Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 9
Hari sudah malam,dan Rasya sudah akan pulang,hari ini cukup melelahkan baginya. Karena beberapa kejadian yang tidak terduga di sekolah dan harus keceplosan di depan Rangga.
"Mas bim,mas gas,mas bis,mbak sis,mbak Sri dan yang lainnya,capek Rasya harus sebutin nama kalian satu-satu,aku pulang duluan ya,,,maaf gak bisa bantuin sampai tuntas kayak biasanya,soalnya badan Rasya agak kurang fit hari ini"Rasya merasa badannya sangat lelah malam ini
"Ya udah pulang gih,mau di anterin gak?"tawar Bimo
"Nggak usah mas,aku masih kuat kok kayuh sepeda sendiri Sampek rumah"jawab Rasya
"Ya udah, hati-hati di jalan sya"pesan Bisma
"Iya mas bis,ya udah aku pamit ya semuanya, assalamualaikum"rasy keluar dari cafe menuju otempat sepedanya di parkirkan
Tak jauh dari sana sudah ada Rangga yang sudah standby di tempat yang tidak terlihat untuk mengawal Rasya pulang. Rangga mulai menikmati kegiatannya mengantar Rasya secara diam-diam.
Bimo yang mengetahui hal tersebut menghentikan Bisma yang mau mengantar Rasya pulang secara diam-diam juga
"Malam ini gak usah anterin Rasya pulang bis"ujar Bimo
"Lah,emangnya kenapa mas?kasian itu Rasya,kayaknya udah mau masa periodenya jadi ia lemes banget tadi,takut kenapa-napa nanti di jalan mas"Bisma cemas saat melihat wajah pucat Rasya tadi
"Udah ada yang anterin,kita doain aja semoga dia bisa Nerima kekurangan sama kelebihan Rasya"Bimo menyuruh Bisma untuk langsung pulang aja
"Siapa kira-kira orang yang di maksud mas Bimo?semoga saja dia bisa menjadi tempat Rasya bersandar nantinya" monolog Bisma
Di cafe semuanya sangat menyayangi Rasya,tidak ada perasaan lebih selain sebagai adik di hati mereka,baik yang cowok maupun yang cewek.
Rasya merasa tubuhnya tidak kuat untuk mengayuh sepedanya. Akhirnya dia berhenti di pinggir jalan dan duduk untuk meredakan rasa lemas di dirinya.
"Astaghfirullah,,,kebiasaan kalo mau kedatangan tamu pasti badan jadi gak enak,tapi tumben sampek kayak gini,apa karena hari ini terlalu banyak menguras energi ya?"gumam Rasya
Setelah di rasa sudah agak mendingan,Rasya memutuskan untuk kembali mengayuh sepedanya karena jarak rumah sudah tidak terlalu jauh.
"Dia kenapa?apa dia sedang sakit?tapi kenapa dia tidak pesan taksi aja buat anter sia pulang?"tanya Rangga kepada dirinya sendiri saat melihat Rasya berhenti dengan keadaan lemas.
Sesampainya di rumah Rasya langsung masuk setelah mengucapkan salam dan memarkirkan sepedanya. Rasya langsung menuju kamarnya untuk beristirahat karena rasanya sudah sangat tidak enak badannya.
"Syukurlah dia sampai rumah dengan selamat"Rangga langsung kembali setelah memastikan Rasya sudah masuk ke dalam rumahnya.
Selama di perjalanan Rangga terus kepikiran dengan keadaan Rasya.
"Semoga dia baik-baik saja, kalau melihat kejadian tadi kayaknya dia emang lagi sakit deh"Rangga terus berbicara sendiri sambil mengayuh sepedanya
Dia jadi lebih suka bersepeda sekarang karena melihat Rasya selalu memakai sepeda kemanapun.
Sesampainya di apartemennya Rangga dikejutkan dengan keberadaan sang mama yang sudah menunggunya di depan pintu apartemennya.
"Assalamualaikum ma?"sapa Rangga sambil menyalami tangan mamanya.
Se benci dan semarahnya Rangga terhadap sang mama,namun dia masih menghormati wanita yang sudah melahirkannya tersebut.
"Silahkan masuk"masih bertahan dengan muka datarnya Rangga mempersilahkan mamanya untuk masuk ke tempat tinggalnya
Mereka sudah berada di ruang tamu apartemen milik Rangga. Rangga meninggalkan sang mama untuk mengambilkan minum untuk mamanya.
"Kenapa mama datang malam sekali?"tanya Rangga masih dwngan muka datarnya
"Mama sudah dari tadi si sini,menghubungi kamu namuntidak bisa, akhirnya mama memutuskan untuk ke sini dan menunggumu di depan pintu"jelas sang mama
"Maaf ponsel Rangga mati,dan kenapa mama tidak pulang saja?"Rangga berdiri mengecas ponselnya agar bisa hidup kembali
"Sudah terlanjur di sini ya sudah,sekalian saja mama tungguin kamu,dari mana saja kamu malam begini baru pulang?"tanya sang mama
"Cuma nyari angin,lebih baik mama Rangga antar pulang sekarang,Rangga gak mau di salahkan suami mama karena mama pulang malam dari rumah Rangga"dia berdiri untuk mengambil kunci mobil.
"Tidak bisakah kamu memanggilnya dengan sebutan ayah?"tanya mamanya
"Maaf,papa Rangga cuma satu"singkat dan padat
"Maafkan mama"ujar sang mama dengan mata yang berkaca-kaca
"Rangga sudah memaafkan mama,ayo,sebelum semakin larut,ini sudah hampir jam dua belas malam"Rangga berjalan keluar apartemen dengan sinikuti sang mama
Tiba di basemen Rangga membuka pintu samping untuk sang mama,kemudian dia memutar untuk duduk di kursi kemudi.
Perjalanan memakan waktu setengah jam,Rangga sampai di depan rumah sang mama tepat jam duabelas lebih dua puluh menit.
"Kok baru pulang ma?"sambut pria yang sudah menunggu sang istri di depan pintu rumah
"Maaf om,saya telat mengantar istri anda,karena tadi saya masih ada urusan,kalau begitu saya pamit dulu, assalamualaikum"Rangga tetap mencium tangan mereka berdua namun hanya sebatas formalitas saja
Setelah Rangga pergi,pasanganvparuh baya itu masuk ke dalam rumah.
"Bagaimana ma?"tanya suaminya
"Masih sama yah,sepertinya kesalahan kita sudah terlalu besar"ujar sang istri dengan murung
"Sabarlah,masih bagus dia masih mau menganggap mama kan?ayah tidak apa-apa,ini memang kesalahan ayah"jawab sang suami menenangkan istrinya
"Ini salah kita berdua yah,bukan hanya salah ayah"mereka masuk ke kamarnya untuk beristirahat
Ternyata ada yang mendengar pembicaraan mereka berdua. Sebenarnya kesalahan apa yang sudah di perbuat mama sama ayahnya?
Namun dia tidak mau terlalu ikut campur urusan orang tuanya. Akhirnya dia memilih untuk masuk kembali ke kamarnya setelah mengisi botol air minumnya.
Berbade dengan Rangga,sepanjang perjalanan dia masih mencemaskan keadaan rasya.tidak mungkin jika dia datang malam ini juga,sungguh tidak sopan rasanya.
_________________
Selamat membaca
Mohon dukungannya dengan like dan komentarnya 🙏🙏🙏