Apa hal yang paling menyeramkan di dunia ini?
Mungkin jika Zahra ditanya hal itu maka ia akan menjawab bahwa pernikahan beda agama adalah yang paling berat sekligus menyeramkan. Jangankan untuk menjalani, bahkan untuk membayangkannya 'pun Zahra tidak mampu. Namun garis takdir berkata jika jalan ini memang harus Zahra lalui, yaitu menjadi pengantin pengganti untuk atasannya yang memiliki keyakinan berbeda dengannya.
Lalu akan seperti apakah kehidupan rumah tangga mereka berlayar? Apakah dalam pelayaran dalam biduk rumah tangga ini mereka akan menemui pelangi, atau justru rintangan badai yang akan mereka jalani? Ikuti kisah selengkapnya eksklusif hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permainan dimulai
"Mom, Mommy baik-baik saja 'kan?" Jonathan langsung menodong sang Mommy dengan pertanyaan saat ia memasuki kamar Mommy-nya. "Mom... Mommy..." Jonathan kalang kabut saat tidak menemukan Mommy-nya di kamar. "Mommy..."
"Jo, ada apa?"
"Mom," Jo langsung mendekati Mommy-nya dan memapah sang Mommy yang saat ini berdiri di pintu toilet untuk kembali ke ranjang.
"Jo, ada apa?" tanya Mommy Alice lagi, sebab tingkah Jo sangat kekanakan menurutnya.
"Mom, Mommy harus tahu dan Mommy harus percaya bahwa aku dan Ara tidak pernah melakukan sesuatu diluar batas. Aku bersumpah, Mom." ucap Jo sungguh-sungguh.
"Iya, Mommy percaya."
"Mommy percaya? Bagaimna mungkin?" Bukannya bahagia, Jo justru bertanya-tanya bagaimana Mommy-nya bisa percaya begitu saja.
"Mommy sudah mendengar pembicaraan Alora dan Jordan tadi."
Mommy Alice memberitahu Jonathan tentang apa saja yang tadi ia dengar, tanpa ada yang terlewat sedikitpun. Jonathan 'pun mendengarkan dengan seksama hingga akhirnya ia mengetahui tujuan Jordan melakukan semua ini.
"Begitu rupanya? Baiklah, akan kubuat usaha mereka menjadi mudah. Tapi, selain Ara, aku juga membutuhkan bantuanmu, Mom" ucap Jo.
"Hm, Mommy pasti mendukungmu."
...•••***•••...
Pagi-pagi sekali, Jonathan dan Zahra telah siap dengan pakaian kantor masing-masing. Mereka lantas berjalan bersama menuju ruang makan dan mendapati para pelayan tengah menyiapkan hidangan di meja makan.
"Ingat, kau lakukan tugasmu dan aku akan melakukan tugasku. Kita buat pasangan kurang ajar itu percaya bahwa kau memang sedang hamil. Kita permainkan mereka dalam permainan yang mereka ciptakan sendiri." bisik Jo.
"Tenang saja, aku sangat pandai dalam hal semacam ini." balas Zahra berbisik.
Cukup lama keduanya berada di meja makan, akhirnya Mommy Alice, Alora dan Jordan datang bergabung.
"Selamat pagi," sapa Jordan hangat.
"Pagi," Jo dan Zahra ikut menjawab tak kalah hangat.
"Duduklah, kita sarapan bersama-sama." ucap Jo, ia berdiri dan menyediakan kursi untuk Mommy Alice. Setelah itu ia duduk kembali dan mengambilkan sepiring makanan ke piring istrinya. "Ini Sayang, silahkan dimakan."
Alora dan Jordan menatap tak percaya mendengar panggilan Jonathan. Bukan hanya itu, mereka juga semakin dibuat terkejut saat melihat tingkah romantis pasangan di hadapan mereka ini. Sedangkan Mommy Alice berusaha menyembunyikan senyumnya saat melihat sandiwara Jo dan Zahra yang berhasil mengecoh Jordan dan Alora.
"Huek... Huek..."
Zahra berlari menuju toilet seolah mual-mual dan Jonathan langsung menyusulnya. Setelah mereka masuk, Jo langsung menutup pintu toilet dan Zahra masih tetap melanjutkan sandiwara mual paginya.
"Sayang, are you oke?" tanya Jo keras agar Jordan dan Alora yang masih di meja makan mendengar ucapannya.
"Aku lemas sekali, huek..." jawab Alora tak kalah keras, disertai mualnya.
"Sudah ayo, biar aku gendong ke kamar." Jo keluar dari toilet dengan menggendong tubuh Zahra yang terlihat sangat lemas. Tampaknya, Zahra memang bisa diandalkan dalam hal ini.
"Jo, bagaimana keadaan Kakak Ipar?" tanya Alora.
"Istriku mual-mual lagi pagi ini. Oh iya, kalian sarapanlah lebih dulu, aku akan membawa istriku beristirahat di kamar." Jo langsung menuju kamar, diikuti Alora dan juga Jordan. "Kalian mau apa?" tanya Jo.
"Melihat keadaan Kakak Ipar." jawab Alora, diangguki oleh Jordan.
"Tidak perlu, kalian temani Mommy sarapan saja, biar aku yang menjaga istriku." Setelah mengatakan itu, Jonathan benar-benar membawa Zahra ke kamar.
Tiba di kamar, Jo menurunkan Zahra dari gendongannya. Zahra 'pun segera menutup pintu kamar dan tertawa setelahnya.
"Kau lihat tadi wajah Alora, dia terlihat panik dan bingung bersamaan saat melihat aku mual-mual dan lemas. Aku yakin, dia sedang bertanya-tanya apakah aku benar-benar hamil atau tidak." ucap Zahra.
"Hm, dan setelah ini mereka akan merasakan pembalasan keponakan mereka ini," gurau Jonathan sembari mengelus perut Zahra. Namun detik berikutnya ia kikuk sendiri saat menyadari perbuatannya. "Mmm ma-maaf aku tidak bermaksud apa-apa." ucapnya canggung.
"Iya, aku tahu." Zahra juga tidak kalah canggungnya saat ini, ditambah lagi ia merasa terkejut saat tadi Jo mengelus perutnya.
double up