Di Tikung Keponakan Ayah

" Brengsek kamu Samsul... bikin malu saja..... apa kamu tidak punya malu, menjual cucuku namanya itu, !! Apa yang nak rizal itu benar Samsinar... !!??". amuk kakek, orangtua ayah dan mak sam.

Mak sam dan kak sandra saling pandang saja. entah apa yang mereka pikirkan .

" Kek... Tapi Sandra memang mau menikah dengan bang rizal kek ".

" tapi bukan dengan cara hina seperti itu....".

"Aku akan mengusahakan dan mengabulkan semua keinginan sandra, karena dia anak satu- satunya. Apapun yang dia mau akan aku laksanakan, termasuk untuk menikahkannya dengan rizal ". jawaj ayah kak sandra.

Ayah bang rizal saling pandang dengan ayah, tidakntahu apa yang mereka fikirkan. bahkan ayah bang rizal menarik nafas beberapa kali.

Semua diam tidak menanggapinya. mungkin malas mendengarnya.

"Pokoknya Sandralah yang harus dinikahi rizal, karena Dini tidak pantas untuk jadi istri Rizal..". jelasnya lagi..

" Pak haji Faisal..... Dini itu tidak pantas untuk jadi menantu pak haji, dia hanya pelayan toko yang cuma lulusan smk. akan membuat malu keluarga pak haji sana dini itu.

Sedangkan Sandra dia sudah sarjana dan kerjanya pun jelas, mengajar di paud di kelurahan, pasti tidak akan membuat malu keluarga pak haji.." .jelas ayah kak sandra Sepertinya ingin mempengaruhi ayah bang rizal.

"Pekerjaan tidak akan membuat malu seseorang apalagi untuk suami dan keluarga suami, sebab Dini juga bekerja halal dan tidak akan merendahkan derajat siapa pun...!". jawab paman Amir.

" Rizal dan keluarganya saja tidak mempermasalahkan, kenapa kamu yang jadi sewot, kan tidak ada hubungannya dengan mu bang..!. kamu itu tidak punya malu" bantah om umar kesal.

" Akan jadi urusanku, karena Dini yang telah mempengaruhi Rizal.. kalau saja dia tidak meminta untuk dilamar cepat- cepat tentu sandra yang akan menjadi menantu haji faisal. Sandralah pacar rizal yang sebenarnya, Dini telah menikung sandra, Aku akan mengambil kembali milik sandra.. pertunangan dini dan rizal tidak sah karena hasil rampasan.. ". teriak ayah kak sandra tidak terima.

" Pak haji faisal, tolong pertimbangkan, Sandra yang akan jadi menantu kalian bukan dini... dini tidak pantas untuk rizal..". ucap ayah kak sandra pada ayah bang rizal.

Ayah bang rizal dan Bang rizal saling pandang. melonggo

Semua kesal mendengar ucapan ayah kak sandra, telihat saat wajah- wajah kesal, dan saling menarik nafas kesal juga. Kakek, ayah, om , paman dan semua yang ada menatap kesal pada ayah kak sandra. seperti ingin mengeroyok ayah kak sandra yang tidak punya malu .

" Aku tidak mengenal sandra, yang pacarku itu Dini, jadi aku pasti akan menikahi dini bukan sandra..." tegas bang rizal menatap ayah kak sandra .

" Tapi aku pacar kamu bang !!!". potong Kak sandra.

" Kamu saja yang bilang aku pacar kamu, tapi aku tidak..". bantah bang rizal.

"Aku yang sering datang ke kosan kamu... aku yang bantuin bersihin kamar kamu... aku yang sering antar sarapan pagi dan makan malam buat kamu... Dini mana pernah peduli sama kamu.. kamu di manfaatkan dia saja hanya untuk antar jemputnya untuk pergi bekerja..." jelas kak sandra memotong ucapan bang rizal.

Aku kaget, kaget kak sandra yang pergi kekosan bang rizal untuk bersih- bersih. dan juga mengantar makanan buat bang rizal. Aku melihat ke arah bang rizal. Kami saling pandang.

" Kan memang Dini pacarnya Rizal, ya pantas saja diantat jemput rizal". jawab om Umar, membelaku.

" Untuk mendatangi kosan seorang laki- laki tidak pantas bagi sandra untuk datang kesana, itu merendahkan harga dirimu ". ujar om umar memandang kak sandra marah. keponakannya juga.

" Umar... kamu tidak bisa melarang apa yang ingin sandra mau, aku saja sebagai orang tua sandra tidak melarangnya. jangan ikut campur kamu !!". marahnya ayah kak sandra pada om umar.

" Kamu yang salah didik untuk anak gadismu, buat malu saja ..". potong kakek.

" Pokoknya Rizal harus menikahi Sandra...!!"

" Pak haji, tolong pertimbangkan.. Sandra dan rizal sudah begitu dekat.. bagai mana bisa dia akan menikahi dini, sandra yang selama ini peduli dengan rizal. Aku ingin rizal untuk menikahi sandra segera.. Putuskan saja pertunanganya dengan dini sekarang". pinta ayah kak sandra kepada ayahnya bang rizal.

" Kamu tidak bisa seperti itu samsul, bayangkan kalau sampai anakmu yang di putuskan sepihak.. kamu yang harus sadar diri....". marah kakek kepada menantunya.

" Sandra kan cucu Ayah... dukung aku lah yah...". hawab ayah kak sandra.

" Keduanya cucu ku, aku tidak ingin cucu yang satu menjatuhkan cucu yang lain, apalagi seperti sekarang, cucu yang satu sudah tunangan maka cucu yang lain tidak boleh mengambil tunangannya dan membatalkannya.. Apapun alasannya.. tidak boleh ". tegas kakek

Semua memandang kakek, begitupun ayah bang rizal.

Ayah bang rizal melihat kearah bang rizal. dan kemudian melihat ayah kak sandra sambil menarik nafas dan mengembuskannya pelan.

" Kami sebagai orang tua Rizal tidak pernah mendengar rizal menyebut nama sandra, dia hanya menyebut nama Dini sebagai pacar dan calon istrinya pada kami.

Rizal bahkan minta pada kami untuk melamar dini beberapa minggu yang lalu, makanya kami berkunjung kemari untuk melamar nak Dini. dan hari ini kami sudah sepakat untuk melaksanakan pernikahan antara rizal dan dini dua bulan lagi.

Selama inipun kami tidak pernah sekalipun Rizal menyebut nama sandra, hingga tadi saat kami mau berangkat kembali kota provinsi dikejutkan dengan tiba- tiba ada pacar lain rizal. jadi kamipun bingung .makanya kami kembali kesini untuk mencari tahu.

kami sebagai orang tua mengembalikan semua kepada rizal, yang mana yang dia inginkan. kamipun hanya mengikuti kemauan rizal, itu saja.

Dan mengenai apapun keputusan rizal bagi pihak Dini maupun Sandra harus menerimanya ". jawab ayah bang rizal panjang, karena mereka nampak syok dengan kejadian dan perdebatan ini.

Kulihat bang rizal hanya diam, apakah bang rizal terpengaruh atau mencari kata- kata yang baik agar tidak ada yang tersinggung.

" Rizal.... Ayah minta kamu untuk mengambil keputusan hari ini, karena ayah tidak ingin berlarut- larut dengan perdebatan ini. Ayah ingin kamu jawab sepenuh hati dan kamu harus bertanggung jawab dengan semua keputusan kedepannya ". Ayah bang rizal meminta keputusan bang Rizal.

Ibuku dan ibunya bang rizal sama- sama memegang tanganku, mereka menunggu jawaban bang rizal. Aku seperti di tambah kekuatan untuk mendengar jawaban bang rizal..

Apapun jawabannya, akan aku terima. Aku tidak tahu, apakah ada atau tidak ada hubungan bang rizal dan kak sandra sebelumnya.

" Seperti yang sudah terjadi yah, aku bertunangan dengan Dini... maka yang akan aku nikahi adalah Dini. dan itu akan dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama tadi siang. Tidak ada yang bisa melarang ku untuk menikahi dini. karena selama ini hanya Dini pacarku... tidak ada yang lain..". Jawab bang Rizal tegas dan padat.

Aku, ibuku, dan ibu nya bang rizal , menarik nafas lega mendengar jawaban bang rizal.. nenek dan tantepun terlihat mengucapkan alhamdulillah meski ku dengar samar.

Kakek, ayah , dan ayah bang rizal pun terlihat lega, nampak dengan wajah yang sedikit senyum.

" Tidak bisa....

.

.

.

🙏🙏

Terima kasih sudah mampir ya temans. jangan lupa follow ig nya otor @ rd_ devii

like & coment ya 🙏🙏