Emilia membuat William mengambil Nafas berat sambil kembali melajukan motornya.
Di sepanjang perjalanan tidak lagi ada pembicaraan antara Emilia juga William. Hanya suara Nathan yang sesekali berbicara
45 Menit kemudian. Mereka semua sudah tiba di sekolah Nathan yang ternyata sudah banyak teman-teman yang lain.
"Mami. Nanti jemput Nathan sama om baik lagi ya mi. Nathan bahagia sekali bisa di antar sama om baik"
"Gak bisa nak. Om baiknya kan lagi sibuk kerja. Nanti mami saja jemput sendiri ya"
"Sudah Emil. Nanti aku akan ikut menjemput Nathan" Ucap William sambil menatap Emilia penuh harap
"Tapi Wil. Aku tidak mau Nathan terus berharap kita bersama"
"Aku mohon demi Nathan ya Em. sebelum kita sama-sama menikah. Izinkan aku menghabiskan waktu bersama kalian"
Di saat William memohon agar di berikan kesempatan untuk bersama dengannya. Tiba-tiba ada beberapa ibu-ibu yang datang dan langsung mengatakan jika Nathan begitu mirip dengan William.
"Emilia. Dia papinya Nathan ya. Kok wajahnya mirip sekali, Iya kan bu ibu?" Ucap salah satu dari mereka
"Iya loh jeng Em. Itu Nathan mirip sekali dengannya. Kamu benar-benar papinya Nathan ya?"
Mendengar itu membuat William dan Emilia saling lirik. Entah apa yang akan Emilia katakan untuk saat ini, Apa dia akan mengatakan jika William memang benar-benar ayahnya Nathan
"Iya bu. Ini ayahnya Nathan namanya Danie, kerjaannya driver ojoll" Ucap Emilia yang mengatakan nama Daniel bukan William
"Kenapa Emilia memperkenalkan aku sebagai Daniel, Bukan William" William bermonolog dalam batinnya
"Oh namanya Daniel ya. Kerjanya tukang ojek ya jeng. Kok pakaiannya seperti itu, Diver ojol sok-sokan pakai jas. Ganteng sih tapi miskin Hahhahah" Ucap salah satu perempuan di sana dan langsung mengundang gelak tawa yang lain
"Memangnya kenapa kalau papinya Nathan hanya tukang ojek. Bukan kah itu pekerjaan yang halal ya bu" Ujar Emilia yang mencoba membela William
"Halal sih jeng Em. Tapi masak tukang ojek sih jeng. Ganteng-ganteng malah cuma jadi tukang ojek"
"Iya nih. Gak sebanding dengan suami kita-kita yang kerjanya kantoran"
William hanya diam tanpa mau berkomentar. Biarkan saja mereka semua mengetahui William sebagai Daniel tukang ojek. Karna William memang belum mengatakan pada Emilia jika dirinya adalah pewaris utama BAGASKARA GRUP.
Yang Emilia tau hanyalah William kerja sebagai driver ojol dengan nama panggilan Daniel. Hanya itu yang sempat William katakan
"Mau sebanding atau tidak. Yang pasti papinya Nathan tidak mau tuh bergaul sama suaminya ibu-ibu. Permisi" Ucap Emilia dan langsung menarik tangan William agar segera pergi dari sana
William yang mendengar semua perkataan Emilia langsung mengangkat kedua sudut bibirnya. Emilia memang benar-benar berbeda dengan wanita lain.
Setelah di tengah perjalanan, William baru bisa menanyakan kenapa Emilia tidak malu memperkenalkan William si driver ojol sebagai ayah dari anak nya.
"Kenapa kamu memperkenalkan aku sebagai ayahnya Nathan. Memangnya kamu tidak malu saat mereka semua mengatakan hal itu?" Tanya William pada Emilia
"Untuk apa aku malu. Bukankah memang itu kenyataannya. Kamu ayah kandungnya Nathan dan bekerja sebagai driver online"
"Kamu benar-benar tidak Malu?"
"Untuk apa aku Malu Wil. Sudahlah lebih baik kita cari makan, Aku lapar tadi belum sempat sarapan"
"Baiklah"
William melajukan motornya kesebuah rumah makan yang tidak terlalu jauh dari sekolah Nathan. Kali ini Emilia menggunakan sebuah dress tanpa lengan berwarna kopi susu dengan rambut di ikat. sedangkan William menggunakan setelan jas berwarna hitam.
Setelah tiba di rumah makan. Emilia turun dan langsung memesan sebuah makanan untuk sarapan kali ini.
"Mau pesan apa?" Tanya William pada Emilia
"Aku lagi pengen makan nasi goreng"
"Aku juga mau pesan nasi goreng kalau gitu"
1 Jam kemudian, Mereka sudah selesai makan. Emilia berdiri dari duduknya saat mengingat jika hari ini ada janji dengan calon mama mertuanya untuk fitting baju pengantin.
"Habis ini kita jalan boleh ya Em?" Tanya William sambil menatap Emilia
"Maaf Wil, Habis ini aku ada janji buat fitting baju pengantin bersama calon suamiku Wil. Maaf" Ucap Emilia dan bangkit dari duduknya
Langkah Emilia terhenti saat tiba-tiba tangan William melingkar kuat pada tubuhnya.
Mendapat pelukan seperti itu membuat Emilia menoleh ke arah William yang saat ini sedang menatapnya.
"Jangan seperti ini Wil, Aku tidak mau membuat orang lain salah paham. Biar bagaimanapun kita sudah sama-sama akan menjadi milik orang lain" Ucap Emilia dan menatap William dengan tajam
"Biarkan kita seperti ini untuk beberapa saat. Aku mohon Em. Biarkan aku menghabiskan waku bersama kamu juga Nathan sebelum kita menikah dengan calon kita masing-masing. Aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang saat ini masih bisa kita rasakan"
"Tapi Wil. Maafkan aku. Hari ini aku benar-benar harus fitting baju pengantin dengan calon suamiku. Kita bisa menghabiskan waktu saat Nathan libur sekolah"
"Apa kamu benar-benar akan memberikan kesempatan itu untukku Em?"
"Tentu, Kenapa tidak. Tapi untuk hari ini biarkan aku pergi menemui calon suamiku" pekik Emilia lagi
William melepaskan pelukannya. Namun sebelum itu William masih mendaratkan kecupan singkat pada bibir Emilia dan membuat wanita itu membulatkan kedua matanya.
Deg
Mendapat kecupan singkat di bibirnya membuat kedua pipi Emilia merona karna merasa sangat malu di perlakukan seperti itu. Jantungnya berdegup begitu kencang dan tak beraturan.
"Bolehkah aku melihat foto calon suamimu?" Tanya William tiba-tiba
"Maaf Wil. Selama ini aku belum pernah bertemu dengannya. Mungkin lain waktu ya, Aku pergi"
Setelah mengatakan hal itu, Emilia benar-benar pergi meninggalkan William yang masih terpaku karna tersadar dengan apa yang baru saja dia lakukan.
"Apa yang sudah aku lakukan" Ucapnya sambil terus memperhatikan Emilia yang semakin menjauh