Menjadi anak broken home bukanlah cita2 seorang gadis bernama Arlita Mahesa membuatnya menjadi pribadi yang tertutup tidak mempercayai yang namanya cinta,baginya cinta hanyalah kata-kata klise
Hingga seseorang telah membuatnya berubah dia adalah seseorang yang bernama Pramudya Gilang Perdana"Aku akan buktikan bahwa cinta itu indah" ucapnya
"Tunjukan aku hanya ingin bukti bukan ucapan" ucapku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.Rasa bahagia
Malam pun datang. tampaklah di sebuah rumah yang terlihat begitu ramai bagaimana tidak semua orang sedang berkumpul di halaman rumah yang begitu besar. mereka semua sedang mengadakan acara makan malam dalam rangka menyambut kehadiran anggota keluarga baru di keluarga Perdana.
Semua orang merayakannya. Pramudya mendekati sang istri yang kini sudah bisa berinteraksi dengan orang-orang yang baru di kenalnya.
"Apakah kamu suka acaranya?
Istrinya hanya terdiam lalu suaminya pun mendekatinya dan mencoba merangkul pundak istrinya.
" Pelan-pelan saja nanti juga kamu terbiasa".
"Iya, aku akan coba tolong bantu aku melewati ini semua".
" Tentu.Aku akan selalu bantu kamu agar bisa menghilangkan semua trauma kamu dan kamu bisa kembali hidup dengan normal."
"Aku terharu mendengarnya. Dulu aku selalu berpikir hidupku hanya untuk keluarga ku kebahagian mereka adalah segala bagiku. Aku tidak pernah peduli dengan apa kata orang yang mengatakan bahwa aku ini gadis yang angkuh, sombong dan tidak peka dengan kehidupannya orang lain. Di otakku ini hanya bisa berpikir untuk belajar, membahagiakan Ibu dan kedua adikku dengan cara mencari uang agar bisa hidup di kota ini hanya itu.
Pramudya menggenggam tangan istrinya sambil tersenyum dia mencoba menguatkan hatinya untuk mencoba menjadi pendengar yang terbaik untuk istrinya.
"Kamu lapar ngga?
"Iya aku lapar".
Pramudya tersenyum sambil bergandengan tangan dia mengajak istrinya untuk mengambil makanan".
Setelah mengambil makanan mereka mencari tempat duduk.Laki-laki itu melihat-lihat tempat yang nyaman untuk istrinya.Lalu pandangannya melihat tempat keluarga istrinya duduk.
"Sekarang kita ke sana sepertinya seru kalau kita gabung dengan mereka"
Arlita melihat mata suaminya menunjuk kearah meja tempat Ibu sama kedua adiknya, lalu dia pun mengangguk.
Mereka berdua berjalan mendekati Ibu dan kedua adiknya yang sedang makan. Sang Ibu pun tersenyum melihat kedatangan anak dan menantunya.
"Duduk disini kak dekat sama Ibu".ucap Ibunya sambil menunjuk kursi disampingnya.
Arlita tersenyum lalu dia pun duduk di kursi yang di samping Ibunya.Ke duanya asyik bercerita seakan-akan mereka sudah berpisah lama, kedua adiknya pun ikut meramaikan suasana.
Pramudya yang ikut mendengarkannya menjadi tahu bahwa keluarga istrinya benar-benar keluarga bahagia walaupun tanpa kehadiran Ayah mertuanya.
Pramudya yang melihat interaksi itu menjadi terharu, bagaimana tidak meraka bukan seperti Ibu dan anak melainkan seperti seseorang yang sedang berteman.
Jam menunjukkan pukul 12 saat acara makan bersama selesai.Semua orang sudah kembali masuk kedalam kamar mereka masing-masing,begitu juga Arlita yang sekarang sudah berada di dalam kamarnya.
Langkah kaki terdengar saat seorang laki-laki memasuki sebuah kamar.
cek lek . .suara pintu di buka
Lalu tampaklah sosok sang suami di hadapannya.
Arlita melihat kearah suaminya lalu dia pun tersenyum.
"Apa kamu senang hari ini? tanyanya sambil ikut duduk di samping istrinya.
Gadis itupun mengangguk.
" Makasih untuk semua yang kamu lakukan untuk aku, dulu bagiku ini semua hanyalah sebuah mimpi yang tidak mungkin bisa aku raih tapi setelah kamu hadir mimpi ini telah menjadi nyata ".
"Aku bahagia kalau kamu bahagia, bagiku kebahagiaan kamu adalah segalanya apapun akan aku lakukan untuk kamu."
Gadis itu terharu tanpa terasa dia pun menangis.
Pramudya menghapus air mata istrinya dengan tangannya lalu di memeluknya.
Rasa nyaman kini telah kembali di rasakan oleh Arlita pelukan suaminya telah memberikan rasa yang telah lama hilang semenjak sang Ayah meninggalkan mereka.
"Pram aku mempunyai satu permintaan".
Suaminya pun melihatnya.
" Permintaan apa? kalau aku bisa aku akan kabulkan tapi jika aku tidak bisa maka aku akan mencoba untuk mengabulkan semuanya ".
"Permintaan aku, aku hanya minta jangan pernah meninggalkan aku.jika kamu memang sudah tidak ada rasa lagi sama aku katakan saja aku akan mencoba menerimanya walaupun hati ini akan terluka aku akan siap menerimanya."
Laki-laki itu terdiam mendengar istrinya mengeluarkan kata itu.
"Aku tidak suka jika aku di selingkuhi terlalu sakit rasanya dalam posisi seperti itu dan aku tidak mau mengalaminya".
Pramudya memeluk tubuh istrinya sekarang ini istrinya sudah mulai bisa berbicara terbuka untuk mengungkapkan semua isi hatinya.
" Aku tidak akan berjanji tapi aku akan langsung membuktikannya, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, karena bagiku apapun alasannya perselingkuhan tidak akan pernah dibenarkan sayang".
"Pegang lah semua ucapan aku ini, aku hanya setia kepada satu wanita yaitu Arlita Mahesa."
Arlita terharu dan kembali memeluk suaminya dengan erat.
"Makasih".
" Sama-sama sayang".
bersambung