NovelToon NovelToon
Kebebasan Berahasia

Kebebasan Berahasia

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Suami ideal / Office Romance
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Jojo ans

Kanesa Alfira, yang baru saja mengambil keputusan berani untuk mengundurkan diri dari Tano Group setelah enam tahun dedikasi dan kerja keras, merencanakan liburan sebagai penutup perjalanan kariernya. Dia memilih pulau Komodo sebagai destinasi selama dua minggu untuk mereguk kebebasan dan ketenangan. Namun, nasib seolah bermain-main dengannya ketika liburan tersebut justru mempertemukannya dengan mantan suami dan mantan bosnya, Refaldi Tano. Kejadian tak terduga mulai mewarnai masa liburannya, termasuk kabar mengejutkan tentang kehamilan yang mulai berkembang di rahimnya. Situasi semakin rumit dan kacau ketika Kanesa menyadari kenyataan pahit bahwa dia ternyata belum pernah bercerai secara resmi dengan Refaldi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jojo ans, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

1 bulan kemudian. Sudah sebulan aku berada di Bandung dan semuanya berjalan cukup lancar. Aku juga masih sering berkomunikasi dengan anak-anak kantor, Mami, Papi dan Gisha. Tapi tidak dengan Mas Adi, lelaki itu sudah ku blokir nomor ponselnya karena sejak pulang

dari Labuan Bajo, lelaki itu terus menghubungiku tiada henti. Aku cukup bersemangat menjalani kehidupan di sini tanpa ada yang berpontensi menyakitiku. Namun akhir-akhir aku merasa begitu lelah, padahal kerjaku tidaklah terlalu berat.

Aku hanya memantau kelacaran toko roti papa yang ada di daerah Bandung. Aku merasa perutku bergejolak dan dengan cepat aku berlari memasuki kamar mandi yang ada di kamarku. Aku muntah di atas wastafel, namun yang kumuntahkan hanyalah air. Mungkin aku sedang masuk angin? Tapi semalaman aku bahkan tak menyalakan AC. Siklus muntahku juga hanya pagi hari.

Tunggu.

Aku menatap wajahku di depan cermin dan mulai panik. Tidak, ini tidak mungkin. Aku tidak mungkin hamil kan? Astaga. Aku semakin panik karena menyadari bahwa setelah hari itu aku bahkan tak meminum apapun untuk mencegah kehamilan. Bukannya tidak ingin tapi benar-benar melupakannya.

My god! Apa yang harus kulakukan

kalau aku benar-benar hamil? Sebelum pikiranku semakin tidak tenang aku harus pergi membeli testpack, ya aku harus membelinya. Siapa tahu aku memang hanya tidak enak badan atau sakit biasa.

Setelah membuat alasan yang

tepat untuk keluar rumah, aku memberanikan diri untuk pergi ke apotek yang cukup jauh dari tempat tinggalku. Alasan membelinya di tempat yang jauh agar tidak ada orang yang mengenaliku, untuk sekarang

cukup aku sendiri yang tahu.

Mengabaikan pandangan aneh pejaga tokoh, aku menyebutkan beberapa

merek testpack yang ku ketahui.

"Berapa semuanya?"tanyaku.

" Rp115.000, sudah ada 5 testpack kak," jawab sang penjaga apotek. Aku menganggukkan kepala lalu mengambil uang dari dompet dan membayarnya. Setelah itu aku pergi ke salah satu supermarket yang ada di dekat sana sekadar membeli sesuatu agar ketika pulang tidak terlalu aneh. "

Hai Nes," sapa seseorang ketika aku baru saja mengganti sepatuku dengan sandal rumah.

"Halo Nad," teriakku antusias saat menyadari keberadaan sepupuku itu di dalam rumahku..

"Pelan-pelan say, aku lagi hamil," sahutnya dengan wajah sedikit panik karena aku memang memeluknya dengan kencang.

Setelah mendengar ucapannya aku langsung bergegas melepaskan pelukanku. "Wah gila hamil anak ketiga?" tanyaku tak percaya.

Perempuan itu hanya mengulas senyum untuk menanggapi ucapanku, Oh iya, Nadia ini sudah menikah sejak lima tahun lalu bersama sang kekasih yang sudah dipacarinya

sejak masa SMA. Dia sudah punya 2 anak, eh sudah mau 3. Anak pertama kembar cowok dan entah yang diperut sekarang jenis kelaminnya apa aku sendiri tidak tahu. Mendapatkan informasinya sedang hamil saja baru hari ini. "Eh sudah pulang kamu."

Mama dari arah dapur membawa

nampan berisi teh dan camilan. Sementara itu aku menarik Nadia duduk, sementara kedua anak kembarnya malah langsung berlari ke arah kolam ikan Papa. Mereka suka sekali ke sana.

"Iya, baru nyampe udah disambut

sama bumil," tukasku sembari

menunjuk Nadia.

"Kangen katanya sama kamu. Heran

Mama, apanya yang dikanenin dari kamu. Menyebalkan mah iya," ejek Mama dengan wajah yang menurutku

sangat menyebalkan.

"Th Mama," teriakku tidak terima. "Emang benar kan?" sahut Mama lagi. Bicara dengan Mamaku benar-benar harus punya stok kesabaran yang banyak jika tidak ingin naik darah. "Serah Mama deh," pasrahku.

"Ya udah atuh diminum, Nak Andre

diminum ya," ajak Mama pada Nadia

dan suaminya.

"lya, Tante," halas Andre semhari mengulas senyum. Suami Nadia ini orangnya kalem dan

juga cool. Sebenarnya menurutku

tidak cocok dengan Nadia yang malah tidak pernah menjaga image bahkan terkesan ceroboh dan sembrono. Aku malah kasihan sama Andre yang rupanya mengalami musibah karena menikah dengan Nadia. Namun namanya juga takdir, tak bisa

dihindari. Jodoh kita, siapa yang tahu.

Ya kan?

Aku sendiri yang awalnya ku pikir

berjodoh dengan Mas Adi malah

berakhir dengan perceraian. Eh

kenapa malah mengingat dia.

Setelah itu kulihat Mama juga ikut

duduk di sofa tepat di sebelahku.

"Kamu dari mana aja sih? Kerja?"

tanya Nadia setelah meneguk sedikit

teh yang mama hidangkan.

Aku langsung menggelengkan kepala,

karena memang hari ini aku tidak

bekerja.

"Nggak, aku cuma ke Supermarket beli

beberapa produk wanita milikku yang

sudah habis," jawabku.

"Oh, jadi beneran udah mau menetap

di sini?" tanya Nadia lagi.

"Iya, bosan juga di pusat kota.

Ditambah bekerja sekantor dengan

mantan suami rasanya nggak

nyaman. Lagipula di kantor itu juga

selingkuhannya kerja."

Entah kenapa membicarakan hal ini

perasaanku menjadi super gondok.

"Ya udah baguslah kalau kamu udah

menetap di sini kita bisa sering

ngumpul. Eh Nes, mau nggak aku

kenalin sama salah satu teman Andre,

kerja di rumah sakit juga. Katanya

Dokter spesialis kandungan."

"Ih aku nggak se-ngenes itu sampai

harus dikenalin segala," tolakku.

"Temenan dulu apa salahnya sih?

Pokoknya aku bakal kenalin ya titik,"

cetus Nadia tak mau dibantah.

Percuma juga aku mau membantah,

aku sudah tahu Nadia itu seperti apa

orangnya.

"Terserah deh terserah," pasrahku.

Nadia bersama keluarganya sudah pulang sejak sore tadi, kami berbincang-bincang cukup lama hingga aku bahkan lupa dengan tespackku. Aku masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu, aku tidak ingin

ada yang masuk ketika aku masih

sedang melakukan pengetesan. Apalagi

kalau mama sampai masuk dan mulai

bertanya macam-macam.

Setelah mengambil air seni,

kubawa wadah kecil itu ke atas

nakas di samping tempat tidur dan

mencelupkan semua jenis tespack

di sana, lalu mengeluarkannya dan

menunggu sekitar 3 menit.

Dengan mata menutup aku berdoa

dalam hati. Semoga saja aku benar-benar tidak hamil. Bukannya menolak titipan Tuhan, namun

situasinya tidak memungkinkan, aku

hanyalah seorang janda. Akan aneh

dan memalukan kalau sampai hamil.

Orang-orang pasti akan menanyakan

siapa yang menghamiliku.

Sehabis herdoa aku membuka mata

dan menatap satu persatu alat tes

kehamilan itu dengan saksama. Air

mataku turun deras setelah melihat

hasil yang sama pada semua alat itu.

Ya, aku hamil.

Ini tidak mungkin keliru lagi karena

aku membeli 5 testpack dengan merek

yang berbeda dan hasilnya sama

semua, dua garis.

Sebuah nyawa kini tumbuh di

rahimku, entah apa yang harus

kurasakan saat ini. Senang, sedih

ataukah marah. Aku sendiri bingung

untuk mendeskripsikannya

sekarang.

Setelah ini aku benar-benar harus

memikirkan langkah apa yang harus

ku ambil. Tidak boleh salah mengambil

keputusan.

Ponselku tiba-tiba bergetar, sebuah

pesan dari nomor tidak dikenal.

Aku ngasih waktu untuk tidak

mencoba menghubungi kamu. Tapi

bukan berarti Aku nggak memantau

kamu, dari seorang pejaga apotek

Aku mendapatkan informasi bahwa

kamu membeli alat tes kehamilan.

Semoga kamu tidak merahasiakan

apa-apa setelah ini.

Aku tahu dengan jelas siapa pemilik

nomor ini dan aku langsung dilanda

kepanikan.

1
Kakashi Hatake
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Jojo ans: baik, besok aku update ya😇❤️
total 1 replies
Yami CB
Ada apa thor, kok masih lama update? Aku berharap cerita ini tidak berhenti sampai di tengah jalan.
Jojo ans: besok update kok😇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!