Annabella gadis cantik keturunan Belanda dia telah dibesarkan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak, sejak usia Annabella 6 tahun dia telah diculik dan dibuang ke tengah hutan oleh sekelompok mafia Jerman, hingga akhirnya Annabella telah ditemukan oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak dan dibesarkannya oleh mereka hingga Annabella tumbuh menjadi gadis cantik dan memiliki kekuatan yang begitu luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kak Desi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman Hubertus
Setelah pembahasan klarifikasi selesai tepuk tanganpun ditujukan pada Annabella, dan mereka semua kembali kemarkas mereka. Untuk kembali pembahasan mengenai minuman yang telah diselundupkan oleh Hubertus dan Robert. Sesampainya dimarkas para tetua langsung masuk kedalam markas, begitupun dengan Hubertus dan Robert mereka sudah datang atas panggilan Drak.
Tatapan para tetua klan tertuju pada Hubertus dan Robert, yang terlihat sudah ketakutan dan gugup karena mereka telah mendapatkan kabar dari salah satu klan mereka. Bahwa salah satu kepemimpinan negara telah mengetahui penyelundupan minuman, yang telah dilakukan oleh mereka berdua. Para tetua klan yang sudah berada dikursinya masing-masing, begitu juga dengan Annabella yang dikawal oleh Drak dan Jeff sudah berada dikursinya.
Annabella menatap satu persatu tetua klan disana yang ia panggil dengan sebutan Paman, dikarenakan usianya yang jauh lebih tua darinya. "Paman Hubertus dan Paman Robert, saya ingin bertanya pada kalian berdua.. seberapa banyak uang yang telah kalian dapatkan dari penyelundupan minuman kenegara itu??" Tanya Annabella penuh selidik.
"Apa maksudmu Annabella?! Kenapa kau menuduh kami ha dasar anak tidak tahu sopan santun beraninya kau menuduh kami!!" Annabella tertawa terbahak-bahak mendengar kebohongan Hubertus dan Robert yang berusaha menyangkalnya.
Annabella menarik salah satu senjatanya dan ia memutar-mutarkan senjatanya dengan jari manisnya. "Usiamu boleh lebih tua dariku Paman Hubertus dan Paman Robert, maka dari itu saya memanggil kalian dengan sebutan Paman. Tapi isi kepala kepala kalian sangatlah cetek dan bodoh saya sudah mengetahui semuanya! bahwa kau dan kau telah menyelundupkan produk klan kita kenegara itu, tanpa sepengetahuan yang lainnya. Apa kau tahu atau kau pura-pura tidak tahu dengan apa yang sudah kalian lakukan haa bodoh!"
Gubrakk..
Annabella memukul meja yang ada depannya, hingga membuat para tetua terjingkat kaget bahkan sampai ada yang meloncat saking kagetnya.
"Ingat baik-baik jangan coba-coba kalian bermain dibelakangku! Apa lagi sampai menghianati klan yang telah didirikan oleh Daddyku. Apa kalian sudah tahu hadiah apa yang akan kalian dapatkan selanjutnya jika kalian melakukan kesalahan yang sama Paman hubertus dan Paman Robert aku tidak akan mengampuni kalian berdua mengerti!!"
Tatapan kedua mata Annabella begitu tajam dengan senyuman sinisnya terlihat begitu menakutkan, membuat para tetua klan tak ada yang berani untuk mengikut campuri antara Annabella dan kedua teman-teman mereka, untuk selanjutnya mereka hanya akan mengikuti aturan yang sudah ditentukan oleh seorang Annabella. Karena mereka sudah bisa melihat jika Annabella bukanlah gadis biasa.
Para tetua klan juga sudah mendengar berita mengenai heroin yang telah dibajak oleh Maicon, dan telah berhasil Annabella rebut kembali. para tetua klan yang masing-masing memegang bisnis milik Mikael Muller mereka sangat salut kepada Annabella, pemimpin baru mereka yang mampu merebut kembali heroin yang telah dibajak oleh seorang Maicon mantan Mafia Italia.
Yang cukup terkenal dengan kekejamannya. Seketika wajah Hubertus dan Robert berubah menjadi pucat pasi, mendengar perkataan dari Annabella yang sangat menakutkan. "Duduklah Paman Hubertus dan kau Paman Robert, kenapa kau hanya berdiri disitu apa kau sedang menunggu seseorang yang akan membantu kalian ha!?"
Hobertus dan Robertpun menggeser kursinya dan merekapun duduk menghadap kearah Annabella. "Jadi selanjutnya apa yang akan kalian rencanakan Paman Hubertus Paman Robert? apa kalian akan kembali melakukan pelanggaran yang telah ku tetapkan atau sebaliknya?!"
Tanya Annabella kepada hubertus. "Annabella apa maksudnya kami tidak pernah melanggar aturan diklan ini, kau sebagai pemimpin baru diklan ini jangan asal-asalan kalau menuduh, karena kami bisa saja menendangmu dari markas ini!"
Hubertus dan Robert bersikeras tidak mau mengakui akan perbuatannya, membuat para tetua klan ikut geram terhadap kedu teman-teman mereka.
Annabella yang mendengar makian Hubertus dan Robert ia hanya tersenyum getir. Apa kau bilang paman Hubertus aku mengada-ngada? Dan aku menuduhmu terus kalian mau menendangku dari markas ini.. cepat lakukan jika kalian bisa lakukan!!" Annabella sudah tidak bisa bersikap sabar dan lemah lembut lagi pada kedu tetu klannya, yang tidak mau mengakui kesalahannya.
"Kalian semua para tetua klan ini ada yang berani untuk menjelaskannya kepada mereka berdua, coba kalian jelaskan cepet jangan oleh mereka! Dan ingat jangan pernah membela orang yang salah dan berkhianat.."
Akhirnya setelah Annabella ngamuk-ngamuk salah satu tetua klan mereka ada yang bangkit dan menjelaskan semua, apa yang telah dilakukan dan dilanggar oleh Hubertus dan Robert. Seketika wajah Hubertus dan Robertpun memerah seperti udang rebus.
Para klan yang telah mengetahui keburukan yang telah dilakukan Hubertus dan Robert, mereka semua menyorakinya bahkan ada yang memaki-maki mereka berdua.
Hubertus dan Robert yang dipermalukan oleh Annabella, mereka begitu emosi terhadap Annabella.
"Bagaimana Paman Hubertus dan Paman Robert? apa kalian masih mau mengelaknya haa.." tanya Annabella sambil tersenyum
Hubertus yang tak terima dipermalukan oleh Annabella ia berdiri dengan mimik muka garangnya. "Baiklah Annabella sekarang kau menang, tapi untuk selanjutnya tidak akan kubiarkan. Kau akan berurusan denganku karna kau sudah mempelaukanku gadis bodoh!!. teriak Hubertus dan Robert sambil berlalu pergi keluar dengan membanting pintu markas. Sungguh sangat padahal mereka yang salah tapi kenapa Annabella yang disalahkan.
Owiya Paman Pedro bagaimana dengan pengiriman senjata kita apa ada kendala?" "Tidak ada nona semua baik baik saja, dan masih aman terkendali." "Baiklah jika ada masalah kalian bisa menghubungiku, atau menghubungi Drak dan Jeff." Jawab Annabella singkat, setelah berhasil menyelesaikan semua masalah Hubertus dan Robert, Annabellapun kembali pulang dengan kedua anak buahnya.
Drak yang berjalan dibelakang Annabella ia membisikkan sesuatu ditelinga Annabella.
"Nona tuan Alexander sudah tiba diBandara, bagaimana apa kita perintahkan para anak buah kita untuk menjemput tuan Alexander.."
"Iya jemput mereka dan sambut mereka dengan baik Drak." "Baiklah nona" Drakpun segera menghubungi para anak buahnya agar menjemput Alexander dan para pengawalnya.
Annabella baru saja tiba dikediamannya, namun tidak berselang lama Alexander dan kedua anak buahnya sudah sampai dikediaman Annabella. Annabella dan kedua anak buahnya menyambut kedatangan Alexander beserta para anak buahnya.
"Selamat datang dinegara Paris tuan Alexander." Alexander yang dipanggil tuan oleh Annabella ia hanya tersenyum, yang dibalas kembali senyuman oleh Annabella.
Keesokan harinya Alexander dan kedua anak buahnya sudah satu hari berada dikediaman Annabella. Alexander mengajak Annabella untuk berbicara secara empat mata, karena dia masih memikirkan apa yang telah dikatakan oleh ayahnya Maicon.
"Annabella aku ingin berbicara denganmu secara empat mata.."
"Baiklah ayok ikut keruanganku Alexander, akhirnya Alexanderpun berjalan mengikuti langkah Annabella menuju ruangan pribadi.
Anak2 Indonesia sangat bodoh nanti malah tambah planga plongo, jangan yaa deekk