Casey Copeland, wanita berusia 24 tahun yang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan ibunya sejak ia masih kecil. Casey tidak tau mengapa ibunya membedakannya dengan kakaknya. Ibunya membenci Casey.
Casey mulai lelah dengan segala upaya yang dilakukannya hanya untuk mendapat perhatian ibunya. Casey berubah, ia tidak ingin menjadi Casey yang dulu lagi.
Casey menjebak kekasih kakaknya hingga mereka berakhir di pelaminan. Benih-benih cinta mulai tumbuh pada di antara mereka. Akankah kehidupan Casey berakhir bahagia setelah mengetahui siapa pria itu sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33: Hukuman
Dariel berulang kali menghubungi Casey namun tidak diangkat. Karena amarah yang menguasai dirinya membuatnya lupa jika dirinya lagi-lagi melakukan hal yang tidak pernah dilakukannya. Tidak pernah sejarahnya Dariel menghubungi seseorang berulang kali. Dan itu semua karena Casey.
"Oh... sh.it.... " umpat Dariel duduk di sofa. Kedua pelayan itu tidak berani menatap tuannya. Mereka tidak tau apa yang menyebabkan Dariel semarah sekarang.
"Kenapa kamu membiarkannya memasuki rumah kaca itu Carla," bentak Dariel.
"Ma..maafkan saya tuan Dariel. Ini kesalahan saya. Saya lupa memberitahunya," balas Carla takut. Ternyata yang membuat tuannya marah karena rumah kaca itu.
"Aku tidak ingin mendengar kata maaf Carla. Kamu melalaikan tugas mu. Bagaimana bisa kamu melupakannya sementara kamu sudah bekerja di rumah ini selama 6 tahun," ucap Dariel dingin.
"Saya siap menerima konsekuensinya tuan," ucap Carla menunduk. Dariel diam, tidak mengatakan apapun.
"Kenapa kalian masih berdiri disitu," ucap Dariel tajam. Carla dan Lily kemudian pergi dengan langkah kaki yang cepat meninggalkan Dariel.
"Lily.. coba kamu hubungi Casey, mungkin saja dia akan mengangkatnya," ucap Carla.
"Baiklah Carla..." balas Lily mengambil ponselnya lalu menghubungi Casey.
"Tidak diangkat juga Carla," ucap Lily mematikan ponselnya.
*****
Sore harinya Casey kembali ke rumah dengan wajah cerianya setelah mengahabiskan waktu bersama temannya di pantai. Casey melepas topi pantainya, wanita itu memakai dress tosca tanpa lengan dengan tali spaghetti.
Casey terperanjat saat melihat Dariel duduk di ruang tamu, sorot matanya yang tajam menatap Casey.
"Kamu sudah pulang," ucap Casey tenang.
Dariel berdiri dan menarik paksa tangan Casey, membawanya berjalan menaiki tangga.
"Apa yang kamu lakukan, lepaskan tangan ku," ucap Casey mencoba menarik tangannya dengan langkah kakinya yang terseret-seret.
"Diam..." bentak Dariel membuat Casey spontan diam.
Dariel menutup pintu kamarnya dengan keras, mendorong kuat tubuh Casey hingga terjatuh di lantai.
"Akhh..." pekik Casey merasakan sakit di kepalanya kala Dariel menjambak rambut panjangnya yang tergerai.
"Kamu lihat itu..." kata Dariel menunjuk bunga mawar yang di ambil Casey hancur bersama vas bunganya.
"Siapa yang memberimu perintah untuk memasuki rumah kaca di belakang dan mengambil bunga dari sana HAH..." bentak Dariel.
Casey mendorong kuat tubuh Dariel hingga menjauh Darinya. Ia lalu bangkit, memegang pergelangan tangannya yang sakit.
"Hanya karena rumah kaca itu kamu membentak ku dan berperilaku kasar, dasar sialan" bentak Casey marah.
"Jangan pernah mengumpat di depan ku bodoh," pungkas Dariel mencengkeram rahang Casey dengan kuat.
Dariel menarik kembali tangan Casey dan membawanya menuju gudang di belakang rumah.
"Dariel lepaskan aku," ucap Casey.
"Tuan.. jangan menghukum Nyonya Casey, ini salah saya," ucap Carla menahan tangan Dariel.
"Lepaskan Carla," kata Dariel datar Carla menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu sebagai gantinya kamu di pecat," lanjut Dariel membuat Casey dan Carla terkejut.
"Apa kamu sudah gila, bagaimana bisa kamu melakukan ini semua hanya karena aku masuk ke dalam rumah kacamu yang sudah lama tak di urus itu. Aku hanya membersihkannya. Seharusnya kamu berterima kasih bukannya marah seperti ini," pungkas Casey.
"Kamu hanya orang baru disini Casey, kau tidak tau apa pun," balas Dariel dingin menarik kembali tangan Casey.
"Karena tidak ada yang boleh menyentuhnya selain Jenifer," ucap Dariel membuka pintu gudang dan mendorong tubuh Casey ke dalam. Dariel kemudian mengunci pintu gudang dari luar.