NovelToon NovelToon
Meluluhkan Hati CEO Kejam

Meluluhkan Hati CEO Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ratna Wullandarrie

Pernikahan Tanpa Cinta,, bukankah itu terdengar menyedihkan,,???

Bagaimana bisa dua insan memutuskan untuk menikah tanpa memiliki perasaan apapun, bahkan mereka tidak saling mengenal sebelumnya.

Ya,, itu terjadi karena sebuah perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tua mereka.
Persahabatan mereka sejak di bangku SMA dan sampai akhirnya mereka terpisah karena menikah dan ikut dengan suami mereka masing masing, membuat mereka jarang bertemu.

pertemuan terakhir mereka terjadi 10 tahun yang lalu sebelum salah satu dari mereka memilih untuk tinggal di luar negeri karna suaminya di tugaskan disana. Sebelum perpisahan itu, mereka sudah berjanji akan menjodohkan anak mereka..

Keinarra Chan Hei dan Elvano Mahendra menikah atas dasar perjodohan.
Tapi siapa sangka, Keinarra atau yang biasa di nanggil berusaha menggambil hati Elvano atau Vano..
Meskipun awalnya dia tidak menyukai Vano, namun dia berfikir jika pernikahan bukanlah sebuah hubungan yang bisa di akhiri begitu saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Wullandarrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Sementara itu Sindy terus berusaha menghubungi Vano yang menghilang tanpa kamar sejak 2 jam yang lalu.

Terakhir kali mengatakan padanya kalau dia akan datang ke apartemen, tapi sudah 2 jam berlalu kekasih tampan sekaligus ATM berjalannya tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Si al.!! Kemana Vano.!" Umpatnya sembari melemparkan ponsel di atas ranjang.

Dia sudah menyiapkan minuman untuk Vano yang telah di campur dengan obat perang sang.

Berniat akan menjebak Vano melakukannya tanpa memakai pengaman. Sindy ingin benih Vano berkembang di rahimnya agar Vano menikahi dia secepatnya.

Sindy tak mau kalah dari Keina. Karna dia yakin wanita itu tak akan melepaskan Vano begitu saja.

Tapi jika mengetahui dia sedang mengandung anak Vano, mungkin saja Keina akan mundur dan melepaskan Vano kembali padanya.

Duduk di sisi ranjang dengan meremas kasar rambutnya, Sindy tampak frustasi. Vano tak kunjung menganggak panggilan telfon darinya meski sudah di telfon berulang kali. Tidak tau dimana keberadaan kekasihnya itu.

Membuatnya jadi berfikir macam-macam dengan apa yang di lakukan oleh Vano di apartemen bersama Keina.

"Kita lihat saja, aku pasti akan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku.!!" Geramnya penuh amarah dan dendam pada sosok wanita yang telah mengambil Vano darinya.

Seringai licik terlihat jelas di wajah Sindy, dia sedang merencanakan sesuatu yang akan membuat pernikahan Vano dan Keina berakhir.

Serta akan memastikan nama baik Keina tercoreng hingga kedua orang tua Vano tak segan-segan menyuruh Keina pergi dari kehidupan putranya.

...*****...

"Maaf, Mama jadi mengganggu kalian." Ucap Dessy sendu. Keina sontak menggelengkan kepalanya dengan masih menggenggam tangan sang Mama.

"Mama bicara apa, justru aku akan marah kalau Mama sampai tidak mengabariku." Meski menahan kesedihan, Keina tetap berusaha tenang di depan Mama Dessy yang tengah berbaring di salah satu ranjang rumah sakit.

Mama Dessy dilarikan ke rumah sakit lantaran pingsan. Di kelelahan dan tekanan darahnya sangat rendah.

"Sudah malam, sebaiknya kalian pulang saja. Biar Papa yang menjaga Mamamu." Papa Kim menyuruh anak dan menantunya untuk kembali ke rumah. Lagipula menantunya harus pergi ke kantor besok pagi.

"Tidak masalah, kami bisa menginap di sini." Jawab Vano lembut.

Keina langsung menoleh, menatap dengan dahi berkerut. Rasanya dia curiga dengan sikap suaminya itu. Padahal Vano tampak kesal saat dia memintanya untuk mengantar ke rumah sakit. Sekarang malah dengan suka rela ingin menginap di rumah sakit.

"Jangan nak Vano, lebih baik kalian pulang saja. Istirahat di rumah. Bukan kalian harus bekerja besok." Ujar Papa Kim. Dia bukan tipe orang tua yang ingin merepotkan anaknya.

Bahkan tidak mengabari putrinya sejak sang istri di larikan ke rumah sakit sore tadi.

Namun sang istri bersikeras ingin mengebari putrinya dan memastikan putrinya baik-baik saja.

Dia bercerita kalau akhir-akhir ini perasaannya tidak enak dan selalu teringat dengan anak semata wayangnya itu.

Dengan berat hati Keina pamit pulang. Dia sempat memeluk lama sang Mama sembari menangis. Baru kali ini dia melihat Mamanya di rawat di rumah sakit.

"Keina pulang dulu Mah, cepat sembuh." Ucapnya masih dengan suara sendu.

"Jangan khawatir, Mama baik-baik saja."

"Jaga diri dan jaga kesehatan kamu," Mama Dessye mengusap wajah putrinya.

Sepertinya feeling sebagai seorang itu tak pernah salah. Dia bisa merasakan kalau putrinya tak selepas dulu. Seolah ada sesuatu yang mengganjal hatinya.

Vano juga ikut pamit pada kedua mertuanya. Dia dan Keina lalu keluar dari ruang inap VIP itu.

Keduanya langsung saling pandang, menatap dengan gagapan yang sulit di artikan.

2 jam yang lalu ponselnya berdering. Saat itu Keina sedang berdua bersama Vano di dalam kamar.

Ajakan Keina di sanggupi oleh Vano yang langsung menggiringnya ke kamar dengan terus berjalan maju di hadapan Keina.

Flashback,,,

"Va,,Vanoo,, kamuu ma,mauu apa.?"

Keina menelan ludah susah payah. Dia sendiri yang sudah menantang Vano untuk tidur dengannya, tapi dia juga yang ketakutan.

"Apa lagi kalau bukan mengabulkan permintaan kamu."

Seringai mesum terbit di wajah tampannya. Sungguh menggoda iman sampai Keina mengalihkan pandangan.

"Se,ssekarang.? Tapi akuu,,,

" Jangan banyak alasan. Bukankah kamu sendiri yang memintanya."

"Kali ini aku tidak akn menghindar lagi. Tapi jangan salahkan aku ataupun menuntut pertanggungjawaban setelah aku melakukannya."

Vano mengulas senyum smirk. Dia semakin berjalan maju, menggiring mundur Keina ke dalam kamar tamu yang di tempati oleh istrinya itu.

Lagi-lagi Keina di buat kesulitan menelan ludah. Dia juga kesulitan bernafas. Rasa takut tiba-tiba menyertai, membuatnya sangat menyesal karna telah memberikan umpan pada singa yang kelaparan.

Dia tak berfikir akan semenakutkan ini. Hal itu membuktikan jika mentalnya masih terlalu lemah untuk menjelma sebagai wanita penggoda. Sekalipun untuk menggoda suaminya sendiri.

Menutup pintu menggunakan kaki, Vano terus berjalan maju. Perlahan membuka kancing kemejanya satu persatu. Kali ini tak akan dia sia-siakan kesempatan yang di berikan oleh Keina.

Keina membulatkan mata. Memperhatikan bagian tubuh atas Vano yang mulai mengintip dari bawah kemeja yang sudah di buka kancingnya.

Bukan pertama kali melihat bagian atas tubuh Vano, tapi selalu membuatnya gemetar karna takut dan malu.

Setelah melepaskan semua kancing kemejanya, Vano melepaskan dan membuangnya begitu saja di lantai. Dia merogoh ponsel dan menyimpannya di atas nakas.

Berdiri di hadapan Keina, dnegan sekali angkat dia berhasil memindahkan Keina ke atas ranjang dan mengungkungnya dalam keadan bertelanjang dada serta roti sobek yang tercetak jelas.

"Vaaano akuu,,

Keringat membasahi kening Keina. Dia semakin di landa ketakutan dalam posisi menegangkan seperti ini. Vano benar-benar serius akan melakukannya. Dia pikira laki-laki itu akan menolak ajakannya demi menjaga perasaan kekasihnya. Tapi yang ada malah terlihat semangat membawanya ke kamar.

"Kenapa wajahmu pucat.? Bahkan kamu berkeringat," Vano mengusap pelipis Keina menggunakan jemarinya. Mengusap dengan gerakan perlahan di sertai tatapan penuh ga irah.

"Awas Vano, aku ti,, euummm,,,!!!"

Keina memberontak saat Vano menyambar bibirnya. Kedua matanya membulat sempurna dan memukuli punggung Vano agar melepaskan ciumannya.

Tapi sia-sia saja, sampai akhirnya sebuah panggilan telfon menyelamatkan Keina dari terkaman Vano. Dia punya alasan untuk membebaskan diri dan menerima telfon.

"Shi iit.!" Umpat Vano karna Keina berhasil pergi dari kungkungannya.

"Apa.?!!"

"Kenapa baru menghubungiku.

"Aku akan kesana sekarang."

Mematikan telfon, Keina langsung menarik tangan Vano yang tengah duduk di tepi ranjang.

"Vano, Mamaku masuk rumah sakit. Cepat antar aku ke sana." Pintanya.

Sadar Vano masih bertelanjang dada. Keina dnegan sigap mengambil kemeja milik Vano yang tergeletak di lantai, lalu kembali menarik tangan Vano secara paksa.

"Apa kau gila.! Aku belum pakai baju." Vano menggerutu kesal lantaran Keina menariknya ke luar apartemen tanpa memakai baju.

"Ini, cepat pakai.!" Seru Keina seraya memeberikan kemeja ditangannya pada Vano.

Keduanya kemudian pergi ke rumah sakit.

Flasback off,,,

1
Sweety_R🌽
lnjt kak
Adila Ahmad
bgs
Dahlia Anwar
cih mau aja Ama laki laki kotor dan murahan menjijikan
Dahlia Anwar
vano yang jalang tolol bego murahan mati saja sana tolol
Dahlia Anwar
laki laki tolol kenapa di novel kebanyakan tolol laki nya kaya pintar tapi bego dungu
Dahlia Anwar
laki laki tolol
Dahlia Anwar
paling laki laki bodoh dan tolol yang di bodoh i ama pacar nya .. nanti menyesal. laki laki tolol emang
Rafi Gibran
Luar biasa
Selin Tari
duch koq Uda tamat z Thor ..cerita nya masih nanggung lho ...💪💪💪
Sri Tati
Luar biasa
Retno Elisabeth
keren keina
Retno Elisabeth
mampir thor
Sanatun Eka Ayu Aprilya
𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨..
-
𝘌𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘯𝘺𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯, 𝘯𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘢𝘯𝘯𝘯𝘯..
Siti Rohaemy
wahh.. bakal ketemu nih??
Nuraini Ade
bagus thor
hasna asthyna
lanjut thor
dianaRa
semangat keina
Laini Lavigne
aku suka alur cerita nya
Liana Liana
kein kein menyumpai berani nya ka belakang
Liana Liana
Pertama jumpa keberanian nya minta ampun, sekarang dijodohkan jadi isteri nya nyalinya mlempem macam kropuk kein, dasar keina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!