Annchi adalah seorang dokter jenius yang bisa mengobati segala penyakit dan ahli mengunakan senjata tajam serta menguasai ilmu bela diri.
Banyaknya pasien tentu saja uang mengalir terus hingga Annchi menjadi gadis yang paling kaya raya di negara itu hingga suatu ketika pamannya memberikan racun yang sangat kuat.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dia baru mengetahui kalau paman dan bibinya yang telah meracuni dirinya membuat dirinya bersumpah di depan mereka jika kelak berinkernasi kembali akan membalas perbuatan mereka.
Annchi terbangun dan dirinya sangat terkejut tubuhnya gendut dan jelek serta penuh dengan luka dan di dalam ingatan pemilik tubuh kalau pemilik tubuhnya banyak mengalami penderitaan.
Bagaimana cara Annchi membantu membalaskan
dendam?
Ikuti Novelku yang ke 19
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daddy Alvonso
" Maaf nona, di belakang mobil kita ada juga mobil." Ucap sopir tersebut.
Katarina melihat ke arah belakang dan benar saja ada mobil yang berhenti di belakang mobil milik tuan Albert kemudian keluar 6 pria sangar yang juga membawa senjata tajam.
" Si*l siapa mereka." Ucap Katarina dengan nada kesal.
" Saya juga kurang tahu nona dan maaf nona kami keluar dulu untuk melawan mereka jika nona ada kesempatan nona bisa pergi dari tempat ini." Ucap bodyguard tersebut.
" Apa yang dikatakan teman saya benar nona, biarkan kami yang melawan mereka." Ucap teman bodyguardnya sambil ikut membawa senjata tajam.
Mereka berdua keluar dari mobil tersebut dan melawan dua belas pria sangar, perkelahian yang tidak seimbang membuat Katarina ikut keluar karena tidak ingin ke dua bodyguard tuan Albert mati di keroyok oleh mereka. Bantuan Katarina sangat berarti buat dua bodyguard tersebut namun Katarina tidak menyangka kalau ke dua belas pria sangar tersebut bisa bela diri membuat mereka terdesak hingga tidak berapa lama salah satu bodyguard terkena pukulan dan jatuh tersungkur dan di susul bodyguard ke dua dan di saat krisis pasukan serba hitam - hitam datang dan menolong Katarina. Bantuan mereka sangat berarti buat Katarina hingga akhirnya ada seseorang yang memanggilnya, suara yang sangat familiar di telinganya.
" Maaf nona, biarkan kami yang melawan mereka." Ucap salah satu pria tersebut
" Katarina sini." Panggil Elisabeth
Katarina membalikkan badannya dan melihat Elisabet ibunya Mikael sedang duduk di kursi mobil samping pengemudi membuat Katarina berjalan ke arah mobil tersebut.
" Tante dan paman pergilah mereka sangat jahat dua bodyguard daddy berhasil di pukul oleh mereka." Ucap Katarina dengan nada kuatir.
" Kamu mengkuatirkan mami dan papi ku?" Tanya Mikael.
" Tentu saja, paman dan tante aku mohon pergilah." Mohon Katarina yang tidak ingin mereka terluka.
" Kamu ikutlah dengan kami." Ucap Dennis.
" Tapi dua orang bodyguard milik daddy bagaimana?" Tanya Katarina yang tidak tega melihat dua orang bodyguard.
" Biar di bawa oleh anak buahku." Ucap Dennis dengan nada tegas.
" Tapi aku ingin pergi ke mansion untuk mengobati ke dua bodyguard milik daddy." Ucap Katarina.
" Sayang masuklah ke dalam mobil, biarkan kami yang akan mengantarmu ke mansion." Ucap Elisabeth
" Baik tante." Jawab Katarina dengan pasrah karena dirinya banyak segudang rencana namun karena kejadian ini tidak semua rencana dijalankan.
Katarina membuka pintu mobil dan duduk di samping belakang pengemudi di mana Mikael duduk di sebelahnya hingga mata elangnya melihat ada seseorang yang mengarahkan pistolnya ke arah Mikael dari jarak jauh membuat Katarina memeluk Mikael dan menariknya hingga tubuh Mikael berada di atas sedangkan tubuh Katarina berada di bawah membuat Elisabeth, Dennis terlebih Mikael sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Katarina namun baru saja Mikael ingin protes terdengar suara tembakan.
Dor
Tembakan itupun meleset dan mengenai pohon karena jendela pintu mobil kanan dan kiri terbuka membuat Dennis mengeluarkan pistol untuk menembak orang yang telah berani mencelakai keluarganya.
" Kak Mikael ada senjata?" Tanya Katarina.
" Ada di saku jas kananku." Ucap Mikael sambil berusaha menetralkan jantungnya yang berdetak kencang karena tubuh mereka menyatu dan hanya dihalangi oleh pakaian mereka masing - masing.
Katarina meraba jas kanan milik Mikael membuat tombak sakti Mikael bertambah tegang karena tubuh Katarina bergerak sedangkan Katarina belum tersandar atas apa yang dilakukannya karena saat ini pikirannya ingin menembak musuhnya yang berani menyerang mereka.
Setelah ketemu Katarina menggeser tubuhnya kemudian berlutut di karpet dan mengarahkan pistol tersebut ke orang yang menembak sedangkan Dennis gagal menembak karena musuh sangat pintar bersembunyi.
Dor
" Akhhhhhhhhhhhh." Teriak pria itu ketika tembakan Katarina berhasil mengenai keningnya.
Bruk
Pria itupun langsung mati seketika membuat Dennis, Elisabeth dan Mikael terkejut karena dengan sekali tembakan Katarina berhasil menembaknya sedangkan Katarina menatap ke sekeliling dan melihat ada seseorang yang berada di atas pohon. Pria itu mengarahkan pistolnya ke arah Dennis membuat Katarina mengarahkan pistolnya ke pria tersebut.
Dor
" Akhhhhhhhhhhhh." Teriak pria itu ketika tembakan Katarina berhasil mengenai keningnya.
Bruk
Pria itupun langsung mati seketika membuat lagi - lagi Dennis, Elisabeth dan MIkael terkejut karena dengan sekali tembakan Katarina berhasil menembaknya sedangkan Katarina langsung menekan tombol kaca jendela mobil dan langsung otomatis kaca mobil tertutup yang berada di samping Mikael.
" Kak Mikael duduklah." Ucap Katarina.
Tanpa menjawab Mikael langsung duduk kemudian Katarina yang tadi berlutut kembali duduk di samping Mikael namun lagi - lagi dengan mata elangnya Katarina melihat ada orang yang mengarahkan pistolnya ke arah Elisabeth dan dirinya karena kaca jendela mobil terbuka.
" Paman, ada orang yang ingin menembak tante." Ucap Katarina sambil mengarahkan pistolnya ke arah orang yang ingin menembak Elisabeth,
Dor
" Akhhhhhhhhhhhh." Teriak pria itu ketika tembakan Katarina berhasil mengenai keningnya.
Bruk
Dor
" Akhhhhhhhhhhhh." Teriak pria ke dua ketika tembakan Katarina berhasil mengenai keningnya.
Bruk
Dua pria itu pun langsung mati seketika sedangkan Dennis yang mendengar ucapan Katarina langsung menarik istrinya kemudian memeluknya dan menjadikan tubuhnya menjadi tameng.
Dennis langsung menekan tombol dan otomatis pintu di samping kanan dan kiri serta samping Katarina tertutup rapat. Dennis yang sangat kesal menghubungi keluarganya untuk meminta bantuan mengingat mereka tidak bisa keluar dari tempat itu karena mobil mereka di hadang oleh mobil lain terlebih para anak buahnya juga semakin terdesak. Panggilan pertama langsung di angkat oleh daddy Alvonso.
" Ada apa?" Tanya daddy Alvonso tanpa basa basi.
" Daddy, ada yang menyerang kami." Ucap Dennis.
" Tekan tombol jammu agar salah satu saudaramu yang dekat dengan lokasi segera memberikan bantuan." Ucap daddy Alvonso.
" Maaf dad, Dennis lupa karena memikirkan keselamatan istri dan putraku." Ucap Dennis.
" Tidak apa - apa Den, daddy juga akan meminta bantuan Max untuk melacak GPS mu kebetulan orangnya ada di sini." Ucap daddy Alvonso.
" Terima kasih dad." Jawab Dennis.
Tut Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung terputus kemudian Dennis menekan tombol jam tanda dirinya membutuhkan bantuan keluarganya kemudian menyimpan ponselnya di saku jasnya.
" Paman mereka semakin terdesak karena para penjahat bertambah lagi jumlahnya, apakah paman mempunyai senjata selain tembakan?" Tanya Katarina.
" Paman ada ini." Ucap Dennis sambil memberikan benda seukuran telapak tangan.
" Caranya bagaimana paman?" Tanya Katarina dengan nada bingung.
Dennis mengajari cara menggunakannya dan Katarina langsung mengerti dan mengambil tongkat tersebut.
" Paman sambil menunggu bantuan aku akan membantu mereka." Ucap Katarina.
" Di luar sangat berbahaya lebih baik kamu di dalam saja." Ucap Mikael yang merasa kuatir dengan keselamatan Katarina.
" Benar kata Mikael lebih baik kamu di dalam saja." Jawab Elisabeth yang melihat para penjahat semakin bertambah banyak.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Apa jawaban Katarina? Apakah mereka bertiga selamat dari kepungan musuh? Apakah bantuan akan datang di saat mereka sangat membutuhkan bantuan. Di tunggu bab selanjutnya ya?
Ayo donk vote, like, komentar dan hadiahnya biar author semangat menulisnya.
Terima kasih atas vote, like, komentar dan hadiahnya.
🌹
Terima kasih sudah mampir di ceritaku.
Oh iya, ini ada karya teman ku di jamin pasti ok punya.... bisa mampir dan nikmati untuk para pembaca novel setiaku dengan judul :