Meluluhkan Hati CEO Kejam

Meluluhkan Hati CEO Kejam

Bab 1

Keina duduk di depan meja rias, dia sedang merapikan rambutnya setelah mengenakan dress. Lalu mengaplikasikan pelembab dia wajahnya dan memoleskan lipstik merah muda di bibir mungilnya.

Keina tidak memakai makeup apa pun, hanya dilapisi pelembab dan lipstik sesuai warna bibirnya.

Keina terlihat cantik alami dengan wajah putihnya.

Sore itu pukul 4, Keina meminta ijin kepada orang tuanya untuk menemui kedua sahabat kecilnya, Adelle dan Rena.

Tentu saja kedua orang tua Keina memberikannya ijin. Keina pergi ke rumah Adelle di antar oleh supir.

20 menit kemudian Keina sampai di depan rumah Adelle, seorang supir membuka kan gerbang untuknya.

"Pak Agus bisa pulang sekarang, nanti Adelle yang akan mengantar saya pulang,," Ucap Keina yang sedang membuka pintu mobil.

"Tapi non,,," 

"Saya sudah ijin sama papa,,"  Ujar Keina yang membotong pembicaraan Agus.

"Baik non,," Agus mengangguk.

Keina keluar dari mobil dan menutupnya kembali. Agus pun melajukan mobilnya.

Keina menghampiri satpam yang berdiri di depan gerbang.

"Selamat sore non,, ada yang bisa saya bantu,,?" Ucapnya dengan sopan.

"Apa Adelle ada di dalam,,?" Tanya Keina, matanya melirik ke arah rumah Adelle.

"Ada non,, sebentar saya hubungi non Adelle dulu,," Ujar satpam dia hendak masuk ke pos, namun Keina mencegahnya.

"Tidak perlu pak, ijinkan saya masuk, saya sahabat kecilnya Adel dan baru tiba di indonesia. Saya ingin memberi kejutan untuknya". Keina mencoba menjelaskan.

Setelah mengamati Keina dari ujung kaki ke ujung kepala, akhirnya satpam itu mengijinkan Keina masuk.

Keina sudah sampai di depan pintu rumah Adelle kemudian dia memencet bel.

Ting,,nong,,

Ting,,,nong,,

Tak lama Adelle membukakan pintu, Keina tersenyum padanya.

Namun gadis itu membelalakan matanya, dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Astaga,,!!" Ucapnya.Adelle segera menutup pintu kembali.

Membuat Keina mengerutkan keningnya.

Adelle bersender di balik pintu, dia menepuk nepuk kedua pipinya..

"Ya ampun, apa aku sedang bermimpi? Tapi bukankah aku tidak tidur, kenapa aku bermimpi,?" Gumamnya, Lalu dia mencubit pipinya untuk lebih memastikan.

"Aaaww,, sakit, berarti ini bukan mimpi. Tapi bagaimana mungkin dia ada disini, sebaiknya aku lihat lagi,," Adelle membalikan badan, perlahan membuka pintu lagi tapi hanya setengahnya.

Adelle mulai menjulurkan kepalanya, sedangkan badannya masih di balik pintu.

"Haii,,," Sapa Keina, Keina tersenyum dan melambaikan tangannya.

Adelle semakin terkejut di buatnya,,

"Ya ampun,,!!" Pekiknya, ia kembali ingin menutup pintu, namun Keina menahannya.

"Adeeelll,,,!" Teriak Keina, Adelle diam dan menatap Keina dengan seksama.

"Tega sekali kau memperlakukan sahabat kecilmu seperti ini,," Protes Keina, dia mendorong pintu dan Adelle mundur perlahan.

"Kau,,?!! Apa kau sungguh Keina,,?!" Tanya Adelle tak percaya. Adelle terus menatap Keina.

"Tentu saja, apa kau pikir aku hantu,,?! Perhatikan kakiku, aku menapak lantai,,!"  Gerutu Narra, dia menunjuk kakinya.

"Waaaaaa,,," Adelle berteriak sambil mendekati Keina, lalu memeluknya dengan erat. Membuat Keina membulatkan matanya karna merasa sesak napas.

"Keina Chan,,, kau kembali,,?" Ujar Adelle setelah melepas pelukannya, dia mecengkram kedua lengan Keina tanpa sadar, karena terlalu terkejut.

"Lepaskan tanganmu, itu membuatku sakit." Pinta Keina. Adelle tersenyum, lalu melepaskan tangannya.

"Jelaskan padaku, kapan kau kembali?. Kenapa tidak memberitahu ku?. Berapa lama kau akan disini?. Kenapa kau diam saja,,?" Adelle menghujani Keina dengan banyak pertanyaan. Keina menatap Adelle sedikit kesal.

"Ayo jawab,," Ucap Adelle lagi, kini meraih tangan Keina dan menggoyang goyangkannya.

Keina menarik tangannya, membuatnya terlepas dari genggaman Adelle.

"Bagaimana aku bisa menjawab?, satu pertanyaan saja belum aku jawab, kau sudah memberi pertanyaan lagi dengan bertubi tubi,," Keina memprotes Adelle. Membuat Adelle menyadarinya, dia hanya mengenyir kuda memamerkan giginya yang rapi.

"Apa kau tidak ingin menyuruhku duduk dan memberiku minum,,?" Ucap Keina.

Adelle menyadari jika saat ini mereka masih berdiri di dekat pintu.

"Astaga,," Adelle menepuk keningnya.

"Ayo princess silakan duduk,," Adelle menggiring Keina ke ke ruang tamu, dan menyuruhnya duduk.

"Berhenti memanggilku princess,,!" Ketus Keina, lalu mendaratkan bokongnya di sofa.

"Baiklah,, tunggu disini aku akan mengambilkan minum." Adelle melangkahkan kakinya menuju dapur.

"Apa kau sudah memberi tau Rena,?" Tanya Adelle setelah membawa satu gelas jus jeruk dan memberikannya pada Keina.

Adelle pun ikut duduk di sebelah Keina.

"Belum,," Jawab Keina santai, dia meletakan jus itu di meja setelah menyesapnya setengah.

"Kau benar benar menyebalkan,," Adelle memukul lengan Keina.

"Dasar pembohong,!" Ketus Keina. Adelle menatap bingung ke arah Keina.

"Kau bilang akan terus memelukku jika aku pulang ke indo, tapi sejak tadi kau terus menyakitiku," Lanjut Keina dengan mengusap usap lengannya.

"Hehehe,, maaf,," Jawabnya seakan tak berdosa.

"Adelle,, Adelle,,,"

Seseorang di luar berteriak memanggil Adelle, lalu masuk kedalam begitu saja, karna pintu yang masih terbuka.

Dia terkejut saat berada di ruang tamu dan melihat Adelle duduk bersama orang yang dia kenal.

"waaaaaaa,,,, Keina Chan,,!! Apa kau sedang mengerjai ku,,?! Teriak Rena, dia menghampiri Keina dan duduk di sebelahnya, lalu memeluknya erat.

Keina tersenyum dan membalas pelukan Rena,, sedangkan Adelle terlihat bengong, melihat Rena yang tiba tiba datang kerumahnya.

Rena segera melepas pelukannya.

"Jawab aku,! Kapan kau kemari,,? tega sekali tidak memberitahu ku. Apa kau akan tinggal disini,? Ayolah tinggal disini saja." Rena terus menyecar Keina dengan berbagai pertanyannya, sama halnya dengan Adelle.

"Aigooo, telingaku hampir sakit karna ulah Adelle, sekarang kerenamu,,,!" Keina menatap Renna.

Adelle dam Rena saling pandang.

"Diamlah, aku akan menjelaskannya.!" Sambung Keina.

Keina pun menjawab semua pertanyaan yang di lontarkan oleh kedua sahabatnya itu. Adelle dan Rena terlihat sangat bahagia mendengar jawaban Keina.

Kemudian mereka memeluk Keina bersamaan.

"Akhirnya kita bisa berkumpul lagi,," Ujar Adelle.

"Lepaskan, kita seperti Teletubbies.!" Ketus Keina, dia merasa sesak karena di peluk kedua sahabatnya.

Adelle dan Rena terkekeh, mereka melepaskan pelukannya.

"Hey,, mana oleh oleh untuk kita,?" Tanya Rena. Keina menunjuk beberapa paper bag yang ada di atas meja.

"Tuh,," Ucapnya.

Sontak membuat Rena dan Adelle menengok bersamaan ke arah meja, mereka baru sadar jika ada banyak paper bag di atas meja.

"Astaga, kenapa aku baru melihatnya," Ucap Adelle yang kemudian mengambil beberapa paper bag yang masing masing sudah di beri nama. Rena pun ikut mengambil miliknya.

Mereka membuka peper bag itu.

"Ya ampun ini cantik sekali,, wah banyak sekali lipstiknya,, ah ini lucu sekali tasnya.." Rena sudah membuka isi paper bag, ada beberapa dress, lipstik berbagai merk dan warna, juga tas, dan aksesories lainnya.

Adelle pun tak kalah antusias membuka oleh oleh dari Keina.

"Kau terbaik, terima kasih princess ku,," Ucap Adelle seraya memeluk Keina.

"Tunggu,,!, ada satu lagi oleh oleh yang belum kamu berikan padaku.!" Rena terlihat serius mengucapkan itu.

...***...

Terimakasih sudah membaca novel ini.

Jangan lupa tinggalkan LIKE dan KOMEN agar author lebih semangat untuk up.😊

Beri kritik dan sarannya juga yah jika ada salah salah kata😊🙏

Terpopuler

Comments

Retno Elisabeth

Retno Elisabeth

mampir thor

2024-01-07

0

Tuti Hayuningtyas

Tuti Hayuningtyas

nyimak dulu Yach thoooorrr

2022-11-23

1

Endang Priya

Endang Priya

nyimak

2022-11-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!