NovelToon NovelToon
Lily With The Cruel Husband

Lily With The Cruel Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Selingkuh / Mengubah Takdir
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ncy Jana

Love, Me Please!

Tentang Lily yang berada di antara hubungan Theo dan Shylla.

Tentang Lily yang tidak diinginkan dan dicintai oleh Theo. Hanya Shylla yang diinginkan oleh Theo tapi Lily memisahkan mereka karena suatu malam Lily menjebak Theo karena ingin memiliki Theo agar menjadi suaminya.

Pernikahan tanpa cinta, meski sudah berhasil mendapat Theo Lily tidak merasa bahagia karena dia merasa tertolak dan tidak dicintai oleh suaminya. Lily tentunya iri dan mengharapkan cinta dari suaminya namun Theo lebih mencintai Shylla.

Sakit yang Lily rasakan ketika dia bisa hidup bersama raga Theo tapi hati dan pikiran Theo tertuju pada Shylla. Sakit yang Lily rasakan saat Theo bersikap kejam padanya namun lembut kepada Shylla.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncy Jana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Di sebuah ruangan yang nampak sangat elegan dan bernuansa mewah terlihat Frederick sedang asik memandangi padatnya kota dari dinding-dinding kaca gedung kantornya. Dia mengistirahatkan pikirannya sejenak setelah beberapa jam berkutat dengan pekerjaannya. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan ketika sekretarisnya masuk dan mengatakan kalau Theo sedang berkunjung ke kantornya.

Frederick masih memegang alih perusahaan induk, sementara Theo dia percayakan untuk memegang anak perusahaan yang kini mengalami kemajuan pesat sejak di pegang kendali oleh putranya.

“Ada urusan apa?”tanya Frederick dengan suara tegas.

“Saya tidak tahu tuan.”

Dahinya membentuk sebuah garis lurus, Frederick keheranan, ada gerangan apa putranya itu datang ke kantornya. Ini masih jam operasional kerja, tapi Theo malah mendatanginya. Jika berkaitan dengan pekerjaan pasti sekretarisnya tahu apa maksud kedatangan Theo ke kantornya. Frederick yakin bahwa Theo ingin menemuinya untuk keperluan pribadi.

Frederick menghela nafas dan memijat pelipisnya lelah.

“Baiklah, kau boleh pergi.” Wanita itu menunduk, lalu beranjak keluar dari ruangan atasannya.

Terdengar suara pintu terbuka kembali. Sosok lelaki gagah memasuki ruangan. Frederick menatap ke arah pintu, terlihat Theo yang datang menghampirinya lalu duduk di sofa yang selalu digunakan tamu saat berkunjung.

Frederick mendekat dan juga duduk di sofa single yang biasa dia duduki, “Apa ada hal penting yang ingin kau bicarakan?”

Frederick melihat jam tangannya, “Kau sampai meninggalkan pekerjaanmu untuk datang ke sini. Ada apa?” Frederick bertanya dengan raut wajah tegasnya dia tahu Theo adalah putranya tapi jika di kantor dia harus bersikap profesional.

Theo menatap ayahnya,“Benar. Ada hal yang ingin aku sampaikan.”

Semalam Theo belum mendapatkan jawaban dari kedua orang tuanya. Setelah makan malam itu, Frederick memintanya untuk pulang tanpa memberi jawaban atas perkataan Theo tadi malam. Karena merasa digantung, Theo sampai mendatangi kantor ayahnya, untuk membahas kembali mengenai keinginannya untuk menikahi Shylla.

“Jika ini ada kaitannya dengan apa yang kau sampaikan semalam, lebih baik kau pulang. Karena saat ini aku hanya tertarik membahas hal penting, dan tentunya berkaitan dengan bisnis,” ujar Frederick, membuat Theo menatap ayahnya tidak suka.

“Apa maksud papa?” Theo menatap ayahnya dengan sorot mata menajam.

“Kau tidak mengerti ucapanku barusan, Theo?” Frederick kembali bertanya. Tak berbeda dengan Theo, Frederick juga memandangi Theo dengan tajam, “Kurasa kau dapat memahami dengan baik apa yang papa sampaikan.” Ucapnya lagi dengan tegas.

“Ini juga penting pah.” seru Theo tidak terima. Meski dia tahu kalau sifat ayahnya itu tegas dan ucapannya tidak bisa dibantah.

“Penting untuk pribadimu sendiri,” cemooh Frederick.

Theo mengeraskan rahangnya. Dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya, “Jangan bertele-tele lagi, langsung ke intinya saja. Sebenarnya Papa tidak setuju aku menikah dengan Shylla? Melihat dari sikap Papa itu sudah sangat terlihat jelas.” cibir Theo.

Frederick memejamkan matanya sebentar, lalu dia kembali menatap Theo, “Papa bukannya menolak keinginanmu.”

“Tapi kenapa papa seakan susah untuk mengatakan iya atau tidak?” potong Theo,

“Jangan bilang Papa lebih memilih wanita sialan itu?”

“Ini tidak ada kaitannya dengan perempuan itu,” seru Frederick cepat, “Kau pikir menikahi Shylla segampang itu?” Frederick bertanya dengan tegas.

“Nenekmu sudah mengetahui perihal pernikahanmu dengan Lily. Kau tau sendiri jika nenekmu memiliki permasalahan dengan jantungnya. Papa tidak mau mengambil resiko, Theo. Jika pun kau ingin menikahi Shylla, kau bisa melakukannya, tapi tidak dalam waktu dekat ini.”

Frederick berdeham sebentar lalu segera berdiri, “Kuharap kau paham dengan yang Papa katakan. Jadi simpan dulu keinginanmu itu!”

“Sekarang kembali ke kantormu. Papa tidak ingin membahas ini lagi.”

Setelah itu Frederick langsung keluar dari ruangannya.

Theo terdiam ditempatnya. Dia menghela nafasnya lalu menyandarkan punggungnya di sofa. Dalam hati dia mengumpat Darek. Rasanya dia ingin membunuh sepupunya itu sekarang juga. Akibat bibir sialannya itu, Theo mendapat sebuah halangan untuk menikahi Shylla.

***

Suara pintu kamar terbuka, memunculkan seorang wanita paruh bayah memasuki kamar itu.

“Sayang, kamu kenapa melamun, hm?”

Mendengar suara seseorang yang dia kenal membuat lamunan Shylla seketika buyar. Shylla menoleh ke samping dan melihat mamanya kini sudah ada di sampingnya dan mencium puncak kepalanya.

“Mama. Maaf Shylla nggak sadar Mama datang ke sini.”

“Lagi mikirin apa sih?”

Shylla hanya menggelengkan kepalanya lalu tersenyum, “Tidak ada ada Ma,” ujarnya dengan suara pelan. Shylla berbohong karena sebenarnya Shylla sedari tadi termenung memikirkan rumitnya hubungannya dengan Theo. Apalagi Shylla dipaksa untuk mau menikah dengan Theo—pria yang sudah beristri karena dijebak.

“Oh iya, Theo ada dibawah. Katanya kalian ada janjian. Benarkah?”

Shylla sedikit kaget mendengar penuturan ibunya, Theo ada di rumahnya? Seketika Shylla kembali teringat pesan yang Theo kirim tadi siang yang ingin mengajaknya untuk keluar malam ini.

Astaga. Shylla benar-benar lupa. Shylla pun buru-buru turun dari kasur dan tak lupa meminta ibunya menemani Theo selama menunggunya ganti baju.

“Oke deh. Mama ke bawah dulu. Jangan berlama-lama.”

Shylla sangat beruntung karena hidup di dalam keluarga yang sempurna, ayah dan ibunya sangat menyayanginya dan memanjakannya. Hidup Shylla semakin mulusnya ketika Theo memasuki kehidupannya.

Tapi kehidupannya mulai tersandung oleh batu tajam membuat Shylla terluka saat memergoki Theo dan Lily tidur dalam keadaan yang tidak pantas.

Yulia dan Bima-suami Yulia tau tentang hal insiden itu. Mereka sebenarnya masih marah, tapi melihat Theo yang terang-terangan mendatangi mereka dan meminta ijin agar bisa bersama dengan Shylla membuat mereka mau tidak mau memberi kesempatan.

Awalnya Yulia tidak setuju tapi Bima yang awalnya setuju-setuju putrinya kembali bersama dengan Theo mulai menjelaskan kepada istrinya kalau tidak akan ada gunanya jika melarang karena Theo sangat keras kepala, belum lagi jika pria itu sampai memakai kekuasaannya untuk mendapatkan apa yang dia mau.

Yulia menemani Theo berbincang dengan Theo di ruang tamu, sementara Bima sedang tidak rumah karena ada pekerjaan di luar kota.

Sedangkan Shylla masih sibuk bersiap-siap. Sebenarnya dia bisa saja menolak ajakan Theo tapi dia tahu hal itu pasti akan berakhir sia-sia, karena Shylla kenal tabiat Theo yang sangat keras kepala dan tidak ingin terbantah.

Jika Theo bilang akan pergi, maka harus pergi. Meski menolak dengan alasan belum bersiap-siap, Theo pasti akan bilang dirinya akan tetap menunggu selama apapun, yang penting mereka jadi pergi.

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, barulah Shylla turun dari kamarnya menuju ke lantai bawah. Shylla terlihat cantik malam ini dengan rambut yang sengaja dia gerai. Shylla juga memakai make up yang tidak terlalu mencolok, hanya tipis dan itu masih membuat kecantikan Shylla masih terlihat. Dia memakai dress berwarna navy yang dia dapatkan, pemberian hadiah dari Theo saat valentine.

Shylla melangkah. Pas menuruni anak tangga, ia terkejut. Benar saja, Shylla melihat Theo yang masih di sana, pria itu benar-benar bersedia menunggunya padahal Shylla merasa kalau dia sudah menghabiskan waktu hampir satu jam untuk bersiap diri.

.

.

Navarro memberi semua umpatan pada satu nama, yaitu Theo. Ia gagal menghancurkan pria itu. Perempuan itu tidak bisa dia jadikan kelemahan Theo.

Navarro berpikir keras. Ia perlu menyusun rencana baru. Navarro mengingat suara itu, suara ketika Theo menghubunginya.

Suara perempuan yang sama. Itu artinya Theo masih berhubungan dengan perempuan itu. Dan apa ini, Theo tidak memperdulikan istrinya, tapi dia malah bersama dengan wanita lain.

Gila. Pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan pernikahan Theo bersama perempuan bernama Lily itu, batin Navarro.

Navarro bertekad harus segera mencari tahunya karena dia sangat yakin kalau hal itu pasti bisa menghancurkan Theo. Jika dirinya tidak bisa menghancurkan kerajaan bisnis Tanujaya, maka Navarro harus bisa menghancurkan image Theo sebagai pewaris dari kerajaan bisnis Tanujaya.

Alih-alih memikirkan rencana untuk menghancurkan Theo, di sisi lain Navarro merasakan ada yang aneh dari dirinya. Ia seakan sudah kehilangan akal karena secara tidak sengaja membawa Lily dan menyuruh Joseph untuk mengobatinya.

Navarro sendiri yang sudah melukai perempuan itu, tapi kenapa dia sampai repot membawanya menemui Joseph untuk diobati. Navarro tahu kalau apa yang ia lakukan tidak ada sangkut pautnya dengan sebuah perasaan yang orang sering sebut adalah perasaan cinta. Navarro tidak menaruh perasaan seperti itu pada seorang bernama Lily, karena sejatinya masih ada satu nama yang terukir abadi dalam hatinya dan siapapun tidak akan pernah bisa mengantikan posisi sang pemilik nama yang telah menguasai hati dan pikiran Navarro.

Semakin Navarro memikirkannya, kepala Navarro semakin pening membuatnya tidak henti-hentinya merutuki diri, ia tidak mungkin iba pada perempuan itu, selama ini Navarro tidak pernah memiliki perasaan seperti itu kepada korban-korbannya. Jika diperuntukkan untuk mati, maka harus mati. Tapi kali berbeda. Navarro biasanya kerap membully dan melukai korbannya. Tapi baru kali ini Navarro malah melakukan hal berbeda, dia justru menolong korbannya.

Bahkan ketika diberitahu bahwa perempuan itu sudah sadar, Navarro malah repot-repot mendatangi kamar tempat perempuan itu dirawat padahal dia memiliki kesibukan sendiri. Navarro tidak jadi menemuinya, karena sesampainya di pintu, Navarro mendengar perempuan itu sedang menangis karena baru tahu kalau dia sudah kehilangan janinnya.

Ada apa dengan kehidupan rumah tangga perempuan itu? Dan janin itu apa ada kaitannya dengan pernikahan Theo yang secara tiba-tiba. Dan kabar putusnya Theo dengan kekasihnya juga ada kaitannya dengan janin dan pernikahan itu?

Navarro masih belum menemukan jawaban. Semua terasa acak seperti kepingan puzzel. Tapi sekarang Navarro tidak ingin memikirkan itu dulu, dia akan mencari taunya agar ia bisa menyusunnya dan menemukan jawaban yang dia inginkan.

Navarro membatalkan niatnya untuk menemui Lily. Ia pun memilih pergi karena tidak ingin mengganggu wanita itu meratapi ketidakberuntungannya.

Navarro keluar dari rumah itu, ada hal yang ingin dia urus. Sesaat ingin ke mobilnya Navarro dikejutkan dengan sebuah mobil yang baru datang ke tempatnya.

Navarro berdiri di samping mobilnya menunggu orang yang sedang mengunjunginya keluar dari dalam mobil.

“Ada apa Juan, tumben kau kemari?”

Pria yang bernama Juan itu mendekat dan tersenyum ala khasnya.

“Tidak ada, aku hanya ingin mengundangmu untuk datang ke pestaku.”

Navarro terdiam. Juan adalah temannya. Dan ia baru ingat kalau hari ini adalah ulang tahun pria itu. Setiap tahun pria itu akan selalu merayakannya, mengadakan pesta berkedok reuni karena dia mengundang semua teman lelaki alumni SMA. Tiap tahun Navarro selalu diundang tapi Navarro memilih untuk tidak datang karena memiliki alasan tersendiri.

“Maaf Juan, aku tidak bisa datang.”

Kali ini Navarro menolak untuk datang lagi. Navarro enggan datang karena dia tahu Theo juga akan ada di sana.

Juan menghembuskan asap rokoknya yang baru dia hisap ke samping. Matanya kembali menatap ke arah Navarro sambil memasukan satu tangannya ke dalam saku celananya,

“Ayolah. Aku tahu apa alasanmu tidak pernah mau datang ke pestaku. Kau itu juga temanku, bung. Datanglah sekali-kali.”

“Tenang saja. Kau tidak perlu khawatir. Theo sudah mengabarinya kalau dia tidak akan bisa datang.”

Juan menghabiskan hisapan terakhirnya sebelum membuang sisa puntung rokok itu ke sembarang tempat, “Varo, kau adalah tamu spesialku karena itu aku sampai repot-repot datang jauh ke sini hanya untuk mengundangmu secara langsung. Sementara yang lain aku hanya mengundang mereka melalui ponsel saja.”

Navarro menatap Juan tanpa ekspresi membuat Juan kesulitan untuk menebak apa yang sedang Navarro pikirkan. Navarro hanya tidak menyangka kalau Juan datang menemuinya langsung hanya untuk mengundangnya datang ke pestanya.

“Aku tidak bisa memastikannya, Juan. Seperti yang kukatakan tadi. Aku sedang ada pekerjaan. Jika sempat, aku akan datang.”

Juan berdeham sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Dia berjalan mendekati Navarro dan menepuk bahunya dua kali, “Apapun itu, aku akan tetap menunggu kedatanganmu.”

Juan kembali tersenyum memperlihatkan satu lesum pipitnya nan menggoda, “Baiklah. Aku akan pergi. Ingat aku akan menunggu kedatanganmu,” ujar Juan sebelum berjalan pergi kembali ke mobilnya.

Navarro masih terdiam ditempatnya, memperhatikan mobil Juan yang mulai bergerak melaju, kemudian terdengar suara klakson sebelum mobil milik Juan melintas meninggalkan kawasan miliknya.

1
Isma Nayla
semoga secepatnya lily pergi dari theo,dn tlong thor jng kembalikn lily pd theo bila suatu saat theo menyesal.gk rela aq thor 😤
dyah EkaPratiwi
selidiki shyla Theo blm kau menyesal
Makaristi
nanti tiba waktunya bakalan bucin sama lily kamu theo..
ditunggu yah author kebucinan theo 😂😃😍🫢🫢
dyah EkaPratiwi
jahat banget Theo,ayo kabur aja lyly
Dwi Defirza
bikin penasaran
Makaristi
theo klu tau lily di antar navvarro mulut nya bisa setajam silet dah 😃😁😁🤭🫢
CikCintania
pelik cinta mati sangatkh sampai sanggup d siksa..?
Gwatan
Penulisnya jenius! 🌟
Grindelwald1
Saya sangat terkesan dengan perkembangan karakter yang konsisten.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!