Llyode seorang pemuda kaya raya yang tidak dapat menikmati kehidupannya, ia selalu merasa hampa walaupun bergelimpangan harta.
Mungkin itu semua bisa terjadi karena kurangnya perhatian dan kasih sayang kedua orangtuanya yang terlalu sibuk akan urusan duniawi.
Dan di suatu momen tiba-tiba hal tidak terduga terjadi kepadanya.
Penasaran akan kelanjutannya? Ikuti terus ceritanya dan beri saran serta like, ★5 and vote!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _ASMODEOUS_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menghormati?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tidak lama kemudian tetua Zu dan tetua Lao telah sampai di dekat lokasi awan hitam yang mendung.
Mereka kemudian bergerak dengan hati-hati dan merasakan sebuah aura mana bercampur baur darah beserta aroma daging gosong tercium sangat pekat.
"Hufftt sebenarnya apa yang sedang terjadi?" ucap tetua Zu sambil menutup hidungnya.
Sedangkan tetua Lao hanya terdiam memikirkan sesuatu, ia nampak sangat khawatir.
"Tetua Zu, menurutku lebih baik kamu kembali terlebih dahulu atau kirim pesan melalui telepati agar master sekte ikut kemari" ucapnya dengan serius.
"Hah? Apa maksudmu?"
"Dan apa yang sedang kamu pikirkan sebenarnya tetua Lao?!" ucap tetua Zu yang sudah tidak mampu menahan rasa penasarannya lagi.
"Aku merasakan firasat buruk tentang ini, lebih baik cepat lakukan apa yang aku katakan tetua Zu" ucap tetua Lao masih dengan ekspresi serius.
"Hahh baiklah aku akan lakukan apa katamu tetua Lao, karena instuisi mu tidak pernah salah" ucap tetua Zu dan ia pun kembali dengan cepat.
"Hufftt baiklah semoga kita kamu cepat datangnya tetua Zu, agar kita bisa bertemu kembali" gumam tetua Lao dengan langkah hati-hati masuk ke dalam hutan.
***
"A-ampuni aku t-tuan muda" ucap seorang pemuda yang terkapar dengan luka cukup parah.
Ia kehilangan satu tangan, satu kaki, satu telinga dan satu matanya. Namun ia masih bisa hidup mungkin karena ia seorang Kultivator karena kalau manusia biasa mereka pasti tidak akan bisa hidup dengan rasa sakit yang amat sangat menyakitkan tersebut.
"Ahh~ kenapa pula aku harus membiarkan mu hidup sedangkan sebelumnya saja kamu ingin membunuhku hanya karena lencana sampah ini?" ucap Llyode sambil membanting lencana tersebut tepat ke muka pemuda tersebut.
"M-maafkan a-aku, t-tolong biarkan aku hidup" ucap pemuda tersebut merintih kesakitan.
Walaupun pemuda tersebut menangis darah, Llyode sama sekali tidak merasa kasihan ataupun iba malah ia merasa jijik.
Llyode perlahan menempatkan pedangnya ke arah tenggorokan pemuda tersebut berniat untuk mengakhirinya, namun sebelum ia menebasnya tiba-tiba sistem memberitahukan bahwa ada suatu tanda-tanda kehidupan sedang mendekat.
Namun Llyode sama sekali tidak mengubah posisi pedangnya, ia hanya menoleh ke arah luar hutan dan terlihat sesosok yang familiar mendekat ke arahnya.
Llyode tersenyum dan melambaikan tangan kirinya dengan santai sambil berkata, "Senang bertemu dengan anda kembali tetua" ucapnya.
Tetua Lao yang baru sampai di kejutkan dengan pemandangan di depannya. Seluruh bulu kuduk nya berdiri, ia merinding sekaligus horor melihat sekitarnya.
Karena ada beberapa tubuh manusia yang terbelah menjadi dua yang sebagiannya hitam gosong, serta ada seorang pemuda yang keadaan nya mengenaskan.
"A-apa yang sebenarnya terjadi saat ini, L-Llyode?" ucap tetua Lao.
"Ahh ini? Tidak ada apa-apa, hanya membersihkan tikus kotor saja"
"Karena aku tidak menduganya bahwa Sekte Phoenix yang sangat terhormat itu memelihara beberapa hewan menjijikkan, jadi aku membantu membersihkan saja" ucap Llyode.
"Apa maksud dari perkataan mu itu Llyode?!" ucap tetua Lao yang walaupun sedikit takut tetapi ia cukup marah mendengar perkataan tersebut.
"Haishh maafkan aku kalo perkataan ku sedikit menyinggung anda, tapi bisa beri aku waktu sebentar untuk menyelesaikan nya setelah itu aku dan kalian bisa bicara dengan tenang" ucap Llyode yang mulai sedikit menyayat leher pemuda tersebut hingga mengeluarkan darah.
"Tunggu!"
Tiba-tiba terdengar suara keras dari arah belakang tetua Lao yang membuat Llyode kembali menghentikan tindakannya.
"Hahhhh... Apa lagi kali ini? Bukankah sudah kubilang untuk beri aku waktu sebentar saja, apa tidak bisa?" ucap Llyode.
"Tunggu dulu nak Llyode, lebih baik kamu lepaskan dulu anak itu dan kita bicara sebentar" ucap Master Sekte beserta para tetua lainnya yang baru saja sampai setelah di jemput oleh tetua Zu atas permintaan dari tetua Lao sebelumnya.
Tetua Lao pun menghela nafas lega setelah kedatangan master sekte dan para tetua, karena ia takut tidak mampu menghentikan Llyode.
Dan ia pun merasa bahwa institusi nya serta kekhawatirannya tidak salah.
"Kita bisa bicara master sekte tetapi setelah ini semua selesai" ucap Llyode.
"Tidak, tunggu dulu nak.. lepaskan dulu pemuda itu kita harus bicara!" ucap master sekte.
"Haishh baiklah baik, hari ini kau selamat bocah busuk karena kasih sayang dari master sekte mu itu!" ucap Llyode menarik kembali pedangnya.
Ia pun perlahan mundur ke belakang dan tiba-tiba sebuah kursi singgasana muncul entah darimana, Llyode pun duduk dengan penuh wibawa.
"Katakan apa yang ingin anda bicarakan master sekte?" ucap Llyode dengan datar.
Melihat hal tersebut membuat beberapa tetua kesal dengan sikap arogan dan tidak menghormati master sekte, namun mereka tidak bisa asal bergerak karena perintah yang di berikan master sekte sebelum mereka datang ke tempat tersebut.
"Baik terimakasih sebelumnya nak Llyode karena mau mendengarkan ucapan orang tua ini" ucap master sekte yang juga di sediakan kursi oleh Llyode namun tidak semegah kursinya.
Llyode pun memberikan beberapa kursi kepada para tetua yang ada di belakang. Karena walaupun sikapnya arogan ia tetap menghormati orang yang lebih tua.
"Tidak masalah master sekte, langsung katakan saja ke intinya" ucap Llyode.
"Baik, aku minta kepada nak Llyode untuk lepaskan murid itu dan lupakan masalah yang terjadi sebelumnya" ucap master sekte.
"Hemmm mengapa aku harus melepaskan nya?"
"Dan mengapa pula aku harus melupakan masalahnya yang kalian saja belum tentu tau apa yang terjadi sebelumnya?" ucap Llyode.
"Hahh kami sudah bisa menduga nya nak Llyode, pasti mereka duluan yang membuat masalah denganmu dan kamu hanyalah melindungi diri saja" ucap master sekte.
Llyode pun mengangguk dan tersenyum puas.
'Sepertinya master sekte Phoenix ini tidak seperti yang aku pikirkan, ia cukup bijak dan mampu menilai situasi yang terjadi' pikir Llyode.
"Baiklah akan aku lepaskan karena aku meng'hormati' mu pemimpin sekte" ucap Llyode.
Pemimpin sekte dan tetua Lao pun menghela nafas lega mendengar jawaban positif dari Llyode.
"Tapi.."
DEG..
Hati mereka kembali bergetar mendengar kata 'tapi' tersebut dan bersiap-siap dengan situasi terburuk nya.
"Hancurkan kultivasi nya dan segel jalur mana nya sehingga ia akan hidup sebagai manusia biasa saja, jangan pernah mencoba untuk menyembuhkan kaki tangan nya biarkan ia hidup dengan keadaan seperti sekarang" ucap Llyode dengan tegas.
Mereka terkejut dengan perkataan Llyode yang terdengar kejam dan tanpa belas kasihan sama sekali, mereka tidak menyangka bahwa di balik perkataan hangat dan muka ramahnya Llyode terdapat sifat kejamnya juga.
"Huuuu.. baiklah kalau itu syarat yang kamu berikan, maka kami akan menerimanya" ucap master sekte tidak berdaya.
Llyode pun berdiri dan kursinya menghilang kembali, "Baiklah kalau sudah selesai maka aku ijin pamit duluan" ucapnya sambil melangkah pergi meninggalkan mereka semua.
Setelah kepergian Llyode, master sekte dan tetua yang waktu itu hadir saat bertemu pertama kali dengan Llyode akhirnya dapat bernafas lega. Mereka bersyukur karena tidak ada hal buruk yang terjadi.
Namun para tetua yang belum pernah bertemu dengan Llyode sebelumnya merasa aneh dengan sikap master sekte yang seperti sangat segan terhadap pemuda misterius tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
memang sekarang zaman nya kurang minat dalam hal membaca....
banyak aspek-aspek yang mempengaruhi, terutama masalah bertahan hidup dihingar
bingar dunia ini