Betapa sakit hatinya Arman, setelah sekian lama berpacaran dengan Arsyta lalu bertunangan. Ketika saatnya mau melangsungkan kejenjang pernikahan, begitu pupus begitu saja, tanpa sebab, tanpa aral yang merintanginya.
Arman berpikir apakah penyebabnya yang sebenarnya. Apakah dari dirinya sendiri, ataukah dari Arsyta, atau memang dari pihak ketiga yang menjadi perusak hubungan mereka berdua.
Hal inilah yang masih menjadi tanda tanya Arman seorng pria tampan, kaya, namun tetap berpenampilan sederhana.
Bagaimanakah percintaan mereka selanjutnya? Hubungan asmaranya yang begitu indah dan mempesona penuh gairah. Cintanya hancur berkeping-keping, seperti asap yang bertebaran entah kemana hilangnya.
Tapi dengan keteduhan hatinya, Arman harus puas dengan perjuangan yang selama ini dikorbankan.
Akankah cinta Arman terbalaskan, ataukah hanya pasrah dan diam membisu?.
Lalu bagaimanakah Arman menyikapinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Berkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS XVII. ARMAN MAKAN BERSAMA DENGAN ARSYTA
Setelah acara perkemahan pada jambore relawan sosial tersebut. Arman dan Arsyta mulai akrab. Selain mesra dengan chatingan, telephonan bahkan video call juga.
Beberapa minggu kemudian Arman dan Arsyta berjanjian untuk bertemu lagi. Karena selama ini cinta lokasi yang mereka dapatkan membuat menjadi nyaman dan kemesraan walaupun jalannya pun penuh dengan aral melintang.
Ketika hari minggu siang itu Arman dan Arsyta sudah berjanji untuk ketemuan di cape Fasta Gio Banjar yang ada Karang Anyar Banjarbaru.
" Pesan makanan apa, Ar? " Pinta Arman dengan menyodorkan menu makanan dan minuman yang ada di meja cape tersebut.
" Samakan saja mas sama kamu, mas !" Jawab Arsyta malu-malu.
" Jangan lah dek!" Pilih aja, mas nanti yang bayar!" Ungkap Arman meyakinkan Arsyta
"Iya Mas ini aja, ni juga dan minumannya es jeruk manis !" Arsyta menunjukkan kepada Arman tentang menu yang dipilihnya
Lalu Arman menulis dikertas nota yang sudah disediakan.
Nasi putih 2, Udang goreng tepung 1, Cumi-cumi asam manis, nila bakar 1 dan sayur asam dan sayur lalapan. Nasi tambahan 1, lalu minumannya air es jeruk, jeruk hangat dan air mineral 2 botol.
" Ya, dek ini aja menunya yang kita pesan." Ucap Arman dengan memberikan nota pesanan kepada pelayanan cape tersebut.
Sambil menunggu makan siang, Arman dan Arsyta asyik mengobrol. Banyak yang mereka bicarakan dari perkenalan pribadinya sampai pengalamannya masing-masing.
Mereka berdua saling tatap, kadang terlihat malu kadang bercanda sampai tak terasa saling cubit.
Selang beberapa menit kemudian minuman jeruk hangat dan dingin yang mereka pesan sudah datang. " Ini mas minumannya." Arman mengambil gelas yang minumannya hangat, sedangkan Arsyta yang dingin.
Sambil menikmati minumannya sesekali Arsyta memandang dengan syahdunya. Arman pun begitu kadang memperhatikan dengan curi-curi pandang.
Mereka sesekali juga melihati handphonenya, kalau ada pesan yang masuk.
" Kamu kapan pulangnya Ar!?" Tanya Arman mencoba mengalihkan pembicaraan sebelumnya.
" Besok mas!" Jawab Arsyta, sembari menyedot es jeruknya.
" Malam kemana kamu?" Tanya Arman sekaan ingin tahu.
" Ketempat saudara Ibu, mas !" Jawab Arsyta dengan jujur.
" Pulang dengan mas aja ya?" Ajak Arman sambil bercanda.
Arsyta hanya tersenyum tipis dan tidak menjawab ajakannya. Namun ia tak tega kalau Arman takut kecewa.
" Enggak ah! Kalau ada yang cemburu nanti!" Jawab Arsyta seakan masih cemburu dengan yang lain.
" Siapa yang cemburu, dek! Ada-ada saja.Paling Devi kamu ingatkan heee!" Arman langsung menebaknya langsung.
" Benar, kan Sayang!" Arsyta mulai cemberut.
" Enggaklah dek!" Ketua Arman meyakinkan dia.
" Sebenarnya Devi aja dek! Yang kesem-semsem sama mas.Mana mas menanggapinya. Lagian lebih cantik kamu kan dibandingkan dengan dia." Arman mencoba pengertian dengan Arsyta.
Sekang beberapa menit kemudian Makanan yang dipesan sudah datang dihidangkan oleh pelayan.
" Terima kasih mas!" Ucap Arman dengan pelayan tersebut.
" Ayo makan dek!" Arman mencoba mengalihkan pembicaraannya ketika mau makan.
" Udahlah sayang jangan memikirkan dia lagi!" Arman kembali mencoba meredakan suasana.
" Lagian kan tidak ada hubungan apa-apa sama mas!" Arman pun kembali menjelaskan dengan yang sebenarnya.
" Ya ...ya .Mas!" Jawab Arsyta singkat, sembari mulai menikmati makanannya.
Tanpa basa-basi lagi mereka akhirnya menikmati makanan yang sudah dipesan tadi.
Tanpa disadari lagi waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 15 sore. Arsyta sudah mulai gelisah.
Sementara Arman pun juga sudah ada janji dengan teman kerjanya.
" Baiklah mas nanti ketemu lagi ya!" Arsyta sudah mulai berpamitan.
Setelah berpamitan dengan Arman dan mencium tangannya.Arsyta segera bergegas kembali kerumahnya yang tidak jauh dari rumah makan tersebut. Sementara Arman pulang kearah Banjarmasin yang sekitar 40 kilometer.
" Hati-hati dijalan dek!" Pesan Arman saat Arsyta meninggalkan tempat itu.
" Ya, Mas!" Arsyta menjawab sambil memandang Arman.
Mereka berdua sangat berkesan sekali makan bersama tadi. Banyak hal yang dibicarakannya bahkan Rahman sendiri sangat serius dengan hubungan percintaan ini.
Walaupun beda usia selisih 5 tahun, dengan Arman, namun Arsyta tetap mencintainya.
Ya Arman sekarang sudah berusia 35 tahun dan Arsyta menginjak 30 tahunan. Namun perbedaan usia tersebut tidak menjadi penghalang untuk menjalin percintaannya.