Ketua OSIS Sedingin Kulkas

Aku tidak langsung masuk kelas melainkan mencari Angga ,takutnya Angga salah paham denganku ,karna dia melihatku berangkat dengan bian...

tapi Angga pergi melewatiku begitu saja padahal aku lebih dulu memanggil namanya ,dia bahkan tidak melihatku sama sekali hanya menunduk lalu pergi, mungkin Angga marah karna biasanya setiap kali aku nggak bisa kesekolah bareng dia ,pasti aku memberitahu Angga malamnya,

" Angga kenapa" batinku, aku mengejar angga yang pergi begitu saja, tapi rasanya percuma Angga tidak merespon apapun ,dia tampak cuek bahkan mempercepat jalannya ,,

"amell" olive dan Jasmine menghampiriku

" lagi ngapain Mel,nungguin siapa " kata jasmine penasaran ...

aku menjelaskan kepada mereka apa yang terjadi tadi pagi dan Angga yang mendadak dingin ,,,

"mungkin Angga cemburu bisa jadi juga" cletuk Jasmine ...

tapi bisa jadi juga apalagi waktu Angga mengajaku ke pasar malam ,disana juga dia seakan mengungkapkan perasaanya padaku, tapi aku tepis dengan alasan lebih baik jadi teman ,mungkin Angga butuh waktu sendiri sepulang sekolah aku akan bicara dan menjelaskan kesalahan pahaman ini, kamipun pergi kekelas karna sebentar lagi bel berbunyi....

Bian nampak sedang duduk di kursinya sambil membaca buku novel faforitnya, (bunga cinta) itu sih sekilas yang aku lihat,tapi memang bian begitu suka membaca tidak sepertiku aku suka tapi tidak terlalu seperti bian,,,,,

bian itu sifatnya dingin seperti kulkas ,jarang bicara tapi sekalinya bicara bisa bikin perempuan begitu terpikat oleh kata katanya, sebetulnya bian ini anak baik namun lingkungan sekitar dan gaya hidup mempengaruhi drinya ,sangat si sayangkan dia begitu pandai banyak penghargaan yang telah ia raih ,tawaran biaya siswa juga berdatangan,sayangnya karna sifat angkuhnya itu menutupi segala bentuk kebaikan pada dirinya,

Aku jadi teringat kata kata chelsea,kalo memang pada saat kejadian itu bian melakukannya terpaksa demi keluarganya, akupun tidak membenarkan kejadian itu, karna hal itu membuat Tiara begitu trauma dan harus menjalani pengobatan lanjutan di eropa, lalu pembalasan ini aku lanjutkan pada bian, sedangkan bian hanya tersangka,,semua ini terlalu berat untuk di fikirkan,i tinya aku harus lebih detail mencari tau siapa dalang dan motiv ini pada Tiara,, aku juga perlu vidio itu yang tentunya hanya chelsea dan bian yang punya....

bian melirik kearahku dengan tatapan tajam diiringi senyuman nya yang manis ,aku yang pada saat itu sedang melamun melihat bian memandangku jadi celingukan menoleh Kanan kiri ,siapa yang dia pandang aku menunjuk diriku sendiri dan bian mangangguk dengan senyuman ...

aku menggelengkan kepala ,Tidak mungkin laki laki sebaik dia melakukan perbuatan keji kepada seorang gadis yang ia cintai, lalu dengan versi cerita Tiara, bagaimana,mungkin sedikit ada benarnya ,yang aku tau memang bian begitu membenci Angga karna Angga menyatakan cinta nya pada Tiara Tanpa sepengatahuan bian,...

" kapan gue juga jadi rebutan Kaya elo Ra" gumamku lirih, Tiara begitu beruntung tapi aku juga jauh lebih beruntung,Tiara pergi di usia yang masih begitu muda sedangkan aku,masih di berikan umur panjang hingga hari ini,,,,,

sekolah telah selesai aku buru buru keluar mencari Angga, aku melihat Angga keluar dari ruang kelasnya, buru buru aku berlari menghampiri Angga tanpa sengaja karna aku tidak melihat Angga berhenti tanpa rem aku menabrak Angga yang membuat tasku jatuh, naasnya aku lupa menaruh fotoku dan Tiara, di dalam tas hanya menaruh di samping tas yang jelas jika tas itu melayang tinggi fotonya pasti jatuh, ,,,aku tidak melihat itu aku hanya fokus pada Angga

" maaf nggak sengaja lupa ngerem," kataku pada Angga yang diam membeku, dan mengambil kertas berisikan fotoku dan Tiara ,aku fikir Angga akan mengembalikan nya padaku ternyata tidak ,dia membuka isinya dan betapa terkejutnya saat Angga melihat fotoku dan Tiara bersama keluargaku, tatapan penuh pertanyaan pada diri Angga,,,, dia buru buru menarik ku menepi dan menyuruhku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.....

Aku panik bagaimana aku bisa seteledor itu, apa yang harus aku lakukan mana mungkin aku mengatakan pada Angga bahwa aku dan Tiara adalah adik Kakak,bagaiman reaksinya nanti aku takut Angga akan menjauhiku,tapi Angga terus mendesaku untuk bercerita,sambil memejamkan mata dan berbicara dalam hari meminta maaf pada Tiara karna aku begitu teledor ....

" Tiara itu kakak gue" kalimat itu membuat Angga begitu terkejut ,dengan raut wajah yang hampir menangis dia bicara dengan nada bergetar...

" kenapa kamu nggak pernah cerita Mel, kenapa kamu tutupin ini semua dari aku, salahku apa mel? terus dimana Tiara?" Angga begitu ingin tahu dimana Tiara, jika aku mengatakan Tiara udah nggak ada ,apa Angga tidak semakin terkejut...

" Tiara memintaku untuk diam ,pura pura tidak tahu apapun,sebelum aku masuk ke sekolah ini ,Tiara sudah lebih dulu menjelaskan padaku siapa kalian,termasuk cinta pertama dan terakhir buat Tiara cuman kamu anggaa" aku menangis ntah lah rasanya aku tidak sanggup jika harus menjelaskan tentang Tiara karna memang begitu pilu,

" maaf Mel aku hanya ingin tau kabar Tiara, kenapa dia nggak lagi mengirimkan surat untukku,aku masih nungguin dia " sambil memeluku Angga mengungkapkan kerinduannya,seperti terselip api cemburu dalam dadaku, tapi tidak mungkin ,egois sekali aku,...

"elo mau tau Tiara dimana? ,sekarang elo ikut gue"

akupun membawa Angga kepemakaman yang tidak jauh dari rumah tanteku ,,,,,Angga begitu penasaran kenapa aku membawa nya ke pemakaman..

" dia Tiara kakaku ,korban buli sekaligus korban pelecehan seksual dari kalian kalian yang nggak punya otak" suaraku begitu bergetar Karna memang begitu sangat menyakitkan ,,,,

Angga menatap kuburan itu dalam dalam ,ia tersungkur kaku di batu nisan Tiara,

"raa ,ini aku Angga, aku minta maaf Ra ,aku belum bisa jadi yang terbaik buat kamu, kamu nggak pernah cerita soal penyakit yang kamu derita sudah cukup parah, kenapa saat aku tanya kamu mengatakan seolah olah semua akan baik baik aja Ra, aku nunggu kamu balik dalam keadaan sehat tiaraaa" air mata Angga pecah begitu saja tangisnya membuat dadaku semakin pilu ,aku melihat betapa Angga begitu tulus pada Tiara,,,

" gue dateng buat bales dendam sama semua orang yang udah nyakitin Tiara, itu pesan terkakhir sebelum aku kehilangan dirinya" kataku jelas pada Angga , karna aku yakin Angga Tau siapa pelaku utama bulyan dan perilaku tidak senonoh waktu itu di gudang sekolah,,,,

Angga berdiri di hadapanku. ", aku tau siapa orangnya tapi aku nggak punya kuasa mel,,, hari itu aku yang dateng ke gudang melihat Tiara begitu sangat ketakutan dengan baju yang sudah tidak beraturan,aku diam selama ini bukan aku takut tapi aku nggk bisa apa apa Mel,,,, mereka orang kaya mampu mengendalikan fakta bahkan mereka bisa menang melawan hukum ...."

" kalo elo sayang sama Tiara ,bantu gue nyelesain masalah ini, demi Tiara," kataku lirih pada Angga,

sekitar 25menit kita berada di makam Tiara , memutuskan untuk pulang karna setidaknya Angga sudah tau bahwa Tiara tidaklah mungkin kembali ...rasa penasaran Angga pun sudah terselesaikan..

Aku berfikir di pemakaman hanya ada aku dan Angga ternyata tidak, di sudut jalan pintu masuk bian memperhatikan bahkan merekam semua kejadian yang ia lihat dari sekolah hingga pemakaman,bian mengikutiku diam diam saat aku buru buru keluar dari kelas,,, tak lama aku dan Angga sampai di parkiran motor dan langsung pergi aku bahkan tidak tau bian juga berada di sana,,

Bian mendeksti makam tisra,dengan perasaan berkecmabuh penuh penyesalan ..

" raa, ini gue bian ,gue minta maaf Ra gue salah ,gue egois ,gue nggak pernah ngertiin perasaan Lo ke Angga, gue begitu terobsesi raa, selama ini yang gue tau elo pergi buat nglnjutin pendidikan,ini salah gue Ra ,gue bodoh pada saat itu, gue minta maaf Ra", karna perusahan bokap gue yang mau bangrut gue rela nglakuin apa kata chelsea Ra"

Bian menangis di makam chelsea mengakui semua kesalahannya,dari sini aku tau bian memang keras tapi tidak mungkin bagi dia mempermainkan perasaan perempuan apalagi perempuan yang dia cintai...

" gue membenci orang yang salah Ra, gue fikir Angga penghianat, ternyata gue yang bajingan Ra, bangun raa jelasin ini kesemua orang ,gue iklas Ra " tapi sepertinya itu hanya omong kosong karena nyatanya Tiara sudah pergi tidak akan kembali lagi,..

", gue janji Ra ,gue bakal jaga Amel gue nggak akan ngelukain hatinya,gue janji sama Lo Tiara",..

mungkin kah setelah ini bian akan meminta maaf pada Angga dan mencoba mncintai Amel seutuhnya...