Saat Dunia dalam Kekacauan Besar, Origin Tree memilih Jiwa yang Terpilih untuk merebut kembali Tahta Raja Tertinggi dari kekuatan Jahat.
Qin Chen, Pria berusia 39 tahun di Bumi, mati dalam tragedi tabrak lari. Jiwa miliknya Terpilih sebagai Jiwa Terpilih dari Origin Tree.
Saat aku hidup kembali, aku menggenggam Langit dan Bumi di bawah telapak tanganku. Punggungku menyangga kejahatan Dunia, mataku menghancurkan segalanya.
Melangkahkan kakiku, aku akan merebut kekuasaan atas Tahta Raja Tertinggi!
(Update: 2/Day Jam tak nentu.)
(Peringatan: Gaya penulisan asal, alur cerita acak/gak nentu.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33 : Kebangkitan Keturunan Qin (4)
Setelah beberapa jam berlalu, Qin Chen berhasil menghancurkan Kutukan keluarga Qin yang selama ini mengekang kekuatan mereka.
"Ini ... Ini adalah berkah Keluarga Qin ... Leluhur Qin, apa anda melihat ini ... Keluarga Qin kita tidak terkekang oleh Kutukan itu lagi. Semoga Surga memberkati Leluhur." Ucap Tetua Qin Da Lu.
"Semoga berkah memberkati Leluhur." Para Tetua menyambung kembali perkataan Tetua Qin Da Lu.
Semua orang berlutut menghadapi Surga dan memberikan doa kepada Leluhur Qin. Setelah beberapa menit berlalu, mereka kembali berdiri di sana.
Salah satu Tetua langsung berlutut di depan Qin Chen, di benaknya mengaku kesalahan yang pernah dia buat.
"Maafkan saya Tuan Muda ... Maafkan saya karena telah menghina dan merendahkan Tuan Muda selama ini ... Saya sungguh berdosa telah menghina berkah Keluarga Qin." Ucap Tetua Qin Ma Ru kepada Qin Chen.
Sontak banyak keluarga Qin berlutut di hadapan Qin Chen secara bersamaan. Patriak Qin hanya dapat melihat tindakan yang akan di ambil Qin Chen, menghukum mereka semua atau memaafkan mereka.
"Maafkan kami semua Tuan Muda ... Karena kami tidak bisa melihat Gunung Tai. Kami pantas mendapatkan hukuman dari anda, Tuan Muda." Ucap salah satu dari mereka.
"Benar, maafkan kami ... " Sahut lainnya.
Qin Chen yang mendengar hal tersebut hanya menampilkan ekspresi wajah yang dingin. Dia tidak memiliki kualifikasi untuk membunuh mereka, bukan tindakan naif melainkan dirinya bukan Qin Chen.
'Jika aku adalah Qin Chen ... Apa yang akan dia ambil di situasi sekarang? Membiarkan mereka dan memaafkan mereka, atau menghukum dan membunuh mereka?' Batin Qin Chen berbicara sendiri.
Qin Chen mengedipkan mata, melihat mereka keseluruhan masih berlutut di hadapannya. Qin Chen mengertak giginya dan membuat mereka semua dapat mendengar suara kesal dan amarah dari Qin Chen.
"Chen'er ... " Sahut ibunya sambil menggenggam tangan kanannya di depan uluh hatinya.
Melihat kesamping, Qin Chen melihatnya. "Aku tidak dapat memaafkan tindakan kalian dahulu ... Luka luar dapat disembuhkan, namun luka dalam sulit di hilangkan. Apa yang kalian lakukan padaku telah menggores luka dalam di jantungku. Sekalipun Dunia berakhir, aku tidak akan pernah memaafkan orang yang telah membuatku terluka."
"Seharusnya kalian sadar dari awal, apa yang kalian buat akan kembali pada kalian suatu hari nanti. Sedikit saja kejahatan, maka akan menimbulkan dampak besar bagi kehidupan, termasuk sekarang. Karena situasi keluarga Qin dalam keadaan kritis, aku tidak akan membunuh kalian."
"Tetapi ... Aku akan memberikan Kutukan Pegekang. Agar kalian tidak berbuat seperti sebelumnya!"
Secara panjang Qin Chen mengatakan apa yang dia pikirkan, ini membuat mereka semua terdiam tanpa kata-kata yang keluar dari mulut mereka.
Jari Qin Chen menyentuh Langit dan secepat kilat masuk kedalam kening mereka semua. Kutukan yang melibatkan kematian instan karena melanggar aturan yang Qin Chen buat dalam kutukan.
Seketika, mereka merasakan bahwa Dewa Kematian tengah mengintai mereka dari punggung. Dewa Kematian itu seakan telah siap merenggut nyawa satu-persatu atau sekaligus.
"Kutukan itu akan aktif jika kalian melanggar aturan di dalamnya. Jadi, bersikaplah baik mulai sekarang, atau Dewa Yama dari Neraka secara pribadi datang mengambil nyawa kalian semua!" Ucap Qin Chen yang memutarkan tubuhnya berjalan meninggalkan tempat tersebut.
Mereka masih berlutut melihat kearah perginya Qin Chen.
"Terimakasih banyak Tuan Muda atas belas kasihnya ... Kami akan mendengarkan apapun yang anda katakan dan tidak akan melanggar aturan tersebut." Ucapnya sambil memberikan hormat kepada Qin Chen.
"Terimakasih banyak Tuan Muda ... "
Tidak ada yang memberontak saat berada di kematian, ini mungkin pilihan terbaik Qin Chen untuk sekarang. Karena dia tidak ingin terlalu ikut campur dalam urusan keluarga, namun menjelaskannya akan membuat banyak keributan.
Setelah kepergian Qin Chen, orang-orang di dalam ruangan mulai kembali duduk di tempat duduk mereka. Patriak Qin menghela napas lega melihat apa yang Qin Chen lakukan sebelumnya.
"Ha! Dia membuatku gemetaran ... Sekarang, karena permasalahan sudah selesai, kita akan membahas penyerangan yang akan di lakukan oleh kedua keluarga lainnya. Apa yang akan kita ambil akan di bahas disini." Ucap Patriak kepada orang-orang di dalam.
Patriak Qin menunjukkan sikap yang biasa saja, namun dia juga sangat marah sebelumnya. Karena tidak ingin membuat situasi semakin buruk, Patriak Qin menahan amarahnya dan mendengar apa yang Qin Chen katakan sebelumnya.
Sama halnya dengan istrinya, dia juga tidak terima tetapi situasi sedang tidak baik-baik saja. Qin Chen yang sebelumnya telah memberikan hukuman pada mereka, ini membuat amarah mereda sedikit.
"Patriak ... Saya memiliki rencana untuk menyerang balik kedua keluarga lainnya ... Mungkin, ini dapat membantu dalam penyerangan balik." Ucap Tetua Qin Da Lu.
"Katakan apa yang Tetua Da Lu rencanakan, mungkin ini dapat membantu penyerangan nanti malam." Balas Patriak Qin.
"Seperti yang kita tahu, kedua keluarga lainnya berada di Wilayah depan Keluarga Qin. Dalam penyerangan, mungkin mereka akan secara terang-terangan menyerang saat malam, atupun mengepung kedua sisi untuk mengurangi anggota keluarga Qin ...
Singkatnya, 3 Tetua akan bertugas di wilayah samping untuk menghindari penyergapan. Sedangkan sisanya akan berada di pintu Utama menyambut mereka." Jelas Tetua Qin Da Lu kepada Patriak dan para Tetua lainnya.
"Rencana ini cukup matang ... Memikirkan penyergapan, ini patut di waspadai." Balas tetua lainnya.
"Benar ... Melihat kelicikan mereka berdua, hal ini mungkin akan terjadi, karena itu lebih baik mengambil tindakan yang baik dibandingkan membiarkannya. Patriak, saya setuju dengan pendapat Tetua Da Lu." Balas Tetua Qin Cu Li.
Patriak Qin juga setuju dengan pendapat Tetua Qin Da Lu, mengingat Kedua keluarga memiliki otak licik.
"Baiklah ... Sudah di putuskan, setiap sisi akan dikerahkan 3 Tetua. Dalam beberapa menit tidak ada tanda-tanda pegerakan, para tetua secepat mungkin untuk ke pintu Utama. Hari ini, kita akhiri perseteruan antara ketiga keluarga!" Ucapnya dengan nada lantang dan keras.
Mereka mengangguk menerima perintah Patriak Qin, setelah semuanya selesai di dalam ruangan. Mereka bubar meninggalkan ruangan tersebut, dan pergi kembali ke dalam ruangan masing-masing meksipun ada beberapa ruangan yang hancur.
Sementara itu, Qin Chen tengah duduk di atas ranting pohon menunggu malam. Karena dia juga membutuhkan Poin Sistem untuk menunjang kehidupan miliknya.
"Ha! Sekarang uang bukanlah segalanya, yang segalanya adalah Poin Sistem. Selama Poin Sistem milikku banyak, aku dapat melakukan apapun termasuk membeli Senjata ataupun Artefak Surga." Gumam Qin Chen yang memikirkan antara uang atau Poin Sistem.
Sambil menunggu, Qin Chen melihat Artefak sebelumnya untuk mencari tahu apa fungsi mereka. Jika dapat membantu meningkatkan kekuatan, maka Qin Chen akan gunakan, jika meningkatkan kekuatan, maka Qin Chen akan gunakan.
Semuanya akan digunakan jika menguntungkan, terlebih lagi semuanya adalah gratis diperoleh dari hadiah Box yang dia miliki sebelumnya.
...
*Bersambung ...
jarang bgt baca novel system...kika ini bagus..wy not...
cus like coment subrek vote follow autor & bunga desa...
oke lanjoouuttss....