Seorang anak perempuan bernama Lastri yang di besarkan oleh nenek dan kakek nya setelah ibu nya menikah kembali
Ibu nya yang sudah menjanda selama 3 tahun itu akhir nya memilih meng akhiri nya dengan menikah kembali bersama seorang pria bernama Purnomo. Sebelum ibu Lastri pun menikah Lastri juga tidak pernah merasakan kasih sayang ibu nya yang sibuk pergi merantau dengan alasan ingin mencari pekerjaan untuk kebutuhan putri nya Lastri tapi kenyataan nya tidak sama sekali
Lastri selalu ingin merasakan di peluk ibu nya,di curah in kasih sayang bahkan hingga diri nya dewasa dan punya anak pun ibu nya tetap mengabaikan nya dan tidak pernah melihat pengorbanan nya....
Lalu,bagaimana kah Lastri mengobati rasa sakit nya sebagai anak yang ter abaikan...
Ikuti kisah Lastri yang begitu penuh dengan luka dan rasa sakit.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom Chelsea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bag 32
Hari hari berlalu,gak terasa kini waktu nya Lastri harus balik ke kota. Karna waktu liburan nya sudah selesai. Kakek,nenek dan semua para tetangga berkumpul di teras rumah mereka. Seperti memberangkat kan jauh,semua orang orang yang sayang memberi wejangan dan semangat untuk Lastri
Roger dan Yanti juga Evan sudah berada dalam mobil,yang memang dengan senang hati mengantarkan Lastri ke simpang. Entah lah kalau berubah,sesamapai di simpang malah mau antar kan sampai tujuan
Sejenak Lastri terharu setelah duduk di samping Roger yang berada di depan,karna memang Roger lah yang mengemudi mobil itu
Lastri bahagia,karna ternyata semua para tetangga begitu menyayangi nya. Hingga tanpa sadar Lastri meneteskan air mata nya
"Tri,kau menangis?" Roger yang ternyata memperhatikan Lastri yang duduk di samping nya,tidak sengaja melihat air mata Lastri yang keluar. Yanti dan Evan pun spontan mendongak kan kepala ke arah Lastri
"Eh,iya bang. Kenapa aku menangis, ha ha ha. Mungkin saking terharu nya bang,ngeliat semua tetangga dan kalian begitu menyayangi ku"
"Yakin karna itu? Bukan karna bakal pisah sama bang Roger kan" celetuk Yanti yang berhasil kena geplak oleh Lastri
"Iya,aku terharu loh Yan Yan. Bayangkan saja,semua para tetangga ikut memberangkat kan diri ku seolah hendak pergi merantau jauh. Terlebih kalian juga,ikut anter kan ke simpang loh. Cemana aku gak terharu tau???"
"Iya iya,aku tau kau itu cengeng. Jadi,kau beruntung kan punya sahabat kek kami. Jujur kau"
"Hmm,gimana yah. Beruntungggg kali,apalagi punya sahabat kek kau yang begitu bar bar. Ha ha ha"
"Dasar kau yah"
Tiba tiba Lastri terdiam,karna melihat Roger tidak memberhenti kan mobil nya. Karna simpang mereka sudah lewat sekitar 10 meter
"Loh,bang. Kenapa gak berenti? Aku tunggu mobil nya di simpang aja lah"
"Kami antar saja sampai rumah,lagi an ini masih siang kan. Setidaknya kalo kami pulang langsung pun nanti,gak begitu malam kali sampe rumah. Cemana menurut mu Yan???"
"Ah iya,boleh tuh bang. Pas kali abang bilang,sekalian aku mau liat juga lokasi tempat tinggal Lastri untuk memastikan kebenaran nya"
"Aisssh,apa an maksud kau Yan? Kau pikir aku bohong gitu? Dasar kau yah"
"Ha ha ha ha,dasar kalian yah. Udah kayak Tom N Jerry,recok aja kerja nya. Tapi,kalo satu gak ada yang satu nya kecarian,ha ha ha" Evan yang merasa lucu tertawa terbahak-bahak membuat Roger pun ikut tertawa membuat Lastri terpana
"Eh,abang ketawa??? Astaga,untuk kedua kali ini aku tengok abang ketawa loh. Serius bang,makin tampan abang kalo ketawa gini" Lastri dengan kejujuran nya membuat jantung Roger berpacu lebih cepat
Evan dan Yanti yang melihat itu,langsung ikut senyum senyum melihat wajah Roger yang sudah memerah. Bagaimana tidak,untuk keberapa kali nya Lastri benar benar dekat dengan Roger
"Pasti bang Roger jantung gedebak gedebuk itu kan" bisik Yanti pelan pada Evan membuat Evan juga membenarkan apa kata Yanti
"Ehekm,oh iya Tri. Nanti kau tunjuk sekolah mu yah,kami mau liat. Gak apa apa kan bang,kita lewat dari sekolah Lastri nanti" Yanti mencairkan suasana karna Roger tiba tiba seperti manekin yang diam seribu bahasa
"Hmm,gampang itu" Roger hanya menjawab singkat,karna jantung masih belum aman dia rasa kan